Anda di halaman 1dari 50

PT.

MULIA CIPTA ABADI


PT. MULIA CIPTA ABADI
COMPANY PROFILE

PT. MULIA CIPTA ABADI adalah perusahaan General Contractor & Suppliers yang bergerak di
bidang penyewaan alat penunjang Artificial Lifting System, khususnya hydraulic pumping
unit (HPU) di berbagai perusahaan Oil & Gas.

PT. MULIA CIPTA ABADI pada awal pendiriannya hingga sekarang konsisten bergerak di
bidang Artificial Lifting System di berbagai perusahaan Oil and Gas. PT. MULIA CIPTA ABADI
didukung oleh tenaga ahli profesional di bidangnya dan dari berbagai disiplin ilmu, serta
mempunyai komitmen tinggi.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN


KERJA
SOSIALISASI HIV /
AIDS
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

H UMAN

I MMUNODEFICIENCY

V IRUS
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan


pada tubuh manusia dan kemudian
menimbulkan AIDS

HIV dalam penyalurannya terdapat pada cairan tubuh


yang sudah terinfeksi terutama di dalam darah, air mani
atau cairan vagina dan ASI.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

A CQUIRED (Ditularkan dari orang ke orang)

I mmune (Sistem kekebalan tubuh)

D eficiency (Tidak berfungsi dengan baik)

S yndrom (Kumpulan tanda / gejala)


PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

AIDS adalah Kumpulan gejala yang disebabkan oleh HIV


yang menyebabkan keruksakan pada sistem
tubuh yang didapat dari penularannya.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

HIV merupakan jenis virus yang menyerang sel darah


putih (CD4) yang mampu berkembang biak secara cepat
sehingga membunuh sel darah putih (CD4) yang ada pada
tubuh.

Sel darah putih (CD4) mempunyai fungsi sebagai sistem


kekebalan tubuh yang berguna untuk melindungi tubuh
terhadap serangan benda asing seperti bakteri, jamur,
parasit dan virus.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

Penyederhanaan Siklus Hidup HIV

1. Virus mengaitkan diri dengan permukaan sel darah


putih CD4
2. Inti virus masuk sel dan RNA (Asam Ribonukleat/
materi genetik) diubah menjadi DNA (Asam
Deoouksiribonukleat / Genetik)
3. DNA virus masuk Nukleus (Inti sel) dan
mengkombinasikan diri denagn sel DNA.
4. Virus yang sudah berkembang meninggalkan
Nukleus
5. Komponen virus tersebut bergerak ke permukaan
sel dan berkumpul
6. Partikel virus baru muncul dari sel
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

Siklus Hidup HIV

Partikel virus baru muncul dari sel


Virus mengaitkan diri dengan
permukaan sel darah putih CD4

Komponen virus tersebut bergerak Inti virus masuk sel dan RNA (Asam
ke permukaan sel dan berkumpul Ribonukleat/ materi ginetik) diubah
menjadi DNA (Asam
Deoouksiribonukleat / Genetik)
Protein viral baru

DNA virus masuk Nukleus (Inti sel)


RNA viral baru dan mengkombinasikan diri denagn
sel DNA.

Virus yang sudah berkembang


meninggalkan Nukleus Nukleus atau Inti Sel
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

DIMANA VIRUS HIV BERADA?


Virus HIV hanya hidup dalam cairan tubuh seseorang yang telah
terinfeksi terutama didalam :

Darah, cairan sperma, cairan vagina, air ketuban,


ASI
Virus HIV tidak terdapat pada cairan tubuh :

Keringat, air mata, air liur


PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

BAGAIMANA PENULARAN HIV ?


HIV dapat ditularkan dari seseorang yang terinfeksi HIV (pengidap
HIV) apa bila seseorang yang masih sehat terpapar atau
berhubungan dengan cairan tubuh pengidap HIV.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

BAGAIMANA PENULARAN HIV ?


1. Hubungan Seksual
2. Transfusi darah
3. Jarum suntik, tato, tindik, pisau cukur, dll
4. Dari ibu ke bayi :
• Saat dikandung
• Saat melahirkan
• Bila disusui (diberikan ASI)
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

BAGAIMANA PENULARAN HIV ?


PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

HIV TIDAK MENULAR MELALUI :


1. Duduk berdampingan
2. Menggunakan alat makan yang sama
3. Mandi dan menggunakan toilet yang sama
4. Menggunakan peralatan dan benda yang sama yang tidak
terpapar oleh cairan yang dapat mengandung HIV, kecuali
suntikan, pisau cukur, suntik tato dan tindik, dll.
5. Nyamuk tidak dapat menularkan AIDS.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PERJALANAN PENYAKIT
•HIV masuk

•Tes HIV ( ±3 bulan )


•Tanpa Gejala ( ±5 – 10 tahun )
•AIDS ( ±6 – 24 bulan )
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

BAGAIMANA GEJALA HIV / AIDS ?


Infeksi HIV muncul dalam tiga tahap. Yaitu :

• Tahap pertama adalah serokonversi (Periode waktu tertentu di


mana antibodi HIV sudah mulai berkembang untuk melawan
virus.).

• Tahap kedua adalah masa ketika tidak ada gejala yang muncul.

• Tahap yang ketiga adalah infeksi HIV berubah menjadi AIDS


PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

BAGAIMANA GEJALA HIV / AIDS ?


Tahap Pertama

Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita sakit mirip seperti flu. Setelah ini, HIV tidak menimbulkan gejala apa
pun selama beberapa tahun. Gejala seperti flu ini akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi. Masa waktu
inilah yang sering disebut sebagai serokonversi.
Diperkirakan, sekitar 8 dari 10 orang yang terinfeksi HIV mengalami ini. Gejala yang paling umum terjadi adalah:

• Tenggorokan sakit
• Demam
• Muncul ruam di tubuh, biasanya tidak gatal
• Pembengkakan noda limfa
• Penurunan berat badan
• Diare
• Kelelahan
• Nyeri persendian
• Nyeri Otot
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

BAGAIMANA GEJALA HIV / AIDS ?


Tahap Pertama

Gejala-gejala tersebut bisa bertahan selama satu hingga dua bulan, atau bahkan lebih lama. Ini adalah pertanda
sistem kekebalan tubuh sedang melawan virus. Tapi, gejala tersebut bisa disebabkan oleh penyakit selain HIV.
Kondisi ini tidak semata-mata karena terinfeksi HIV.

Lakukan tes HIV jika Anda merasa berisiko terinfeksi atau ketika muncul gejala yang disebutkan di atas. Tapi perlu
diingat, tidak semua orang mengalami gejala sama seperti yang disebutkan di atas. Jika merasa telah melakukan
sesuatu yang membuat Anda berisiko terinfeksi, kunjungi klinik atau rumah sakit terdekat untuk menjalani tes HIV.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

BAGAIMANA GEJALA HIV / AIDS ?


Tahap Kedua

Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun.
Periode ini disebut sebagai masa inkubasi, atau masa laten.

Virus yang ada terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh.

Pada tahapan ini, Anda akan merasa sehat dan tidak ada masalah.

Kita mungkin tidak menyadari sudah mengidap HIV, tapi kita sudah bisa menularkan infeksi ini pada orang lain.

Lama tahapan ini bisa berjalan sekitar 10 tahun atau bahkan bisa lebih.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

BAGAIMANA GEJALA HIV / AIDS ?


Tahap Ketiga

Jika tidak ditangani, HIV akan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Dengan kondisi ini, Anda akan
lebih mudah terserang penyakit serius. Tahap akhir ini lebih dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome).
Berikut ini adalah gejala yang muncul pada infeksi HIV tahap terakhir:

• Noda limfa atau kelenjar getah bening membengkak pada bagian leher dan pangkal paha.
• Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
• Merasa kelelahan hampir setiap saat.
• Berkeringat pada malam hari.
• Berat badan turun tanpa diketahui penyebabnya.
• Bintik-bintik ungu yang tidak hilang pada kulit.
• Sesak napas.
• Diare yang parah dan berkelanjutan.
• Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, atau vagina.
• Mudah memar atau berdarah tanpa sebab.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

BAGAIMANA GEJALA HIV / AIDS ?


Tahap Ketiga

Risiko terkena penyakit yang mematikan akan meningkat pada tahap ketiga ini. Misalnya kanker, TB, dan pneumonia.
Tapi meski ini penyakit mematikan, pengobatan HIV tetap bisa dilakukan. Penanganan lebih dini bisa membantu
meningkatkan kesehatan.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

Bagaimana mengetahui seseorang terkena HIV / AIDS ?

▪ Orang yang terkena HIV positif (yaitu tahap pertama dari


penderita AIDS), tidak menunjukan gejala-gejala, seringkali
selama bertahun-tahun.

▪ Cara satu-satunya dengan melakukan Tes darah


terhadap HIV
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

TES ANTI HIV / AIDS


▪ Memeriksa ada tidaknya antibodi (sistem kekebalan tubuh)
tehadap HIV.

▪ Bisa dilakukan tes langsung ada tidaknya HIV (Pemeriksaan


tersebut memerlukan biaya yang mahal)
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

TES ANTI HIV / AIDS


Ada beberapa tempat / Rumah Sakit untuk melakukan tes darah HIV. Bahkan, beberapa puskesmas juga sudah
menyediakan layanan untuk tes HIV.

Di Indonesia, terdapat beberapa yayasan dan organisasi yang fokus untuk urusan HIV/AIDS, di antaranya:
• Komunitas AIDS Indonesia
• ODHA Indonesia
• Himpunan Abiasa
• Yayasan Spiritia
• Yayasan Orbit
• Yayasan AIDS Indonesia

Sedangkan lembaga pemerintah yang dibentuk khusus untuk menangani HIV/AIDS adalah Komisi Penanggulangan AIDS
Nasional (KPAN). Anda bisa berkonsultasi kepada mereka tentang segala hal yang berhubungan dengan HIV/AIDS.
Sekarang, alat tes HIV rumahan juga tersedia bebas untuk dibeli di apotik, klinik kesehatan, atau melalui internet.
Tapi, untuk lebih jelas dalam memahami virus ini, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter.
Jika berminat melakukan tes HIV, sebelumnya akan diberikan penyuluhan atau konseling. Tes HIV tidak bisa
dilakukan tanpa persetujuan orang yang bersangkutan.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PENGOBATAN HIV

BELUM ADA OBATNYA


UNTUK MENGATASI INFEKSI HIV / AIDS
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PENGOBATAN HIV

TAPI, ada PENGOBATAN YANG BISA MEMPERLAMBAT PERKEMBANGAN


PENYAKIT
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PRINSIP PENGOBATAN HIV


PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PRINSIP PENGOBATAN HIV


PENGOBATAN DASAR (OBAT-OBATAN DARURAT AWAL HIV)
Jika merasa atau mencurigai baru saja terkena virus dalam rentan waktu 3x24 jam, obat anti HIV bisa mencegah
terjadinya infeksi. Obat ini bernama post-exposure prophylaxis (PEP) atau di Indonesia dikenal sebagai profilaksis
pasca pajanan. Profilaksis adalah prosedur kesehatan yang bertujuan mencegah daripada mengobati.

Pengobatan ini harus dimulai maksimal tiga hari setelah terjadi pajanan (terpapar) terhadap virus. Idealnya, obat ini
bisa diminum langsung setelah pajanan terjadi. Makin cepat pengobatan, maka lebih baik.

Pengobatan memakai PEP ini berlangsung selama sebulan. Efek samping obat ini serius dan tidak ada jaminan bahwa
pengobatan ini akan berhasil. PEP melibatkan obat-obatan yang sama seperti pada orang yang sudah dites positif
HIV.
Obat ini bisa Anda dapatkan di dokter spesialis penyakit infeksi menular seksual (IMS) atau di rumah sakit.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PRINSIP PENGOBATAN HIV


PENGOBATAN DASAR (OBAT-OBATAN DARURAT AWAL HIV)
Hasil Tes Positif HIV

Jika hasil tes positif atau reaktif berarti kita terinfeksi HIV. Hasil tes ini seharusnya disampaikan oleh penyuluh
(konselor) atau pun dokter. Mereka akan memberi tahu dampaknya pada kehidupan sehari-hari dan bagaimana
menghadapi situasi yang terjadi saat itu.

Tes darah akan dilakukan secara teratur untuk mengawasi perkembangan virus sebelum memulai pengobatan.
Pengobatan dilakukan setelah virus mulai melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia. Ini bisa ditentukan dengan
mengukur tingkat sel CD4 (sel yang bertugas melawan infeksi) dalam darah.

Pengobatan biasanya disarankan setelah CD4 di bawah 350, entah terjadi gejala atau tidak. Jika CD4 sudah
mendekati 350, disarankan untuk melakukan pengobatan secepatnya. Tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan
tingkat virus HIV dalam darah. Ini juga untuk mencegah atau menunda penyakit yang terkait dengan HIV.
Kemungkinan untuk menyebarkannya juga menjadi lebih kecil
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PRINSIP PENGOBATAN HIV


PENGOBATAN INFEKSI OPPORTUNISTIK (KETERLIBATAN PENYAKIT LAIN)
Bagi penderita hepatitis B dan hepatitis C yang juga terinfeksi HIV, pengobatan disarankan ketika angka CD4 di
bawah 500. Jika penderita HIV sedang menjalani radioterapi atau kemoterapi yang akan menekan sistem kekebalan
tubuh, pengobatan dilakukan dengan angka CD4 berapa pun. Atau ketika Anda juga menderita penyakit lain seperti
TB, penyakit ginjal, dan penyakit otak.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PRINSIP PENGOBATAN HIV


TERAPI ANTIRETROVIRAL (OBAT-OBATAN ANTIRETROVIRAL)
Antiretroviral (ARV) adalah beberapa obat yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV. Obat-obatan ini tidak
membunuh virus, tapi memperlambat pertumbuhan virus. HIV bisa mudah beradaptasi dan kebal terhadap satu
golongan ARV. Oleh karena itu, kombinasi golongan ARV akan diberikan pada penderita. Beberapa golongan ARV
adalah:

▪ NNRTI (Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors). Jenis ARV ini akan bekerja dengan menghilangkan
protein yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri.
▪ NRTI (Nucleoside reverse transcriptase inhibitors). Golongan ARV ini menghambat perkembangan HIV di dalam
sel tubuh.
▪ Protease inhibitors. ARV jenis ini akan menghilangkan protease, jenis protein yang juga dibutuhkan HIV untuk
memperbanyak diri.
▪ Entry inhibitors. ARV jenis ini akan menghalangi HIV untuk memasuki sel-sel CD4.
▪ Integrase inhibitors. Jenis ARV ini akan menghilangkan integrase, protein yang digunakan HIV untuk memasukkan
materi genetik ke dalam sel-sel CD4.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PRINSIP PENGOBATAN HIV


TERAPI ANTIRETROVIRAL (OBAT-OBATAN ANTIRETROVIRAL)
Pengobatan kombinasi ini lebih dikenal dengan nama terapi antiretroviral (ART). Biasanya pasien akan diberikan tiga
golongan obat ARV. Kombinasi obat ARV yang diberikan berbeda-beda pada tiap-tiap orang, jadi jenis pengobatan ini
bersifat pribadi atau khusus.

Beberapa obat ARV sudah digabungkan menjadi satu pil. Begitu pengobatan HIV dimulai, mungkin obat ini harus
dikonsumsi seumur hidup. Jika satu kombinasi ARV tidak berhasil, mungkin perlu beralih ke kombinasi ARV lainnya.
Penggabungan beberapa tipe pengobatan untuk mengatasi infeksi HIV bisa menimbulkan reaksi dan efek samping
yang tidak terduga. Selalu konsultasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi obat yang lain.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PENGOBATAN HIV PADA WANITA HAMIL


Bagi wanita hamil yang positif terinfeksi HIV, ada obat ARV khusus untuk wanita hamil. Obat ini untuk
mencegah penularan HIV dari ibu kepada bayinya. Tanpa pengobatan, terdapat perbandingan 25 dari
100 bayi akan terinfeksi HIV. Risiko bisa diturunkan kurang dari satu banding 100 jika diberi pengobatan
sejak awal.
Dengan pengobatan lebih dini, risiko menularkan virus melalui kelahiran normal tidak meningkat. Tapi
bagi beberapa wanita, tetap disarankan untuk melahirkan dengan operasi caesar.

Bagi wanita yang terinfeksi HIV, disarankan untuk tidak memberi ASI kepada bayinya. Virus bisa menular
melalui proses menyusui. Jika Anda adalah pasangan yang menderita HIV, bicarakan kepada dokter
sebagaimana ada pilihan untuk tetap hamil tanpa berisiko tertular HIV.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

EFEK SAMPING PENGOBATAN HIV


Semua pengobatan untuk HIV memiliki efek samping yang tidak menyenangkan. Jika terjadi
efek samping yang tidak normal, Anda mungkin perlu mencoba kombinasi obat-obatan ARV
yang lainnya. Berikut adalah contoh efek samping yang umumnya terjadi:

▪ Kelelahan
▪ Mual
▪ Ruam pada kulit
▪ Diare
▪ Satu bagian tubuh menggemuk, bagian lain kurus
▪ Perubahan suasana hati
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PENCEGAHAN HIV
Satu-satunya cara untuk mencegah terinfeksi HIV adalah dengan menghindari kegiatan yang
meningkatkan risiko tertular HIV, yaitu dengan cara :

• Melalui hubungan seks


• Mengkonsumsi obat Truvada
• Pemakaian Kondom
• Pemakaian Pelumas
• Melalui Jarum Suntikan
• Melakukan Sunat bagi Pria
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PENCEGAHAN HIV
Melalui Hubungan Seks

Risiko tertinggi infeksi HIV ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom melalui vagina
maupun anal. Risiko tertular melalui seks oral cukup rendah, tapi bukan berarti nol. Seks oral
bisa menularkan penyakit Infeksi Menular Seksual lain seperti sifilis. Mainan dan alat bantu
seks juga berisiko dalam menyebarkan HIV jika salah satu pengguna mainan dan alat bantu
seks ini positif terinfeksi HIV.

Cara terbaik untuk mencegah HIV dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya adalah dengan
memakai kondom untuk segala jenis penetrasi seks. Dan gunakan dental dam untuk
melakukan seks oral. Dental dam adalah selembar kain berbahan lateks. Kain ini berfungsi
sebagai penghalang antara mulut dan vagina atau anus. Hal ini bertujuan untuk menurunkan
penyebaran IMS selama melakukan seks oral.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PENCEGAHAN HIV
Mengonsumsi obat Truvada

Bagi orang-orang yang berisiko tinggi terinfeksi virus HIV, mengonsumsi obat emtricitabine-
tenofovir (Truvada) bisa mengurangi risiko infeksi HIV melalui hubungan seksual. Truvada juga
digunakan pada perawatan HIV bersamaan dengan obat-obatan lainnya
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PENCEGAHAN HIV
Pemakaian Kondom

Jika Anda tidak tahu status infeksi HIV pasangan, maka selalu gunakan kondom baru tiap melakukan
hubungan seks anal maupun seks vaginal. Kondom tersedia dalam berbagai bentuk, warna, tekstur,
bahan, dan rasa yang berbeda. Kondom tersedia baik untuk pria maupun wanita.

Kondom adalah bentuk perlindungan paling efektif melawan HIV dan Infeksi Menular Seksual lainnya.
Kondom bisa digunakan untuk hubungan seks apa pun. Sangat penting untuk memakai kondom sebelum
kontak seksual apa pun yang muncul antara penis, vagina, mulut, atau anus. HIV bisa ditularkan
sebelum terjadi ejakulasi. Ini terjadi ketika keluarnya cairan awal dari alat kelamin dan dari anus.
Gunakan kondom yang berbahan lateks atau poliuretan (latex and polyurethane) ketika melakukan
hubungan seks. Gunakan kondom begitu Anda atau pasangan mengalami ereksi, bukan sebelum
ejakulasi.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PENCEGAHAN HIV
Pemakaian pelumas

Pelumas digunakan untuk menambah kenyamanan dan keamanan hubungan seks dengan
tujuan menambah kelembapan pada vagina maupun anus selama seks. Pelumas akan
mengurangi risiko terjadinya kulit luka (sobek) pada vagina atau anus. Pelumas juga
mencegah agar kondom tidak sobek.

Hanya gunakan pelumas yang berbahan dasar air, bukan yang berbahan minyak. Pelumas yang
berbahan minyak bisa melemahkan kekuatan kondom dan bahkan bisa merobek kondom.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PENCEGAHAN HIV
Melalui Jarum dan Suntikan

Jika Anda memakai jarum untuk menyuntikkan obat, pastikan jarumnya steril. Jangan
berbagi jarum, suntikan, atau perlengkapan menyuntik lagi seperti spon dan kain. Berbagi
jarum bisa meningkatkan risiko terinfeksi HIV dan virus lain yang ada di dalam darah,
misalnya hepatitis C.

Jika Anda ingin membuat tato atau tindik, pastikan selalu memakai jarum yang steril dan
bersih. Jangan melakukan aktivitas ini di tempat sembarangan. Pastikan Anda memeriksa
jarum yang digunakan
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

PENCEGAHAN HIV
Melakukan sunat bagi Pria

Sunat pada pria adalah prosedur pembedahan untuk memotong kulit di bagian ujung penis.
Sunat yang dilakukan pada kelamin pria mampu mengurangi risiko pria terkena HIV.
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

DATA STATISTK HIV DI INDONESIA


PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

DATA STATISTK HIV DI INDONESIA


PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

DATA STATISTK HIV DI INDONESIA


PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

DATA
STATISTK
HIV DI
INDONESIA
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

JADI BAGAIMANA DENGAN MASALAH


HIV / AIDS,
PENTINGKAH BUAT KITA?
PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

APA YANG BISA KITA LAKUKAN ?


• Jangan percaya mitos
• Sampaikan informasi ini kepada setiap orang
• Empati dan menjaga rahasia korban HIV / AIDS
• Jangan kucilkan ODHA (Orang Dengan HIV & AIDS
• Niatkan diri kita untuk berprilaku sehat dan bertanggung jawab

• Pencegahan adalah upaya yang paling MURAH


PT. MULIA CIPTA ABADI
HSE SHARING KNOWLEDGE

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai