Anda di halaman 1dari 24

VITAMIN LARUT LEMAK

A, D, E, DAN K
KELOMPOK 2
ANDI ISMUL MAULANA H311 16 008
DIONISIUS SANDHI TRI PUTRA H311 16 010
A. MENA MULYA RAJA H311 16 026
DIAN BUDIARTI KASTIAN H311 16 012
MEGAWATI H311 16 308
VITAMIN?

 Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki
fungsi vital dalam metabolism organisme.

 Vitamin tidak dapat dibentuk oleh organism hewan walaupun diperlukan dalam
jumlah kecil untuk metabolisme.

 vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim.

 vitamin diperlukan memperlancar proses metabolisme tubuh, dan tidak berfungsi


menghasilkan energy

 kurangnya pemasukan vitamin dapat mengakibatkan hipovitaminosis, dan yang


lebih ekstrim lagi adalah keadaan avitaminosis
VITAMIN LARUT LEMAK

 Vitamin yang larut dalam lemak adalah jenis vitamin yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh
melalui keringat maupun urin.

 Secara umum vitamin larut lemak hanya sedikit yang hilang pada proses pemasakan. Vitamin
larut lemak bersifat toksik pada dosis sangat tinggi.

 Vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.

 Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorsi bersama lipida lain. Absorsi membutuhkan cairan
empedu dan pankreas.

 Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe sebagai bagian dai lipoprotein, disimpan
di berbagai jaringan tubuh dan biasanya dikeluarkan melalui urin

 itamin larut lemak antara lain vitamin A, D, E, dan K.


VITAMIN A

 Vitmain A ditemukan pada tahun 1913 oleh Mc. Collum dan Davis. Rumus Kimia dari Vitamin A adalah
C20H30O dan mempunyai berat molekul 286.456 g/mol.

 Vitamin A atau retinol merupakan senyawa poliisoprenoid yang mengandung cincin sikloheksinil.

 Retinol adalah substansi induk dari retinoid yang terdapat pada retinal dan asam retinoat. Substansi ini biasa
dibentuk melalui pemecahan provitamin A (β-karoten).

 fungsi utama vitamin A dilaksanakan oleh retinol dan kedua derivatnya yaitu retinal dan asam retinoat.

 Retinal adalah bahan pewarna pigmen penglihatan, yaitu rodopsin. Rodopsin terdapat dalam sel batang
retina yang berperan dalam penglihatan pada keadaan yang kekurangan cahaya.

 Asam retinoat berfungsi sebagai kofaktor pertumbuhan yang penting. Asam retinoat juga terlibat dalam
proses peningkatan regenerasi ekstremitas katak dan pengendalian sintesis posfolipid yang merupakan
surfaktan paru.
SUMBER VITAMIN A
 Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan pembawa vitamin A terbanyak.

 Sebagian besar makanan yang mengandung vitamin A adalah yang berwarna


cerah (meskipun tidak semua makanan yang berwarna cerah mengandung
vitamin A).

 Sayuran yang kaya akan vitamin A adalah wortel, ubi, labu kuning, bayam dan
melon. Susu, keju mentega dan telur juga mengandung vitamin A.

 vitamin A juga dapat di jumpai dalam produk hewani seperti susu, kuning telur,
hati, keju dan berbagai jenis ikan
FUNGSI VITAMIN A
 Faktor penting bagi indra penglihatan : Vit.A bagian essensial dalam sistem indra
penglihatan yaitu penerima cahaya dalam mata. Pigmen penglihatan mata
mengandung vit.A yaitu rodopsin sehingga vitamin A dibutuhkan terus menerus
 Mempertahankan jaringan ari dalam keadaan sehat. Jika cukup vit. A jaringan ari
lembut dan lembab, jika kurang kering, tipis, tembus udara dan mengelupas, kulit
kasar dan terasa pedih (peka infeksi)
 Pertumbuhan dan perkembangan : tanpa vitamin A pertumbuhan terhambat dan
rangka tubuh berhenti tumbuh
 Menangkal penyakit. Vit.A dapat memperkuat reaksi antibodi dengan cara
meningkatkan banyaknya sel pembentuk zat antibodi
 Kesuburan/Fertilitas, minimal dalam pemeliharaan epithel organ reproduksi
KEBUTUHAN VITAMIN A

 Anak-anak 400-700 RE (2000-3300 IU)

 Pria Dewasa 1000 RE (5000 IU)

 Wanita Dewasa 800 RE (4000 IU)

 Wanita Hamil 1000 RE (5000 IU)

 Wanita Menyusui 1200 RE (6000 IU)

1 RE = 3,33 IU retinol atau 10 IU beta-karoten.


DEFISIENSI VITAMIN A
 Gangguan kemampuan penglihatan pada senja hari (buta
senja)
 Keratinisasi pada jaringan epithel mata
 Infeksi saluran pernafasan
 Perubahan pada kulit : kering
 Perubahan pada saluran gastrointestinal
 Gangguan pada lapisan email gigi
HYPERVITAMINOSIS VITAMIN A
 Hypervitaminosis terjadi jika konsumsi 41.000 – 60.000 SI pada orang dewasa atau 18500 SI pada bayi perhari

 Kebanyakan mengkonsumsi karoten, provit.A tidak membahayakan, walaupun dapat mengakibatkan


penimbunan pigmen kuning dalam kulit, yang akan menghilang setelah pengurangan konsumsi karoten yang
berlebihan

 Gejala keracunan vit.A (tergantung pada umur dan lama mengkonsumsi vitamin A berlebihan) :

sakit kepala, gangguan menstruasi, kulit kering dan gatal, pembesaran hati dan limfa, pengelihatan ganda
dan kehilangan hemoglobin darah.
VITAMIN D

 Vitamin ini pertama kali ditemukan padatahun 1924 oleh Steenbook dan hess, yang menyatakan bahwa makanan
yang terkena sinar ultraviolet mempunyai daya anti rakitis.

 Dan selanjutnya pada tahun 1930 ditemukanlah vitamin D dalam bentuk kristal.

 rumus kimia dari vitamin D ini adalah C22H44O.

 Vitamin D dapat dibentuk dalam tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh mendapatkan cukup sinar
matahari, maka konsumsi vitamin D melalui makanan dapat berkurang, karena kebutuhan vitamin D dalam tubuh
dapat disintesis oleh tubuh.

 ditinjau dari strukturnya, dalam vitamin D dikenal beberapa senyawa yakni vitamin D1, D2, D3 dan seterusnya. Dua
diantaranya memiliki peranan penting, meskipun semuanya juga memiliki khasiat sebagai anti rakitis. Vitamin D2
berasal dari tumbuhan, biasanya dikenal sebagai ergokalsiferol, D3 atau kolikalsiferol berasal dari hewan
SUMBER VITAMIN D
 Sumber-sumber makanan dari vitamin D adalah minyak ikan,
susu, keju, mentega, hati, ikan tuna, ikan sarden dan senyawa
dibawah lapisan epidermal yang dapat menjadi vitamin D oleh
sinar ultra violet.
FUNGSI VITAMIN D
 Mencegah penyakit rakhitis
 Membantu absorsi Ca dan P dari usus halus.
 Membantu transpor Ca dalam sel.
 Pembentukan tulang dan gigi dalam bersama-sama Ca dan
P.
 Menjaga keseimbangan Ca dan P.
KEEBUTUHAN VITAMIN D
 Vitamin D hanya dibutuhkan sedikit sekali, yaitu rata – rata 400 IU ( 1 IU =
0,025 mcg Kristal murni vitamin D).

 Kebutuhan tidak diketahui pasti tapi konsumsi yang dianjurkan :

Bayi > 6 bulan, anak-anak dan dewasa : 10 µg (400 SI) perhari

SI ~ 0,025 µg kolekalsiferol
DEFISIENSI VITAMIN D
 Ricktesia pada anak – anak dengan gejala: tulang menjadi lunak, pembesaran
sendi – sendi sambungan tulang, deformasi tulang dada, pelvis dan pertumbuhan
gigi terhambat.
 Kejang
 Osteomalasia (melunaknya tulang) pada orang dewasa.
 Tulang kaki dan lutut kaku ketika akan berjalan
 Pembentukan tulang panggul dan tulang dada tidak sempurna, juga tulang kaki (
X dan O)
 Ketidakseimbangan penyerapan Ca dan P
HYPERAVITAMINOSIS VITAMIN D
 Kelebihan : jika konsumsi vitamin D 2000 SI perhari dalam waktu yang lama
 Dosis 10.000 SI perhari selama beberpa bulan dapat menyebabkan :
 Hypercalcemia (pembentukan kerak kapur pada jaringan lunak) seperti pada
ginjal, hati, paru
 Hyperfosfatemia
 Hypertensi
 Anorexia
 Kelemahan otot
 Gagal ginjal
 Kematian
 Mual, diare dan pluira
VITAMIN E

 Vitamin ini ditemukan oleh Evans dan Bishop pada tahun 1920. Asal kata vitamin E atau
tokopherol adalah bahasa Griek yaitu Tokos yang artinya kelahiran, Pherein yang artinya
mengandung atau membawadan menggunakan akhiran ol karena vitamin ini membawa
suatu senyawa sterol.

 rumus kimia dari vitamin E (tokoferol=antisterilitas) adalah C29H50O2.

 vitamin E atau tokopherol adalah vitamin yang penting artinya bagi proses reproduksi atau
kelangsungan keturunan. Vitmain ini sering disebut juga dengan anti sterilitas.

 beberapa bentuk isomer :  tocopherol,  tocopherol,  tocopherol,  tocopherol

 vitamin E merupakan pertahanan terhadap proses peroksidasi asam lemak tak jenuh ganda
yang terdapat dalam posfolipid membrane seluler dan subseluler
SUMBER VITAMIN E
 Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat
ditemukan dalam bentuk margarin, salad dressing, dan shortening.

 Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E


yang tertinggi.

 Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan minyak biji bunga matahari.

 Nabati : kentang, kecambah, sayuran

 Hewani : daging ayam, daging sapi


FUNGSI VITAMIN D
 Dapat mencegah oksidasi vitmain A dan karoten dalam usus halus

 Berpengaruh pada proses reproduksi atau kesanggupan unutk memperoleh keturunan

 Dapat membantu menutupnya luka,karena mempengaruhi pembentukan prothrombin di dalam hati

 Merupakan obat mujarab bagi gangguan mentruasi

 Mencegah keguguran, Meningkatkan reproduksi air susu, dan Dapat membantu memperpanjang usia
manusia.

KEBUTUHAN VITAMIN E
Kebutuhan untuk vitamin E adalah 10 mg perhari untuk pria dan 8 mg perhari untuk wanita.
DEFISIENSI VITAMIN E
 Kekurangan yang ekstrem dapat menyebabkan jangka hidup butir darah merah
menjadi lebih pendek, yaitu hanya 110 hari dibandingkan 123 hari pada kondisi normal.

 Dapat mengakibatkan kegagalan mempunyai anak

 Pada wanita hamil akan menyebabkan bayi lahir prematur dan berat badan bayi yang
lahir relatif rendah.rjadinya hemolisis sel-sel darah merah dan anemi.

 Menyebabkan terjadinya hemolisis sel-sel darah merah dan anemia.

HYPERAVITAMINOSIS VITAMIN E

kelebihan Vitamin E tidak ditunjukkan oleh semua manusia, tetapi ada individu yang
menunjukkan gejala keracunan yang ditandai degan rasa mual.
VITAMIN K

 Vitamin ini ditemukan oleh De. Dam dari kopenham pada tahun 1935

 rumus kimia dari vitamin K adalah C31H46O2.

 Vitmain ini dikenal sebagai koagulasi vitamin, karen itu penting artinya mencegah
pendarahan yang berakibat fatal.

 Vitamin K merupakan kofaktor enzim karboksilase yang menguubah residu protein berupa
asam glutamate (glu) menjadi gamakarboksiglutamat (gla)

 Vitamin K adalah vitamin yang cukup tahan terhadap panas, vitmain ini juga tidak mudah
rusak oleh rcara memasak bisa, termasuk cara memasak menggunakan air
SUMBER VITAMIN K
 Sumber vitamin K antara lain adalah daun hijau seperti bayam dan kubis, kol, dan
susu.

 Sumber makanan dari hewan adalah hati.

 Pada sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat


mensintesis vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Tubuh
perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan.
FUNGSI VITAMIN K
 Membantu pembentukan prothrombin dan zat pembeku darah lainnya, suatu precursor inaktif
thrombin, yaiotu enzim yang mengubah protein fibrinogen plasma darah menjadi fibrin yang
merupakan protein serat yang tidak larut yang menggabungkan gumpalan darah bersama-
sama.

 Sebagai kofaktor dalam pembentukan carboxy glutamic acid dari glutamic acid.

KEBUTUHAN VITAMIN K
Kebutuhan vit. K : karena mikroba dalam tubuh dapat mensintesa vit. K maka kebutuhan vitamin K
tidak tergantung pada konsumsi makanan.
DEFISIENSI VITAMIN K
karena vitamin K terdapat secara luas dalam makanan Pada orang dewasa, kekurangan ini dapat disebabkan oleh :

 Gangguan penyerapan karena adanya penyumbatan pada saluran empedu.

 Gangguan sintesa dalam usus disebabkan oleh diare.

 Hemoragi

 Waktu pembekuan darah yang panjang.

Sedangkan pada bayi dapat disebabkan oleh :

 Persediaan vitamin K pada waktu dilahirkan relatif rendah

 Kekurangan bakteri flora dalam usus

 Rendahnya kadar vitamin K dalam kolestrum (susu awal)


HYPERAVITAMINOSIS VITAMIN K
Kelebihan (ekses) Vitamin K diberikan dalam bentuk
berlebihan berupa vitamin K sintetik menadion. Gejala vitmain k
adalah hemolisis sel darah merah, sakit jantung (jaundice) dan
kerusakan pada otak.

Anda mungkin juga menyukai