VITAMIN A
TINGKAT II B
Vitamin A adalah vitamin yang larut lemak yang pertama ditemukan. Secara
luas, vitamin A merupakan nama generic yang menyatakan semua retinol dan
precursor atau provitamin atau karotenoid yang mepunyai aktifitas biologic sebagai
retinol.
Vitamin A (dalam bentuk ester dan β-karoten) diserap dari usus halus
dan sebagian besar disimpan di dalam hati. Bentuk karoten dalam tumbuhan
selain β, adalah α, γ-karoten serta kriptosantin. Setelah dilepaskan dari bahan
pangan dalam proses pencernaan, senyawa tersebut diserap oleh usus halus
dengan bantuan asam empedu (pembentukan micelle).
Vitamin A dan karoten diserap oleh usus dari micelle secara difusi
pasif, kemudian digabungkan dengan kilomikron dan diserap melalui saluran
limfatik, kemudian bergabung dengan saluran darah dan ditransportasikan ke
hati. Di hati, vitamin A digabungkan dengan asam palmitat dan disimpan
dalam bentuk retinilpalmitat. Bila diperlukan oleh sel-sel tubuh, retinil
palmitat diikat oleh protein pengikat retinol (PPR) atau retinol-binding protein
(RBP), yang disintesis dalam hati. Selanjutnya ditransfer ke protein lain, yaitu
“transthyretin” untuk diangkut ke sel-sel jaringan.
Vitamin A yang tidak digunakan oleh sel-sel tubuh diikat oleh protein
pengikat retinol seluler (celluler retinol binding protein), sebagian diangkut ke
hati dan bergabung dengan asam empedu, yang selanjutnya diekskresikan ke
usus halus, kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui feses. Sebagian lagi
diangkut ke ginjal dan diekskresikan melalui urine dalam bentuk asam
retinoat. Karoten diserap oleh usus seperti halnya vitamin A, sebagian
dikonversi menjadi retinol dan metabolismenya seperti di atas. Sebagian kecil
karoten disimpan dalam jaringan adiposa dan yang tidak digunakan oleh
tubuh diekskresikan bersama asam empedu melalui feses. Pada diet nabati, di
lumen usus, oleh enzim β- karoten 15,15deoksigenase, β- karoten tersebut
dipecah menjadi retinal (retinaldehid), yang kemudian direduksi menjadi
retinol oleh enzim retinaldehid reduktase.
Pada diet hewani, retinol ester dihidrolisis oleh enzim esterase dari
pankreas, selanjutnya diabsorbsi dalam bentuk retinol, sehingga diperlukan
garam empedu. Proses ini dijelaskan dalam gambar berikut. Proses di atas
sangat terkontrol, sehingga tidak dimungkinkan produksi vitamin A dari
karoten secara berlebihan. Tidak seluruh karoten dapat dikonversi menjadi
vitamin A, sebagian diserap utuh dan masuk ke dalam sirkulasi, hal ini akan
digunakan tubuh sebagai antioksidan.
Absorbsi vitamin larut lemak dalam hal ini vitamin A yang normal
ditentukan oleh absorbsi normal dari lemak. Gangguan absorbsi lemak yang
disebabkan oleh gangguan sistem empedu akan menyebabkan gangguan
absorbsi vitamin–vitamin yang larut lemak. Setelah diabsorbsi, vitamin ini
dibawa ke hati dalam bentuk kilomikron dan disimpan di hati atau dalam
jaringan lemak. Di dalam darah, vitamin larut lemak diangkut oleh lipoprotein
atau protein pengikat spesifik (Spesific Binding Protein), dan karena tidal
larut dalam air, maka ekskresinya lewat empedu, yang dikeluarkan bersama-
sama feses.
1. Sifat-sifat fitamin A.
2. Fungsi Vitamin A
3. Sumber Vitamin A
Sumber vitamin A banyak dijumpai dalam bentuk baik beta karoten
sebagai ester dari vitamin A dan vitamin A yang bebas. Pengertian beta
karoten menurut wikipedia : Beta Karoten
KEKURANGAN VITAMIN A
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan penyakit-penyakit
seperti : katarak, rabun senja, penurunan daya tahan tubuh, dan
infeksi saluran pernafasa. Sedangkan kelebihan vitamin A dapat
menyebabkan keracunan, kerontokan rambut, kulit kering bersisik,
pusing-pusing, dan pingsan
Kelebihan vitamin A
Kelebihan vitamin A hanya bisa terjadi bila memakan vitamin A
sebagai suplemen dalam takaran tinggi yang berlebihan, misalnya,
takaran 16.000 RE untuk jangka waktu lama atau 40.000-55.000
RE/ Hari (Almatsier, 2004).
.
Daftar Pustaka