Irene Ornella
Hayii Nurfaizah
Laelina Rokhyani
Skenario
Kabupaten Ara
Kabupaten Ara terdiri dari 15 kecamatan dan 196 desa, dengan lokasi
wilayah memanjang dari utara ke selatan 180 km dan barat ke timur 90 km. Jalan
utama adalah aspal dan jalan menuju desa-desa sebagian besar kerikil. Jumlah
penduduk sekitar 185.000 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga 35.000 dan 15%
jumlah penduduk adalah balita.
Pengadaan pangan
Keadaan geografi kabupaten terdiri dari daerah pegunungan dan pantai.
Keadaan tanah sebagian tidak subur, sehingga banyak keluarga yang memenuhi
kebutuhan pangannya dengan membeli. Tanaman yang tumbuh adalah padi,
singkong, dan jagung. Beberapa buah seperti jambu monyet dan jeruk juga
tumbuh tetapi untuk dijual ke luar daerah. Ikan dikonsumsi setiap hari dalam
jumlah yang sangat sedikit terutama di daerah pegunungan. Mencari ikan adalah
kegiatan penting selama musim hujan dan kemarau. Daging, telur, dan susu sangat
jarang tersedia. Kacang-kacangan dan sayuran seringkali sulit untuk didapatkan,
terutama pada musim kemarau. Pisang tersedia sepanjang tahun, padi merupakan
makanan pokok yang sangat populer, tetapi pada musim kemarau harganya
cenderung mahal dan kemudian diganti dengan jagung dan singkong.
Iklim
Musim hujan sangat pendek dan jumlah hari hujan dalam satu tahun kira-
kira hanya 90 hari, curah hujan per tahun sekitar 500-1500 mm per tahun.
Sumber air
Pada umumnya masyarakat memperoleh air dari sumur, yang biasanya
melakukan pekerjaan ini adalah perempuan.
Sanitasi
Di daerah pantai, sampah biasanya dibuang di laut dan juga mereka punya
kebiasaan buang air besar di laut. Menurut mereka air laut terlalu asin untuk
mandi, sehingga mereka mandi dan mencuci menggunakan air dari sumur.
Sementara itu di daerah pegunungan, mereka mendapatkan air dari mata air atau
sungai dan buang air besar juga di sungai.
Kesehatan
Perempuan
Masalah kesehatan umumnya adalah lemah, pusing, batuk kronik, dan
infeksi. 55% perempuan hamil menderita anemia. Ditemukan di hampir setiap
kecamatan ibu yang meninggal karena melahirkan dan nifas sebanyak 2 orang tiap
tahun. Pada ibu hamil kenaikan berat badan selama kehamilan hanya 6-8 kg.
Anak-anak
Masalah kesehatan umumnya adalah infeksi kulit, batuk, dan diare. Survei
terhadap status gizi anak balita menunjukkan hasil 36% gizi kurang dan 12% gizi
buruk. Angka kematian juga relatif tinggi, pada saat lahir 27%, 8-28 hari 20%, 1-
11 bulan 29% dan 1-5 tahun 19%. Xeropthalmia juga merupakan problem di
daerah ini.
Kebiasaan makan
Menyusui dalam waktu yang sangat lama sangat umum. Sekitar 95% bayi
yang berusia kurang dari 1 tahun menyusui. Kira-kira 60% dari kelompok umur
19-24 bulan masih menyusui. Makanan tambahan berupa nasi halus atau pisang
diberikan pada bayi berumur 1 bulan. Dari umur 1 tahun balita sudah diberikan
seperti makanan orang dewasa. Pada umumnya mereka makan 2 kali sehari. Pada
pagi hari mereka biasa mengonsumsi makanan sisa kemarin atau singkong. 50%
penduduk tidak sarapan. Ibu-ibu yang sedang hamil atau menyusui juga tidak
banyak mengonsumsi makanan, rata-rata mereka mengonsumsi 1400-1700 kkal
dan 45-50 gram protein. Ibu-ibu mempunyai pantangan makan ikan selama hamil
atau menyusui.
Pelayanan, organisasi sosial, dan tenaga kerja
Di setiap desa tersedia sekolah dasar, namun demikian buta aksara masih
tinggi, kira-kira 15% laki-laki dan 35% perempuan tidak pernah sekolah.
Puskesmas tersedia di setiap kecamatan dan ada satu rumah sakit di
ibukota kabupaten. Tidak semua desa mempunyai bidan di desa (BDD), hanya
50% desa yang memiliki BDD. Bagi desa yang tidak ada BDD akan dirangkap
oleh bidan Puskesmas atau BDD terdekat. Posyandu tersedia di setiap desa,
jumlah kader 3-5 orang/ posyandu. Dukun bayi masih terdapat di setiap desa dan
umumnya mereka membantu persalinan. Masyarakat pada umumnya enggan
untuk berobat ke pelayanan kesehatan dan vaksinasi sebab mereka takut kalau
panas.
Sebagian besar aki-laki bekerja di sektor pertanian dan hampir semua dari
mereka mempunyai tanah sendiri. Aktivitas lain yang penting adalah mencari ikan
dan membuat garam pada musim kemarau. Beberapa pemuda pergi ke ibukota
provinsi untuk mencari kerja. Sementara perempuan menyelesaikan tugasnya di
rumah di samping itu mereka juga membantu di ladang untuk menanam,
menyiangi, memanen, dan menggembala ternak.
P S RI DU SB PB PC
1 Musim kemarau yang 4 4 3 4 5 3 3 3 4 103.680
Panjang
2. Hygine sanitasi buruk 5 5 4 4 5 3 4 5 4 480.000
Tujuan Analisis:
Dapat memperbaiki Hygine dan Sanitasi Di Kabupaten Ara.
Dapat memperbaiki status kesehatan gizi Wanita dan status gizi Kesehatan anak di
Kabupaten Ara.
Dapat memperbaiki pola makan dan asupan kurang baik.
Alternatif Intervensi:
Peningkatan asupan gizi
Memberikan formula dan modifikasi makanan secara bertahap
Melakukan penyuluhan akan pentingnya sarapan, Demo masak mengenai
keterampilan mengolah bahan pangan.
Pemberian bantuan beras miskin
Mengadakan sekolah gratis dengan tenaga pengajar yang berkompeten.
Memasukan pendidikan gizi kedalam kurikulum sekolah
Mengajarkan dan mewajbkan sarapan pagi dan membawa bekal bagi yang
bersekolah
Mengadakan sistem irigasi pertanian
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam mengolah bahan
pangan terutama selain beras dan jagung
Pemberian makanan tambahan atau makanan berformula dan modifikasi
makanan yang dapat dikonsumsi balita
Pemberian bantuan untuk pengolahan lahan dan bantuan modal untuk
meningkatkan ekonomi pedesaan
Meningkatkan kesadaran hidup bersih dan sehat
Membangun dan menjaga fasilitas MCK
Meningkatkan kualitas kader di desa atau regenerasi kader desa
Menigkatkan imunitas balita melalui peningkatan asupan gizi dan
imunisasi
Memberikan program pelayanan konsultasi dan penyuluhan pada calon
orangtua mengenai pendidikan dan pengasuhan anak yang tepat
Mendaur ulang sampah menjadi kompos (caranya sederhana dan dengan
petunjuk)
Menggunakan sistem, pengumpulan dan pengangkutan sampah (dengan
petunjuk)
Untuk warga yang bertempat tinggal di daerah pantai, mengolah air laut
menjadi garam dan kemudian dikonsumsi serta di perjual belikan.
Pemerintah mengalokasikan bantuan dana untuk pendirian Koperasi
Simpan Pinjam yang nantinya dapat membantu perekonomian dan aspek
pertanian serta kesehatan warga desa.
Pohon masalah
Keracunan bahan
Keracunan akibat
makanan akibat
bahan makanan
bahan kimia
Monev
Kehadiran peserta
Pengetahuan tentang
sanitasi hygine
Satuan Pelaksanaan
Nama kegiatan : Penyuluhan Masyarakat Sehat dengan PHBS
Pohon Tujuan
Berkurangnya ancaman terhadap
ekosistem sungai dan laut dan Berkurangnya kejadian kesakitan
meningkatkan persediaan ikan di dikarenakan kondisi air yang buruk
sungai dan laut
Mewujudkan
Hygine Sanitasi
Yang Baik
Meningkatnya
kebersihan
Lingkungan yang
efektif
Meningkatnya
sanitasi yang baik
Membaiknya Membaiknya
sanitasi sampah sanitasi air
Dibuatnya Meningkatnya
program/informasi investasi modal
edukasi publik