Anda di halaman 1dari 9

TUGAS : BIOKIMIA

VITAMIN A

UKHTY AWALIA / P00313021057

TINGKAT II B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN GIZI
2015
1. Devinisi vitamin A

Vitamin A adalah vitamin yang larut lemak yang pertama ditemukan. Secara
luas, vitamin A merupakan nama generic yang menyatakan semua retinol dan
precursor atau provitamin atau karotenoid yang mepunyai aktifitas biologic sebagai
retinol.

Vitamin A esensial untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup.


Diseluruh dunia (WHO 1991), diantara anak-anak diperkirakan terdapat 6-7 juta
kasus baru xeroftalmia tiap tahun, kurang lebih 10% diantaranya kerusakan kornea.
Diantara yang menderita kerusakan kornea ini 60 % meninggal dalam waktu satu
tahun, sedangkan diantara yang hidup, 25 % menjadi buta dan 50-60% setengah buta.
Diperkirakan pada satu waktu sebanyak tiga juta anak-anak buta karena kekurangan
vitamin A, dan sebanyak 20-40 juta menderita kekurangan vitamin A pada tingkat
lebih ringan. Perbedaan angka kematian antara anak yang kekurangan dan tidak
kekurangan vitamin A kurang lebih sebesar 30% . disamping itu kekurangan vitamin
A meningkatkan resiko anak terhadap penyakit infeksi seperti penyakit saluran
pernapasan dan diare, meningkatkan angka kematian karena campak, serta
menyebabkan keterlambatan pertumbuhan (Almatsier, 2004).

Vitamin A1 dan Vitamin A2 bisa terdapat dalam betuk :

1. Alkohol : Pada Vitamin A1 disebut Retinol Pada Vitamin A2 disebut


Dehydroretinol

2. Aldehyde : Pada Vitamin A1 disebut Retinal Pada Vitamin A2 disebut


Dehydroretinal

3.A s a m : Asam retinoat (Retinoic Acid) Aktifitas Vitamin A1 lebih kuat


daripada Vitamin A2 dan yang paling kuat adalah dalam
bentuk Alkohol, yaitu Retinol.

Diet manusia bisa mengandung Provitamin A (Karoten) ataupun


Vitamin A (Retinol) baik secara bebas maupun dalam bentuk Ester. Dalam
alam / makanan, Vitamin A terutama terdapat dalam bentuk Ester.
Tumbuhtumbuhan tidak dapat mensintesis vitamin A, akan tetapi manusia dan
hewan mempunyai enzim di dalam mukosa usus yang sanggup merubah
karoten yang merupakan provitamin A menjadi vitamin A. Vitamin A dalam
tumbuhan terdapat dalam bentuk prekusor (provitamin). Provitamin A terdiri
dari α, β, dan γ- karoten. β – karoten merupakan pigmen kunin g dan salah
satu jenis antioksidan yang memegang peran penting dalam mengurangi
reaksi berantai radikal bebas dalam jaringan.

Di alam terdapat kurang lebih 80 jenis pigmen karoten, tetapi hanya


10 yang mempunyai aktifitas sebagai Provitamin A yang dalam tubuh
manusia / hewan diubah menjadi Vitamin A. Karoten bisa terdapat dalam
jaringan hewan dan tumbuhan.

2 . Metabolisme dan Mekanisme Vitamin

Vitamin A (dalam bentuk ester dan β-karoten) diserap dari usus halus
dan sebagian besar disimpan di dalam hati. Bentuk karoten dalam tumbuhan
selain β, adalah α, γ-karoten serta kriptosantin. Setelah dilepaskan dari bahan
pangan dalam proses pencernaan, senyawa tersebut diserap oleh usus halus
dengan bantuan asam empedu (pembentukan micelle).

Vitamin A dan karoten diserap oleh usus dari micelle secara difusi
pasif, kemudian digabungkan dengan kilomikron dan diserap melalui saluran
limfatik, kemudian bergabung dengan saluran darah dan ditransportasikan ke
hati. Di hati, vitamin A digabungkan dengan asam palmitat dan disimpan
dalam bentuk retinilpalmitat. Bila diperlukan oleh sel-sel tubuh, retinil
palmitat diikat oleh protein pengikat retinol (PPR) atau retinol-binding protein
(RBP), yang disintesis dalam hati. Selanjutnya ditransfer ke protein lain, yaitu
“transthyretin” untuk diangkut ke sel-sel jaringan.

Vitamin A yang tidak digunakan oleh sel-sel tubuh diikat oleh protein
pengikat retinol seluler (celluler retinol binding protein), sebagian diangkut ke
hati dan bergabung dengan asam empedu, yang selanjutnya diekskresikan ke
usus halus, kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui feses. Sebagian lagi
diangkut ke ginjal dan diekskresikan melalui urine dalam bentuk asam
retinoat. Karoten diserap oleh usus seperti halnya vitamin A, sebagian
dikonversi menjadi retinol dan metabolismenya seperti di atas. Sebagian kecil
karoten disimpan dalam jaringan adiposa dan yang tidak digunakan oleh
tubuh diekskresikan bersama asam empedu melalui feses. Pada diet nabati, di
lumen usus, oleh enzim β- karoten 15,15deoksigenase, β- karoten tersebut
dipecah menjadi retinal (retinaldehid), yang kemudian direduksi menjadi
retinol oleh enzim retinaldehid reduktase.

Pada diet hewani, retinol ester dihidrolisis oleh enzim esterase dari
pankreas, selanjutnya diabsorbsi dalam bentuk retinol, sehingga diperlukan
garam empedu. Proses ini dijelaskan dalam gambar berikut. Proses di atas
sangat terkontrol, sehingga tidak dimungkinkan produksi vitamin A dari
karoten secara berlebihan. Tidak seluruh karoten dapat dikonversi menjadi
vitamin A, sebagian diserap utuh dan masuk ke dalam sirkulasi, hal ini akan
digunakan tubuh sebagai antioksidan.

Beberapa hal yang menyebabkan karoten gagal dikonversi menjadi


vitamin A, antara lain

(1) penyerapan tidak sempurna


(2) konversi tidak 100%, salah satu sebab adalah diantara karoten
lolos ke saluran limfe,dan
(3) pemecahan yang kurang efisien.

Absorbsi vitamin larut lemak dalam hal ini vitamin A yang normal
ditentukan oleh absorbsi normal dari lemak. Gangguan absorbsi lemak yang
disebabkan oleh gangguan sistem empedu akan menyebabkan gangguan
absorbsi vitamin–vitamin yang larut lemak. Setelah diabsorbsi, vitamin ini
dibawa ke hati dalam bentuk kilomikron dan disimpan di hati atau dalam
jaringan lemak. Di dalam darah, vitamin larut lemak diangkut oleh lipoprotein
atau protein pengikat spesifik (Spesific Binding Protein), dan karena tidal
larut dalam air, maka ekskresinya lewat empedu, yang dikeluarkan bersama-
sama feses.

1. Sifat-sifat fitamin A.

Sifat-sifat Vitamin A : Larut dalam Lemak, tidak larut dalam air.


Tapi sekarang sudah ada Vitamin A dalam bentuk "Water Miscible” (Aqueous
Emulsion, Dispersion). Vitamin A (Retinol) merupakan zat yang hampir2 tak
berwarna (sedikit kuning muda). Retinol bisa dirusak oleh cahaya matahari
dan pengeringan. Retinol tidak akan berubah dalam gelap, sehingga bisa
disimpan dalam bentuk ampul, di tempat gelap, pada suhu di bawah nol.
Retinol sukar berubah, jika disimpan dalam tempat tertutup rapat, apalagi
disediakan antioksidan yang cocok. Vitamin E merupakan anti
oksidan,sehingga bila dikombinasi dengan Vitamin A, maka Vitamin A
menjadi lebih stabil. Vitamin A dalam bentuk ester asetat atau palmitat
bersifat lebih stabil dibanding bentuk alkohol maupun aldehid. Stabil pada
suhu masak biasa, rusak oleh suhu yang tinggi sekali. Mudah dirusak bila
ada oksigen (oksidasi), atau lemak yang mengandung Vitamin A menjadi
tengik. Vitamin dalam bentuk ester asetat atau palmitat bersifat lebih stabil
dibanding bentuk alkohol maupun aldehid.

2. Fungsi Vitamin A

 Vitamin A essensial untuk pertumbuhan, karena merupakan


senyawa penting yang menciptakan tubuh tahan terhadap infeksi
dan memelihara jaringan epithel berfungsi normal. Jaringan epithel
yang dimaksud adalah terutama pada mata, alat pernapasan, alat
pencernaan, alat reproduksi, syaraf dan sistem pembuangan urine.
Hubungan antara vitamin A dengan fungsi mata yang normal,
perlu mendapat perhatian khusus.
 Vitamin A berperan dalam sintesis stereoisomer dari retinal yang
disebut retinen, yang berkombinasi dengan protein membentuk
grup prostetik yang disebut “visual purple”, yang lebih dikenal
dengan istilah rodopsin. Jadi vitamin A diperlukan untuk
mensintesis rodopsin, yang selalu pecah atau dirusak oleh proses
fotokimiawi sebagai salah satu proses fisiologis dalam sistem
melihat. Apabila vitamin A pada suatu saat kurang dalam tubuh,
maka sintesis ”visual purple” akan terganggu, sehingga terjadi
kelainan-kelainan melihat.
 fungsi vitamin A juga dapat membantu tulang agar tetap sehat,
gigi, memelihara kulit, dan memelihara selaput lendir pada hidung.
Selain itu, fungsi vitamin A juga diperlukan bagi pengembangan
janin di dalam

3. Sumber Vitamin A
Sumber vitamin A banyak dijumpai dalam bentuk baik beta karoten
sebagai ester dari vitamin A dan vitamin A yang bebas. Pengertian beta
karoten menurut wikipedia : Beta Karoten

Sumber vitamin A nabati antara lain : 


Sumber vitamin A nabati : apel, bakung, bayam, sukun, buah negeri,
bayam merah, daun genjer, rumput laut, daun jambu, daun jambu mete, daun
kacang panjang, terong hintalo, gandum, kacang panjang, kacang ercis,
kacang merah, mangga, kankung, kol cina, ubi kuning, ubi jalar merah, ubi
rambat merah, labu kuning, pisang, gandaria, pak soy, putri malu, pepaya,
ranti muda, sawi, semanggi, dan wortel.

Sumber vitamin A hewani antara lain : 


Sumber vitamin A hewani : hati, susu, telur, berbagai jenis ikan (sarden,
malugis, cakalang, kima, gabus, titang, kawalinya, baronang, lehoma, 
rajungan, sunu, dan tongkol)

4. Kekurangan dan kelebihan vitamin A

 KEKURANGAN VITAMIN A
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan penyakit-penyakit
seperti : katarak, rabun senja, penurunan daya tahan tubuh, dan
infeksi saluran pernafasa. Sedangkan kelebihan vitamin A dapat
menyebabkan keracunan, kerontokan rambut, kulit kering bersisik,
pusing-pusing, dan pingsan
 Kelebihan vitamin A
Kelebihan vitamin A hanya bisa terjadi bila memakan vitamin A
sebagai suplemen dalam takaran tinggi yang berlebihan, misalnya,
takaran 16.000 RE untuk jangka waktu lama atau 40.000-55.000
RE/ Hari (Almatsier, 2004).

Gejala pada orang dewasa sakit kepala, pusing, rasa nek,


rambut rontok, kulit mongering, tidak ada nafsu makan atau
aneroksia dan sakit pada tulang. Pada wanita menstruasi berhenti.
Pada bayi terjadi pembesaran kepala, hidrosefalus, dan mudah
tersinggung, yang dapat terjadi pada konsumsi 8.000 RE/ hari
selama 30 hari .
Gejala kelebihan ini hanya terjadi bila dimakan dalam bentuk
vitamin A. karoten tidak dapat menimbulkan gejala kelebihan,
karena absorpsi karoten menurun bila konsumsi tinggi. Disamping
itu, sebagian dari kaaroten yang diserap tidak dirubah menjadi
vitamin A akan tetapi disimpan didalam lemak. Bila lemak
dibawah kulit mengandung banyak karoten, warna kulit akan
terlihat kuning (Almatsier, 2004).

5. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan


Angka kecukupan vitamin A yang dianjurkan untuk berbagai golongna
umur dan jenis kelamin untuk Indonesia dapat dilihat pada table :

Golongan AKG (RE) Golongan Umur AKG (RE)


umur
0-6 Bulan 350 Wanita :
7-12 bulan 350 10-12 tahun 500
1-3 tahun 350 13-15 tahun 500
4-6 tahun 360 16-19 tahun 500
7-9 tahun 400 20-50 tahun 500
13-15 tahun - 46-59 tahun 500
>60 tahun 500

Pria : Hamil : + 200


10-12 tahun 500
13-15 tahun 600 Menyusui :
16-19 tahun 700 0-6 bulan +350
20-50 tahun 700 7-12 bulan +300
46-59 tahun 700
>60 tahun 600

Sumber : Widya Karya pangan dan gizi. 1998.

.
Daftar Pustaka

Christian, Parul . 1998. Interactions Between Zinc and Vitamin A: an Update.


Diambil dari http://ajcn.nutrition.org/content/68/2/435S.short Diakses pada tanggal
13 Desember 2013 Hidayat, Adi. 1999. Seng (Zinc): Essensial Bagi Kesehatan.
Diambil dari
http://www.Univmed.org/wp-content/uploads/2011/02/vol.18_no.1_3.pdf Diakses
pada tanggal 14 Desember 2014 Suarsana, I Nyoman. 2010. Metabolisme Vitamin
dan Mineral. Diambil dari
http://staff.unud.ac.id/suarsana/wp-content/uploads/2010/03/metabolismevitamin-
mineral.pdf Diakses pada tanggal 14 Desember 2013 Satriono,_____. 2005. Vitamin
Larut Dalam Lemak. Diambil dari
http://www.oocities.org/yok_satriono/VIT_LMK.HTM Diakses pada tanggal 14
Desember 2013 Rahayu, Imbang Dwi. 2010. Klasifikasi, Fungsi, dan Metabolisme
Vitamin. Diambil dari
http://imbang.staff.umm.ac.id/files/2010/02/Klasifikasi_dan_Metabilisme_vitam
in_imbang.pdf Diakses pada tanggal 11 Desember 2013 Xavier Ruis, F et al.
Biological Role of Aldo–keto reductases in Retinoic Acid Biosynthesis and
Signaling. Diambil dari
http://www.frontiersin.org/Journal/10.3389/fphar.2012.00058/full Diakses pada 20
Desember

Anda mungkin juga menyukai