Anda di halaman 1dari 8

STUDI LITERATUR

MACAM-MACAM VITAMIN DAN FUNGSINYA


DALAM TUBUH MANUSIA

Vivi Triana*

Pendahuluan penyerapan vitamin- vitamin yang larut dalam lemak,


Vitamin merupakan nutrien organic yang sehingga dapat menimbulkan keadaan defisiensi.
dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi Defisiensi gizi akan mempengaruhi fungsi vitamin-
biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh vitamin tersebut.
tubuh sehingga harus dipasok dari makanan.Vitamin I.1. Vitamin A
yang pertama kali ditemukan adalah vitamin A dan Vitamin A atau retinal merupakan senyawa
B , dan ternyata masing-masing larut dalam lemak poliisoprenoid yang mengandung cincin
dan larut dalam air. Kemudian ditemukan lagi sikloheksenil. Vitamin A merupakan istilah generik
vitamin-vitamin yang lain yang juga bersifat larut untuk semua senyawa dari sumber hewani yang
dalam lemak atau larut dalam air. Sifat larut dalam memperlihatkan aktivitas biologik vitamin A.
lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar Senyawa-senyawa tersebut adalah retinal, asam
klasifikasi vitamin.Vitamin yang larut dalam air, retinoat dan retinol. Hanya retinol yang memiliki
seluruhnya diberi symbol anggota B kompleks aktivitas penuh vitamin A, yang lainnya hanya
kecuali (vitamin C ) dan vitamin larut dalam lemak mempunyai sebagian fungsi vitamin A.
yang baru ditemukan diberi symbol menurut abjad Vitamin A mempunyai provitamin yaitu
(vitamin A,D,E,K).Vitamin yang larut dalam air tidak karoten.Pada sayuran vitamin A terdapat sebagai
pernah dalam keadaan toksisitas di didalam tubuh provitamin dalam bentuk pigmen berwarna kuning ß
karena kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan karoten, yang terdiri atas dua molekul retinal yang
melalui urin. dihubungkan pada ujung aldehid rantai karbonnya.
I. Vitamin yang larut di dalam lemak Tetapi karena ß karoten tidak mengalami metabolisme
Vitamin yang larut dalam lemak merupakan yang efisien ,maka ß karoten mempunyai efektifitas
molekul hidrofobik apolar, yang semuanya adalah sebagai sumber vitamin A hanya sepersepuluh retinal.
derivat isoprene. Molekul-molekul ini tidak disintesis Ester retinal yang terlarut dalam lemak makanan
tubuh dalam jumlah yang memadai sehingga harus akan terdispersi di dalam getah empedu dan
disuplai dari makanan. Vitamin- vitamin yang larut dihidrolisis di dalam lumen intestinum diikuti oleh
dalam lemak ini memerlukan absorbsi lemak yang penyerapan langsung ke dalam epitel intestinal. ß –
normal agar vitamin tersebut dapat diabsorbsi secara karoten yang dikonsumsi mungkin dipecah lewat
efisien. Diabsorbsi molekul vitamin tersebut harus reaksi oksidasi oleh enzim ß – karoten dioksigenase.
diangkut dalam darah yaitu oleh lipoprotein atau Pemecahan ini menggunakan oksigen molekuler,
protein pengikat yang spesifik.Yang merupakan digalakkan dengan adanya garam-garam empedu dan
vitamin yang larut di dalam lemak adalah vitamin A, menghasilkan 2 molekul retinaldehid (retinal).
D, E, dan K. Demikian pula, di dalam mukosa intestinal, retinal
direduksi menjadi retinal oleh enzim spesifik
Fungsi dalam biomedis retinaldehid reduktase dengan menggunakan
Keadaan yang mempengaruhi proses
NADPH.
pencernaan dan penyerapan seperti steatore dan
Retinal dalam fraksi yang kecil teroksidasi
kelainan system biliaris dapat mempengaruhi proses
menjadi asam retinoat. Sebagian besar retinal
* Staf Pengajar PSIKM FK Unand mengalami esterifikasi dengan asam-asam lemak dan

40
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2006, I (1)

menyatu ke dalam kilomikron limfe yang masuk ke timbul dalam jaringan epitel yang tergantung pada
dalam aliran darah.Bentuk ini kemudian diubah retinoid untuk berdifferensiasi seluler yang normal
menjadi fragmen kilomikron yang diambil oleh hati .ß–karoten merupakan zat antioksidan dan mungkin
bersama-sama dengan kandungan retinolnya. mempunyai peranan dalam menangkap radikal bebas
Di dalam hati, vitamin A disimpan dalam peroksi di dalam jaringan dengan tekanan parsial
bentuk ester di dalam liposit, yang mungkin sebagai oksigen yang rendah. Kemampuan ß –karoten
suatu kompleks lipoglikoprotein. Untuk bertindak sebagai antioksidan disebabkan oleh
pengangkutan ke jaringan, vitamin A dihidrolisis dan stabilisasi radikal bebas peroksida di dalam struktur
retinal yang terbentuk terikat dengan protein pengikat alkilnya yang terkonjugasi. Karena ß – karoten efektif
aporetinol ( RBP ). Holo- RBP yang dihasilkan pada konsentrasi oksigen yang rendah, zat provitamin
diproses dalam apparatus golgi dan disekresikan ke ini melengkapi sifat-sifat antioksidan yang dimiliki
dalam plasma . Asam retinoat diangkut dalam plasma vitamin E yang efektif dengan konsentrasi oksigen
dalam keadaan terikat dengan albumin. Begitu di yang lebih tinggi.
dalam sel-sel ekstrahepatik, retinal terikat dengan Kekurangan atau defisiensi vitamin A
protein pengikat retinol seluler (CRBP). Toksisitas disebabkan oleh malfungsi berbagai mekanisme
vitamin A terjadi setelah kapasitas RBP dilampaui seluler yang di dalamnya turut berperan senyawa-
dan sel-sel tersebut terpapar pada retinal yang terikat. senyawa retinoid. Defisiensi vitamin A terjadi
Retinal dan retinol mengalami interkonversi gangguan kemampuan penglihatan pada senja hari
dengan adanya enzim-enzim dehidrogenase atau (buta senja). Ini terjadi karena ketika simpanan
reduktase yang memerlukan NAD atau NADP di vitamin A dalam hati hampir habis. Deplesi
dalam banyak jaringan. Namun demikian, begitu selanjutnya menimbulkan keratinisasi jaringan epitel
terbentuk dari retinal, asam retinoat tidak dapat mata, paru-paru, traktus gastrointestinal dan
diubah kembali menjadi retinal atau menjadi retinol. genitourinarius, yang ditambah lagi dengan
Asam retinoat dapat mendukung pertumbuhan dan pengurangan sekresi mucus. Kerusakan jaringan
differensiasi, tetapi tidak dapat menggantikan retinal mata, yaitu seroftalmia akan menimbulkan kebutaan.
dalam peranannya pada penglihatan atau pun retinol Defisiensi vitamin A terjadi terutama dengan dasar
dalam dukungannya pada system reproduksi. diet yang jelek dengan kekurangan komsumsi
Retinol setelah diambil oleh CRBP diangkut sayuran, buah yang menjadi sumber provitami A.
ke dalam sel dan terikat dengan protein nucleus,di
I.2. Vitamin D
dalam nucleus inilah retinal terlibat dalam
Vitamin D merupakan prohormon
pengendalian ekspresi gen-gen tertentu, sehingga
steroid.Vitamin ini diwakili oleh sekelompok
retinal bekerja menyerupai hormon steroid.
senyawa steroid yang terutama terdapat pada hewan,
Retinal merupakan komponen pigmen visual tetapi juga terdapat dalam tanaman serta ragi. Melalui
rodopsin,yang mana rodopsin terdapat dalam sel-sel berbagai proses metabolic,vitamin D dapat
batang retina yang bertanggung jawab atas
menghasilkan suatu hormon yaitu Kalsitriol, yang
penglihatan pada saat cahaya kurang terang. 11 – sis
mempun yaitu peranan sentral dalam metabolisme
– Retinal yaitu isomer all – transretinal,terikat secara kalsium dan fosfat.
spesifik pada protein visual opsin hingga terbentuk
Vitamin D dihasilkan dari provitamin
rodopsin.Ketika terkena cahaya, rodopsin akan terurai
ergosterol dan 7- dehidrokolesterol. Ergosterol
serta membentuk all-trans retinal dan opsin. Reaksi
terdapat dalam tanaman dan 7–dehidrokolesterol
ini disertai dengan perubahan bentuk yang
dalam tubuh hewan. Ergokalsiferol (vitamin D )
menimbulkan saluran ion kalsium dalam membran 2
terbentuk dalam tanaman, sedangkan di dalam tubu h
sel batang. Aliran masuk ion-ion kalsium yang cepat
hewan akan terbentuk kolekalsiferol (vitamin D )
akan memicu impuls syaraf sehingga memungkin 3
pada kulit yang terpapar cahaya.Kedua bentu k
cahaya masuk ke otak
vitamin tersebut mempunyai potensi yang sama ,yaitu
Asam retinoat turut serta dalam sintesis
masing-masing dapat menghasilkan kalsitriol D dan
glikoprotein. Hal ini dapat dijelaskan bahwa asam D3. 2

retinoat bekerja dalam menggalakkan pertumbuhan Vitamin D ataupun D dari makanan


3 2
dan differensiasi jaringan. diekstraksi dari dalam darah ( dalam keadaan terikat
Retinoid dan karotenoid memiliki aktivitas
dengan globulin spesifik), setelah absorbsi dari misel
antikanker.Banyak penyakit kanker pada manusia
dalam intestinum. Vitamin tersebut mengalami

41
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2006, I (1)

hidroksilasi pada posisi –25 oleh enzim vitamin D – terhadap oksigen (seperti dalam tenda oksigen ) atau
3
25 hidroksikolekalsiferol,yaitu suatu enzim pada berbagai penyakit yang menyebabkan tidak
retikulum endoplasmic yang dianggap membatasi efisiennya penyerapan lemak akan menimbulkan
kecepatan reaksi. 25- hidroksi D merupakan bentuk defisiensi vitamin E yang menimbulkan gejala
3
utama vitamin D dalam sirkulas i darah dan bentuk neurology.
cadangan yang utama dalam hati. Vitamin E dirusak oleh pemasakan dan
Dalam tubulus ginjal, tulang dan plasenta, pengolahan makanan yang bersifat
25–hidroksi selanjutnya mengalami hidroksilasi komersial,termasuk pembekuan. Benih gandum,
3
dalam posi si 1 oleh enzim 25–hidroksiD 1- minyak biji bunga matahari serta biji softlower, dan
3
hidroksilase, yakni suatu enzim mitokond ria. minyak jagung serta kedelai, semuanya merupakan
Hasilnya adalah 1,25–dihidroksi D ( kalsitriol ), yaitu sumber vitamin E yang baik.
3
metabolit vitamin D yang paling pa ten. Produksi hasil
I.4.Vitamin K
ini diatur oleh konsentrasinya sendiri, hormon
Vitamin yang tergolong ke dalam kelompok
paratiroid dan fosfat dalam serum. vitamin K adalah naftokuinon tersubsitusi –
Defisiensi atau kekurangan vitamin D
poliisoprenoid. Menadion ( K ), yaitu senyawa induk
menyebabkan penyakit rakhtis terdapat pada anak- 3
seri vitamin K, tidak ditemuk an dalam bentuk alami
anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kelainan
tetapi jika diberikan, secara in vivo senyawa ini akan
disebabkan oleh pelunakan tulang yang terjadi akibat
mengalami alkilasi menjadi salah satu menakuinon (
kekurangan kalsium dan fosfat. Ikan berlemak, kuning K ). Filokuinon ( K ) merupakan bentuk utama
telur dan hati merupakan sumber vitamin D yang baik. 2 1
vitamin K yang ada dalam tanaman. Menakuinon – 7
I.3.Vitamin E ( Tokoferol ) merupakan salah satu dari rangkaian bentuk tak jenuh
Ada beberapa jenis tokoferol dalam bentuk polirenoid dari vitamin K yang ditemukan dalam
alami. Semuanya merupakan 6- hidroksikromana atau jaringan binatang dan disintesis oleh bakteri dalam
tokol yang tersubsitusi isoprenoid. intestinum.
Penyerapan aktif lemak meningkatkan Penyerapan vitamin K memerlukan
absorbsi vitamin E. Gangguan penyerapan lemak penyerapan lemak yang normal. Malabsorbsi lemak
dapat menimbulkan defisiensi vitamin E. Vitamin E merupakan penyebab paling sering timbulnya
di dalam darah diangkut oleh lipoprotein, pertama- defisiensi vitamin K. Derivat vitamin K dalam bentuk
tama lewat penyatuan ke dalam kilomikron yang alami hanya diserap bila ada garam-garam empedu,
mendistribusikan vitamin ke jaringan yang seperti lipid lainnya, dan didistribusikan dalam aliran
mengandung lipoprotein lipase serta ke hati dalam darah lewat system limfatik dalam kilomikron.
fragmen sisa kilomikron, dan kedua, lewat Menadion, yang larut dalam air , diserap bahkan
pengeluaran dari dalam hati dalam lipoprotein dalam keadaan tanpa adanya garam-garam empedu,
berdensitas sangat rendah ( VLDL ). Vitamin E dengan melintas langsung ke dalam vena porta hati .
disimpan dalam jaringan adiposa Vitamin K ternyata terlibat dalam
Vitamin E (tokoferol) bertindak sebagai pemeliharaan kadar normal factor pembekuan darah
antioksidan dengan memutuskan berbagai reaksi II, VII, IX dan X, yang semuanya disintesis di dalam
rantai radikal bebas sebagai akibat kemampuannya hati mula-mula sebagai precursor inaktif.
untuk memindahkan hydrogen fenolat kepada radikal Vitamin K bekerja sebagai kofaktor enzim
bebas perksil dari asam lemak tak jenuh ganda yang karboksilase yang membentu residu ã –
telah mengalami peroksidasi . Radikal bebas fenoksi karboksiglutamat dalam protein precursor. Reaksi
yang terbentuk kemudian bereaksi dengan radikal karboksilase yang tergantung vitamin K terjadi dalam
bebas peroksil selanjutnya. Dengan demikian á – retikulum endoplasmic. Banyak jaringan dan
tokoferol tidak mudah terikat dalam reaksi oksidasi memerlukan oksigen molekuler, karbondioksida serta
yang reversible, cincin kromana dan rantai samping hidrokuinon ( tereduksi ) vitamin K dan di dalam
akan teroksidasi menjadi produk non radikal bebas. siklus ini, produk 2,3 epoksida dari reaksi
Defisiensi atau kekurangan vitamin E dapat karboksilase diubah oleh enzim 2,3 epoksida
menimbulkan anemia pada bayi yang baru lahir. reduktase menjadi bentuk kuinon vitamin K dengan
Kebutuhan akan vitamin E meningkat bersamaan menggunakan zat pereduksi ditiol yang masih belum
dengan semakin besarnya masukan lemak tak- jenuh teridentifikasi. Reduksi selanjutnya bentuk kuinon
ganda. Asupan minyak mineral, keterpaparan menjadi hidrokuinon oleh NADH melengkapi siklus

42
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2006, I (1)

vitamin K untuk menghasilkan kembali bentuk aktif 4. Asam pantotenat ( vitamin B5)
vitamin tersebut. 5. Vitamin B6 ( piridoksin ,pridoksal,
Defisiensi atau kekurangan vitamin K dapat piridoksamin)
menyebabkan terjadinya penyakit hemoragik pada 6. Biotin.
bayi baru lahir. Hal ini disebabkan karena plasenta 7. Vitamin B12 (kobalamin)
tidak meneruskan vitamin K secara efisien. 8. Asam folat
Vitamin K tersebar luas dalam jaringan Karena kelarutannya dalam air , kelebihan
tanaman dan hewan yang digunakan sebagai bahan vitamin ini akan diekskresikan ke dalam urin dan
makanan dan produksi vitamin K oleh mikroflora dengan demikian jarang tertimbun dalam konsentrasi
intestinal pada hakekatnya menjamin tidak terjadinya yang toksik. Penyimpanan vitamin B kompleks
defisiensi vitamin K. bersifat terbatas (kecuali kobalamin) sebagai
Defisiensi vitamin K dapat terjadi oleh akibatnya vitamin B kompleks harus dikomsumsi
malabsorbsi lemak yang mungkin menyertai disfungsi secara teratur.
pancreas, penyakit biliaris, atrofi mukosa intestinal
II.1. Tiamin
atau penyebab steatore lainnya.Di samping itu,
Tiamin tersusun dari pirimidin tersubsitusi
sterilisasi usus besar oleh antibiotik juga dapat
yang dihubungkan oleh jembatan metilen dengan
mengakibatkan defisiensi vitamin K.
tiazol tersubsitusi. Bentuk aktif dari tiamin adalah
II. Vitamin yang larut di dalam air tiamin difosfat, di mana reaksi konversi tiamin
Fungsinya dalam biomedis menjadi tiamin difosfat tergantung oleh enzim tiamin
Tidak adanya vitamin atau defisiensi relatif difosfotransferase dan ATP yang terdapat di dalam
vitamin dalam diet akan menimbulkan berbagai otak dan hati.Tiamin difosfat berfungsi sebagai
keadaan defisiensi dan penyakit yang khas. Defisiensi koenzim dalam sejumlah reaksi enzimatik dengan
vitamin tunggal dari kelompok B kompleks jarang mengalihkan unit aldehid yang telah diaktifkan yaitu
terjadi ,karena diet yang jelek paling sering disertai pada reaksi :
dengan keadaan defisiensi multiple.Diantara vitamin- 1. Dekarboksilasi oksidatif asam-asam á -
vitamin yang larut dalam air ,dikenali keadaan keto ( misalnya á- ketoglutarat, piruvat, dan
defisiensi berikut ini : analog á - keto dari leusin isoleusin serta
1. Penyakit beri-beri (defisiensi tiamin) valin).
2. Keilosis, glositis,sebore, dan fotofobia 2. Reaksi transketolase (misalnya dalam
(defisiensi riboflavin) lintasan pentosa fosfat).
3. Pellagra (defisiensi niasin) Semua reaksi ini dihambat pada defisiensi
4. Neuritis perifer (defisiensi piridoksin) tiamin. Dalam setiap keadaan tiamin difosfat
5. Anemia megaloblastik,asiduria metilmalonat menghasilkan karbon reaktif pada tiazol yang
dan anemia pernisiosa (defisiensi kobalamin) membentuk karbanion, yang kemudian ditambahkan
6. Anemia megaloblastik (defisiensi asam folat) dengan bebas kepada gugus karbonil,misalnya
7. Penyakit skorbut / skurvi (defisiensi asam piruvat.Senyawa adisi kemudian mengalami
askorbat) dekarboksilasi dengan membebaskan CO2.Reaksi ini
terjadi dalam suatu kompleks multienzim yang
Defisiensi vitamin dihindari dengan dikenal sebagai kompleks piruvat dehidrogenase.
mengkomsumsi berbagai jenis makanan dalam Dekarboksilasi oksidatif á - ketoglutarat menjadi
jumlah yang memadai. suksinil ko-A dan CO2 dikatalisis oleh suatu
Vitamin yang larut di dalam air kelompok kompleks enzim yang strukturnya sangat serupa
dari vitamin B kompleks merupakan kofaktor dalam dengan struktur kompleks piruvat dehidrogenase.
berbagai reaksi enzimatik yang terdapat di dalam
Defisiensi tiamin
tubuh kita. Vitamin B yang penting bagi nutrisi
Pada manusia yang mengalami defisiensi
manusia adalah :
tiamin mengakibatkan reaksi yang tergantung pada
1. Tiamin ( vitamin B 1 ).
tiamin difosfat akan dicegah atau sangat dibatasi
2. Riboflavin ( vitamin B2 ).
,sehingga menimbulkan penumpukan substrat untuk
3. Niasin (asam nikotinat ,nikotinamida, reaksi tersebut,misalnya piruvat ,gula pento dan
vitamin B3 )
derivat á- ketoglutarat dari asam amino rantai

43
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2006, I (1)

bercabang leusin, isoleusin serta valin .Tiamin pengangkutan sejumlah ekuivalen pereduksi dari
didapati hampir pada semua tanaman dan jaringan sitosol ke dalam mitokondria,suksinat dehidrogenase
tubuh hewan yang lazim digunakan sebagai makanan, dalam siklus asam sitrat, Asil ko A dehidrogenase,
tetapi kandungannya biasanya kecil .Biji-bijian yang serta flavoprotein pengalih electron dalam oksidsi
tidak digiling sempurna dan daging merupakan asam lemak dan dihidrolipoil dehidrogenase dalam
sumber tiamin yang baik. Penyakit beri-beri reaksi dekarboksilasi oksidatif piruvat serta á-
disebabkan oleh diet kaya karbohidrat rendah ketoglutarat, NADH dehidrogenase merupakan
tiamin,misalnya beras giling atau makanan yang komponen utama rantai respiratorikdalam
sangat dimurnikan seperti gula pasir dan tepung terigu mitokondria. Semua system enzim ini akan terganggu
berwarna putih yang digunakan sebagai sumber pada defisiensi riboflavin.
makanan pokok. Dalam peranannya sebagai koenzim,
Gejala dini defisiensi tiamin berupa flavoprotein mengalami reduksi reversible cincin
neuropati perifer, keluhan mudah capai, dan anoreksia isoaloksazin hingga menghasilkan bentuk FMNH2
yang menimbulkan edema dan degenerasi dan FADH2.
kardiovaskuler, neurologis serta muskuler.
Defisiensi Riboflavin
Encefalopati Wernicke merupakan suatu keadaan
Bila ditinjau dari fungsi metaboliknya yang
yang berhubungan dengan defisiensi tiamin yang
luas, kita heran melihat defisiensi riboflavin tidak
sering ditemukan diantara para peminum alcohol
menimbulkan keadaan yang bisa membawa kematian.
kronis yang mengkomsumsi hanya sedikit makanan
Namun demikian kalau terjadi defisiensi tiamin,
lainnya. Ikan mentah tertentu mengandung suatu
berbagai gejala seperti stomatitis angularis, keilosis,
enzim (tiaminase ) yang labil terhadap panas,enzim
glositis, sebore dan fotofobia.
ini merusak tiamin tetapi tidak dianggap sebagai
Riboflavin disintesis dalam tanaman dan
masalah yang penting dalam nutrisi manusia.
mikroorganisme, namun tidak dibuat dalam tubuh
II.2. Riboflavin mamalia. Ragi, hati dan ginjal merupakan sumber
Riboflavin terdiri atas sebuah cincin riboflavin yang baik dan vitamin ini diabsorbsi dalam
isoaloksazin heterosiklik yang terikat dengan gula intestinum lewat rangkaian reaksifosforilasi –
alcohol, ribitol. Jenis vitamin ini berupa pigmen defosforilasi di dalam mukosa . Berbagai hormon (
fluoresen berwarnayang relatif stabilterhadap panas misalnya hormon tiroid dan ACTH ), obat-obatan
tetapi terurai dengan cahaya yang visible. (misalnya klorpromazin,suatu inhihibitor kompetitif
Bentuk aktif riboflavin adalah flavin ) dan factor-faktor nutrisi mempengaruhi konversi
mononukleatida ( FMN ) dan flavin adenin riboflavin menjadi bentuk-bentuk kofaktornya.
dinukleotida ( FAD ).FMN dibentuk oleh reaksi Karena sensitivitasnya terhadap cahaya,defisiensi
fosforilasi riboflavin yang tergantung pada ATP riboflavin dapat terjadi pada bayi yang baru lahir
sedangkan FAD disintesis oleh reaksi selanjutnya dengan hiperbilirubinemia yang mendapat fototerapi.
dengan ATP dimana bagian AMP dalam ATP
II.3.Niasin
dialihkan kepada FMN.
Niasin merupakan nama generik untuk asam
FMN dan FAD berfungsi sebagai gugus
nikotinat dan nikotinamida yang berfungsi sebagai
prostetik enzim oksidoreduktase,di mana gugus
sumber vitamin tersebut dalam makanan. Asam
prostetiknya terikat erat tetapi nonkovalen dengan nikotinat merupakan derivat asam monokarboksilat
apoproteinnya. Enzim-enzim ini dikenal sebagai
dari piridin.
flavoprotein. Banyak enzim flavoprotein
Bentuk aktif sari niasin adalah Nikotinamida
mengandung satu atau lebih unsur metal seperti
Adenin Dinukleotida (NAD+) dan Nikotinamida
molibneum serta besi sebagai kofaktor esensial dan
Adenin Dinukleotida Fosfat ( NADP+).
dikenal sebagai metaloflavoprotein.
Nikotinat merupakan bentuk niasin yang
Enzim-enzim flavoprotein tersebar luas dan
diperlukan untuk sintesis NAD+ dan NADP+ oleh
diwakili oleh beberapa enzim oksidoreduktase yang
enzim-enzim yangterdapat pada sitosol sebagian
penting dalam metabolisma mamalia, misalnya
besar sel.Karena itu,setiap nikotinamida dalam
oksidase asam á amino dalam reaksi deaminasi asam
makanan, mula-mula mengalami deamidasi menjadi
amino, santin oksidase dalam penguraian purin,
nikotinat. Dalam sitosol nikotinat diubah
aldehid dehidrogenase, gliserol 3 fosfat
menjadidesamido NAD+ melalui reaksi yang mula-
dehidrogenase mitokondria dalam proses

44
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2006, I (1)

mula dengan 5- fosforibosil –1-pirofosfat ( PRPP ) pengeluaran gugus karboksilnya mengakibatkan


dan kemudian melalui adenilasi dengan ATP.Gugus penambahan netto tiotanolamina sehingga
amido pada glutamin akan turut membentuk koenzim menghasilkan 4' – fosfopantein, yakni gugus prostetik
NAD +. Koenzim ini bisa mengalami fosforilasi lebih pada ko A dan ACP . Ko A mengandung nukleotida
lanjut sehingga terbentuk NADP+. adenin . Dengan demikian 4' –fosfopantein akan
mengalami adenilasi oleh ATP hingga terbentuk
Fungsi Niasin
defosfo koA . Fosforilasi akhir terjadi pada ATP
Nukleotida nikotinmida mempunyai peranan
dengan menambahkan gugus fosfat pada gugus 3 –
yang luas sebagai koenzim pada banyak enzim
hidroksil dalam moitas ribose untuk menghasilkan
dehidrogenase yang terdapat di dalam sitosol ataupun
ko A.
mitokondria. Dengan demikian vitamin niasin
merupakan komponen kunci pada banyak lintasan Defisiensi Asam pantoneat
metabolic yang mengenai metabolisme karbohidrat, Kekurangan asam pantoneat jarang terjadi
liid serta asam amino.NAD+ dan NADP+ merupakan karena asam pantoneat terdapat secara luas dalam
koenzim pada banyak enzim oksidorduktase. Enzim- makanan, khususnya dalam jumlah yang berlimpah
enzim dehidrogenase yang terikat dengan NAD dalam jaringan hewan,sereal utuh dan kacang-
mengkatalisis reaksi oksidoreduksi dalam lintasan kacangan. Namun demikian, burning foot syndrom
oksidatif misalnya siklus asam sitrat,sedangkan pernah terjadi diantara para tawanan perang akibat
enzim-enzim dehidrogenase yang terikat dengan defisiensi asam pantoneat dan berhubungan dengan
NADP ditemukan dalam lintasan yang berhubungan menurunnya kemampuan asetilasi.
dengan sintesis reduktif misalnya lintasan pentosa
II.5. Vitamin B6
fosfat.
Vitamin B6 terdiri atas derivat piridin yang
Defisiensi Niasin berhubungan erat yaitu piridoksin, piridoksal serta
Kekurangan niasin menimbulkan sindroma piridoksamin dan derivat fosfatnya yang bersesuaian.
defisiensi pellagra, gejalanya mencakup penurunan Bentuk aktif dari vitamin B6 adalah piridoksal
BB, berbagai kelainan pencernaan, dermatitis, depresi fosfat, di mana semua bentuk vitamin B6 diabsorbsi
dan demensia. dari dalam intestinum , tetapi hidrolisis tertentu
Niasin ditemukan secara luas dalam sebagian senyawa-senyawa ester fosfat terjadi selama proses
besar makanan hewani dan nabati. Asam amino pencernaan. Piridksal fosfat merupakan bentuk utama
essensial triptofan dapat diubah menjadi niasin yang diangkut dalam plasma . Sebagian besar
(NAD+) dimana setiap 60 mg triptofan dapat jaringan mengandung piridoksal kinase yang dapat
dihasilkan 1 mg niasin. Terjadinya defisiensi niasin mengkatalisis reaksi fosforilasi oleh ATP terhadap
apabila kandungan makanan kurang mengandung bentuk vitamin yang belum terfosforilasi menjadi
niasin dan triptofan. Tetapi makanan dengan masing- masing derivat ester fosfatnya. Piridoksal
kandungan leusin yang tinggi dapat menimbulkan fosfat merupakan koenzim pada beberapa enzim
defisiensi niasin karena kadar leusin yang tinggi dalam metabolisme asam aimno pada proses
dalam diet dapat menghambat kuinolinat fosforibosi transaminasi, dekarboksilasi atau aktivitas aldolase.
transferase yaitu suatu enzim kunci dalam proses Piridoksal fosfat juga terlibat dalam proses
konversi triptofa menjadi NAD+. Piridoksal fosfat glikogenolisis yaitu pada enzim yang memperantarai
yang merupakan bentuk aktif dari vitamin B6 juga proses pemecahan glikogen.
terlibat sebagai kofaktor dalam sintesis NAD+ dari
Defisiensi Vitamin B6
triptofan .Sehingga defisiensi vitamin B6 dapat
Kekurangan vitamin B6 jarang terjadi dan
mendorong timbulnya defisiensi niasin.
setiap defisiensi yang terjadi merupakan bagian dari
II.4. Asam Pantotenat defisiensi menyeluruh vitamin B kompleks. Namun
Asam pantotenat dibentuk melalui defisiensi vitamin B6 dapat terjadi selama masa
penggabungan asam pantoat dengan alanin.Asam laktasi, pada alkoholik dan juga selama terapi
pantoneat aktif adalah Koenzim A (Ko A ) dan Protein isoniazid.
Pembawa Asil (ACP). Asam pantoneat dapat Hati, ikan mackel, alpukat, pisang, daging,
diabsorbsi dengan mudah dalam intestinum dan sayuran dan telur merupakan sumber vitamin B6 yang
selanjutnya mengalami fosforilasi oleh ATP hingga terbaik.
terbentuk 4'- fosfopantoneat . penambahan sistein dan

45
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2006, I (1)

II.6.Biotin merupakan koenzim dalam konversi Homosistein


Biotin merupakan derivat imidazol yang menjadi metionin dan juga konversi
tersebar luas dalam berbagai makanan alami. Karena Metiltetrahidrofolat menjadi tetrafidrofolat.
sebagian besar kebutuhan manusia akan biotin Deoksiadenosilkobalamin adalah koenzim untuk
dipenuhi oleh sintesis dari bakteri intestinal, konversi metilmalonil Ko A menjadi suksinil Ko A.
defisiensi biotin tidak disebabkan oleh defisiensi Kekurangan atau defisiensi vitamin B12
ditarik biasa tetapi oleh cacat dalam penggunaan. menyebabkan anemia megaloblastik. Karena
Biotin merupakan koenzim pada berbagai enzim defisiensi vitamin B12 akan mengganggu reaksi
karboksilase. metionin sintase. Anemia terjadi akibat terganggunya
sintesis DNA yang mempengaruhi pembentukan
Defisiensi biotin
nukleus pada ertrosit yang baru . Keadaan ini
Gejala defisiensi biotin adalah depresi,
disebabkan oleh gangguan sintesis purin dan
halusinasi, nyeri otot dan dermatitis. Putih telur
pirimidin yang terjadi akibat defisiensi
mengandung suatu protein yang labil terhadap panas
tetrahidrofolat. Homosistinuria dan metilmalonat
yakni avidin. Protein ini akan bergabung kuat dengan
asiduria juga terjadi. Kelainan neurologik yang
biotin sehingga mencegah penyerapannya dan
berhubungan dengan defisiensi vitamin B12 dapat
menimbulkan defisiensi biotin. Komsumsi telur
terjadi sekunder akibat defisiensi relatif metionin.
mentah dapat menyebabkan defisiensi biotin.Tidak
adanya enzim holokarboksilase sintase yang II.8Asam Folat
melekatkan biotin pada residu lisin apoenzim Nama generiknya adalah folasin . Asam folat
karboksilat, juga menyebabkan gejala defisiensi ini terdiri dari basa pteridin yang terikat dengan satu
biotin, termasuk akumulasi substrat dari enzim-enzim molekul masing-masing asam P- aminobenzoat acid
yang tergantung pada biotin (piruvat karboksilase, (PABA ) dan asam glutamat. Tetrahidrofolat
asetyl ko A karboksilase, propionil ko A karboksilase merupakan bentuk asam folat yang aktif. Makanan
dan ß – metilkrotonil ko A ). Pada sebagian kasus, yang mengandung asam folat akan dipecah oleh
anak-anak dengan defisiensi ini juga menderita enzim-enzim usus spesifik menjadi monoglutamil
penyakit defisiesi kekebalan. folat agar bisa diabsorbsi. Kemudian oleh adanya
enzim folat reduktase sebagian besar derivat folat
II.7. Vitamin B12
akan direduksi menjadi tetrahidrofolat dalam sel
Vitamin B12 (kobalamin) mempunyai
intestinal yang menggunakan NADPH sebagai donor
struktur cincin yang kompleks (cincin corrin) dan
ekuivalen pereduksi.
serupa dengan cincin porfirin, yang pada cincin ini
Tetrahidrofolat ini merupakan pembawa unit-
ditambahkan ion kobalt di bagian tengahnya. Vitamin
unit satu karbon yang aktif dalam berbagai reaksi
B12 disintesis secara eksklusif oleh mikroorganisme.
oksidasi yaitu metil, metilen, metenil, formil dan
Dengan demikian, vitamin B12 tidak terdapat dalam
formimino.Semuanya bisa dikonversikan.
tanaman kecuali bila tanaman tersebut terkontaminasi
vitamin B12 tetapi tersimpan pada binatang di dalam Serin merupakan sumber utama unit satu
hati temapat vitamin B12 ditemukan dalam bentuk karbon dalam bentuk gugus metilen yang secara
metilkobalamin, adenosilkobalamin, dan hidrok- reversible beralih kepada tetrahidrofolat hingga
sikobalamin. terbentuk glisin dan N5, N10 – metilen – H folat yang
4
mempunyai peranan sentral dalam metabolisme unit
Absorbsi intestinal vitamin B12 terjadi
dengan perantaraan tempat-tempat reseptor dalam satu karbon. Senyawa di atas dapat direduksi menjadi
ileum yang memerlukan pengikatan vitamin B12, N5 – metil – H folat yang memiliki peranan penting
4
suatu glikoprotein yang sangat spesifik yaitu faktor dalam metilasi homosistein menjadi metionin dengan
intrinsik yang disekresi sel-sel parietal pada mukosa melibatkan metilkobalamin sebagai kofaktor.
lambung.. Setelah diserap vitamin B12 terikat dengan Defisiensi atau kekurangan asam folat dapat
protein plasma, transkobalamin II untuk menyebabkan anemia megaloblastik karena
pengangkutan ke dalam jaringan. terganggunya sintesis DNA dan pembentukan
eritrosit.
Vitamin B12 disimpan dalam hati terikat
dengan transkobalamin I. Koenzim vitamin B12 yang II.9. Asam Askorbat
aktif adalah metilkobalamin dan Bentuk aktif vitamin C adalah asam askorbat
deoksiadenosilkobalamin. Metilkobalamin itu sendiri dimana fungsinya sebagai donor ekuivalen

46
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2006, I (1)

pereduksi dalam sejumlah reaksi penting tertentu. penyakit skorbut dapat disembuhkan dengan
Asam askorbat dioksidasi menjadi asam memakan buah dan sayur-sayuran yang segar.
dehidroaskorbat ,yang dengan sendirinya dapat Cadangan normal vitamin C cukup untuk 34 bulan
bertindak sebagai sumber vitamin tersebut. Asam sebelum tanda-tanda penyakit skorbut.
askorbat merupakan zat pereduksi dengan potensial
Kesimpulan
hydrogen sebesar +0,008 V, sehingga membuatnya
1. Vitamin adalah nutrien organik yang mempunyai
mampu untuk mereduksi senyawa-senyawa seperti
berbagai fungsi yang essensial dalam proses
oksigen molekuler, nitrat, dan sitokrom a serta c.
metabolisme,dibutuhkan dalam jumlah yang kecil
Mekanisme kerja asam askorbat dalam banyak
dan harus disuplai dari makanan.
aktivitasnya masih belum jelas, tetapi proses di bawah
2. Vitamin yang larut dalam lemak merupakan zat
ini membutuhkan asam askorbat :
nonpolar dan molekul hidrofobic.
3. Vitamin yang larut dalam lemak kelebihannya di
1. Hidroksilasi prolin dalam sintesis kolagen.
dalam tubuh akan menimbulkan gejala toksisitas.
2. Proses penguraian tirosin, oksodasi P-
4. Vitamin yang larut dalam air merupakan
hidroksi –fenilpiruvat menjadi homogentisat
kelompok vitamin B kompleks dan vitamin C yang
memerlukan vitamin C yang bisa berfungsi sebagai kofaktor enzim.
mempertahankan keadaan tereduksi pada ion
5. Vitamin yang larut dalam air kelebihannya dalam
tembaga yang diperlukan untuk memberikan
tubuh dikeluarkan melalui urin, sehingga tidak
aktivitas maksimal.
didapati keadaan yang toksik dalam tubuh.
3. Sintesis epinefrin dari tirosin pada tahap
6. Kekurangan vitamin yang larut dalam air akan
dopamine-hidroksilase.
menimbulkan gejala penyakit.
4. Pembentukan asam empedu pada tahap awal
7 alfa – hidroksilase. DAFTAR KEPUSTAKAAN
5. Korteks adrenal mengandung sejumlah besar 1. Achmad Djaeni Sediaoetama: Ilmu Gizi, Penerbit Dian Rakyat,
vitamin C yang dengan cepat akan terpakai Jakarta 1989
2. Bagian Gizi R.S Dr. Cipto Mangunkusomo dan Persatuan Ahli
habis kalau kelenjer tersebut dirangsang oleh Gizi Indonesia, Penuntun Diit, Penerbit PT Gramedia Pustaka
hormon adrenokortikotropik. Utama, Jakarta Edisi kedua, Jakarta 1996
6. Penyerapan besi digalakkan secara bermakna 3. Champe P C PhD , Harvey R A PhD. Lippincott’s Illustrated
nd
oleh adanya vitamin C. 4. Reviews: Biochemistry 2 .1994 , page 171 – 186
Donald S. McLaren: Nutrition and its Disorders, Churchill
7. Asam askorbat dapat bertindak sebagai Livingstone Edinburgh London Melbourne and New York, Third
antioksidan umum yang larut dalam air dan Edition 1981 .
5. Eleanor R. Williams: Nutrition, Principles, Issues, and
dapat menghambat pembentukan nitrosamin Applications. McGraw-Hill Book Company, New York copyright
dalam proses pencernaan. 1984
6. Fergus M.Clydesdale: Food Nutrition and Health, The A VI
Publishing Company Inc. WeStport, Connecticut 1995
Defisiensi atau kekurangan asam askorbat 7. Lehninger A, Nelson D , Cox M M .Principles of Biochemistry 2
nd

menyebabkan penyakit skorbut, penyakit ini 1993 th


8. Murray R K, et al. Harper’s Biochemistry 25 ed. Appleton &
berhubungan dengan gangguan sintesis kolagen yang Lange. America 2000 ,page
diperlihatkan dalam bentuk perdarahan subkutan serta 9. R.M Moerdowo: Spektrum Diabetes Mellitus, Penerbit
perdarahan lainnya , kelemahan otot, gusi yang Djambatan, Jakarta 1989 th
10. Stryer L .1995. Biochemistry 4 , page 603 - 623
bengkak dan menjadi lunak dan tanggalnya gigi,

47

Anda mungkin juga menyukai