Anda di halaman 1dari 7

VITAMIN A

1. Pengertian

Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting
dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik. Terdapat beberapa senyawa yang
digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain retinol, retinil palmitat, dan retinil
asetat. Akan tetapi, istilah vitamin A sering kali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan
dengan senyawa lain karena senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam
tubuh. Vitamin A banyak ditemukan pada wortel, minyak ikan, susu, keju, dan hati.

2. Struktur Kimia

Rumus kimia untuk Vitamin A adalah C20H30O.

(Struktur retinol, bentuk asupan vitamin A yang paling umum)

3. Fungsi

Selama ini, vitamin A dikenal dengan manfaatnya yang baik untuk mata. Namun ternyata
tidak hanya menyehatkan mata, vitamin A memiliki banyak fungsi dan manfaat untuk
kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut fungsi vitamin A bagi tubuh selain untuk
kesehatan mata.

1. Meningkatkan Sistem Imun

Bagi sebagian orang yang mudah sakit disela-sela kesibukannya, bisa jadi orang tersebut
kekurangan vitamin A. Pasalnya, vitamin A ternyata punya peran penting dalam menjaga
pertahanan alami tubuh. Hal ini karena vitamin A terlibat langsung dalam produksi dan kerja
sel darah putih, guna membantu menyerang patogen asing yang masuk ke dalam tubuh.

Selain itu, vitamin A juga membantu mengoptimalkan fungsi paru, usus, serta organ tubuh
lainnya dari serangan bakteri penyebab infeksi. Dengan begitu, tubuh yang kekurangan
vitamin A akan sangat rentan terhadap serangan infeksi dan sulit dalam proses penyembuhan.
2. Melawan Radikal Bebas

Di dalam vitamin A terkandung fenolik atau polifenol bersifat sebagai antioksidan,


antimutasi, dan antitumor. Polifenol ini memiliki kemampuan untuk melawan radikal bebas
yang berbahaya untuk tubuh. Jika tubuh terlalu sering terpapar radikal bebas, maka tubuh
akan mudah terkena peradangan, mutasi, dan perkembangan abnormal dari sel. Apabila
kondisi tersebut dibiarkan, mekanisme itu akan berlanjut dan menjadi penyakit.

Menurut penelitian dalam Nutrition Journal, konsumsi jus wortel sekitar 2 gelas per hari
selama 3 bulan, secara signifikan meningkatkan kadar antioksidan dan menurunkan produksi
radikal bebas. Hal ini semakin menguatkan bukti bahwa vitamin A dapat meningkatkan
antioksidan dan mencegah penyakit.

3. Menjaga kesehatan pencernaan

Salah satu fungsi vitamin A adalah untuk mengobati radang usus. Radang usus adalah
penyakit yang disebabkan karena organ pencernaan yang satu ini sulit dalam mengolah dan
menyerap nutrisi yang didapat dari makanan.

Vitamin A memiliki peran dalam penyembuhan radang usus tersebut sehingga proses
pengolahan dan penyerapan nutrisi bisa kembali normal. Pasien penderita radang usus
umumnya akan diminta oleh dokter untuk menambah asupan vitamin A guna menyembuhkan
penyakitnya tersebut.

4. Menunjang pertumbuhan janin

Fungsi vitamin A yang lain yang tidak kalah penting adalah meningkatkan kesehatan sistem
reproduksi pria dan wanita. Bahkan, vitamin yang tergolong larut lemak ini juga baik untuk
menunjang perkembangan embrio selama masa kehamilan.

Vitamin A memiliki peran untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan sel-sel tubuh,
utamanya sel organ. Sifat vitamin A disebut dapat mengoptimalkan proses pertumbuhan,
perkembangan, dan diferensiasi sel. Manfaat vitamin A tersebut berdampak pada kesehatan
organ-organ vital pada tubuh, yakni otak, jantung, paru-paru, dan lainnya. Tentu hal ini
sangat penting bagi ibu hamil.

Kecukupan vitamin A harus dipenuhi ibu hamil untuk melengkapi struktur tubuh janin,
termasuk organ jantung, ginjal, mata, paru-paru, pankreas hingga kerangka tubuh.
5. Menjaga Kesehatan Tulang

Ternyata tidak hanya Vitamin D dan kalsium yang mampu menjaga fungsi tulang, namun
vitamin A juga memiliki fungsi dalam perkembangan tulang. Kekurangan vitamin ini bahkan
sering dikaitkan dengan kondisi tulang yang memburuk.

Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dimuat dalam International Journal of
Environmental Research and Public Health, bahwa orang dengan kadar vitamin A yang
rendah berisiko untuk mengalami patah tulang yang jauh lebih tinggi daripada orang yang
dapat memenuhi kebutuhan vitamin A dengan baik.

6. Mencegah Jerawat

Mungkin tidak banyak yang tahu kalau vitamin A dapat mencegah timbulnya jerawat. Ketika
kadar vitamin A dalam tubuh rendah, maka produksi keratin (protein alami pada rambut)
akan meningkat pesat hingga melebihi batas optimalnya.

Kondisi ini yang kemudian membuat produksi minyak di kulit lebih banyak sehingga
menyumbat pori-pori kulit dan memicu timbulnya jerawat.

Selain itu, vitamin A dapat mempercepat proses pembentukan sel kulit baru. Dengan begitu,
risiko tersumbatnya pori-pori oleh sel kulit mati akan berkurang dan tampilan pori-pori yang
bersih pun akan terlihat lebih kecil dan mengurangi risiko munculnya jerawat.

7. Meningkatkan Kesuburan

Bagi pasangan yang ingin merencanakan untuk memiliki anak, maka sangat dianjurkan untuk
mencukupi kebutuhan vitamin A harian. Pasalnya, manfaat vitamin A salah satunya dapat
meningkatkan kesuburan.

Kebutuhan vitamin A ini dapat diperoleh dengan mengonsumsi makanan yang banyak
mengandung vitamin A seperti wortel, bayam, susu, mentega, margarin, daging sapi, ikan,
dan lainnya.

8. Mencegah Penuaan Dini

Selain membantu mencegah timbulnya jerawat, vitamin A memiliki manfaat lain bagi
kesehatan kulit. Kandungan antioksidan yang terdapat di dalam vitamin A mampu mencegah
penuaan dini.
Vitamin A yang ada di dalam tubuh akan membantu melakukan regenerasi sel-sel kulit agar
sel-sel kulit yang telah mati bisa segara terlepas dan terbuang untuk diganti dengan sel-sel
kulit baru. Selain itu, vitamin A membantu untuk meningkatkan produksi kolagen pada kulit.

Kolagen merupakan bagian dari struktur kulit yang berfungsi untuk menjaga kekuatan,
kepadatan, dan elastisitas kulit. Dengan begitu, konsumsi vitamin A secara cukup dapat
menjadi cara efektif dalam mencegah penuaan dini.

9. Mengoptimalkan Fungsi Hormon

Manfaat lain dari vitamin A adalah memproduksi hormon adrenalin. Selain itu, vitamin A
juga bermanfaat untuk menunjang kegiatan hormon kelenjar gondok atau tiroid.

Memproduksi dan mengoptimalkan hormon adrenalin beserta hormon-hormon lainnya seperti


hormon tiroid dan kelenjar gondok adalah fungsi vitamin A lainnya yang juga sangat penting.
Kurangnya asupan vitamin A akan membuat fungsi hormon-hormon tersebut menjadi tidak
optimal dan bisa berdampak pada penurunan fungsi tubuh.

10. Merawat Kesehatan Kulit

Selain vitamin E, ternyata vitamin A juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kulit.
Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dapat mencegah kulit mengalami
penuaan dini yang ditandai oleh kerutan dan flek hitam pada kulit, terutama kulit wajah.
Selain itu, vitamin A membantu kulit untuk meregenerasi sel-sel kulit sehingga kulit
senantiasa terlihat sehat.

Vitamin A juga dapat melindungi kulit dari inflamasi dan infeksi, menyamarkan kerutan dan
garis halus, serta melindungi kulit dari bahaya paparan sinar UV.

4. Pencernaan, penyerapan dan metabolism

Seperti halnya lemak, pencernaan dan absorpsi karoten dan retinoid membutuhkan empedu
dan emzin pankreas. Secara lebih jelas, absorpsi dan transportasi vitamin A dibagi menjadi
dua tahap (Lippincott Biochemistry 3rdedition).

1.Transportasi ke dalam liverVitamin A yang ada dalam makanan sebagian besar


terdapat dalam bentukester retinil, bersama karotenoid bercampur dengan lipida lain di dalam
lambung. Di dalam mukosa usus halus, ester retinil dihidrolisis oleh enzim-enzim pankreas
esterase menjadi retinol yang lebih efisien diabsorpsi dari pada ester retinil. Sebagian dari
karotenoid, terutama beta-karoten di dalam sitoplasma sel mukosa usus halus dipecah
menjadi retinol.

Retinol di dalam mukosa usus halus bereaksi dengan asam lemak dan membentuk
ester dan dengan bantuan cairan empedu menyeberangi sel-sel vili dinding usus halus untuk
kemudian diangkut oleh kilomikron melalui sistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati
(Almatsier, 2002).

Retinol berikatan dengan sebuah protein, retinol-binding protein(RBP),


ditransportasikan ke sel stellate. Sel stellateterdapat di hati, di tempat/ruang antara kapiler dan
hepatosit (sel hati). Ruang ini disebut ruang Disse.Sel stellatedisebut juga sel Ito, sel tersebut
menyimpan lemak. Vitamin A dikirim ke sel stellate, dikonversi kembali menjadi ester retinil
untuk disimpan. Droplet lemak dalam sel-sel ini dapat mengandung sekitar 40% ester retinil,
13% kolesterol, 28% trigliserida, dan 4% phospholipid (Brody, 1999).

Dengan konsumsi yang cukup, sekitar 80-90% ester retinil dan hanya 40-60%
karotenoid yang diabsorpsi. Hati berperan sebagai tempat menyimpan vitamin A utama di
dalam tubuh. Dalam keadaan normal, cadangan vitamin A di hati dapat bertahan hingga enam
bulan. Bila tubuh mengalami kekurangan konsumsi vitamin A, asam retinoat diabsorpsi tanpa
perubahan. Asam retinoat merupakan sebagian kecil vitamin A dalam darah yang aktif dalam
diferensiasi sel dan pertumbuhan (Almatsier, 2002).

2. Pelepasan vitamin A dari hati

Bila tubuh memerlukan, vitamin A dimobilisasi dari hati dalam bentuk retinol yang
diangkut oleh Retinol Binding-Protein(RBP) yang disintesis di dalam hati. Retinol kemudian
diangkut melalui membran sel untuk kemudian diikatkan pada Cellular Retinol Binding-
Protein (CRBP) dan RBP kemudian dilepaskan. Di dalamsel mata, retinol berfungsi sebagai
retinal dan di dalam nukleus pada jaringan sebagai asam retinoat (Almatsier, 2002).

Setelah memasuki sel, retinol dan asam retinoat diikat terpisah oleh protein
sitoplasma. Protein-protein sitoplasma ini disebut cytoplasmic-retinol bindingprotein (CRBP)
dancytoplasmic retinoic acid-binding protein (CRABP). Ada duabentuk CRBP, dan ada dua
bentuk CRABP. Satu bentuk CRBP terdapat terutama di dalam sel-sel villi usus halus,
sementara bentuk yang lain terdapat di hati.dan organ-organ lainnya. Satu bentuk CRABP
terdapat di kulit, sementara bentuk yang lain terdapat di banyak jaringan (Brody, 1999).
CRBP digunakan untuk memastikan retinol dimetabolisme oleh enzim yang spesifik,
dan mencegah metabolime oleh enzim yang lain. Misalnya, dengan mengikat retinol, CRBP
mencegah konversi yang berlebihan dari retinol menjadi asam retinoat Kedua bentuk CRABP
meningkat secara signifikan selama perkembangan janin, kemudian menurun kembali
sebelum kelahiran, sebagaimana yang terlihat pada penelitian tikus (Brody, 1999).

Inti sel mengandung beberapa protein pengikat retinoid yang berbeda dan tidak
berhubungan dengan protein sitosol. Protein inti sel digunakan untuk kontrol genetik dan
disinilah vitamin menunjukkan aktivitas hormonalnya. Kompleks vitamin dengan protein
reseptornya berikatan dengan bagian khusus kromatin dan merangsang pergantian transkripsi
gen spesifik (Brody, 1999).

Kompleks hormon dengan protein reseptor berikatan dengan bagian khusus kromatin
dan mengatur ekspresi gen. Beberapa tipe RA-binding protein/retinoic acid-binding protein
terdapat di dalam inti sel. Protein-protein ini berikatan denganall-trans-RA atau9-cis-RA 9-
Cis-retinoic acid adalah sebuah versi vitamin A yangdigunakan sebagai hormon. 9-Cis-
retinoic acidberikatan dengan sebuah protein yang disebut RXR, sementara all-trans-
RAberikatan dengan RAR. 9-Cis-RAdapat23 dibentuk dari pemecahan 9-cis-β-carotene,atau
dari isomerasi enzimatik all-trans-RA(Brody, 1999).

Asam retinoat berikatan dengan protein reseptor khusus yang ada dalam nukleus di
jaringan yang menjadi target, seperti sel epitel. Kompleks reseptor-asam retinoat berinteraksi
dengan kromatin nucleus untuk menstimulasi sintesis RNA khusus retinoid, untuk
memproduksi protein khsusus yang menjadi mediasi beberapa fungsi-fungsi fisiologis.
Misalnya, retinoid mengendalikan ekspresi gen keratin pada kebanyakan jaringan epitel
tubuh (Lippincott Biochemistry).
5. Kebutuhannya

Berikut angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi orang Indonesia, hasil Widyakarya
Pangan dan Gizi tahun 2004.

Anda mungkin juga menyukai