Anda di halaman 1dari 9

GIZI PADA ANAK

USIA PRA SEKOLAH


DISUSUN OLEH KELOMPOK 4
PETRONELA TENGGA LUNGA
RAMBU BABANG NOTI
RESNI BANGU EMBA
RAYMOND K. I. LUDJI
RENI PAY JIARA
RESTIKA APRILIA ASTARI
RICARD U. G. BEDA WALI
SAMANTHA G.R. N. PANJA
SANDI SUKANTA
SARANTI RAUWA
 Anak prasekolah adalah anak berusia dua sampai lima tahun.
Rentang usia tersebut merupakan periode emas seorang anak
dalam pertumbuhan dan perkembangan terutama fungsi bahasa,
kognitif, dan emosi. Untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangan tersebut, asupan nutrisi dari makanan merupakan
salah satu faktor yang berperan penting
Masa Pra Sekolah
Pada saat ini, secara luas diketahui bahwa masa kanak-kanak dibagi
dua menjadi dua periode yang berbeda, dibedakan menjadi masa
awal dan akhir masa kanak-kanak. Periode awal berlangsung dari
umur dua tahun sampai enam tahun dan periode akhir dari enam
sampai tiba saatnya anak matang secara seksual. Dengan demikian
awal masa kanak-kanak dimulai sebagai penutup masa bayi, usia
dimana ketergantungan secara praktis sudah dilewati,diganti dengan
tumbuhnya kemandirian dan berakhir di sekitar usia masuk sekolah
dasar.
Kebutuhan Gizi Anak Pra sekolah

Zat gizi esensial yang kita ketahui selam ini ada enam macam yaitu,
karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin dan mineral. Keenam gizi
sangat diperlukan oleh tubuh untuk dapat menjalankan fungsinya
secara baik, sehinggga diharapkan dapat terkandung dalam menu
makanan sehari-hari.
6 Gizi Anak Prasekolah

 Karbohidrat
 Protein
 Lemak
 Air
 Vitamin
 Mineral
Makanan Anak Prasekolah

 Makanan anak prasekolah ini menjadi dua golangan umur, yakni


anak umur 1-3 tahun dan umur 4-6 tahun yang pada dasarnya
hanya sedikit sekali perbedaan antara keduanya. Pada umur 1-3
tahun anak bersifat konsumen pasif. Makananya tergantung pada
apa yang disediakan ibu. Gigi-geligi susu telah tumbuh, tetapi
belum dapat digunakan untuk mengunyah makanan yang terlalu
keras. Namun anak hendaknya sudah diarahkan untuk mengikuti
pola makanan orang dewasa. Sedangkan pada umur 4-6 tahun
anak bersifat konsumen aktif, yaitu mereka telah dapat memilih
makanan yang disukai. Kebiasaan memakan makanan yang sehat
sudah harus ditanamkan kepada mereka.
Masalah Gizi pada Anak Pra
sekolah
 Dalam penelitian (J Acharya, 2015), Pengetahuan dan sikap
terhadap makanan bergizi ibu pedesaan dan perkotaan masih
miskin di kedua masyarakat. Ibu di kota memiliki rekomendasi
makanan yang lebih baik, sedangkan ibu pedesaan mengalami
hambatan besar. Daging, ikan, telur dan produk susu tidak
diberikan kepada anak-anak karena pengaruh budaya. Ibu dari
kedua komunitas memiliki iman yang tinggi dalam penyembuh
spiritual. Sekitar 20% ibu masih percaya bahwa makan makanan
bergizi selama periode penyakit menyebabkan bahaya
Penanggulangan Masalah Gizi
Kurang pada Anak Pra Sekolah
 Kegiatan upaya gizi kurang dilaksanakan dengan memantapkan
UPKG (usaha Perbaikan Gizi Keluarga) dalam bentuk penyuluhan
gizi masyarakat, peningkatan pemanfaatan tanaman, pelayanan
gizi untuk ibu dan anak di posyandu, dan dalam bentuk kegiatan
lainnya di masyarakat yang bersifat lintas sektoral dan terpadu
SEKIANDAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai