Anda di halaman 1dari 5

Defisiensi dan Kelebihan Vitamin Larut Lemak (D, E, K)

Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K mempunyai peranan faali tertentu di dalalm tubuh.
Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorsi bersama lipida lain. Absorsi membutuhkan cairan
empedu dan pakreas. Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe sebagai bagian dai
lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya dikeluarkan melalui urin.

1. Vitamin D
Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh mendapatkan
sinar matahari konsumsi vitamin D melalui makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat disintesis dalam
tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin tapi suatu prohormon. Bila tubuh tidak mendapat
cukup sinar matahari perlu dipenuhi melalui makanan.

Fungsi
Fungsi vitamin D bagi tubuh adalah untuk :
1. Membantu absorsi Ca dan P dari usus halus.
2. Membantu transpor Ca dalam sel.
3. Pembentukan tulang dan gigi dalam bersama-sama Ca dan P.
4. Menjaga keseimbangan Ca dan P.

Kebutuhan Vitamin D
Kebutuhan vitamin D Kebutuhan akan vitamin D dipengaruhi oleh warna kulit serta
keberadaan daerah domisili manusia, selain dari pengaruh usia, jenis kelamin kesehatan, dan
aktivitas seperti halnya pengaruh kebutuhan terhadap vitamin dan bahan pangan lain untuk tiap
manusaia. Kebutuhan vitamin D dipengruhi faktor utama yakni paparan sinar matahari.
Angka kecukupan gizi vitamin D yang dianjurkan untuk berbagai golongan umur dan jenis
kelamin untuk Indonesia dapat dilihat pada tabel dibawah

Sumber Vitamin D

Vitamin D dapat diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan. Pada penduduk
daerah tropis, perolehan vitamin D didapat dari sinar matahari pagi. Jadi, pada bayi dan anak-anak
pada daerah tersebut dianjurkan dijemur di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit setiap
tiga kali hari. Sementara pada daerah nontropik, sumber utama vitamin D adalah dari makanan.
Makanan yang dikonsumsi ini adalah makanan yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Makanan hewani merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu
kuning telur, hati, krim, mentega dan minyak hati-ikan. Pada bayi, sumber vitamin D yang paling
tepat adalah ASI. Maka dari itu, untuk mendukung pemenuhan vitamin D pada bayi, ASI penting
diberikan maksimal 6 bulan. Tetapi susu sapi dan ASI bukan merupakan sumber vitamin D yang baik.
Untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan vitamin D dilakukan fortifikasi makanan, terutama
terhadap susu, mentega, dan makanan bayi dengan vitamin D2.
Sementara vitamin D yang berasal dari makanan nabati, biasanya terdapat pada minyak
sayur, ubi, dan kentang. Kandungan vitamin D pada makanan nabati ini sangat rendah. Oleh karena
itu, orang yang vegetarian memerlukan tambahan suplemen vitamin D untuk melengkapi kadar
vitamin dalam tubuhnya. Vitamin D relatif stabil dan tidak rusak bila makanan dipanaskan atau
disimpan untuk jangka lama.

Defisiensi Vitamin D

Kekurangan vitamin D akibat kurangnya paparan sinar matahari menyebabkan osteomalacia (pada
orang dewasa) atau rakitis (terjadi pada anak-anak) atau pelunakan tulang. Kurangnya penyinaran
matahari dapat menimbulkan kalsidiol darah rendah (25- hidroksi-vitamin D). Beberapa dampak dari
kekurangan vitamin D termasuk :

1. Rakhitis

Rakhitis adalah penyakit masa kanak-kanak, Penyakit rakhitis ditandai dengan pertumbuhan
terhambat dan lambat, lemah, tulang bengkok, pada tulang tulang berbentuk panjang dan
pembungkukkan akibat menopang berat badan. Kondisi ini ditandai dengan kaki berbentuk busur
akibat oleh kekurangan kalsium atau kekurangan fosfor, serta kekurangan vitamin D. Selain dari
akibat kekurangan vitamin D juga terjadi akibat kelainan genetik seperti kekurangan pseudovitamin
D rakhitis.

2. Osteomalacia Osteomalacia

Osteomalacia Osteomalacia adalah penyakit pada orang dewasa akibat dari kekurangan
vitamin D. Karakteristik penyakit ini adalah pelunakan tulang, pelenturan tulang belakang,
pembengkokan kaki, pelemahan otot proksimal, kerapuhan tulang, dan peningkatan risiko patah
tulang. Osteomalacia mengakibatkan pengurangan penyerapan kalsium, tetapi sebaliknya terjadi
peningkatan degradasi kalsium dari tulang sehingga meningkatkan risiko patah tulang.

3. Pengaruh pigmentasi kulit

Manusia berkulit gelap yang tinggal di daerah beriklim sedang memiliki kadar vitamin D lebih
rendah dibanding yang berkulit terang. Hal ini ungkin akibat efesiensi sintesis vitamin D di tubuh
karena melanin dalam kulit menghalangi sintesis vitamin D. Selain itu, dampak dari implikasi hormon
paratiroid. Perempuan kulit hitam memiliki peningkatan serum hormon paratiroid dengan tingkat
25- hidroksivitamin D rendah dibandingkan wanita kulit putih. Ketidak efisiansian sintesis vitamin D
berkaitan dengan pigmentasi kulit.

Kelebihan Vitamin D

Kelebihan konsumsi vitamin D dalam jumlah berlebihan mencapai lima kali AKG, yaitu lebih
dari 25 mikrogram (1000 SI) akan menyebabkan keracunan. Beberapa gejala keracunan vitamin D
merupakan hasil dari hiperkalsemia. Hiperkalsemia adalah peningkatan kadar kalsium dalam darah
usus. Toksisitas vitamin D diketahui menjadi penyebab tekanan darah tinggi. Jumlah berlebihan
vitamin D dalam tubuh dapat menyebabkan kadar kalsium dalam darah meningkat. Hal ini dapat
menyebabkan kondisi yang disebut hypercalcemia (terlalu banyak kalsium dalam darah Anda), yang
dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk: kelelahan, kehilangan selera makan, penurunan
berat badan, haus 94 berlebihan, buang air kecil yang berlebihan, dehidrasi, sembelit, iritabilitas,
kegugupan, dering di telinga (tinnitus), kelemahan otot, mual, muntah, pusing, kebingungan,
disorientasi, tekanan darah tinggi dan aritmia jantung.

Sedangkan, komplikasi jangka panjang hypervitaminosis diobati D meliputi: batu ginjal,


kerusakan ginjal, gagal ginjal, keropos tulang berlebih, kalsifikasi (pengerasan) atau arteri dan
jaringan lunak, meningkatkan kalsium darah yang dapat menyebabkan irama jantung abnormal.
Risiko toksisitas vitamin D jika mengambil suplemen vitamin D dan memiliki masalah kesehatan lain
yang sudah ada seperti: penyakit ginjal, penyakit hati, TBC, hiperparatiroidisme, sarkoidosis, dan
histoplasmosis.Bayi yang diberi vitamin D berlebihan, menunjukkan gangguan saluran cerna, rapuh
tulang, gangguan pertumbuhan dan kelambatan perkembangan mental.

2. Vitamin E (Tokoferol)

Istilah vitamin E biasa digunakan untuk menyatakan setiap campuran tokoferol yang aktif
secara biologik. Hewan tidak dapat mensintesis vitamin E dalam tubuhnya, sehingga harus
memperolehnya dari makanan nabati. Vitamin E murni tidak berbau dan tidak berwarna sedangkan
vitamin E sintetik yang dijual secara komersial biasanya berwarna kuning muda hingga kecoklatan.
Vitamin E larut dalam lemak dan dalam sebagian besar pelarut organik, tetapi tidak larut dalam air.
Empat jenis tokoferol yang penting dalam makanan adalah alfa-,beta-, gama-, delta- tokoferol dan
tokotreinol. Karateristik kimia utamanya adalah bertindak sebagai antioksidan. Vitamin E disimpan
sebagian besar di jaringan lemak dan selebihnya di hati.

Fungsi Vitamin E

1. Fungsi antioksidan
Fungsi antioksidan dari vitamin E yaitu vitamin E bertindak sebagai scavenger radikal peroxyl
mencegah penyebaran radikal bebas dalam jaringan. Proses pencegahan penyebaran radikal bebas
yaitu dengan cara bereaksi dengan radikal bebas membentuk tokoferil radikal. Tokoferil radikal
selanjutnya akan direduksi oleh adanya dengan donor hidrogen. Hasil reduksi akan masuk ke dalam
membran sel. Hal ini karena tokoferil tereduksi larut pada lemak. Masuknya tokoferil tereduksi
kedalam membrak sel menjegah tokoferil teroksidasi.
2. Fungsi regulator aktivitas enzimatik
Fungsi regulator aktivitas enzimatik misalnya, -tokoferol dapat menghambat pertumbuhan
otot polos akibat protein kinase C (PKC). -Tokoferol memiliki efek stimulasi pada enzim
defosforilasi, protein-2A-fosfatase, dan memecahkan kelompok fosfat dari PKC, menyebabkan
deaktivasi seterusnya pertumbuhan otot polos jadi berhenti.
3. Fungsi ekspresi gen
Vitamin E juga memiliki efek pada ekspresi gen. Makrofag yang banyak mengandung
kolesterol ditemukan pada jaringan atherogenetic.
4. Fungsi syara
Vitamin E juga berperan dalam fungsi neurologis dan menghambat agregasi platelet.
5. Fungsi pelindung lipid
Vitamin E juga melindungi lipid dan mencegah oksidasi asam lemak tak jenuh ikatan ganda.
Kebutuhan Vitamin E

Angka kecukupan vitamin E yang dianjurkan untuk berbagai golongan umur dan jenis
kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah

Sumber Vitamin E

Sumber vitamin E untuk manusia adalah minyak nabati seperti minyak bunga matahari,
minyak jagung, minyak cottonseed, dan minyak zaitun. Selain itu sayur mayur hijau. Vitamin E paling
berlimpah di bibit minyak gandum. Sumber vitamin E hewani adalah di dalam jaringan adipose /tisu,
mentega dan kuning telur

Defisiensi Vitamin E

Kekurangan vitamin E biasanya jarang terjadi, karena vitamin E terdapat luas di dalam bahan
makanan. Kekurangan biasanya terjadi karena adanya gangguan absorpsi lemak seperti pada cystic
fibrosis dan gangguan transpor lipida pada beta-lipopro-teinemia.

Kelebihan Vitamin E

Konsumsi berlebihan vitamin E dapat mengakibatkan kontraktif terhadap vitamin K yang


akan menyebabkan kekurangan vitamin K. Vitamin E yang dikonsumsi berlebihan bersamaan atau
dikombinasikan dengan obat-obatan lain seperti aspirin dapat mengakibatkan kematian. Konsumsi
vitamin over dosis juga berdampak pada pendarahan akibat vitamin E dapat bertindak sebagai
antikoagulan yang meningkatkan risiko masalah pendarahan. Toleransi tingkat asupan atas sebanyak
600 mg (60-75 kali kecukupan) per hari.

2. Vitamin K

Fungsi Vitamin K

Fungsi vitamin K antara lain memelihara kadar normal faktor-faktor pembeku darah. Vitamin
K, yang dikenal juga sebagai phytonadione, bisa membantu mengontrol aliran darah. Vitamin K juga
berperan penting dalam pembentukan tulang dan pemeliharaan ginjal. Vitamin K1, dapat
mengurangi risiko resistensi insulin sehingga membantu mencegah. Selain itu, vitamin K membantu
metabolisme di dalam tubuh yang terkait dengan resistensi senyawa insulin. Vvitamin K juga dapat
menekan proses pendarahan di hati yang seringkali muncul akibat pemakaian senyawa aspirin atau
antibiotik dengan dosis berlebihan. Vitamin K dapat memperlambat proses pembentukan sel kanker
di hati dan paru-paru. Vitamin K juga dapat meningkatkan kepadatan tulang sehingga terbentuk
struktur rangka tubuh yang kuat. Khususnya pada wanita, vitamin K juga dapat menurunkan risiko
terkena osteoporosis. Vitamin K akan membantu senyawa osteokalsin yang berperan dalam
penyerapan mineral untuk membentuk stuktur tulang yang kuat di dalam tulang.

Kebutuhan Vitamin K

Angka kecukupan vitamin K yang dianjurkan untuk berbagai golongan umur dan jenis
kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah
Sumber Vitamin K

Bakteri kolon mensintesis sebagian besar kebutuhan vitamin K manusia. Vitamin K1


ditemukan terutama dalam sayuran berdaun hijau seperti hijau dandelion yang mengandung 778,4
mg per 100 g, bayam, selada, kubis, kembang kol, dan brokoli. Vitamin K juga ada dalam beberapa
buah-buahan, seperti alpukat, buah kiwi dan anggur, juga tinggi. Beberapa minyak nabati, terutama
kedelai, mengandung vitamin K. Makanan sumber vitamin K2 adalah keju, telur, daging dan lemak
ayam, daging dan lemak sapi, hati, dan organ, dan sayuran yang difermentasi. Vitamin K2
(menaquinone-4) disintesis oleh jaringan hewan dan ditemukan dalam daging, telur, dan produk
susu. Vitamin K2 yang disintesis oleh bakteri selama fermentasi dalam kedelai yang difermentasi
(natto), dan dalam fermentasi keju

Defisiensi Vitamin K

Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat
meyebabkan pendarahan atau hemoragik. Bagaimanapun, kekurangan vitamin K jarang terjadi
karena hampir semua orang memperolehnya dari bakteri dalam usus dan dari makanan. Namun
kekurangan bisa terjadi pada bayi karena sistem pencernaan mereka masih steril dan tidak
mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, sedangkan air susu ibu mengandung hanya
sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir. Pada orang dewasa,
kekurangan dapat terjadi karena minimnya konsumsi sayuran atau mengonsumsi antobiotik terlalu
lama. Antibiotik dapat membunuh bakteri menguntungkan dalam usus yang memproduksi vitamin K.
Terkadang kekurangan vitamin K disebabkan oleh penyakit liver atau masalah pencernaan dan
kurangnya garam empedu. Diagnosa adanya defisiensi vitamin K adalah timbulnya gejala-gejala,
antara lain hipoprotrombinemia, yaitu suatu keadaan adanya defisiensi 104 protrombin dalam
darah. Selain itu, terlihat pula perdarahan subkutan dan intramuskuler.

Kelebihan Vitamin K

Kelebihan konsumsi vitamin K dan keracunan Keracunan vitamin K bisa terjadi, misalnya
pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air. Gejala-gejalanya adalah hemolisis
(penghancuran sel darah merah), penyakit kuning dan kerusakan otak. Penggunaan jangka panjang
antibiotik menyebabkan gangguan pembekuan darah. Menadione dan turunannya yang larut dalam
air yang berpotensi lebih beracun dan menyebabkan anemia hemolitik, hiperbilirubinemia, toksisitas
sistem saraf pusat, dan Methemoglobinemia pada bayi baru lahir.

Anda mungkin juga menyukai