Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN GIZI PADA

PASIEN HIV SUPS


TUBERKULOMA
DAN
HEMATURIA
Lingkup Assesment
HASIL
RIWAYAT KLIEN .
PEMERIKSAAN
FISIK & KLINIS

ANTROPOMETRI.
RIWAYAT GIZI
DAN MAKANAN

Biokimia . RIWAYAT OBAT/


SUPLEMEN
RIWAYAT KLIEN
Nama Tn. I

Tanggal Lahir / Umur 33 tahun 4 bulan

Jenis Kelamin Laki – laki

Pekerjaan -

Agama Islam

Tanggal Masuk 29 Maret 2020

Tanggal Pengamatan 5 April – 7 April 2020

Pendidikan terakhir SMA

Diagnosis HIV, Sups Tuberkuloma, dan hematuria

Riwayat Penyakit HIV 6 bulan lalu

Skor Malnutrition Screening Tool (MST) 5 ( Beresiko Malnutrisi)


PATOFISIOLOGI PENYAKIT :
• Penyebab : Infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).
• Efek : Menyerang sistem kekebalan tubuh & Sistem syaraf -> Melemahkan kemampuan tubuh
untuk melawan infeksi dan penyakit. (Virus, Bakteri, Jamur, Parasit, dll)
• Cara kerja :

Sel utama sistem kekebalan tubuh:


• CD4 positif : mengenali dan
CD+ memberi informasi jika ada
benda ata sel asing yang masuk
Virus masuk ke ke dalam tubuh
tubuh CD+
CD+ CD+
• Sel lainnya : menyerang dan
CD+
CD+
manusia, melumpuhkan sel asing tersebut
CD+ Lama kelamaan,
menyerang sel CD+ CD+
CD+ setelah menerima informasi dari
tubuh semakin
CD4 Positif sel CD4 positif.
kehilangan sel-sel
Melumpuhkan sel-sel HIV yang baru CD4+ dan sistem
dan yang telah menjadi kekebalan tubuh
memperbanyak banyak ini keluar dan menjadi lemah.
diri mencari sel-sel CD4 Penyakit yang
positif lainnya dan masuk tidak
mengulangi proses dapat dikenali
yang sama dan dilawan
PATOFISIOLOGI PENYAKIT
Ciri utama : Penurunan kadar CD4. (Range Normal 500-1500mm3)
bila kadar CD4 >200m3,  AIDS

Ada 4 stadium klinis pada penyakit HIV/AIDS (menurut WHO):


- Stadium I /akut : Tubuh sudah terinfeksi HIV dalam darah. Jumlah CD4 menurun tetapi masih dalam batas
nilai normal sehingga tubuh masih bisa mengatasi infeksi2 yang menyerang tubuh -> pasien
tidak tampak sakit, status gizinya masih sama seperti sebelum terinfeksi.
- Stadium II & III : Sudah terjadi pengrusakan sel Limfosit CD4+, terjadi penurunan jumlah CD4 yang
menyebabkan beban virus meningkat sehingga terjadi gangguan metabolisme, infeksi
oportunistik (IO), dan status gizi menurun.
- Stadium IV : Beban virus meningkat drastis, nilai CD4 menurun tajam terjadi pengrusakan CD4 oleh virus
HIV. Infeksi opurtunistik (IO) bertambah, dan status gizi memburuk. Terjadi cacheksia/
Kakeksia (sindrom kompleks yang menyebabkan hilangnya otot )  masuk dalam Stadium
AIDS.

Pemberian asuhan gizi dapat memperlambat virus ini berkembang agar tidak menjadi AIDS. Waktu yang diperlukan HIV
menjadi AIDS jika tanpa terapi apapun rata-rata adalah 10 tahun.
PATOFISIOLOGI PENYAKIT
Tuberkuloma merupakan lesi granulomatosa
Gejala : kronik dimana berasal dari fokusinfeksi
• Penurunan BB (tanpa sebab) >10% dalam waktu kurang lebih 1bln. tuberkulosis didalam otak oleh karena
• Diare dan demam berkepanjangan > 1bln penyebaran secara hematogen dari bagian
• Batuk kering yang sulit sembuh; tubuh lain terutama dari paru.
Tuberkuloma merupakan lesi pada jaringan ota
• kulit gatal di sekujur badan;
k berupa masa padat yang merupakan
• Infeksi jamur dimulut, lidah, atau tengorokan; kumpulan jaringan nekrotik akibat infeksi
• Pembesaran kelenjar di area ketiak, selangkangan, dan leher kuman TB (Mycobacteriumtuberkulosis)
• Lemas
• Menurunnya sel darah putih (leukopenia)
• Anorexia

Penyebaran virus :
• Hubungan seks yang tidak aman
• Bergantian jarum suntik (Misal : saat menggunakan narkotika,
memakai jarum yang sama dengan orang lain yang terinfeksi, tatto,
piercing, transfusi darah yg tidak steril)
• Penulanan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika
melahirkan atau menyusui.
ANTROPOMETRI

Tinggi badan : 169 cm


Berat badan aktual : 40 kg

Berat badan ideal : (TB-100)-{(TB-100)10%)}


: 69-6.9
: 62.1 kg
*catatan: Penurunan berat badan tidak diketahui

LILA : 14 cm
% LILA : 14/29.3x100%
: 47.8% (Status Gizi: BURUK)
Kategori LILA
IMT : BB/TB2
: 40/2.86
: 14 kg/m² (Status Gizi: KURUS/KURANG)
Kesimpulan :
Berdasarkan Perhitungan IMT dan % LILA, status gizi Tn. I: GIZI BURUK
BIOKIMIA
Hasil Pemeriksaan Kesimpulan
Jenis Dari hasil nilai labotarium dapat
Nilai Normal Keterangan
Pemeriksaan
29/03/20 disimpulkan bahwa…
Anemia, Leukopnia
Hemoglobin 7,8 g/dl 13.5 - 18.0gr/dL RENDAH Pada pasien dengan HIV, eritrosit, hemoglobin,
dan hematokrit umumnya rendah terutama
pada pria dibandingkan pada wanita. Anemia
Hematokrit 23 % 40%-54% RENDAH adalah kelainan yang paling sering dijumpai
pada penderita HIV/AIDS, hal ini bisa
Leukosit 2.600/μL 3.500-10.500/μL RENDAH disebabkan karena berkurangnya produksi
eritrosit karena adanya faktor yang menekan
Eriktosit 2.5 Juta/μL 4.3-5.6 juta/μL RENDAH Colony Forming Unit: Granulocyte, Erythrocyte,
Macrophage, Megakaryocyte (CFU-GEMM).
Biasanya leukopenia pada penderita HIV
Albumin - 3.5-5.9 g/dL -
disebabkan karena infeksi virus, bakteri,
maupun stres psikologis.

Sumber : Afiah A, Arif M, Hardjoeno. Profil tes darah rutin dan jumlah limfosit total pada penderita HIV/AIDS. Indonesian Journal of Clinical Pathology And Medical Laboratory. 2007;13(2):56-9.
HASIL PEMERIKSAAN FISIK & KLINIS

Hilang lemak subkutan : Ada


Gigi dan mulut : Gigi geligi tidak lengkap pernah terjadi kecelakaan dan mulut terdapat jamur
Tubuh : Iga gambang, lemas, diare, nafsu makan menurun. Keluar darah & nyeri pada saat BAK
a. Tanda-tanda vital :

HASIL
JENIS PEMERIKSAAN Kesimpulan :
PEMERIKSAAN NILAI NORMAL KET
- Ada infeksi oportunistik pada mulut
29/03/20
,diare (+TB)
Tekanan darah 72/43 mmHg 90/60-120-80 mmHg RENDAH
- KEP kronik, Malnutrisi berat.
Nadi 103 x/menit 60-100 x/menit TINGGI
- Anoreksia
Pernapasan 18 x/menit 12-20 x/menit NORMAL
Suhu 36 °C 36-37.5 °C NORMAL - Infeksi pada saluran kemih (Hematuria)
- Tekanan darah rendah
- Tidak ada demam
RIWAYAT GIZI DAN MAKANAN

Sebelum Standar %Asupan Pola Makan


sakit Pembanding
Kebiasaan makan utama 3 kali sehari .
Energi 637.5 kkal 1900 kkal 33.6% Pola makan Pasien :
- Makan Pagi : nasi uduk 1 P, Biskuit Regal 1P, Bubur
Protein 31 g 71 g 43.7% kacang hijau 1P
- Makan Siang : nasi 1 1.2 P, telur dadar 1P, sayur 1P,
Lemak 16 g 53 g 30.4% - Makan Malam : Biskuit 2 P, susu 1P

Karbo 84 g 285 g 29.5% Pasien makan utama 2 x makan utama dalam sehari.
Pasien terbiasa membeli makanan dari luar karena
tidak ada yang memasak makanan.
Pasien mengkonsumsi buah 4 kali dalam seminggu.
STANDARD PEMBANDING SEBELUM SAKIT
(menggunakan Rumus Haris Benedict )
AMB : 65 + (13.7xBB) + (5xTB) – (6.8xU)
: 65 + (13.7x40) + (5x169) – (6.8x33)
: 65 + 548 + 845 – 224.4
: 1233.6
F.Aktivitas : 1.3 (Tidak Bed Rest, Bisa Jalan)
F. Stress : 1.2 (Trauma)
: 1233.6 x 1.3 x 1.2
: 1924 kkal = 1900kkal/hari
 
Protein : 1900x15%
: 285/4
: 71gr
 
Lemak : 1900x25%
: 475/9
: 53gr
 
Karbohidrat : 1900x60%
: 1140/4
: 285gr
HASIL RECALL 1X24 JAM
Waktu Menu Makan SP Energi Protein Lemak Karbo
Makan (kkal) (g) (g) (g) Kategori Ambang Batas
Pagi Bubur Nasi ½p 87.5 2 0 20 Diatas kebutuhan > 120%
Ayam 1p 95 10 6 0 Normal 90 – 119 %
Tempe 1p 80 6 3 8 Defisit Ringan 80 – 89 %
Siang Nasi 1p 175 4 0 40 Defisit Sedang 70 – 79 %
Ayam 1p 95 10 6 0 Defisit Berat < 70%
Tahu 1p 80 6 3 0
Sayur 1p 50 1 0 5
Kesimpulan Hasil Recall :
Malam Buah 1p 40 0 0 10 Pasien defisit berat
TOTAL 702.5kkal 39g 18g 83g Malnutrisi berat
Kebutuhan 2000kkal 75g 56g 300g
% Asupan 35% 52% 32% 28%
Kategori <70%  DEFISIT BERAT
KEBUTUHAN ENERGY SAAT SAKIT
(menggunakan Rumus Haris Benedict )
AMB : 65 + (13.7xBB) + (5xTB) – (6.8xU)
: 65 + (13.7x40) + (5x169) – (6.8x33)
: 65 + 548 + 845 – 224.4
: 1233.6
F.Aktivitas : 1.1 (bedrest)
F. Stress : 1.5 (HIV, TB, Malnutrisi berat, trauma kecelakaan)
: 1233.6 x 1.1 x 1.5
: 2035 kkal = 2000kkal/hari
 
Protein : 2000x15%
: 300/4
: 75gr
 
Lemak : 2000x25%
: 500/9
: 56gr
 
Karbohidrat : 2000x60%
: 1200/4
: 300gr
RIWAYAT OBAT / SUPLEMEN
NAMA OBAT FUNGSI EFEK SAMPING
Gangguan saluran pencernaan, mual, muntah, pusing, anoreksia
Kalnex Mengurangi dan menghentikan pendarahan
(gangguan makan), sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah).
Untuk defisiensi vitamin K, mengatasi Mudah berkeringat, gangguan indera pengecap, bibir membiru,
Vitamin K
pendarahan / membantu pembekuan darah pusing, sesak napas, kulit dan bag. putih mata menguning.

Antibiotik untuk mengatasi penyakit infeksi


Buang angin terus-menerus, sakit kepala, Mual dan muntah, Merasa
Cotrimoxazole bakteri, seperti bronkitis, otitis media, dan
infeksi saluran kemih. gugup, Gangguan tidur, Sulit berkonsentrasi, Nafsu makan turun

Demam, Muncul ruam kulit yang terasa gatal, Sakit tenggorokan,


Muncul sariawan, Nyeri punggung, Tubuh terasa lemah, Kulit atau
Paracetamol Penurun demam dan pereda nyeri mata berwarna kekuningan, Timbul memar pada kulit, Urine
berwarna keruh atau berdarah, Tinja berwarna hitam atau BAB
berdarah

Mulut kering, Mual dan muntah, Ruam Kulit


Membantu mengobati berbagai masalah Kulit terasa gatal, Berkeringat, Detak jantung jadi lebih cepat,
Buscopan perut dan usus, seperti kram dan nyeri pada
perut. Bengkak pada bagian tangan dan kaki, Sulit bernapas ,Diare,
masalah pengelihatan.

Antibiotik untu mengobati infeksi bakteri.


Mual, Muntah, Diare, Sakit perut, Bengkak/merah/nyeri di aera
Ceftazidime (pneumonia, meningitis, infeksi tulang dan suntikan
sendi, peritonitis, serta infeksi saluran kemih.)
DIAGNOSA
DOMAIN INTAKE: DOMAIN KLINIS:
Asupan oral inadekuat Kesulitan mengunyah/menggigit
Berkaitan dengan : Berkaitan dengan :
• Infeksi jamur pada mulut • Kehilangan sebagian gigi/gigi tidak lengkap
Ditandai dengan: • Infeksi jamur pada mulut
• Asupan makanan tidak sesuai kebutuhan Ditandai dengan:
(Berdasarkan berdasarkan recall 24jam 35%) • Asupan makanan tidak sesuai kebutuhan
• Penurunan nafsu makan (Berdasarkan recall 24jam 35%)

Malnutrisi (BERAT)
Berkaitan dengan :
• Akibat infeksi HIV/AIDS
• Asupan energi dan protein kurang
• Peningkatan kebutuhan
Ditandai dengan:
• IMT 14% (Status gizi : BURUK)
• %LILA 47.8% (Status Gizi : KURANG/KURUS)
• Hilang lemak subkutan
• Asupan energi <50%
INTEVENSI GIZI
TUJUAN DIET SYARAT DIET
- Mencegah penurunan BB, Mempertahankan - TETP
BB, mengembalikan status gizi normal. - Energi +20%-30% (ODHA
- Asupan adekuat memenuhi semua kebutuhan simptomatik)
zat gizi - Protein 12-15%
- Mengurangi gejala dan komplikasi seperti - Lemak 25%
anorexia, nyeri esophagus dan sariawan, - Karbohidrat by difference
malabsorpsi, komplikasi syaraf dan lain-lain. - Bentuk makanan lunak
- Memperhatikan asupan zat gizi mikro (Vit A,
C, E, Asam Folat, Zat Besi, Zink) dari sumber
alami

RANCANGAN KEBUTUHAN. RANCANGAN DIET SEHARI

RENCANA EDUKASI. IMPLEMENTASI


PRESKRIPSI DIET

Jenis diet : TETP - Energi : 40-45kkal x kgBB


(Diet ini diberikan kepada pasien yang membutuhkan energi dan protein : 45kkal x 40
tinggi biasanya pada pasien HIV aids, malnutrisi kurang, pre dan post : 1800 kkal (+20%)
operasi, lukabakar, Kanker dan post partum) : 2160kkal -> 2200kkal

- Protein : 2-2.5g x kgBB


Bentuk makanan : Lunak, Bubur/Tim, Lauk cincang halus : 2 .5x 40
Jalur pemberian : Oral : 100g
Frekuensi : 6x
Distribusi Makanan Sehari - Lemak : 25% x 2200kkal
• Makan Pagi : 07.00 WIB : 550/9
: 61g
• Snack Pagi : 09.00 WIB
• Makan Siang : 12.00 WIB - Karbo : 2200-400-550
• Snack Sore : 15.00 WIB : 1250/4
• Makan Malam : 18.00 WIB : 312g (57%)
• Snack Malam : 20.00 WIB

Pada pasien stadium II&III kebutuhan energi perlu dinaikan 20-50% karena sudah ada infeksi oportunistik.
Untuk memastikan apakah makanan tersebut dapat diterima perlu dilakukan monitoring secara berkala dan
lakukan penyesuaian segera.
PERENCANAAN MENU INTERVENSI DIET 2200kkal
BERAT ENERGI PROTEIN LEMAK KARBO
WAKTU MENU BAHAN MAKANAN (g) (kkal) (g) (g) (g)
Nasi Tim Nasi Tim 150 175.7 3.3 0.3 38.6
Scramble Egg Telur Ayam 65 100.8 8.2 6.9 0.7
Makan Pagi Sop Tahu Wortel Jagung Tahu 35 26.6 2.8 1.7 0.7
(08:00) Wortel 50 20.6 0.5 0.1 4.8

Jagung Kuning Pipil 50 54 1.6 0.6 12.6


 
Singkong thailand Tepung Susu Skim 40 147.2 14.3 0.8 20.6
Snack Pagi Singkong Putih 65 85.1 0.7 0.2 20.7
(10:00) Santan 25 17.7 0.2 1.7 0.8
Gula Pasir 20 77.4 0 0 20
 
Bubur Ikan Salmon Bubur Nasi 150 109.3 1.9 0.2 24
Salmon 65 85 12 4.1 0
Tempe Tumis Wortel+Buncis Tempe 30 59.7 5.7 2.3 5.1
Makan Siang
(12:00) Wortel 50 20.6 0.5 0.1 4.8
Buncis 50 17.4 0.9 0.2 4
Minyak 10 86.2 0 10 0
Buah Pisang Ambon 100 92 1 0.5 23.4
PERENCANAAN MENU INTERVENSI DIET

Lanjutan..
Puding Susu Maizena Tepung Susu 40 185.6 8.6 7.6 20.6
Tepung Maizena 20 76.2 0.1 0 18.3
Snack Sore
(15:00) Margarin 5 31.8 0 3.6 0

Gula Pasir 15 58 0 0 15
 
Bubur Ayam Bubur Nasi 150 109.3 1.9 0.2 24
Daging Ayam 65 185.2 17.5 12.3 0
Makan Tempe Goreng Tempe 30 59.7 5.7 2.3 5.1
Malam
(18:00) Minyak 5 43.1 0 5 0
Sop Bayam Sayur Bayam 100 37 1.6 0.5 8.3
Buah Pepaya 100 39 0.6 0.1 9.8
 
Snack Malam Bubur Kacang Hijau Bubur Kacang Hijau 125 175.1 3.9 4.4 30.9
(20:00) Gula Pasir 15 58 0 0 15
    TOTAL   2233.3 93.5 65.7 327.8
ANALISA KANDUNGAN GIZI

energy 2199.1 kcal Vit. B1 0.9 mg


water 72.7 g Vit. B2 1.4 mg
protein 78.4 g(14%) Vit. B6 2.0 mg
fat 65.9 g(26%) tot. fol.acid 314.8 µg
carbohydr. 334.9 g(60%) Vit. C 32.5 mg
dietary fiber 17.1 g sodium 330.6 mg
alcohol 0.0 g potassium 2308.1 mg
PUFA 10.7 g calcium 838.5 mg
cholesterol 430.3 mg magnesium 294.9 mg
Vit. A 533.7 µg phosphorus 1220.8 mg
carotene 0.0 mg iron 11.0 mg
Vit. E (eq.) 4.7 mg zinc 7.6 mg
RENCANA EDUKASI GIZI

Tujuan Edukasi Gizi:


• Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga mengenai penatalaksanaan Diet TKTP, serta
makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.
• Memberikan informasi pentingnya asupan energi yang adekuat, kepatauhan minum obat dan
pemantauan berat badan secara berkala untuk membantu proses penyembuhan pasien
• Memberikan motivasi kepada pasien untuk menghabiskan makanan. 
MONITORING DAN EVALUASI
PENGUKURAN TARGET PELAKSANAAN
Asupan Makan Asupan Makan • Makanan Food weighing
dihabiskan Setiap hari
• Peningkatan Yang diukur:
sesuai kebutuhan - Kemampuan pasien dalam menerima
makanannya. Apakah habis/tidak? Atau
masih lapar?
- Apakah ada keluhan
mual/muntah/diare/konstipasi
Antropometri Berat Badan, LILA, Tidak mengalami Setiap hari
IMT penurunan, upaya
peningkatan menuju
normal
Biokimia Hemoglobin, Normal Menyesuaikan instruksi dokter
Hematokrit, Leukosit,
Eriktosit
Fisik Klinis Keluhan, Tekanan Normal Setiap Hari
Darah, Nadi
Terim
a
Kasih

Anda mungkin juga menyukai