Anda di halaman 1dari 14

MENGENAL VITAMIN A:

“VITAMIN YANG TER-ABAIKAN”


Irene Ornella
1913411016
Akademi Gizi Andalusia
• Vitamin yang larut dalam lemak terdiri dari
beberapa vitamin, salah satunya adalah Vitamin A.
• Vitamin A merupakan kumpulan dari beberapa
senyawa organik tak jenuh dengan ikatan rangkap
dimana karbon elemen utama dari strukturnya
dikenal sebagai retinol, retinal dan asam retinoat
(karena struktur dan posisi atomnya).
• Vitamin A tidak dapat diproduksi oleh tubuh,
sehingga harus didapatkan dari asupan makanan.
BENTUK & SUMBER VITAMIN A
terdapat pada daging
Preformed Vitamin A sapi, ikan dan susu dan
produk olahannya.

merupakan bentuk
aktif vitamin A yang
Retinol
ditemukan dalam
darah.
Vitamin A
tersimpan dalam buah,
Pro Vitamin A sayur dan bahan
pangan nabati lainnya.

merupakan prekursor
vitamin A dan
Beta-Karoten
ditemukan di bahan
pangan nabati.
Kebutuhan Asupan Vitamin A
Ketidakmampuan tubuh manusia untuk memproduksi vitamin A memaksa kita untuk
memiliki pola makan yang seimbang agar asupan nutrisi ini sesuai dengan anjuran.

Anak 1 – 8 Tahun 400-600 µg/hari


> 8 Tahun 600-800 µg/hari
Pria Dewasa 900 µg/hari
Wanita Dewasa 800 µg/hari
Wanita hamil 700 µg/hari

Proformed vitamin A karotenoid atau Beta-karoten diakui memiliki aktivitas vitamin


A yang lebih besar dapat ditransfer ke bentuk aktif Vitamin A melalui pemecahan
oksidasi (Topuz dan Ozdemir, 2007).
Sumber Vitamin A
• Bagi bayi, air susu ibu adalah sumber utama bentuk kombinasi vitamin A
(Preformed & Proformed) khususnya ketika seorang ibu memberi makan
dirinya dengan sumber makanan yang mengandung vitamin A (Latham, 2010)
seperti yang disarankan melalui diet pedoman (Madatuwa et al., 2007).
• Di negara maju, vitamin A difortifikasi pada produk seperti sereal, makanan
jajanan, minuman, produk lemak trans (margarin) dan produk olahan susu.
• Di negera berkembang, vitamin A difortifikasi pada produk tepung sereal,
gula, dan minyak yang dapat dimakan, margarin, mie.
• Suplemen Vitamin A
• Makanan sumber vitamin A, seperti sayur dan buah yang bewarna kuning
dan orange (buah-buahan citrus), jagung, labu, wortel.
• Makanan sumber vitamin A hewani, seperti minyak ikan, hati, produk susu,
telur
Metabolisme Vitamin A
Vitamin A merupakan nutrisi esensial yang larut dalam lemak. Vitamin A dalam
makanan akan diserap melalui lumen usus halus. Vitamin A yang diperoleh
dari diet dapat dalam bentuk all-trans-retinol, retinyl esters atau b-carotene.
Absorpsi retinol bervariasi mulai dari 75% - 100%, sedangkan absorpsi β-
carotene bervariasi mulai dari 3% - 90%.
Tahap awal dari proses pencernaan dan absorpsi ini adalah penghancuran
carotenoid dan vitamin A pada fase lemak yang terjadi di dalam lambung dan
duodenum. Selama fase ini akan dibentuk mixed micelles yang merupakan
gabungan fosfolipid, kolesterol, asam lemak bebas, aminogliserol,
lipofosfolipid dan garam empedu. Pembentukan ini bertujuan untuk
mempermudah absorpsi oleh sel enterosit.
Metabolisme Vitamin A (lanjutan)
Vitamin A dalam bentuk all-transretinol akan diesterifikasi menjadi retinyl
esters dan disimpan dalam hati atau dapat berikatan dengan retinol
binding protein (RBP) sehingga dapat ditransport ke jaringan target.
All-trans-retinol kemudian dioksidasi di dalam sel menjadi all-trans-retinal
dengan bantuan enzim alcohol dehydrogenase (ADH). Tahapan ini juga
dapat diregulasi oleh enzim retinol dehydrogenases (RDH), khususnya
RDH1, RDH10 dan DHRS9 yang merupakan bagian dari keluarga short
chain dehydrogenase reductase (SDR). Selanjutnya enzim sitosol retinal
dehydrogenase (RALDH) atau aldehyde dehydrogenase (ALDH)
mengkatalisis oksidasi ireversibel alltrans-retinal menjadi asam retinoat
atau alltrans-retinoic acid (ATRA)
Interaksi Vitamin A
Zat Besi : Kekurangan vitamin A dapat memperburuk anemia kurang zat
besi. Pemberian suplementasi vitamin A memiliki efek menguntungkan
pada anemia kurang zat besi. Kombinasi suplemen vitamin A dan zat
besi untuk mengurangi anemia tampaknya lebih efektif daripada
suplemen zat besi atau vitamin A secara terpisah.
Yodium : ekurangan vitamin A akan meningkatkan Thyroid Stimulating
Hormone (TSH), menurunkan asupan yodium ke dalam tiroid dan
mengganggu sintesis tiroglobulin.
Zinc : vitamin A dan Zinc bekerja secara tim untuk melakukan beberapa
perform peran penting dan fisiologi dalam tubuh manusia. Kekurangan
asupan zinc dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap
vitamin A. Zinc diketahui sebagai co-faktor dalam reaksi kimia beta
karoten
Kelompok yang rentan mengalami
kekurangan asupan Vitamin A
• Bayi baru lahir prematur : berisiko mengalami kekurangan
penyimpanan sebagai akibat dari berkurangnya deposisi
vitamin A selama masa pertumbuhan dalam kandungan ibu.
• Ibu menyusui : berisiko mengalami kekurangan vitamin A
selama periode menyusui
• Orang yang telah menderita berbagai penyakit seperti
malabsorpsi produksi empedu genetik dan penyakit saluran
pernapasan.
• Orang-orang yang hidup dalam kelaparan
• Orang-orang yang mengkonsumsi alkohol
Peran Vitamin A
• Anemia : Vitamin A mempengaruhi tingkat produksi zat besi.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung Vitamin A lebih baik
dalam memicu produksi zat besi daripada mengkonsumsi
suplemen/tablet.
• Kanker : Preformed Vitamin A memiliki peran membantu
menghentikan pertumbuhan dan perkembangbiakan permulaan sel
kanker seperti tumor (pertumbuhan sel yang tidak normal) yang
terlokalisasi. Preformed Vitamin A juga membantu dalam
pengobatan treatment kanker melalui pengobatan dan pencegahan
secara kimiawi (Wu et al., 2015; Altucci dan Gronemeyer)
• Metabolisme : Vitamin A sebagai pendukung enzim yang dikenal
sebagai co-faktor dalam reaksi metabolisme.
Defisiensi Vitamin A
• VAD Disorders (KVA): adalah kekurangan gizi kronis yang dapat disebabkan
oleh ketidakcukupan asupan sumber makanan vitamin A atau mengalami
masalah penyerapan, transportasi, atau metabolisme. KVA Menjadi
masalah kesehatan nasional di lebih dari 60 negara. Orang dengan
komorbiditas lain seperti sirosis dan malabsorpsi lebih rentan untuk
menderita KVA.
• Anemia : KVA disebutkan menyebabkan anemia, atau disebut dengan
anemia defisiensi Vitamin A.
• Autisme : adalah serangkaian gangguan neurologis yang disebut gangguan
pertumbuhan yang bermanifestasi sebagai kesulitan dalam komunikasi
dan timbulnya perilaku berulang dan minat. Pada periode kehamilan,
perkembangan syaraf dipengaruhi oleh vitamin A. Suplementasi Vitamin A
penting saat fase awal kehidupan.
Defisiensi Vitamin A
• Xerophthalmia : Bentuk paling ringan dari xerophthalmia adalah rabun senja
dan bintik Bitot. Xerophthalmia umum di temukan wanita hamil dan anak-anak,
hal ini berhubungan dengan defisiensi vitamin A.
• Rabun senja : Akibat dari KVA. Anak-anak dan wanita hamil, khususnya pada
trimester pertama yang mengalami KVA akan mengalami kesulitan melihat
pada pencahayaan yang minim. Rabun senja dapat diobati dengan mencukupi
asupan vitamin A.
• Xerosis konjungtiva (X1A)/ Xerophthalmia dan Bintik Bitot (X1B) : xerophthalmia
adalah penyakit mata akibat kekurangan vitamin A yang ditandai dengan mata
kering. Tanpa pengobatan, penyakit ini cenderung berkembang semakin parah
seiring berjalannya waktu, bahkan hingga menyebabkan kerusakan serius pada
kornea mata. Saat xerophthalmia bertambah parah, maka akan muncul jaringan
kornea mata yang melepuh atau disebut dengan bintik Bitot. Kekurangan
vitamin A dapat membuat konjungtiva, yaitu selaput tipis yang melapisi kelopak
mata dan bola mata, menjadi kering, tebal, hingga berkerut
Defisiensi Vitamin A
• Xerosis kornea (X2) : Ketika epitel kornea mengalami keratinisasi, kornea
kehilangan kemilau dan kejernihannya yang normal (kornea tampak keruh).
• Ulkus kornea : adalah luka terbuka pada kornea yang paling sering
diakibatkan oleh infeksi. Kondisi ini tergolong darurat medis, yang dapat
mengakibatkan kebutaan bila tidak segera ditangani.
• Fundus Xerophthalmic (XF): KVA berkepanjangan pada anak-anak dan
orang dewasa akan bermanifestasi menjadi sejumlah 'titik‘ kecil putih pada
retina. Hampir tidak bergejala. Dapat diperbaiki dengan suplementasi
Vitamin A sebagai terapi tambahan.
• Morbiditas dan mortalitas : meningkatan status vitamin A pada anak-anak
dari 6 bulan sampai 6 tahun meminimalkan kematian sebesar 22- 55%. Hal
ini ditunjukkan oleh RCT pada populasi yang kekurangan Asia dan Afrika
(WHO, 2009). Kecukupan Vitamin A juga dikaitkan dengan penurunan
angka kasus kematian akibat campak dan diare.
Strategi Pencegahan
• KVA dapat dicegah dengan suplementasi
vitamin A, edukasi gizi dan pemberian
makanan kaya vitamin A (Arlappa et al., 2008).
Status Vitamin A dapat ditingkatkan dengan
melakukan variasi dalam diet, suplementasi
dan fortifikasi makanan.

Anda mungkin juga menyukai