Anda di halaman 1dari 23

NUTRITION CARE PROCESS (PAGT) PADA PASIEN

DIAGNOSIS HEMOROID DAN KONSTIPASI


PENDAHULUAN
Hemoroid Faktor resiko lain: Keluhan umum pasien
(pembengkakan - Kurang cairan penderita hemoroid:
- Kurang - Konstipasi
pembuluh darah
- Nyeri saat BAB
di rektum) aktivitas fisik
- Kurang - Pendarahan saat
biasanya terjadi
pada pasien usia konsumsi serat BAB
diatas 50th

Tindakan non medis: Tindakan medis:


PAGT (Asuhan Gizi) - Pemberian obat-
sebagai pendukung obatan
pemulihan kondisi - Pembedahan
pasien. (hemoroidectomy)
GAMBARAN UMUM,
ETIOLOGI, DAN
PATOFISIOLOGI PENYAKIT
PATOFISIOLOGI PENYAKIT

Hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah pada rektum bagian distal.


Penyakit ini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan ambeien / wasir.
Penyakit ini timbul akibat adanya kongesti pada vena hemorrhoidalis yang disebabkan
oleh adanya gangguan aliran balik. Bantalan vena hemorrhoidalis adalah struktur
anatomi normal, namun karena suplai vaskularnya yang kaya, lokasi yang sensitif, dan
sifatnya yang mudah terdesak dan prolaps, bantalan vena hemorrhoidalis menjadi
penyebab patologi anal yang sering ditemukan.

Faktor risiko hemoroid meliputi cara buang air besar yang tidak benar, diet rendah air
dan serat, serta peningkatan tekanan intra abdomen dalam jangka lama (misalnya
hamil atau ada tumor intra abdomen). Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik serta anoskopi/kolonoskopi.
Ada 2 jenis hemoroid,

• Hemoroid internal: Pembuluh darah yang membengkak di dalam


anus dan tidak terlihat dari luar.
• Hemoroid eksternal : Pembengkakan yang terjadi di luar anus
dekat lubang anus, terasa lebih nyeri, serta tampak dari luar.
Klasifikasi 
• Derajat I - pembengkakan kecil yang muncul di dalam
dinding anus dan tidak terlihat di luar anus.
• Derajat II - pembengkakan lebih besar yang keluar dari
anus saat buang air besar (BAB) dan masuk kembali
dengan sendirinya seusai BAB.
• Derajat III - adanya satu atau beberapa benjolan kecil
yang menggantung dari anus, namun bisa didorong
untuk masuk kembali.
• Derajat IV- benjolan besar yang menggantung dari
anus dan tidak bisa didorong kembali.
ETIOLOGI
Kurang konsumsi
buah dan sayur Kurang minum

Kurang aktivitas fisik Konstipasi Cara BAB tidak benar

HEMOROID
PATOFISIOLOGI

Bendungan dan Kegagalan


hipertrofi pada pengosongan vena
bantalan anus bantalan anus secara
cepat saat defekasi

Vena Bantalan anus


intramuskular terperangkap oleh
kanalis anus akan sfingter anus yang
terjepit (obstruksi) ketat
MODEL ASUHAN GIZI

Assesment

Monitoring
& Evaluasi PAGT Diagnosis

Intervensi
ASSESMENT
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. X
Usia : 30 tahun
Jenis Kelamin : Pria
Keluhan utama : Masuk RS dengan distensi perut, begah, tidak ada kentut
dan BAB. Pasien keringat dingin, tidak tampak kurus.
Diagnosis Medis : Konstipasi dan hemoroid

DATA TERKAIT GIZI DAN MAKANAN


• Pasien hanya konsumsi biscuit 4buah dan minum susu 2 gelas.
• Pasien tidak suka makan sayur dan buah.
• Saat ini diberikan makanan lunak

DATA KLIEN - PENYAKIT


• Masuk RS dengan distensi perut, begah, tidak ada kentut dan BAB Tidak BAB
selama 3 hari sebelum masuk RS. Keringat dingin.
• Pasien mual dan tidak mau makan, mengeluh perut sakit dan muntah
• Saat dirawat, pasien sudah 5 hari belum BAB
DATA ANTROPOMETRI
Usia : 30 Tahun
Berat Badan : 70 kg
Tinggi Badan : 168 cm
 
IMT : BB/TB2
: 70/(1.68)2
IMT : 24.8
Berdasarkan standar WHO Asia Pacific 2000, IMT 23.0 – 24.9 masuk dalam katergori
BERESIKO
 
BBI : (TB – 100) – [(TB – 100) x 10%]
: (168 – 100) – [(168 – 100) x 10%]
: 68 – 6.8
BBI : 61.2kg

Berat badan pasien diatas berat badan ideal. Pasien masuk kategori beresiko
overweight. 
DATA BIOKIMIA
Tekanan Darah : 123/83 mmHg
Frekuensi Nadi : 89 x/mnt
Frekuensi Pernapasan : 28x/mnt.
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL KETERANGAN
SEL DALAM DARAH
HB 14.8 13.0 – 17.0gr/dL NORMAL
GLUKOSA DARAH
GDS 145 140mg/dL NORMAL
FUNGSI GINJAL
Ureum 27.5 15 – 40mg/dL NORMAL
Creatinin 1.0 0.5 – 1.5mg/dL NORMAL
FUNGSI HATI
SGOT 22 <38 NORMAL
SGPT 34 <41 NORMAL
ELEKTROLIT
Kalium 3.8 3.3 – 5.4 mmol/L NORMAL
Natrium 136 132 – 147 mmol/L NORMAL
Klorida 101.2 94 – 111 mmol/L NORMAL

Interpretasi : Hasil pemeriksaan laboratorium Normal. Tidak mengalami kekurangan cairan,


dibuktikan dengan kadar elektrolit normal.
DATA FISIK KLINIK
•Tidak terlihat kurus/ ada penurunan berat badan.
•Pasien mual dan tidak mau makan, mengeluh perut sakit dan muntah

HASIL SKRINING GIZI

Skor akhir :1
Interpretasi : Tidak beresiko malnutrisi
 
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS MEDIS
Konstipasi dan hemoroid

DIAGNOSIS GIZI
Sign and Simptoms   Kemungkinan Diagnosis

Data Fisik - Mual dan muntah  

Data Riwayat Makan - Tidak suka sayur dan - Inadekuat oral intake
buah - Kurangnya
- Hanya konsumsi 4 pengetahuan terkait
biscuit dan 2 gelas susu gizi
- Tidak mau makan, daya - Asupan serat tidak
terima makan terbatas. adekuat
NI.2.1. Asupan oral inadekuat.
Berkaitan dengan nafsu makan kurang, ditandai dengan tidak mau makan, mual
dan muntah.

NI.5.8.8 Asupan serat inadekuat.


Berkaitan dengan tidak suka konsumsi sayur dan buah. Ditandai dengan
konstipasi, tidak bisa BAB 3 hari SMRS dan 5 hari selama di RS.

NB.1.1. Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi.


Berkaitan dengan tidak suka konsumsi sayur dan buah. Ditandai dengan
konstipasi.

NC.3.3. Kelebihan BB
Berkaitan dengan hasil IMT 24.8, ditandai dengan hasil standar WHO Asia Pacific
2000, IMT 23.0 – 24.9 masuk dalam katergori BERESIKO
PENATALAKSANAAN
/ INTERVENSI
PENATALAKSANAAN DIET
Diet rendah kalori (1500 kkal), rendah serat,
serta rendah purin, diberikan secara bertahap
mulai dari ketersediaan 85% dengan target
asupan 90% dari kebutuhan energi Os dengan
konsistensi lunak
PENATALAKSANAAN DIET
Tujuan: Syarat:
• Memberikan makanan sesuai • Energi, Protein, Lemak,
kebutuhan gizi. Karbohidrat cukup.
• Sedikit mungkin meninggalkan sisa. • Menghindari makanan berserat
tinggi
• Tidak merangsang saluran cerna.
• Menghindari makanan yang
• Menurunkan BB secara bertahap telalu berlemak, asam, dan
hingga mencapai IMT normal. berbumbu tajam
• Membantu proses pemulihan
Kebutuhan energy (menggunakan Rumus Haris Benedict)
AMB : 65 + (13.7xBB) + (5xTB) – (6.8xU)
: 65 + (13.7x70) + (5x168) – (6.8x30)
: 65 + 959 + 840 – 204
: 1660
F.Aktivitas: 1.3
: 1660 x 1.3 - 200
AMB : 1958 kkal
 
Protein : 1958x15%
: 293.7/4
: 73gr
 
Lemak : 1958x15%
: 293.7/9
: 33gr
 
Karbohidrat : 1958x70%
: 1370.6/4
: 343r
Waktu Makan Menu Bahan Makanan Berat (g) Energi Protein Lemak Karbo

CONTOH MENU SEHARI


Pagi
25%
375
Bubur Ayam Kecap Bubur beras
Daging Ayam, cincang
Kecap
200
50
10
75.83
55
2.45
1.42
11.55
0.45
0.17
0.6
0.05
17
0
5
Sop Tahu Tahu 50 40 5.45 2.35 0.4
Wortel 50 18 0.5 0.3 3.95
Oyong 50 9 0.54 0.09 2.01
Teh Manis Gula 30 118.2 0 0 28.2

Selingan Pagi Biskuit Biskuit 50 240 3.7 9.26 35.19


10% Susu kedelai Susu kedelai 200 85.28 7.28 5.2 10.4
150

Siang Nasi Tim Nasi Tim 200 240 6.8 0.8 52


30% Daging Ayam, cincang 50 55 11.55 0.6 0
450 Ayam Jamur Kecap Jamur Kancing 20 7.14 0.48 0 0.95
Kecap 10 2.45 0.45 0.05 5
Moon Tahu Moon Tahu 50 64 4 5 0.65
Sop Bayam Sop Bayam 100 23 1.2 0.6 3.7
Teh Manis Gula 30 118.2 0 0 28.2

Selingan Siang Pudding Mangga Mangga 150 72 1 0 18.45


10% Agar 4 11.43 0 0 4.57
150 Gula 30 118.2 0 0 28.2

Malam Nasi Tim Jagung Nasi Tim 150 180 5.1 0.6 39
25% Jagung 50 48 1.7 0.75 10.5
375 Daging giling bumbu kecap Daging 50 87 9.8 5 0
Kecap 10 2.45 0.45 0.05 5
Pepes Tahu Pepes Tahu 50 40 5.45 2.35 0.4
Labu Siam Tumis Labu Siam Tumis 100 46 1.08 1.75 7.94
Teh Manis Gula 30 118.2 0 0 28.2
TOTAL 1876.83 79.95 35.57 334.91
Selisih dari kebutuhan 81.17 -6.95 -2.57 8.09
KONSELING GIZI
• Materi : Diet tinggi serat
• Sasaran : Pasien dan Keluarga
• Metode : Bed Side Teaching (BST)
• Media : Leaflet
• Tujuan : Memberikan pengetahuan kepada keluarga dan pasien tentang
pola makan bergizi, beragam, berimbang. Memotivasi untuk memperbaiki
gaya hidup untuk rutin melakukan aktivitas fisik.
• Evaluasi : Memberikan kesempatan Os dan anggota keluarga untuk
bertanya dan kembali menanyakan hal-hal terkait penejelasan.

Anda mungkin juga menyukai