Faktor risiko hemoroid meliputi cara buang air besar yang tidak benar, diet rendah air
dan serat, serta peningkatan tekanan intra abdomen dalam jangka lama (misalnya
hamil atau ada tumor intra abdomen). Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik serta anoskopi/kolonoskopi.
Ada 2 jenis hemoroid,
HEMOROID
PATOFISIOLOGI
Assesment
Monitoring
& Evaluasi PAGT Diagnosis
Intervensi
ASSESMENT
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. X
Usia : 30 tahun
Jenis Kelamin : Pria
Keluhan utama : Masuk RS dengan distensi perut, begah, tidak ada kentut
dan BAB. Pasien keringat dingin, tidak tampak kurus.
Diagnosis Medis : Konstipasi dan hemoroid
Berat badan pasien diatas berat badan ideal. Pasien masuk kategori beresiko
overweight.
DATA BIOKIMIA
Tekanan Darah : 123/83 mmHg
Frekuensi Nadi : 89 x/mnt
Frekuensi Pernapasan : 28x/mnt.
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL KETERANGAN
SEL DALAM DARAH
HB 14.8 13.0 – 17.0gr/dL NORMAL
GLUKOSA DARAH
GDS 145 140mg/dL NORMAL
FUNGSI GINJAL
Ureum 27.5 15 – 40mg/dL NORMAL
Creatinin 1.0 0.5 – 1.5mg/dL NORMAL
FUNGSI HATI
SGOT 22 <38 NORMAL
SGPT 34 <41 NORMAL
ELEKTROLIT
Kalium 3.8 3.3 – 5.4 mmol/L NORMAL
Natrium 136 132 – 147 mmol/L NORMAL
Klorida 101.2 94 – 111 mmol/L NORMAL
Skor akhir :1
Interpretasi : Tidak beresiko malnutrisi
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS MEDIS
Konstipasi dan hemoroid
DIAGNOSIS GIZI
Sign and Simptoms Kemungkinan Diagnosis
Data Riwayat Makan - Tidak suka sayur dan - Inadekuat oral intake
buah - Kurangnya
- Hanya konsumsi 4 pengetahuan terkait
biscuit dan 2 gelas susu gizi
- Tidak mau makan, daya - Asupan serat tidak
terima makan terbatas. adekuat
NI.2.1. Asupan oral inadekuat.
Berkaitan dengan nafsu makan kurang, ditandai dengan tidak mau makan, mual
dan muntah.
NC.3.3. Kelebihan BB
Berkaitan dengan hasil IMT 24.8, ditandai dengan hasil standar WHO Asia Pacific
2000, IMT 23.0 – 24.9 masuk dalam katergori BERESIKO
PENATALAKSANAAN
/ INTERVENSI
PENATALAKSANAAN DIET
Diet rendah kalori (1500 kkal), rendah serat,
serta rendah purin, diberikan secara bertahap
mulai dari ketersediaan 85% dengan target
asupan 90% dari kebutuhan energi Os dengan
konsistensi lunak
PENATALAKSANAAN DIET
Tujuan: Syarat:
• Memberikan makanan sesuai • Energi, Protein, Lemak,
kebutuhan gizi. Karbohidrat cukup.
• Sedikit mungkin meninggalkan sisa. • Menghindari makanan berserat
tinggi
• Tidak merangsang saluran cerna.
• Menghindari makanan yang
• Menurunkan BB secara bertahap telalu berlemak, asam, dan
hingga mencapai IMT normal. berbumbu tajam
• Membantu proses pemulihan
Kebutuhan energy (menggunakan Rumus Haris Benedict)
AMB : 65 + (13.7xBB) + (5xTB) – (6.8xU)
: 65 + (13.7x70) + (5x168) – (6.8x30)
: 65 + 959 + 840 – 204
: 1660
F.Aktivitas: 1.3
: 1660 x 1.3 - 200
AMB : 1958 kkal
Protein : 1958x15%
: 293.7/4
: 73gr
Lemak : 1958x15%
: 293.7/9
: 33gr
Karbohidrat : 1958x70%
: 1370.6/4
: 343r
Waktu Makan Menu Bahan Makanan Berat (g) Energi Protein Lemak Karbo
Malam Nasi Tim Jagung Nasi Tim 150 180 5.1 0.6 39
25% Jagung 50 48 1.7 0.75 10.5
375 Daging giling bumbu kecap Daging 50 87 9.8 5 0
Kecap 10 2.45 0.45 0.05 5
Pepes Tahu Pepes Tahu 50 40 5.45 2.35 0.4
Labu Siam Tumis Labu Siam Tumis 100 46 1.08 1.75 7.94
Teh Manis Gula 30 118.2 0 0 28.2
TOTAL 1876.83 79.95 35.57 334.91
Selisih dari kebutuhan 81.17 -6.95 -2.57 8.09
KONSELING GIZI
• Materi : Diet tinggi serat
• Sasaran : Pasien dan Keluarga
• Metode : Bed Side Teaching (BST)
• Media : Leaflet
• Tujuan : Memberikan pengetahuan kepada keluarga dan pasien tentang
pola makan bergizi, beragam, berimbang. Memotivasi untuk memperbaiki
gaya hidup untuk rutin melakukan aktivitas fisik.
• Evaluasi : Memberikan kesempatan Os dan anggota keluarga untuk
bertanya dan kembali menanyakan hal-hal terkait penejelasan.