Anda di halaman 1dari 10

LENI MARTHA KARISMA 5401412059 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

ANGKA KECUKUPAN VITAMIN LARUT LEMAK Leni Martha Karisma Abstrak Vitamin larut lemak (A, D, E, dan K) umumnya terdapat bersama-sama dalam bagian lemak atau minyak dari makanan. Seperti lipid, vitamin ini membutuhkan asam empedu untuk penyerapannya. Sekali diserap, vitamin ini akan disimpan didalam hati dan jaringan berlemak sampai diperlukan. Definisi dapat terjadi bila diit secara konsisten rendah vitamin ini atau secara tanpa sengaja hilang dari saluran pencernaan atau terlarut dalam lemak yang tidak dicerna. Tiap penyakit yang menyebabkan malabsorpsi lemak dapat menyebabkan defisiensi vitamin larut lemak. Defisiensi juga terjadi bila orang makan diit yang sangat rendah lemak yang menyebabkan penyerapan vitamin ini terganggu. Kemampuan vitamin larut lemak untuk disimpan selain dapat mencegah terjadinya defisiensi karena asupan dari makanan yang sewaktu-waktu kurang, juga dapat memberi peluang untuk terjadinya keracunan bila terjadi kelebihan konsumsi, terutama dalam bentuk suplemen. Angka kecukupan vitamin A berkisar antara 375-850 g retinol perhari atau dalam bentuk campuran dengan karoten sekitar 200-450 g retinol dan sekitar 4000-8000 g karoten per hari. Orang yang mempunyai level vitamin A yang cukup dalam hatinya (> 20 g/g berat basah), tidak akan menunjukkan tanda defisiensi walaupun tanpa asupan vitamin A untuk sekitar 3 bulan. Konsumsi vitamin A diatas 500 RE diperkirakan dapat menyebabkan efek toksisitas. Kecukupan yang dianjurkan oleh WHO untuk vitamin D adalah 5-10 g/hari dan untuk daerah tropis sebagian vitamin D dapat diperoleh dari vitamin yang disintesis tubuh dengan bantuan sinar matahari. Akibat kelebihan vitamin D dapat mengakibatkan kurang nafsu makan, haus, enek, muntah, lemah, diare dan pertumbuhan lambat. Angka kecukupan vitamin E berkisar 4-15 mg/hari. Vitamin E merupakan vitamin paling rendah toksisitasnya. Angka kecukupan vitamin K adalah 5-65 g/hari. Manifestasi kekurangan vitamin K adalah lamanya waktu pembekuan darah. Defisiensi biasanya jarang terjadi pada orang normal/sehat, namun bagi yang mengkonsumsi antibiotic dapat terjadi defisiensi sekunder karena adanya efekantibiotik pada kinerja enzim karboksilase yang memerlukan vitamin K. konsumsi vitamin K hanya dari makanan sehari-hari tidak akan menyebabkan kelebihan efek samping. Kata Kunci : vitamn A, vitamin D, vitamin E, vitamin K.

A. Pendahuluan Empat dari 13 vitamin yang telah diketahui esensial bagi kesehatan manusia adalah vitamin yang larut didalam lemak, yaitu vitamin yang larut didalam lemak, yaitu vitamin A, D,E dan K. Vitamin larut lemak ditemukan didalam bagian berminyak dari makanan. Jika dikonsumsi melebihi kebutuhan, vitamin ini akan dibawa dan disimpan didalam hati dan jaringan adipose dan akan tetap disana. Karena tubuh lebih mampu menyimpan vitamin-vitamin ini, maka definisi vitamin larut lemak umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diketahui daripada defisiensi vitamin larut air, ketika asupan dari makanan terlalu rendah. Sebagai contoh seseorang tidak akan mengalami defisiensi vitamin A dalam waktu 3 bulan walaupun selama itu dia tidak akan mengalami defisiensi vitamin A dalam waktu 3 bulan walaupun selama itu dia tidak mendapat asupan yang cukup. Penyimpanannya yang reversible didalam tubuh memungkinkan untuk tetap bertahan beberapa hari, minggu atau bahkan bulan atau tahun tanpa B. Vitamin A Defisiensi vitamin A merupakan masalah kesehatan masyarakat yang nyata dilebih 70 negara (Chakravarty, 2000) termasuk Asia Tenggara (Combs et al., 1998). Pada tahun 1995, diperkirakan sekitas 3 juta anak-anak diseluruh dunia setiap tahun menunjukkan xerophthalmia, yaitu, mereka secara klinis defisien vitamin A dan berada memakan makanan yang mengandung vitamin ini. namun, pada saat yang sama, resiko dari toksitasi lebih besar dibandingkan vitamin larut air (whitney&Rolfes, 1993). Sejak ditemukan, penelitian terhadap vitamin larut lemak khususnya yang berkaitan dengan pengaruh vitamin ini terdapat kesehatan dan berbagai penyakit terus berlanjut. Sebagian dari penetapan kecukupan maupun batas maksimal yang masih dapat ditoleransi, misalnya, diambil dari data-data yang masih sangat terbatas, sehingga sulit ditetapkan angka kecukupan maupun batas maksimum yang dapat ditoleransi (UL). Vitamin larut lemak terdapat pada bagian tanaman atau hewan yang mengandung lemak seperti bagian lembaga dari biji-bijian, komponen lemak dari membran sel , dan sel-sel tempat penyimpanan lemak. Tidak ada makanan atau tipe makanan tunggal yang merupakan sumber yang lengkap dari semua vitamin larut lemak. Masing-masing vitamin cenderung ditemukan pada makana tertentu. dalam resiko kebutaan. Selain itu sekitar 250 juta lagi anak-anak balita diperkirakan mengalami defisien vitamin A secar sub-klinis dan berada dalam resiko morbiditas yang parah dan kematian premature (Howson et al., 1998). Tergantung kepada criteria yang digunakan, jumlah orang dengan defisiensi vitamin A didunia dapat mencapai lebih dari 500 juta (West, 1998).

Sumber vitamin A Bahan hewani, terdiri dari daging, unggas,ikan, dan telur: Preformed Vitamin A. Bahan nabati, buahbuahan (orange), sayuran berdaun hijau, akar dan umbi-umbian (seperti wortel dan ubi jalar merah)serta minyak sawit merah:Carotenoid provitamin A. de Pee dan West (2001) telah mengembangkan suatu algoritma dari faktor-faktor yang mempengaruhi bioavilabilitas karotenoid, terutama -karoten, yang disingkat dengan SLAMANGHI yaitu : Species dari carotenoid Linkages (ikatan) dari tingkat molekuler Amount (jumlah) carotenoid dalam makanan Matrix dimana carotenoid terikat Absorption modifiers (factor yang mempengaruhi penyerapan ) Nutrient status of the host (status gizi dari inang) Genetic factors (factor genetic) Host related factors (factorfaktor yang berkaitan dengan host) Interaction among all those factors (interaksi diantara factor-faktor tersebut)

Golonga Retin n Umur ol (g)

Campuran retinol + carotene (g) Retinol * (g) Caroten e (sayura n dan buah)* *

Bayi 0 6 bulan 6 - 12 bulan Anak anak 1- 3 4- 6 7- 9 Lakilaki 10 - 12 13 - 15 16 - 18 19 - 29 30 - 50 51 - 65 65 Wanita 10 - 12 13 - 15 16 - 18 19 - 29 30 - 50 51 - 65

375 400

375 400

400 450 500

200 250 250

4000 4000 5000

600 600 600 600 600 600 600

00 300 300 300 300 300 300

6000 6000 6000 6000 6000 6000 6000

600 600 600 500 500 500

300 300 300 250 250 250

6000 6000 6000 5000 5000 5000

Table 1. Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk vitamin A

Wanita 800 400 8000 hamil Ibu 850 450 8000 menyus ui *). 50% asupan dari retinol (preformed vitamin A)

**). 100 g sayuran berdaun hijau gelap mengandung 5000 - 10.000 g carotene. Sumber : Widyakarya Pangan dan Gizi, 2004. Fungsi utama vitamin A Penglihatan,pembentukkan dan pemeliharaan sel epitel dan membrane mucus, membantu pertumbuhan, pembentukkan tulang dan gigi, memelihara kekebalan toksin dalam jumlah berlebihan. Stabilitasi Tahan cahaya, panas dan cara memasak biasa, rusak oleh oksidasi, pengeringan dengan suhu sangat tinggi dan sinar ultraviolet. Kekurangan vitamin A mata menjadi buta senja, kering, bercak bitot, keratomalasia dan buta, kulit kering dan bertanduk, ganguan pertumbuhan, tulang dan gigi tumbuh tidak sempurna, penyakit infeksi parah. Sumber vitamin A Retinol terdapat didalam hati, ginjal, lemak, mentega, susu, kuning telur, margarine difortifikasi, minyak hati ikan. Batakaroten terdapat didalam sayuran daun hijau tua, sayuran dan buah berwarna kuning, minyak kelapa sawit. C. Vitamin D Vitamin D (kalsiferol) berbeda dari zat gizi lainnya dimana tubuh dapat mengsintesanya dengan bantuan sinar matahari. Dalam beberapa hal, vitamin D ini sering Nasional

dianggap bukan zat gizi yang esensial.Vitamin D merupakan salah satu vitamin yang fungsinya di dalam tubuh cukup unik karena mirip dengan fungsi hormon. Fungsi biologi utama dari vitamin D pada manusia adalah untuk mempertahankan konsentrasi kalsium dan fosfor serum dalam kisaran normal dengan meningkatkan efisiensi usus halus untuk menyerap mineral-mineral tersebut dari diit. Fungsi utama dari vitamin D antara lain adalah untuk Meningkatkan pertumbuhan Membantu pembentukan tulang dan gigi. Densitas tulang maksimal terjadi pada usia 20-30 tahun dan densitas tulang yang maksimal ini dipengaruhi pembentukan tulang semenjak bayi.Mencegah kehilangan asam amino melalui ginjal. Sehingga persediaan asam amino untuk biosintesa protein cukup tersedia. Ekspresi gen dalam transkripsi maupun transislan. Table 2. Angka Kecukupan Vitamin D yang dianjurkan Golongan umur Kecukupan vitamin D g/hari

Bayi 0 - 6 bulan 7 - 12 bulan Anak balita 1 - 3 tahun 4 - 6 tahun Anak sekolah 7- 9 tahun Wanita 10 12 tahun 13 15 tahun 16 18 tahun 19 29 tahun

5 5 5 5 5 5 5 5 5

30 49 tahun 5 50 64 tahun 10 65 tahun 15 Pria 10 12 tahun 5 13 15 tahun 5 16 18 tahun 5 19 29 tahun 5 30 49 tahun 5 50 64 tahun 10 65 tahun 15 Hamil +0 Wanita menyusui +0 0 6 bulan +0 7 12 bulan Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004. Fungsi utama vitamin D Fungs vitamin D adalah sebgai prohormon, pertumbuhan dan perkembangan normal, pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi, mempengaruhi absorpsi dan metabolism kalsium dan fosfor, toksik dalam jumlah berlebihan. Stabilitas Tahan panas dan oksidasi Akibat kekurangan vitamin D Rikeetsina pada anak, kaki dan iga bengkok, pertumbuhan terhambat dan gigi mudahrusak. Osteomalasia pada orang dewasa, tulang melemah dan berubah bentuk, patah, sakit pada tulang. Punggung dan tulang pinggul. Sumber vitamin D Matahari merubah 7dehidrokolesterol menjadi kolekalsiferol dibawah kulit, susu

dan margarine difortifikasi, kuning telur, hati, ikan berlemak. D. Vitamin E Defisiensi vitamin E sangat langka. Pada situasi dimana ada gangguan penyerapan vitamin E ada kemungkinan terjadinya kekurangan produksi lipoprotein seperti abetolipoproteinemia. Defisiensi juga mungkin dapat terjadi bila tidak mengkonsumsi vitamin E dalam jangka lama, misalnya lebih dari satu tahun tidak mengkonsumsi vitamin E, yang akibatnya terjadi degenerasi membran sel antara lain mudah pecahnya membran sel darah merah. Pada hewan percobaan defisiensi vitamin E dapat menyebabkan destropi otot dan otot jantung tidak normal. Tabel 5. Angka Kecukupan Vitamin E yang dianjurkan. Kelompok umur dan jenis kelamin Bayi 0 - 6 bulan 7 - 11 bulan Anak 1 - 3 tahun 4 - 6 tahun 7 9 tahun Pria 10 - 12 tahun 13 - 15 tahun 16 - 18 tahun 19 - 29 tahun 30 - 49 tahun 50 64 tahun 65 tahun Wanita 10 - 12 tahun 13 - 15 tahun Kecukupan vitamin (mg/hari) 4 5 6 7 7 11 15 15 15 15 15 15 11 15 E

16 - 18 tahun 15 19 - 29 tahun 15 30 - 49 tahun 15 50 64 tahun 15 65 tahun 15 Ibu Hamil +0 Menyusui 0 6 bulan +4 7 - 12 bulan +4 Sumber : Widyakarya Pangan dan Gizi, 2004. Fungsi utama vitamin E

angka kecukupan dan nilai UL cukup jauh, misalnya kecukupan untuk pria dewasa 15 mg/hari sedangkan nilai UL 800 mg/hari. Konsumsi vitamin E dari makanan sehari-hari tidak akan melebihi nilai UL. E. Vitamin K Nasional Vitamin K merupakan coenzim yang berperan untuk sintesa sejumlah protein yang berperan dalam koagulasi darah dan metabolisme tulang. Vitamin K, misalnya berperan sebagai co-enzim dalam pembentukan koagulasi protein faktor II yang disebut prothrombin. Vitamin K juga berperan dalam menambahkan karbondioksida pada residu glutamat (Glu) dari suatu protein (Gla) yang akan mengikat kalsium dan penting untuk pembentukan tulang, selain penting pula mekanisme pengikatan Ca tersebut untuk otot dan ginjal. Penyerapan dan metabolisme Vitamin K yang paling banyak terdapat dalam makanan ialah vitamin K1 (phylloquinone). Vitamin K diserap di jejunum dan ileum. Karena vitamin K larut dalam lemak maka proses penyerapannya perlu tersedianya asam empedu, cairan pankreatik dan lemak. Banyaknya vitamin K yang dapat diserap sangat bervariasi dari 10% sampai 80% tergantung pada faktorfaktor yang mempengaruhinya. Setelah diserap vitamin K akan diangkut oleh chilomikron, di bawa ke hati dan sebagian besar akan disimpan di hati. Hati merupakan organ tubuh yang konsentrasi vitamin K-nya cukup tinggi. Setelah menjalankan fungsinya vitamin K

Antioksidan kuat, stabilisasi membrane sel, mencegah oksidasi asam lemak dan mengatur reaksi oksidasi, sintesis DNA, merangsang reaksi kekebalan, mencegah penyakit jantung koroner, melindungi sel darah merah dari hemolisis, reproduki pada hewan. Stabilitas Tahan panas dan asam. Rusak oleh lemak tengik, alkali, oksigen, timah, garam, besi dan radiasi sinar ultraviolet. Akibat kekurangan vitmin E Kerusakan sel darah merah, anemia, degenerasi, sindroma neurologic, ganguan penglihatan dan berbicara. Sumber vitamin E Minyak nabati, kecambah, sayuran hijau lemak susu, kuning telur, kacang-kacangan, minyak sayur. Toxisitas Vitamin E Vitamin E merupakan vitamin yang paling rendah toksisitasnya. Apalagi beda antara

akan mengalami degradasi diikuti dengan konyugasi dengan asam glucuronat dan selanjutnya dapat dikeluarkan melalui urin. Vitamin K yang belum terdegradasi dapat dikeluarkan bersama empedu melalui feces. Defisiensi Vitamin K Waktu pembekuan darah, karena itu defisiensi vitamin K mudah terkena hemorrhage (perdarahan). Jarang terjadi defisiensi vitamin K pada orang normal/sehat. Defisiensi sekunder pada orang yang mengkonsumsi antiobiotik "Hemorrhage Disease" (DHN) pada bayi yang baru lahir antara lain karena kekurangan vitamin K sehingga mengakibatkan kekurangan prothrombin dan proconvertin. Masalah ini disebut juga "Vitamin K Deficiency Bleeding" (VKDB). Rendahnya kadar vitamin K ASI dan rendahnya intake vitamin K merupakan faktor terjadinya defisiensi vitamin K pada bayi. Pada orang dewasa ditandai lamanya pembekuan darah, rendahnya kadar vitamin K dalam plasma, rendahnya ekskresi "j-carboxy glutamyl residue"(Gla) dalam urin serta rendahnya aktivitas faktor VII (yang terkait dengan agregasi kepingkeping darah). Table 6. Angka Kecukupan Vitamin K yang dianjurkan Kelompok umur Kecukupan yang dianjurkan (g/hari) 5 10

1 - 3 tahun 15 4 - 6 tahun 20 7 - 9 tahun 25 Pria : 10 - 12 tahun 35 13 - 15 tahun 55 16 - 18 tahun 55 19 - 29 tahun 65 30 - 49 tahun 65 50 64 tahun 65 65 tahun 65 Wanita : 10 - 12 tahun 35 13 - 15 tahun 55 16 - 18 tahun 55 19 - 29 tahun 55 30 - 49 tahun 55 50 64 tahun 55 65 tahun 55 Ibu hamil Ibu menyusui 0 6 bulan +0 7 12 bulan +0 Sumber : Widyakarya Pangan dan Gizi, 2004. Fungsi utama vitamin K

Nasional

Membantu pembentukan protombin, suatu senyawa untuk penggumpalandarah normal, toksik dalam jumlah berlebihan. Stabilitas Tahan panas, oksigen dan kelembaban. Rusak oleh alkali dan sinar ultraviolet. Akibat kekurangan vitamin K Perdarahan Sumber vitamin K Sintesis dalam saluran cerna oleh bakteri, hati, minyak kacang

Bayi 0 - 6 bulan 6 - 12 bulan Anak

kedelai, minyak nabati lain, dedak gandum, sayuran daun hijau. F. Simpulan Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin termaasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik didalam tubuh. Karena vitamin adalah zaat organik maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan. Setiap vitamin larut lemak A, D, E dan K mempunyai peranan faali tertentu di dalam tubuh. Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorsi bersama lipida lain. Absorpsi membutuhkan cairan empedu dan

pankreas. Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe sebagai bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya tidak dikeluarkan melalui urin. Sampai saat ini penelitian tentang asupan dan status vitamin larut dalam lemak, terutama vitamin D, E, dan K masih amat terbatas. Diharapkan penelitian tentang hal ini semakin meningkat. Demikian pula kajian tentang tolerable upper limitnya perlu dilakukan. Selain itu hubungan vitamin larut lemak dengan komponen gizi mikro lainnya perlu dikaji. Selanjutnya ketersediaan karotenoid provitamin A dari berbagai sumber makanan perlu diteliti. Indicator defisiensi vitamin larut lemak yang lebih terpercaya dan mudah diukur perlu dikaji secara mendalam.

Daftar Pustaka Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Chakravarty, I. 2000. Food-based strategies to control vitamin A deficiency. Food and Nutr. Bull. 21, 135-143. Combs, G. F. 1998. The Vitamins: Fundamental Aspects in Nutrition and Health, pp. 108-109, 138, Academic Press, New York. Howson, C. p., Kennedy, F. t., and Horwitz, A. 1998. Prevention of Micronutrient Deficiencies, Tools for Policy Makers and Public Health Workers, National Academy Press, Washington, D.C. De Pee, West C. E., Muhihal et al. 1998. Orange fruits is more effective than are dark green leafy vegetables in increasing serum concentration of retional in school children in Indonesia. Am. J. clin. Nutr, 68: 1058-67. Whitney, EN. And Rolfes, SR. 1993. Understanding Nutrition. West Publishing Company. New York., 658 p.

Anda mungkin juga menyukai