Anda di halaman 1dari 15

Fungsi dan Manfaat Vitamin A (Retinol) Bagi Tubuh.

Makanan sumber vitamin A terbaik, serta


akibat dari kekurangan vitamin A (Defisiensi).

Vitamin A atau dikenal juga dengan nama Retinol merupakan vitamin yang sangat diperlukan
tubuh. Selama ini, kebanyakan dari kita hanya mengenal vitamin A sebagai vitamin yang
berfungsi menjaga kesehatan mata. Namun sebenarnya, fungsi dari vitamin ini sangatlah
banyak.

Retinol adalah bentuk hewan vitamin A yang disimpan dalam hati setelah penyerapan dan
digunakan oleh tubuh ketika dibutuhkan. Dengan menelan tertentu buah-buahan, sayuran, biji-
bijian dan suplemen, Anda dapat memastikan asupan vitamin A Anda terpenuhi. Rata-rata
orang harus mengkonsumsi setidaknya 900 mikrogram vitamin A per hari, dan tidak lebih dari
3.000 mikrogram.

Fungsi dan Manfaat Vitamin A

Berikut ini adalah fungsi vitamin A bagi manusia selain untuk kesehatan mata:

1. Mengoptimalkan perkembangan janin

Vitamin A sangat penting bagi ibu hamil. Karena sifatnya mudah larut dalam air dan lemak
sehingga diperlukan untuk kesehatan si jabang bayi. Seperti membantu perkembangan sel
mata, organ mata, untuk pertumbuhan tulang, untuk kesehatan kulitnya, dan membantu
perkembangan jantung.

2. Menghambat sel kanker payudara

Berdasarkan penelitian terbaru ilmuan asal Amerika, diungkapkan bahwa vitamin A ini dapat
menghambat pertumbuhan kanker yang sering menyerang wanita, yaitu kanker payudara.
Walau tidak secara langsung, namun bentuk turunannya berupa asam retinoat atau retinol
inilah yang akan menghambat pertumbuhan jaringan kanker itu sendiri.

3. Meningkatkan kekebalan tubuh (Imunitas)

Vitamin A yang mengandung retinil palmitat dan retinil asetat dapat mencegah infeksi dari
berbagai macam organisme kecil yang dapat merugikan tubuh. Seperti bakteri yang mencoba
masuk dalam tubuh melalui pernafasan dan makanan.

4. Menghambat proses penuaan dini

Vitamin A ini sendiri dapat menghasilkan antioksidan yang mana bisa menangkal radikal bebas.
Radikal bebas ini adalah udara tidak bersih yang terhirup oleh organ pernafasan kita. Karena
semakin tinggi reaksi antioksidan itu sendiri maka semakin banyak polusi yang masuk ke dalam
tubuh. Namun dengan vitamin A ini, maka kerusakan akibat radikal bebas dapat dicegah untuk
memperlambat proses penuaan pada kulit.

Macam-macam Sumber Vitamin A

1. Sereal

Berasal dari jagung kuning dan gandum

2. Umbi-umbian

Umbi-umbian yang mengandung banyak vitamin A adalah ubi kuning, ubi kuning kukus, ubi jalar
merah, ubi rambat merah,
3. Biji-bijian

Dari biji-bijian atau kacang-kacangan adalah kacang ercis dan kacang merah

4.Sayuran

Sayuran yang mengandung banyak vitamin A diantaranya bakung, bayam, bayam keripik
goreng, bunkil daun talas, bayam merah, daun genjer, daun jambu, daun jambu mete, daun
kacang panjangl, serta daun hijauan lainnya, Gandaria, kacang panjang, kankung, kol cina, labu
kuning, pak soy, putri malu, ranti muda, rumput laut, sawi, semanggi, terong hintalo dan
wortel.

5. Buah-buahan

Contohnya adalah apel, buah negeri, kesemek, mangga, pepaya, pisang, sowa serta sukun.

6. Hewani

Sumber vitamin A Hewani berasal dari daging ayam, bebek, ginjal domba, hati sapi, hati ayam,
sosis hati, berbagai jenis ikan (baronang, cakalang, gabus, kawalinya, kima, lehoma, malugis,
rajungan, sarden, sunu, titang dan tongkol), telur ikan dan juga telur asin.

7. Hasil olahan

Selain vitamin A alami ada juga yang berasal dri olahan seperti kepala susu, mentega, minyak
ikan, minyak kelapa sawit, tepung ikan serta tepung susu.

Makanan yang mengandung vitamin A Tinggi

hati (sapi, babi, ayam, kalkun, ikan) (6500 mg 722%)

wortel (835 ug 93%)

brokoli daun (800 mg 89%)


ubi jalar (709 mg 79%)

mentega (684 mg 76%)

kangkung (681 ug 76%)

bayam (469 ug 52%)

labu (400 mg 41%)

collard hijau (333 mg 37%)

Keju cheddar (265 mg 29%)

melon melon (169 mg 19%)

telur (140 mg 16%)

aprikot (96 mg 11%)

pepaya (55 mg 6%)

mangga (38 mg 4%)

kacang (38 mg 4%)

brokoli (31 mg 3%)

susu (28 mg 3%)

Kekurangan Vitamin A (Defisiensi)

Tanda-tanda Kekurangan Vitamin A

Pernah dengar berat bayi lahir rendah? Pasti pernah kan. Nah, berat bayi lahir rendah yang
terjadi dapat memunculkan adanya kekurangan vitamin A. Karena bayi dengan berat rendah,
dimana berat badan bayi kurang dari 2,5 Kg lebih mudah terancam kekurangan vitamin A. Pada
perkembangan umurnya jika sang bayi tidak segera ditangani mendapatkan asupan vitamin A,
penyakit seperti rabun senja, xerosis kornea akan dideritanya.
Penyakit lain seperti penyakit paru-paru autoimun dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut).
Penyakit paru ini akibat kurangnya berbagai vitamin termasuk vitamin A. Biasanya penyakit
autonium pada paru-paru ini menyerang orang dewasa yang punya kebiasaan merokok. Namun
dapat juga menyerang bayi jika kekurangan asupan vitamin A. Karena menurut tabel defisiensi
vitamin, bahwa vitamin A yang memberi pengaruh lebih besar terhadap sel T pada tubuh. Sel T
inilah yang berpengaruh pada imunitas tubuh.

Penyakit akibat kekurangan Vitamin A

– Hemeralopia yang timbul karena menurunnya kemampuan sel basilus pada waktu senja

– Bintik bitot (kerusakan pada retina)

– Seroftalmia (kornea mata mengering karena terganggunya kelenjar air mata)

– Keratomalasi (kornea mata rusak sama sekali karena berkurangnya produksi minyak meibom)

– Frinoderma (kulit kaki dan tangan bersisik karena pembentukan epitel kulit terganggu)

– Pendarahan pada selaput usus, ginjal, dan paru-paru karena rusaknya epitel organ

– Proses pertumbuhan terhenti

a). Vitamin A 
Vitamin A terdiri dari 3 biomolekul aktif yang terdiri dari retinol, retinal (retinaldehyde) dan reti
noic acid. Ketiga biomolekul tersebut berasal dari β carotene provitamin A, terdapat pada tanama
n berwarna hijau tua, oranye dan merah. Transport di dalam tubuh berupa chylomikron, Vitamin 
A di simpan dalam sel stealate pada hati dalam bentuk retinyl ester (retinol diesterifikasi dengan 
suatu molekul asam lemak), pada saat dimobilisasi dlm tubu diubah mjd retinol dan dilepas ke pe
redaran darah dengan berikatan dan protein RBP. RBP hanya akan dilepas ke dalam darah apabil
a mengandung retinol. Berbagai macam sel mempunyai reseptor RBP yang terikat pada membra
n. 
Vitamin A dan β-karoten diserap dari usus halus dan sebagian besar disimpan di dalam hati. Bent
uk karoten dalam tumbuhan selain β, adalah α, γ-karoten serta kriptosantin. Setelah dilepaskan d
ari bahan pangan dalam proses pencernaan, senyawa tersebut diserap oleh usus halus dengan ban
tuan asam empedu (pembentukan micelle). 
Vitamin A dan karoten diserap oleh usus dari micelle secara difusi pasif, kemudian digabungkan 
dengan kilomikron dan diserap melalui saluran limfatik, kemudian bergabung dengan saluran dar
ah dan ditransportasikan ke hati. Di hati, vitamin A digabungkan dengan asam palmitat dan disi
mpan dalam bentuk retinil-palmitat. Bila diperlukan oleh sel-sel tubuh, retinil palmitat diikat ole
h protein pengikat retinol (PPR) atau retinol-binding protein (RBP), yang disintesis dalam hati. 
Selanjutnya ditransfer ke protein lain, yaitu “transthyretin” untuk diangkut ke sel-sel jaringan. 
Vitamin A yang tidak digunakan oleh sel-sel tubuh diikat oleh protein pengikat retinol seluler 
(celluler retinol binding  protein), sebagian diangkut ke hati dan bergabung dengan asam emped
u, yang selanjutnya diekskresikan ke usus halus, kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui feses. 
Sebagian lagi diangkut ke ginjal dan diekskresikan melalui urine dalam bentuk asam retinoat. (Li
e, 2004)

Metabolisme Vitamin A

Vitamin A merupakan vitamin larut dalam lemak atau minyak dan mempunyai beberapa
fungsi dalam tubuh manusia. Terdapat sejumlah ikatan organik yang mempunyai
aktivitas vitamin A, yang semuanya mengandung gelang beta ion-ion di dalam struktur
molekulnya.

Ikatan kimia yang mempunyai aktivitas vitamin ini disebut preformed vitamin A, sebagai
lawannya adalah provitamin A, yang terdiri atas ikatan karoten. Deretan homolog
preformed vitamin A adalah vitamin A alkohol, vitamin A aldehid, dan vitamin A asam.
Preformed vitamin A sekarang diberi nama retinol, dan homolognya retinal dan retinoic
acid.

Ada dua jenis vitamin ini, vitamin A1 dan vitamin A2. Perbedaan struktur keduanya
adalah adanya dua ikatan tak jenuh dalam cincin beta ion-ion pada vitamin A2,
sedangkan vitamin A1 hanya mengandung satu ikatan kembar pada cincin tersebut.
Bila menyebut vitamin A saja, biasanya yang dimaksud adalah vitamin A alkohol.

Preformed vitamin A terdapat khusus dalam bahan makanan hewani, sedangkan bahan
makanan nabati hanya mengandung provitamin A yang disebut karoten. Sumber
vitamin A preformed adalah hati, ginjal, dan minyak ikan.

Preformed vitamin A dalam bahan makanan hewani terdapat dalam bentuk ester lemak,
terutama asam stearat, asam palmitat, dan asam oleat. Di dalam bahan makanan, tidak
terdapat asam vitamin A (retinoic acid) secara alamiah. Di dalam saluran pencernaan,
ester vitamin A dihidrolisis dan retinol yang terbebas diserap dengan proses
penyerapan aktif melalui epitel dinding saluran usus halus.

Provitamin A diserap sambil diubah menajdi vitamin A (retinol) di dalam epitelsel usus
halus. Untuk menghidrolisis ester vitamin A, diperlukan enzim hidrolase, dan untuk
mengubah karoten menjadi vitamin A diperlukan enzim 5,5 dioksihidrolase. Enzim ini
terdapat terutama di mukosa sel epitel usus dan sel hati.

Untuk penyerapan karoten diperlukan adanya empedu, sedangkan empedu tidak


esensial bagi penyerapan preformed vitamin A, tetapi adanya empedu meningkatkan
penyerapan preformed vitamin A ini. Setelah diabsorbsi vitamin A dijadikan ester
kembali dan ditransport oleh kilomikron melalui duktus thoracicus, masuk ke aliran
darah di angulus venosus.

Vitamin A kemudian ditangkap oleh sel-sel parenkim hati. Sebagian vitamin A disimpan
di sel hati, dan sebagian lagi dihidrolisis menjadi retinol dan dikonjugasikan dengan
pRBP (Plasma Retinol Binding Protein) dan dikeluarkan lagi dari sel hati ke dalam aliran
darah. Di dalam plasma diikat lagi oleh prealbumin dan sebagian komplek retinol-
pRBPPA vitamin A ini ditransport dari tempat penimbunan di hati ke sel-sel target yang
memerlukan vitamin A di seluruh jaringan tubuh.

Untuk keperluan penyerapan karoten maupun vitamin A melalui saluran pencernaan


dibutuhkan lemak atau minyak. Setelah diserap, karoten dan vitamin A disalurkan ke
jaringan hati untuk disimpan sebagai cadangan. Bila cadangan hati itu rendah dan
masukan melalui makanan tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari akan ada bahaya
timbul gejala kekurangan. Dari jaringan hati, vitamin A disalurkan ke dalam darah yang
selanjutnya membawa ke organ tubuh yang memerlukan. Untuk pengangkutan ini
diperlukan suatu protein pengikat yang disebut retinol-binding protein.

Penyerapan dan penyimpanan vitamin A


-       Penyerapan vitamin A terjadi di usus bagian atas
-       Proses perubahan zat karoten menjadi vitamin A juga terjadi di usus bagian atas.
-       Enzim pemecah lemak dan empedu dari hati mengubah karoten menjadi vitamin A
-       Pembuatan vitamin A dari karoten dirangsang oleh hormon thyroxin dari kelenjar
gondok
-       Penyerapan vitamin A dari hewan terjadi 3 sampai 5 jam setelah dimakan
-       Penyerapan vitamin A dari tumbuh-tumbuhan terjadi 6-7 jam setelah dimakan
-       Hanya kira-kira sepertiga dari karoten yang ditelan berubah menjadi vitamin A, yang
lainnya dibuang melalui dubur.

Beberapa faktor yang menghalangi penyerapan vitamin A


-       Olahraga yang intensif dalam waktu 4 jam setelah makan
-       Minum alkohol
-       Pemakaian obat kortison dan obat lain
-       Makan makanan yang mengandung zat besi
-       Udara dingin
-       Penyakit Diabetes

Vitamin A diekskresikan dalam bentuk metabolit, hasil pemecahan di dalam sel.


Sebagian vitamin A dioksidasi menjadi CO2 dan H2O yang diekskresikan di dalam udara
pernafasan. Urine juga mengandung beberapa metabolit yang berasal dari katabolisme
vitamin A, sebagian vitamin A mengalami siklus enterohepatis yaitu diekskresikan di
dalam cairan empedu namun diserap kembali melalui usus halus.

Vitamin A di dalam tubuh manusia berasal dari bahan makanan hewani dan nabati.
Dalam bahan makanan, umumnya vitamin A berbentuk ester palmitat. Pada keadaan
normal, 80-90% vitamin A dan 40-60% beta karoten makanan diserap dari usus. Dalam
usus vitamin A dan karoten diproses seperti halnya lipid.

Ada beberapa hal khusus: Pertama, retinol diserap lebih efisien dibanding dengan
karoten. Kedua, absorbsi retinol tetap tinggi pada kondisi yang meningkat. Ketiga,
retinol diabsorbsi dengan baik dalam bentuk misela. Keempat, retinol diangkut melalui
dinding sel dengan proses aktif pada tingkat konsumsi rendah, tetapi dengan proses
difusi pada tingkat konsumsi yang tinggi. Sedang karoten diproses dengan difusi pada
semua tingkat konsumsi.

Setelah diserap, vitamin A diangkut dalam kilomikron masuk ke dalam sirkulasi limfe
menuju hati. Di hati, vitamin A ester dihidrolisis menjadi retinol serta diesterkan lagi
menjadi palmitat, selanjutnya disimpan dalam lemak hati, sedang sebagian kecil
mengalami metabolisme lebih lanjut.

Dua jenis sel yang berperan penting dalam penyimpanan vitamin A dalam hati yaitu
hepatosit dan limfosit. Pada keadaan normal limfosit dapat menyimpan 80% vitamin A
hati. Sekeluarnya dari hati, vitamin A retinol dalam sirkulasi diikat oleh Holo-RBP. Di sel
target bersatu dengan Celluler-RBP. Tiap molekul CRBP mengikat satu molekul all-
trans retinol.

Senyawa CRBP terdapat pada jaringan seperti: otak, mukosa, usus, mata, ginjal, testis,
hati, dan paru-paru. Selain CRBP juga terdapat CRABP (Celluler Retinoic Acid Binding
Protein), yang mengikat asam retinoat all trans, dan tidak terdapat dalam ginjal, hati,
dan paru. Ada lagi CRALBP (Cellullar Retinal Binding Protein) khususnya mengikat
retinal serta 11-cis retinol. Senyawa CRALBP terdapat di dalam jaringan mata.
(retinol, retinod acid, retinaldehyde)

fungsi: retinol-> morfogenesis, proliferasi dan diferensiasi sel; retinaldehid-> fungsi penglihatan.
Selain itu vit.A juga berperan dalam imunitas baik innate maupun acquired.

sumber: hati, telur, ikan. Sayuran hijau tua, sayuran dan buah2an yang berwarna kuning misal
tomat, wortel. Sayuran dan buah-> beta carotene yang memiliki aktivitas pro vitamin A,
disimpan dalam lemak dan hepar. 12 ϻg beta caroten = 1ϻg retinol = 1 RAE (retinol activity
equivalent) = 24 ϻg provitamin A lainnya.

anjuran: laki2 600 REA, perempuan 500 REA.

metabolisme: 90% disimpan dalam hepar, disekresikan dalam bentuk retinol yang diikat dengan
retinol binding protein + transthyretin (ikatan ini mencegah efek toksik retinol, mencegah
filtrasi glomerulus, berhubungan dengan reseptor permukaan sel). Di sel retinol diikat dengan
seluler retinol binding protein dan berfungsi sebagai koenzim. Retinol juga memfasilitasi asam
retinoid untuk masuk ke nukleus dan berikatan dengan reseptor retinoid yaitu RAR dan RXR
yang mengatur transkripsi-> Mengatur pembelahan dan diferensiasi. Di mata retinol diubah
menjadi retinaldehid.

kekurangan: Xerophthalmia-> hemeralophia, konjungtiva kering, bitot spot (keratin); xerosis


konjungtiva, keratomalacia-> kebutaan. Kekurangan vit A juga meningkatkan mortalitas anak
yang mengalami diare, measles, malaria, infeksi saluran pernapasan.

kelebihan: kadar toksik pada pemberian 100 mg pada anak dan 150 mg pada dewasa atau
anak2 mengkonsumsi vit A 6mg/d dan dewasa 15 mg/d. Pseudotumor serebri, peningkatan TIK,
fontanel bulging, nausea, vomitus, nyeri kepala, dermatitis eksofoliative, kulit kering, pada
toksisitas kronis-> fibrosis hepar dan demineralisasi tulang. Vit A bersifat teratogenik, untuk ibu
hamil konsumsi perhari tidak boleh lebih dari 3 mg.
kelebihan beta karoten akan menyebabkan karotenemia (kuning di telapak tangan dan kaki tapi
tidak di sclera) akibat kegagalan karoten diubah menjadi vitamin A, dalam 30-60 hari karoten
akan direduksi dan kuningpun hilang.

lab: serum retinol, tes adaptasi gelap.

tatalaksana kekurangan: semua xeropthalmia diatasi dengan 60 mg vit A dalam solusio lemak,
diberikan 2 hari berturut-turut dan 14 hari setelahnya. Untuk anak 6-11 bulan dosis
setengahnya. Untuk ibu dengan rabun senja diberikan 3 mg/d vit A selama 3 bulan.

faktor resiko kekurangan: alkoholisme (menghambat perubahan retinol-> retinaldehid),


cholestyramin dan neomicin menghambat absorpsi vit.A, kekurangan zinc menghambat
transport vit.A dari hepar; malabsorpsi

8 bayi jika kekurangan asupan vitamin A. Karena menurut tabel defisiensi vitamin, bahwa
vitamin A yang memberi pengaruh lebih besar terhadap sel T pada tubuh. Sel T inilah yang
berpengaruh pada imunitas tubuh. b.

Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin A Bukan Hanya Pada Mata dan Paru-paru Apa benar
kekurangan vitamin A ini dapat berdampak pada selain organ mata dan paru-paru yang telah
dibahas diatas? Anda bisa membacanya di artikel ini sebagai tambahan wawasan Anda.
Memang benar kekurangan vitamin A bisa berdampak pada berbagai macam penyakit. Seperti
usus dan saluran kemih dan otak dan sumsum tulang belakang. Selain itu penyakit yang
menyerang kulit seperti kanker kulit, kulit kasar, kulit pecah-pecah dan juga campak juga akibat
dari kekurangan vitamin A. Pada penyakit yang menyerang usus dan saluran kemih, dimana
vitamin A sangat berpengaruh dalam menjaga dinding-dinding usus agar tetap dapat bekerja
optimal sebagaimana fungsinya. Anda juga tahu bahwa usus menyerap berbagai macam nutrisi
pada makanan dan juga air. Jika dinding usus saja terganggu akibatnya asupan vitamin A ini
akan berkurang dan mempengaruhi penyerapan air dan nutrisi pun terganggu. Akibatnya
terjadi infeksi saluran kemih karena kurangnya penyerapan air yang optimal setiap harinya.
Sehingga penyakit pada usus harus segera diobati agar asupan vitamin A dapat terjaga serta
tidak mengundang penyakit lainnya yang berkaitan dengan kekurangan vitamin A. Lalu
kekurangan vitamin A juga menyerang pada kulit? Benar. Kekurangan vitamin A dapat
menurunkan kemampuan sel-sel kelenjar memproduksi mukus dan akan digantikan oleh sel-sel
epitel yang bersisik dan kering. Hal tersebut menyebabkan kulit menjadi kering dan kasar serta
luka sukar sembuh. Membran mukosa yang tidak dapat mengeluarkan cairan mukus dengan
sempurna akan mudah terserang bakteri (infeksi). Sehingga mukus ini sangat penting menjaga
kelembapan kulit. Pada tingkat yang lebih akut, kulit bisa mengalami pecah-pecah hingga
kanker kulit. Sebenarnya kulit sendiri memiliki Kemampuan retinoid dalam memengaruhi
perkembangan sel epitel dan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan sehingga dapat
mencegah kanker kulit ini. Penyakit akibat kekurangan Vitamin A

Hemeralopia yang timbul karena menurunnya kemampuan sel basilus pada waktu senja

Bintik bitot (kerusakan pada retina)

Seroftalmia (kornea mata mengering karena terganggunya kelenjar air mata)

Keratomalasi (kornea mata rusak sama sekali karena berkurangnya produksi minyak meibom)

Frinoderma (kulit kaki dan tangan bersisik karena pembentukan epitel kulit terganggu)


Pendarahan pada selaput usus, ginjal, dan paru-paru karena rusaknya epitel organ

Proses pertumbuhan terhenti

2.5 Kelebihan Vitamin A

a.

Gejala-gejala Kelebihan Vitamin A Gelaja-gelaja kelebihan vitamin A yang ditemukan antara lain
secara umum adalah pandangan mata kabur, penurunan nafsu makan, kepala pusing/sakit,
lemas, impotensi/ejakulasi dini, mual, osteoporosis, kemudian juga adanya perubahan pada
kulit dan rambut seperti kerontokan rambut, sensitivitas pada cahaya matahari, kulit dan
rambut berminyak, gatal pada kulit, warna kuning pada kulit dan juga membesarnya payudara
pada laki-laki. Sedangkan untuk kelebihan vitamin A ini secara akut akan menyebabkan kadar
kalsium yang terlalu tinggi, gangguan ginjal, gangguan hati, kanker prostat. b.

Gejala pada Orang Dewasa Gejala akibat kelebihan vitamin A ini terjadi akibat kelebihan
konsumsi harian pada standar seharusnya. Konsumsi vitamin A ini melebihi batas 3000
mikrogram perhari. Hingga mengakibatkan hati tidak mampu menyimpan cadangan vitamin A
yang cukup banyak ini. Biasanya orang dewasa yang gemar makan hati hewan atau produk hati
hewan lainnya yang lebih sering terserang. Karenanya gejala pada orang dewasa ini timbul
paling sering adalah mual, muntah, sakit kepala, pusing, penglihatan kabur serta kesulitan
koordinasi otot. c.

Gejala pada Wanita Pada wanita yang sering terjadi adalah pada saat masa kehamilan. Wanita
yang beranggapan bahwa pada masa kehamilannya membutuhkan lebih banyak vitamin
memang benar. Namun cara menempuhnya yang lebih sering salah. Banyaknya suplemen
vitamin yang dikonsumsi akhirnya membawa hal buruk pada janin. Untuk konsumsi suplemen
vitamin dibolehkan selama vitamin itu larut dalam air. Sedangkan untuk vitamin A yang larut
dalam lemak, tidak dalam air akan tertimbun dalam tubuh. Karena yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk wanita adalah 500 mcg RE untuk vitamin A. Jika berlebih maka gejala seperti berhentinya
siklus menstruasi, nafsu makan hilang dan iritabilitas.

10 d.

Gejala pada Bayi Pada bayi ini terdapat dua hal yaitu kelebihan vitamin A sebelum persalinan
dan setelah persalinan. Jika kelebihan vitamin A ini pada saat mengandung, maka dapat
berakibat pada kecatatan bayi nantinya seperti terjadinya pembesaran kepala, hidprosefalus.
Kecacatan pada bayi ini akibat kelebihan vitamin A lebih terjadi pada saat semester pertama
kehamilan atau sekitar 3 bulan pertama dan 6 bulan pertama. Karena pada masa janin ini
mengakibatkan sulit dideteksi dengan USG apakah ada kecatatan atau tidak. Sehingga dihindari
suplemen berlebihan terhadap ibu hamil ini. Sedangkan gejala yang timbul setelah persalinan
pada bayi seperti adanya penonjolan pada ubun-ubun tetapi hanya sementara sampai
konsumsi suplemen vitamin A dihentikan. e.

Akibat Kelebihan Vitamin A Kelebihan vitamin A bisa terjadi. Jika gejala diatas sudah dapat
dilihat adanya pada anak, orang dewasa, dan ibu hamil. Maka akibatnya pun pasti ada. seperti
risiko bayi lahir cacat, memicu pertumbuhan kanker, kerapuhan tulang atau osteoporosis,
kerusakan limpa dan hati. Akan dibahas pada artikel ini dari akibat-akibat tersebut. f.

Risiko Bayi Lahir Cacat Bayi resiko lahir cacat akibat kelebihan vitamin A dapat terjadi. Jika sang
ibu ini mengkonsumsi vitamin A berlebihan maka efek yang ditimbulkan adalah kecacatan pada
bayi. Kecacatan pada bayi ini bisa berupa sumbing palatum, gangguan jantung, kelainan saluran
kemih pada bayi nantinya setelah lahir. Bahkan pada kasus lain bisa menimbulkan keguguran.
Untuk itu disarankan ibu hamil mengkonsumsi vitamin A alami dari buah dan sayur agar
menurunkan resiko bayi lahir cacat. g.

Memicu Pertumbuhan Kanker Ternyata vitamin A yang dikonsumsi berlebihan dapat juga
memicu pertumbuhan kanker. Sebenarnya konsumsi vitamin A ini dapat mencegah kanker jika
berkecukupan. Namun jika berlebih dapat sebaliknya. Karena vitamin A sendiri disimpan di hati.
Jika berlebihan maka akan merusak kinerja organ hati pada manusia. Di Negara maju seperti
Amerika Serikat saja konsumsi vitamin A sangat dianjurkan hanya 500 sampai 1500 mikrogram.
Kanker yang muncul diakibatkan oleh konsumsi vitamin A berlebih ini adalah kanker prostat. h.

Kerapuhan Tulang atau Osteoporosis Apakah benar hal ini bisa terjadi. Tentu. Peneliti telah
meniliti ternyata kelebihan vitamin A yang kita konsumsi sehari-hari. Kelebihan vitamin A ini

11 ternyata memicu aktivitas osteoclast yaitu sel yang menguraikan tulang. Ternyata vitamin A
ini juga berlawanan dengan sistem kerja vitamin D yang berfungsi untuk pembentukan tulang.
Hal ini sangat jarang ditemukan di Indonesia. Tapi banyak sekali di Negara maju. Sehingga
konsumsi vitamin A mereka melebih 1500 mikrogram perhari atau hingga 3000 mikrogram dan
memunculkan kelainan pada tulang pada saat pertumbuhan atau menginjak usia manula. i.

Kerusakan Limpa dan Hati Hal ini cukup jelas. Karena vitamin A ini ditimbun dalam hati dengan
artian tidak larut dalam air. Hati berfungsi sebagai pengolah retinol yang berarti vitamin dalam
tubuh sudah berlebih vitamin A. Jika dibebani dengan tambahan vitamin A ini maka kinerja hati
pun bisa rusak untuk jangka lama. Untuk itu vitamin A ini dikonsumsi langsung berupa beta
karoten agar mengolahnya dalam tubuh dapat diminimalkan resikonya

Anda mungkin juga menyukai