Anda di halaman 1dari 13

VITAMIN A

Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin yang larut lemak. Vitamin A (Acon, Aquasol)
membantu menjaga pertumbuhan jaringan epitel, mata, rambut, dan tulang.

DOSIS VITAMN A

Usia Takaran per hari dalam Satuan Internasional (IU)

0-6 bulan 1300

7-12 bulan 1700

1-3 tahun 1000

4-8 tahun 1300

9-13 tahun 2000

Pria >14 tahun 3000

Wanita >14 tahun 2300

DEFISIENSI VITAMIN A
Defisiensi vitamin A adalah gangguan penglihatan, terutama di cahaya berkurang - kebutaan
malam. KekuranganPersistent menimbulkan serangkaian perubahan, yang paling buruk dari yang
terjadi dimata. Beberapa perubahan okular lainnya disebut sebagai xerophthalmia. Pertama
adakekeringan pada konjungtiva (xerosis) sebagai lacrimalis normal dan mensekresi lendirepitel
digantikan oleh epitel keratin. Ini diikuti dengan build-up dari puing-puing keratindalam plak
buram kecil (bintik-bintik Bitot) dan, akhirnya, erosi permukaan kornea kasardengan pelunakan
dan perusakan kornea (keratomalacia) dan kebutaan total. Perubahanlain termasuk gangguan
imunitas, hypokeratosis (benjolan putih pada folikel rambut),keratosis pilaris dan metaplasia
epitel skuamosa yang melapisi saluran pernapasan atas dankandung kemih ke epitel keratin.
HIPERVITAMIN VITAMIN A
Hipervitaminosis A merupakan satu kondisi berlebihnya kadar vitamin A dalam darah atau
jaringan tubuh. Kebutuhan vitamin A per hari: 5000 IU / 1,5 mg (1 IU = 0,3g
retinol). Hipervitaminosis A timbul jika kadar retinol dalam plasma melebihi 100 g/dL. Kondisi
ini terjadi pada saat protein yang mengikatnya telah terpenuhi sehingga vitamin A yang bebas
dapat menyerang sel-sel tubuh. Resiko hipervitaminosis A meningkat pada keadaan yang
menyebabkan menurunnya kadar RBP ( retinol binding protein) , misalnya pada keadaan
malnutrisi protein dan penyakit hati.
METABOLISME DAN PROSES PENYERAPAN VITAMIN A

Vitamin A merupakan vitamin larut dalam lemak atau minyak dan mempunyai beberapa fungsi
dalam tubuh manusia (baca tentang fungsi vitamin A). Terdapat sejumlah ikatan organik yang
mempunyai aktivitas vitamin A, yang semuanya mengandung gelang beta ion-ion di dalam
struktur molekulnya.

Ikatan kimia yang mempunyai aktivitas vitamin ini disebut preformed vitamin A, sebagai
lawannya adalah provitamin A, yang terdiri atas ikatan karoten. Deretan homolog preformed
vitamin A adalah vitamin A alkohol, vitamin A aldehid, dan vitamin A asam. Preformed vitamin
A sekarang diberi nama retinol, dan homolognya retinal dan retinoic acid.

Ada dua jenis vitamin ini, vitamin A1 dan vitamin A2. Perbedaan struktur keduanya adalah adanya
dua ikatan tak jenuh dalam cincin beta ion-ion pada vitamin A2, sedangkan vitamin A1 hanya
mengandung satu ikatan kembar pada cincin tersebut. Bila menyebut vitamin A saja, biasanya
yang dimaksud adalah vitamin A alkohol.

Preformed vitamin A terdapat khusus dalam bahan makanan hewani, sedangkan bahan makanan
nabati hanya mengandung provitamin A yang disebut karoten. Sumber vitamin A preformed
adalah hati, ginjal, dan minyak ikan.

Preformed vitamin A dalam bahan makanan hewani terdapat dalam bentuk ester lemak, terutama
asam stearat, asam palmitat, dan asam oleat. Di dalam bahan makanan, tidak terdapat asam vitamin
A (retinoic acid) secara alamiah. Di dalam saluran pencernaan, ester vitamin A dihidrolisis dan
retinol yang terbebas diserap dengan proses penyerapan aktif melalui epitel dinding saluran usus
halus.

Provitamin A diserap sambil diubah menajdi vitamin A (retinol) di dalam epitelsel usus halus.
Untuk menghidrolisis ester vitamin A, diperlukan enzim hidrolase, dan untuk mengubah karoten
menjadi vitamin A diperlukan enzim 5,5 dioksihidrolase. Enzim ini terdapat terutama di mukosa
sel epitel usus dan sel hati (baca tentang enzim).

Untuk penyerapan karoten diperlukan adanya empedu, sedangkan empedu tidak esensial bagi
penyerapan preformed vitamin A, tetapi adanya empedu meningkatkan penyerapan preformed
vitamin A ini. Setelah diabsorbsi vitamin A dijadikan ester kembali dan ditransport oleh
kilomikron melalui duktus thoracicus, masuk ke aliran darah di angulus venosus.
Vitamin A kemudian ditangkap oleh sel-sel parenkim hati. Sebagian vitamin A disimpan di sel
hati, dan sebagian lagi dihidrolisis menjadi retinol dan dikonjugasikan dengan pRBP (Plasma
Retinol Binding Protein) dan dikeluarkan lagi dari sel hati ke dalam aliran darah. Di dalam plasma
diikat lagi oleh prealbumin dan sebagian komplek retinol- pRBPPA vitamin A ini ditransport dari
tempat penimbunan di hati ke sel-sel target yang memerlukan vitamin A di seluruh jaringan tubuh.

Untuk keperluan penyerapan karoten maupun vitamin A melalui saluran pencernaan dibutuhkan
lemak atau minyak. Setelah diserap, karoten dan vitamin A disalurkan ke jaringan hati untuk
disimpan sebagai cadangan. Bila cadangan hati itu rendah dan masukan melalui makanan tidak
mencukupi kebutuhan sehari-hari akan ada bahaya timbul gejala kekurangan. Dari jaringan hati,
vitamin A disalurkan ke dalam darah yang selanjutnya membawa ke organ tubuh yang
memerlukan. Untuk pengangkutan ini diperlukan suatu protein pengikat yang disebut retinol-
binding protein.

VITAMIN D

Vitamin D diperlukan untuk pertumbuhan tulang yang sehat dan kuat. Fungsi utama Vitamin
D adalah menjaga konsentrasi kalsium dan fosfor di dalam tubuh. Karena itu vitamin D penting
sekali bagi bayi dan anak kecil, yang mana tulang-tulangnya sedang tumbuh dengan cepat.
Selain itu, vitamin D juga memperkuat sistem kekebalan tubuh, mencegah dari beberapa jenis
kanker, depresi, penyakit jantung, dan bahkan membuat seseorang berumur panjang.

Dua Bentuk Aktif Vitamin D


Vitamin D sebenarnya merupakan turunan dari molekul steroid yang merupakan salah satu
turunan dari kolesterol. Vitamin D terdiri dari dua bentuk aktif, yaitu :
1. Vitamin D2
Dikenal juga dengan nama ergokalsiferol, berasal dari turunan senyawa kolesterol yang
banyak ditemukan pada ragi dan tanaman.
2. Vitamin D3
Dikenal dengan nama kolekalsiferol yang berasal dari turunan senyawa 7-
dehidrokolesterol. Golongan vitamin inilah yang paling banyak ditemukan pada kulit
manusia .
DOSIS VITAMIN D
Menurut WHO kebutuhan tubuh akan vitamin D hanya 400 IU per hari, dan riset terbaru
menyarankan 1700 IU untuk memelihara kesehatan.

Seiring pertambahan usia, kemampuan tubuh untuk menghasilkan vitamin D berkurang. Orang
yang berusia lebih dari 65 tahun disarankan mengonsumsi suplemen vitamin D 10 mcg setiap hari.
Orang berkulit gelap tidak menghasilkan vitamin dengan mudah. Ibu menyusui dan wanita hamil
harus mengkonsumsi suplemen vitamin D mcg 10, ini untuk memastikan anak-anaknya nanti
memiliki tulang yang sehat dan terlindung dari osteoporosis di kemudian hari.

Orang gemuk juga disarankan meminum suplemen vitamin D, karena vitamin D bisa terkunci ke
dalam sel lemak dan tidak dapat digunakan oleh tubuh. Anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun
sebaiknya mendapatkan vitamin D sebanyak 7 mcg setiap hari sebab tulangnya sedang melalui
tahap kritis perkembangan.

Itu untuk suplemen, bagaimana dengan paparan sinar matahari? Menurut para ahli, sinar matahari
yang terbaik adalah sebelum pukul 09.00 atau pukul 16.00-18.00 , dan hanya 10-15 menit saja. Itu
sudah cukup untuk mensintesis vitamin D. Di daerah-daerah yang cahaya mataharinya sangat
kurang, pemakaian radiasi ultraviolet bisa digunakan untuk tujuan yang sama.

DEFISIENSI VITAMIN D
Kekurangan vitamin D akan menyebabkan kelainan bentuk yang serius pada tulang. Kelainan
bentuk tulang ini dikenal sebagai rakitis, yaitu tulang menjadi lunak dan mudah bengkok. Karena
tarikan otot-otot yang terus menerus, persendian akhirnya kehilangan bentuknya dan tidak dapat
lagi berfungsi dengan normal.
Pada anak kecil yang kekurangan vitamin D mungkin juga akan menunjukkan gejala tulang
tengkoraknya menjadi lunak. Kepala mungkin merata pada salah satu sisi, dan kemungkinan
dadanya juga akan mengalami perubahan bentuk dari umumnya bayi normal lainnya.
Sementara itu, gejala akibat kekurangan vitamin D pada orang dewasa pada tingkatan ringan
dapat menyebabkan kelelahan, nyeri samar-samar, dan perasaan kurang sehat. Sedangkan, akibat
kekurangan vitamin D dalam kondisi berat bagi orang dewasa dapat
mengakibatkan osteomalacia. Penyakit ini ditandai dengan munculnya rasa sakit saat menahan
beban berat dan melemahnya kondisi tubuh sehingga penderita kesulitan bangun dari tempat
tidur, sulit menaiki tangga, atau cara berjalan yang sempoyongan.
Sejumlah penelitian mengaitkan peningkatan risiko beberapa penyakit akibat kekurangan
vitamin D berupa:
Penyakit jantung
Sebuah penelitian menemukan bahwa kekurangan vitamin D terkait dengan sejumlah
kasus penyakit jantung. Kaitan ini didasari atas temuan dari 70 persen pasien yang menjalani
angiografi koroner terdeteksi mengalami kekurangan vitamin D.
Kanker prostat
Penelitian tahun 2014 menemukan adanya hubungan antara kadar vitamin D rendah di dalam
darah dengan kanker prostat agresif pada laki-laki berketurunan Eropa-Amerika dan Afrika-
Amerika. Kadar vitamin D diteliti pada 667 laki-laki berusia 40-79 tahun yang tengah menjalani
biopsi prostat. Hasilnya partisipan yang mengalami kekurangan vitamin D lebih rentan
menderita kanker prostatdibandingkan dengan laki-laki yang kadar vitamin D di dalam sel
darahnya normal, terutama pada laki-laki keturunan Afrika-Amerika.
Skizofrenia
Penelitian berbeda pada tahun 2014 menunjukkan bahwa seseorang yang berkekurangan vitamin
D berisiko terdiagnosis mengidap skizofrenia hingga dua kali lipat. Skizofrenia merupakan
gangguan otak parah yang ditandai gejala, seperti halusinasi, keinginan menarik diri dari
masyarakat, bicara mulai ngawur, kesulitan konsentrasi. Walau belum mampu diobati
sepenuhnya, skizofrenia dapat ditangani melalui sejumlah pengobatan, seperti terapi perilaku-
kognitif, terapi psikososial, serta pendidikan yang melibatkan keluarga dan kelompok pendukung

HIPERVITAMIN VITAMIN D

Kelebihan vitamin D akan menyebabkan kalsiferasi berlebihan pada tulang, pembuluh darah
mengeras, batu ginjal, dan lain-lain. Hal ini disebabkan sifat vitamin D yang mengikat kalsium
sehingga menumpuk di berbagai organ tubuh.

Kalsium akan terendap di seluruh tubuh, terutama di ginjal, dimana bisa menyebabkan kerusakan
menetap. Fungsi ginjal akan terganggu, menyebabkan protein dibuang dalam air kemih, dan kadar
urea dalam darah meningkat.

Mengkonsumsi vitamin D sebanyak 10 kali dosis harian yang dianjurkan dalam waktu yang lama
akan menyebabkan keracunan, yang mengakibatkan tingginya kadar kalsium dalam darah. Gejala
pertama dari keracunan vitamin D adalah hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, yang diikuti
rasa haus yang luar biasa, meningkatnya frekuensi berkemih, lemah, gelisah dan tekanan darah
tinggi.
METABOLISME VITAMIN D

Vitamin D dari makanan diserap pada bagian proksimal usus halus. Baik anak-anak maupun
orang dewasa dapat menyerap sampai 80% dari jumlah vitamin D yang dikonsumsi, tergantung
faktor-faktor yang membantu atau menghambat penyerapan. Setelah diserap, vitamin D
digabungkan dengan kilomikron dan diangkut dalam sistem limfatik. Dari sistem limfatik, vitamin
D dilepaskan, dari kilomikron dan masuk ke saluran darah. Di dalam plasma darah, vitamin D
diikat oleh suatu protein pentransport, yaitu vitamin D-binding protein (DBP) atau globulin.
Melalui saluran darah tersebut, vitamin D ditransportasikan ke hati dan oleh
mikrosom/mitokondria hati, vitamin D3 dihidroksilasi pada posisi ke-25,
menjadi kalsidiol (calcidiol, atau 25-hidroksi-kolekalsiferol/ 25-hidroksi vitamin D3 ) dengan
bantuan enzim 25-D3-hidroksilase. Selanjutnya 25-hidroksi vitamin D3 memasuki
sirkulasi menuju ginjal.
Bila kadar kalsium darah rendah, kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon parathormon yang
akan merubah kalsidiol menjadi kalsitriol. Proses ini terjadi di mitokondria tubulus proksimalis
ginjal, dimana 25-hidroksi vitamin D3 mengalami hidroksilasi pada posisi ke-1 menjadi 1- 25-
dihidroksi vitamin D3, dengan bantuan enzim 1-hidroksilase. Senyawa 1-25-dihidroksi vitamin
D3 inilah yang merupakan metabolit vitamin D3 yang paling kuat dan berperan dalam
meningkatkan absorbsi kalsium dalam usus dan reabsorbsi kalsium dalam ginjal. Bila kadar
kalsium darah tinggi, kelenjar gondok (tiroid) mengeluarkan hormon kalsitonin (calcitonin) yang
akan mengubah kalsidiol menjadi 24,25-dihidroksi vitamin D3 dengan adanya peran enzim 24-
hidroksilase yang menghidrolisis 25-hidroksi vitamin D3 pada posisi 24. Metabolit 24,25-
dihidroksi vitamin D3 ini adalah bentuk vitamin D inaktif, berkepentingan dalam peningkatan
absorbsi kalsium dari usus, tetapi menurunkan kalsium dan fosfor serum untuk meningkatkan
mineralisasi tulang.

VITAMIN E

DOSIS VITAMIN E

Dosis Dewasa untuk Vitamin E:

Pengobatan: 60 sampai 75 unit secara oral sekali sehari.

Pencegahan: 30 unit secara oral sekali sehari.

Dosis Anak-anak untuk Defisiensi Vitamin E:

1 unit/kg/hari secara oral untuk vitamin E yang larut di air.


DEFISIENSI VITAMIN E

1. Kekeringan pada Kulit

Vitamin E tentunya kita kenal sebagai nutrisi penting bagi kulit di mana bahkan hampir seluruh
pelembab atau lotion pasti mengandung vitamin satu ini. Jadi sudah bisa ditebak, bila sampai
tubuh kekurangan vitamin E, otomatis kulit akan mengalami kekeringan di mana bila sampai
parah, dapat juga sampai bersisik apalagi pecah-pecah.

2. Kerontokan Rambut

Vitamin E adalah salah satu vitamin penting untuk memperlancar peredaran darah di dalam
tubuh. Saat tubuh kekurangan vitamin E, peredaran darah di kulit kepala menurun juga di mana
itu artinya kulit kepala menjadi kurang ternutrisi yang pada akhirnya menimbulkan kerontokan
rambut.

3. Kram pada Kaki

Pernahkah Anda mengalami kram yang cukup mengejutkan, khususnya setelah berolahraga dan
latihan beban? Selain diduga kekurangan asupan kalium, kram pada bagian kaki juga bisa
disebabkan oleh kekurangan vitamin E. Hal ini sangat umum dan bisa terjadi pada perempuan
maupun laki-laki. Ada pula beberapa kasus kaki kram di malam hari saat otot beristirahat.

(Baca juga: macam-macam mineral dan fungsinya akibat kekurangan vitamin d)

4. Stres Oksidasi

Seperti sudah disebutkan sebelumnya bahwa vitamin E mengandung sifat antioksidan yang
termasuk besar, jadi bila sampai tubuh kekurangan vitamin ini, stres oksidasi di jaringan atau sel
tubuh bisa terjadi. Untuk itu, dianjurkan untuk setiap harinya mengonsumsi makanan-makanan
bervitamin E tinggi seperti buncis, kacang hitam, kedelai, minyak zaitun, atau bahkan kacang
pinto.

5. Kelemahan Otot

Lemahnya otot bisa jadi juga terjadi sebagai efek atau akibat dari defisiensi vitamin E. Tak
cukup mengonsumsi makanan bervitamin E, maka tubuh akan mengalami miopati. Itu artinya,
kondisi ini akan menyebabkan fungsi serat otot tak berfungsi dan menjadi lebih lemas dari
biasanya.

6. Aterosklerosis

Kurangnya asupan vitamin E terutama pada anak-anak mampu meningkatkan risiko


aterosklerosis pada mereka. Ini karena kurangnya vitamin E dalam tubuh juga terkadang bisa
berkaitan erat dengan penyakit jantung. Kondisi ini merupakan penebalan arteri atau
penyempitan yang disebabkan oleh plak fibrin, kalsium, zat lemak dan kolesterol yang
bertumpuk di dinding arteri.

(Baca juga: vitamin yang larut dalam lemak akibat kelebihan dan kekurangan vitamin b1)

7. Penglihatan Kabur

Mata yang mulai kabur atau buram biasanya identik dengan defisiensi vitamin A bukan? Padahal
bila tubuh kekurangan vitamin E, kualitas penglihatan kita pun bisa menurun. Penglihatan kabur
adalah awal di mana Anda perlu menyadari bahwa tubuh membutuhkan asupan vitamin E dan
vitamin A secara lebih banyak.

8. Kebutaan

Meski vitamin paling baik untuk mata adalah vitamin A, namun vitamin E juga amat penting
untuk menjaga kesehatan penglihatan kita. Ketika tubuh mengalami defisiensi vitamin E,
otomatis retina akan mengalami penipisan sehingga menjadi penyebab kerusakan lapisan mata.
Bila dibiarkan terlalu lama, maka kemungkinan kebutaan makin meningkat.

9. Anemia

Kurang darah alias anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah sangat rendah di
dalam darah. Padahal sel-sel darah merah adalah yang tubuh manusia butuhkan supaya
hemoglobin atau Hb mampu melakukan proses pengangkutan oksigen ke bagian lain di dalam
tubuh kita. Ketika tubuh mengalami defisiensi vitamin E, anemia pun dapat menjadi ancaman.

10. Infertilitas atau Masalah Kesuburan

Vitamin E tak hanya baik bagi kesehatan kult, tapi juga berfungsi sebagai penjaga kesehatan
sistem reproduksi. Saat tubuh pria maupun wanita kekurangan nutrisi penting ini, maka ada
serangkaian masalah yang berhubungan dengan kesuburan atau yang kita kenal juga dengan
sebutan infertilitas, seperti misalnya:

Pembesaran prostat pada pria.


Impotensi pada pria.
Sterilitas pada pria.
Keguguran pada wanita hamil.
Kelahiran bayi prematur.
Kelahiran bayi dengan masalah kulit pucat mengkilap.
Kelahiran bayi dengan masalah kaki.
Kelahiran bayi dengan berat badan yang rendah.
Kelahiran bayi dengan masalah pembengkakan pada mata.

Sejumlah masalah kesuburan mampu memengaruhi wanita hamil yang juga berdampak pada
kesehatan sang bayi saat lahir nanti.
11. Kanker

Seperti kita ketahui, vitamin E kaya akan sifat antioksidan dan menawarkan perlindungan bagi
tubuh dari efek bahaya radikal bebas penyebab kanker. Ingat juga bahwa vitamin E mampu
menurunkan efek samping kemoterapi serta efektivitas radiasi. Maka ketika tubuh terkena
defisiensi vitamin E dalam jangka panjang, risiko kanker pun ikut meningkat, terutama:

Kanker rongga mulut.


Kanker payudara.
Kanker paru-paru.

12. Sulit atau Lama Sembuh dari Sakit

Masih ada kaitannya dengan poin sebelumnya di mana seseorang yang daya tahan tubuhnya
rendah bukan hanya akan terlampau gampang terkena penyakit, melainkan juga jika sudah sakit
akan sulit sembuhnya.

Saat sudah sakit, vitamin C dan vitamin E dapat ditambah asupannya sehingga tubuh bisa
kembali berstamina dan berdaya tahan tinggi. Namun sebaliknya, bila tubuh kekurangan vitamin
E atau vitamin C, akan cukup lama dalam memulihkan tubuh. Itulah mengapa makanan yang
mengandung vitamin C dan vitamin E penting dikonsumsi selama sakit.

13. Tumbuh Kembang Anak Terhambat

Anak-anak adalah usia di mana mereka butuh nutrisi lengkap untuk tubuhnya supaya mampu
bertumbuh dan berkembang secara fisik dan mental dengan baik. Anak dengan masalah
kekurangan vitamin D justru akan mengalami gangguan tumbuh kembang nantinya, apalagi
kalau tak segera ditangani.

Ada beberapa contoh masalah tumbuh kembang anak yang kiranya bisa dialami ketika defisiensi
vitamin E terjadi dalam waktu yang lama, yakni seperti halnya:

Gangguan penyerapan usus.


Risiko tinggi akan kelainan saraf.
Otot lemah.
Penurunan refleks.

Masalah-masalah tersebut tak seharusnya dialami oleh seorang anak, maka memang orang tua
perlu untuk memerhatikan asupan harian anak dengan seksama.

15. Kerusakan Otot dan Sistem Saraf

Vitamin E yang kurang di dalam tubuh mampu menimbulkan masalah-masalah kesehatan serius,
di antaranya adalah rusaknya sistem saraf maupun otot kita. Hal ini dapat terjadi pada siapapun,
terutama para orang dewasa yang berawal dari adanya kerusakan pada sel-sel darah merah.
Defisiensi vitamin E mampu membuat sel-sel darah merah menjadi rusak dan inilah yang patut
diketahui dan diwaspadai dari awal. Besar potensi bagi seseorang dengan masalah kerusakan otot
dan sistem saraf untuk mengalami keluhan-keluhan di bawah ini:

Nyeri pada otot.


Nyeri yang terjadi terus-menerus pada bagian betis.
Sulit berjalan.

HIPERVITAMIN VITAMIN E

Kelebihan vitamin E dapat memicu penyakit pada tulang atau yang sering disebut osteoporosis.
Karena semakin populernya suplemen vitamin E, maka sejumlah ilmuwan asal Inggris meneliti
dampak buruk akibat konsumsi suplemen vitamin E yang tidak terkontrol. Diketahui dengan
terjadinya konsumsi berlebihan akan memicu efek alfa-tokoferol berlebihan sehingga
menyebabkan kekuatan tulang menjadi menurun. Bisa menyebabkan kekeroposan tulang.

Bahkan bisa terjadi pembengkakan seperti pembengkakan pada bibir, lidah, dan wajah. Bisa
menyebabkan pendarahan dan kematian akibat pendarahan tersebut. Selain itu, kelebihan vitamin
E dapat menimbulkan sakit kepala dan mual, penglihatan kabur, perut kembung dan diare.
Walaupun untuk kasus penyakit yang ditimbulkan cenderung sangat jarang, namun Anda tetap
harus lebih waspada terhadap konsumsi vitamin E yang belebihan. Kadang kasus tersebut dijumpai
saat seseorang belum pernah mengkonsumsi suplemen vitamin sebelumnya. Sehingga saat tubuh
menerima suplemen vitamin dalam jumlah yang besar, tubuh menjadi tidak stabil untuk mencerna
vitamin itu sehingga timbul penyakit-penyakit efek samping yang terjadi.

METABOLISME DAN PENYERAPAN VITAMIN E

Vitamin E lebih mudah diserap usus, apabila terdapat lemak dan dalam kondisi tubuh yang
mempermudah penyerapan lemak. Tokoferol dari makanan diserap oleh usus digabungkan
dengan kilomikron dan ditransportasikan ke hati melalui sistim limfatik dan saluran darah. Di
hati, tokoferol disebarkan ke sel-sel jaringan tubuh melalui saluran darah. Di dalam plasma
darah, tokoferol bergabung dengan lipoprotein, terutama VLDL ( Very Low Density
Lipoprotein).
Kira-kira 40 60% tokoferol dari makanan yang dikonsumsi dapat diserap oleh usus.
Peningkatan jumlah yang dikonsumsi akan menurunkan persentase yang diserap. Vitamin E
disimpan terutama dalam jaringan adiposa, otot dan hati. Pada orang yang sehat, jumlah vitamin
C cadangan cukup digunakan dalam beberapa bulan. Secara normal, kadar vitamin E dalam
plasma darah adalah antara 0,5 1,2 mg/ml.
Asam lemak tidak jenh ganda (PUFA/ Poly Unsaturated Fatty Acid), dapat menurunkan
penyerapan dan penggunaan vitamin E. Hal ini berkaitan kemungkinan dengan kecenderungan
vitamin E bersifat mudah teroksidasi. Oleh karena itu kebutuhan vitamin E akan bertambah
seiring dengan semakin bertambahnya konsumsi PUFA. Dengan demikian, peningkatan
konsumsi PUFA yang tidak diikuti dengan prningkatan asupan vitamin E akan menimbulkan
penurunan secara gradual -tokoferol dalam plasma.
Di dalam hati, -tokoferol diikat oleh -TPP (-tokoferol transfer protein). Setelah menjalankan
fungsinya sebagai antioksidan, tokoferol dapat teroksidasi menjadi tokoferil (tokoferol bentuk
radikal) bentuk radikal ini dapat direduksi kembali menjadi tokoferol oleh kerja sinergi dari
antioksidan yang lain, misalnya vitamin C dan glutation.

VITAMIN K
Vitamin K, yang diproduksi di usus, adalah vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin K
membantu penyerapan kalsium dari makanan, sehingga membantu pembentukan dan menjaga
kesehatan tulang. Berperan penting dalam kontrol pembekuan darah. Vitamin ini mampu
mencegah kehilangan darah yang parah akibat cedera

DOSIS VITAMIN K
Dosis yang direkomendasikan untuk mengkonsumsi vitamin K adalah 55 mikrogram untuk anak
usia 1-3 tahun, 60 mikrogram untuk anak usia 4-8 tahun, anak usia remaja direkomendasikan
mengkonsumsi vitamin K 75 mikrogram tahun dan untuk orang dewasa 120 mikrogram masing
masing perhari.

DEFISIENSI VITAMIN K
Perdarahan tidak terkontrol. Perdarahan dapat dipicu dari luka dan teriris pisau tidak sengaja.
Perdarahan dapat terlihat maupun perdarahan tidak terlihat seperti memar. Perdarahan dapat
terlihat jika seserorang: mudah memar, perdarahan dibawah kuku, perdarahan di membran
mukosa, feses hitam seperti teh dan terdapat darah di dalamnya.

Pada bayi, deteksi defisiensi vitamin ini dilakukan jika terdapat : perdarahan pada area umbilikus
ketika umbilikus diangkat, perdarahan pada hidung, kulit, saluran cerna dan area lain, perdarahan
pada penis saat sirkumsisi dan perdarahan intrakranial yang sangat berbahaya dan mengancam
jiwa.

HIPERVITAMIN VITAMIN K

Hemolisis Sel Darah Merah

Kelebihan vitamin K dapat menyebabkan hemolisis sel darah merah. Apa itu sendiri hemolisis?
Hemolisis adalah pecahnya membran eritrosit, dan hemoglobin bebas ke dalam medium
sekelilingnya. Akibat dari hemolisis sel darah merah tentu adalah anemia. Penyebabnya hemolisis
ini ada dua, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Biasanya pasien yang mengalami hemolisis ini terjadi
meningkatnya LDH serum dan menurunnya haptoglobin. Spesifitasnya mencapai 90%.
Sebenarnya hemolisis anemia ini sangat banyak sebabnya. Bisa dari obat-obatan, keracunan
vitamin K, sampai kelainan hal lain seperti infeksi, masa kehamilan, dan autoimun.
Penyakit Kuning

Penyakit kuning disebabkan oleh adanya perubahan warna pada kulit, bagian bola mata (putih
mata), kelenjar ludah, serta adanya peningkatan bilirubin pada tubuh manusia. Jadi semua bertolak
pada bilirubin yang mengakibatkan penyakit ini terjadi. Biasanya menyerang pada bayi yang baru
lahir. Tentu kelebihan vitamin K dapat memicunya juga. Tentu tanda utama adanya hemolisis pada
sel darah merah. Pada bayi hal ini bisa terjadi. Walau adanya gangguan pembuangan bilirubin
lebih banyak kasus yang mengakibatkan penyakit kuning ini.

Jika terjadi pada orang dewasa, penyakit kuning ini menjangkiti mereka yang sering meminum
alkohol. Berlebihannya alkohol inilah yang dapat mengakibatkan peradangan dan kelainan pada
hati. Sehingga pembuangan bilirubin terganggu. Penyakit kuning ini perlu dikontrol oleh dokter.
Baik pasien yang menderita di usia bayi ataupun yang sudah dewasa. Tentu jika sebelumnya
mengkonsumsi suplemen vitamin K berlebih, perlu dikurangi agar penyakit ini bisa diobati.
Namun jika tidak karena kelebihan vitamin K, ada baiknya penanganan dokter lebih utama.

Kerusakan Pada Otak

Karena vitamin K ini larut dalam lemak, sehingga setiap vitamin K yang terkandung akan
tersimpan di hati. Tentu kelebihan vitamin K mengakibatkan kinerja hati berlebih. Mengeluarkan
bilirubin yang salah pada tempatnya. Mengakibatkan warna kulit dan mata berubah. Namun juga
bisa menyebabkan kerusakan pada otak. Pada normalnya sebanyak 40% vitamin K yang diserap
akan dikeluarkan melalui empedu dan 20% melalui urin. Ternyata simpanan di hati vitamin K3
atau sintesa ini mencapai 90%. Itupun dari sumber makanan alami. Jika dibebani dengan konsumsi
suplemen vitamin K yang tidak tepat, mengakibatkan racun pada hati akan menyebar melalui
pembuluh darah. Jika sampai di otak bisa mengakibatkan kerusakan otak.

Kerusakan mata akibat penyakit kuning menandakan adanya juga kerusakan otak. Karena
kerusakan mata sangat dekat kaitannya dengan kerusakan otak. Untuk itu penting segera
memeriksakan diri ke dokter jika masalah pada penyakit kuning dan akibat lainnya diatas yang
lebih ringan telah terjadi. Karena kerusakan otak merupakan masalah serius yang bisa dihadapi
penderita kelebihan vitamin K ini.

METABOLISME DAN PENYERAPAN VITAMIN K

Penyerapan vitamin K dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan lemak,


antara lain cukup tidaknya sekresi empedu dan pankreas yang diperlukan untuk penyerapan
vitamin K. Sekitar 50-80% vitamin K dalam makanan diabsorpsi di dalam usus halus. Setelah
diabsorpsi, vitamin K digabungkan dengan kilomikron untuk diangkut melalui saluran limfatik,
kemudian melalui saluran darah ditranportasi ke hati. Sekitar 90% vitamin K yang sampai di hati
disimpan dalam bentuk menaquinone. Dari hati Vitamin K diangkut terutama oleh lipoprotein
VLDL di dalam plasma ke sel-sel tubuh.Vitamin K terutama dihubungkan dengan membrane
sel,yaitu dengan reticulum endoplasma dengan mitokondria. Taraf Vitamin K dalam serum
meningkat pada hiperlipidermia,terutama pada Trigliserida.Hal-hal yang menghambat absorpsi
lemak akan menurunkan absorpsi vitamin K.

Dalam keadaan Normal, sebanyak 30-40 % Vitamin K yang diabsorpsi dikeluarkan melalui
empedu , dan 15 % melalui urin sebagai metabolit larut air. Simpanan vitamin K di dalam tubuh
tidak banyak dan penggantiannya terjadi cepat. Simpanan di dalam hati sebanyak 10 % berupa
filokinon dan 90 % berupa metakinon yang kemungkinan di sintesis oleh bakteri saluran cerna.
Namun, kebutuhan akan Vitamin K tampaknya tidak dapat hanya dipenuhi dari sintesis
menakinon, akan tetapi sebagian perlu didatangkan dari makanan.

Anda mungkin juga menyukai