Anda di halaman 1dari 8

TUGAS GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

Dosen Pengampu : Ir. Etti Sudaryati, M.K.M., Ph.D

NAMA : CATHERINE YOVANKA AUREL BR ARITONANG

NIM : 211000352

KELAS : D

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2022
KEKURANGAN VITAMIN A

 Pengertian Kekurangan Vitamin A


Kekurangan vitamin A sering ditemukan di antara populasi yang mengalami kurang
gizi, berusia lanjut, dan memiliki penyakit kronis. Di negara berkembang seperti
Indonesia, temuan orang-orang yang kekurangan vitamin ini menjadi lebih umum
dibanding negara maju.

Kurangnya vitamin A bisa terjadi karena makanan yang dikonsumsi tidak cukup
mengandung vitamin ini. Seiring waktu, aneka masalah bisa muncul.

Vitamin A merupakan vitamin larut dalam lemak dan berperan penting dalam
berbagai fungsi tubuh. Mulai dari penglihatan, sistem kekebalan tubuh, reproduksi,
hingga kesehatan kulit.

Terdapat tiga jenis vitamin A, yaitu retinol, beta-karoten, dan karotenoid. Retinol
umumnya ditemukan pada produk hewani, seperti daging-dagingan, ikan, telur dan
produk olahan susu.

Sementara beta-karoten dan karotenoid biasa ditemukan dalam sayuran berwarna


merah, hijau, kuning, dan oranye. Misalnya, wortel, tomat, serta paprika.

Defisiensi atau kekurangan vitamin A adalah penyebab utama kebutaan pada anak-
anak. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit atau kematian akibat
infeksi.

Ibu hamil pun dapat berisiko tinggi untuk mengalami gangguan penglihatan di malam
hari bahkan kematian akibat kekurangan vitamin ini.

Tak hanya itu, kondisi medis seperti cystic fibrosis dan diare kronis pun dapat
meningkatkan risiko defisiensi vitamin A.
 Pangan Sumber Vitamin A
Vitamin A tidak hanya baik untuk mata, tetapi juga untuk kesehatan lainnya, termasuk
kesehatan tulang dan reproduksi. Vitamin A juga mengandung antioksidan, sehingga
baik untuk kesehatan kulit, gigi, jaringan tulang, dan jaringan halus.

Vitamin A bisa diperoleh dari berbagai sumber makanan, mulai dari buah, sayuran,
lauk-pauk, dan suplemen. Mungkin selama ini wortel paling dikenal sebagai sumber
makanan yang mengandung vitamin A, padahal ada banyak sumber makanan lain
yang kaya akan vitamin A. Makanan yang mengandung vitamin A bisa diperoleh dari
produk hewani dan nabati. Vitamin A yang diperoleh dari produk hewani disebut
retinoid sedangkan yang berasal dari produk nabati disebut karotenoid.

Untuk golongan retinoid, hati sapi menempati rangking satu kandungan vitamin A
yang paling banyak. Setiap 100 gram hati sapi memiliki lebih dari 4000 mcg RAE
(retinol activity equivalent), sebutan untuk unit pengukuran untuk vitamin A. lain hati
sapi, berikut sumber makanan lain yang mengandung vitamin A yang berasal dari
produk hewani:

1. Ikan (salmon, tuna, dan King Mackerel). 5.Telur

2. Keju. 6. Hati domba

3. Udang. 7. Caviar.

4. Susu.

Sementara itu, vitamin A yang berasal dari produk nabati atau dikenal dengan
golongan karotenoid (betakaroten) adalah:

1. Ubi jalar. 4.Brokoli

2. Wortel. 5.Paprika
3. Kangkung. 6.Bayam
 Kebutuhan Vitamin A
Orang yang membutuhkan vitamin A ini tidak hanya dari kalangan anak-anak saja.
Hampir dari semua kalangan usia pasti membutuhkan vitamin A. Sebab, peran dari
vitamin A yang sangat penting dalam menjalankan fungsi tubuh. Oleh karena itu,
setiap hari manusia pasti memiliki kebutuhan akan vitamin A ini. Kebutuhan orang
akan vitamin A per harinya pun berbeda-beda. Hal ini berdasarkan dari usia orang
tersebut.

Berikut ini adalah angka kecukupan gizi untuk vitamin A yang didasari oleh usia.

- Balita atau anak di bawah usia lima tahun membutuhkan asupan vitamin A
sebanyak 400 IU.
- Anak-anak usia 4 sampai 9 tahun membutuhkan vitamin A sebesar 450 sampai
500 IU.
- Remaja hingga orang dewasa, atau mulai dari 12 tahun ke atas membutuhkan
vitamin A sebanyak 600 sampai 650 IU.
- Ibu hamil dan menyusui memiliki kebutuhan akan vitamin A yang paling banyak,
yaitu 900 sampai 950 IU.
 Cara menilai kekurangan Vitamin A
Kekurangan vitamin A bisa terjadi pada siapapun, namun anak-anak dan ibu hamil
lebih berisiko mengalami kondisi ini, terutama yang tinggal di negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu dampak paling umum dari kekurangan
vitamin A adalah masalah pada mata, seperti degenerasi makula, mata kering,
penurunan fungsi penglihatan, dan kelainan kornea yang disebut xerophthalmia.

Selain mengganggu kesehatan mata, dampak kekurangan vitamin A yang dapat terjadi
antara lain:

1. Kulit kering
Orang-orang yang kekurangan vitamin A lebih berisiko terkena masalah pada kulit,
terutama penyakit eksim dan kulit kering. Hal itu terjadi karena vitamin A merupakan
salah satu vitamin penting yang ikut berperan dalam membantu menciptakan dan
memperbaiki sel-sel kulit.

2. Mudah terserang infeksi


Vitamin A memiliki peranan penting dalam menjaga daya tahan tubuh. Kurang
asupan vitamin A dikaitkan dengan berbagai risiko infeksi seperti ISPA, pneumonia,
diare, dan campak. Mereka yang kekurangan vitamin A, terutama anak-anak, berisiko
terkena komplikasi campak. Oleh karena itu, asupan vitamin A penting untuk
dipenuhi agar daya tahan tubuh tetap kuat.

3. Risiko kanker meningkat


Kaitan antara kekurangan vitamin A dengan kanker masih menjadi perdebatan.
Namun menurut suatu riset, rendahnya kadar vitamin A dalam tubuh berisiko memicu
tumbuhnya sel-sel kanker.

Meski demikian, masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk memastikan seberapa
besar pengaruh kekurangan vitamin A terhadap munculnya kanker.

4. Gangguan pertumbuhan pada anak


Anak-anak membutuhkan nutrisi yang lengkap untuk mencapai tumbuh kembang
yang optimal. Salah satu nutrisi yang juga perlu tercukupi adalah vitamin A.
Kekurangan vitamin A pada anak-anak dalam jangka panjang diketahui dapat
membuat pertumbuhan anak terhambat, sehingga tubuh anak menjadi lebih pendek
dari teman-teman sebayanya.

5. Masalah kesuburan
Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan masalah kesuburan atau infertilitas. Salah
satunya adalah kekurangan vitamin A. Tidak hanya pada wanita, gangguan kesuburan
akibat kekurangan vitamin A juga bisa terjadi pada pria.
 Jenis-jenis kekurangan Vitamin A dan Gambarnya
1. Keratomalasia
Keratomalasia adalah kerusakan kornea mata yang parah dan umumnya dialami oleh
balita.

2. Xerosis (kulit kering)

Xerosis adalah kondisi ketika lapisan terluar kulit kekurangan kadar air secara
berlebihan, yang disertai dengan gatal, rasa terbakar, serta inflamasi pada pelupuk
mata.

3.Gangguan Pertumbuhan

Salah satu gangguan yang terjadi karena kekurangan vitamin A adalah gangguan
pertumbuhan. Kekurangan vitamin A menghambat pertumbuhan sel-sel tubuh,
termasuk sel-sel tulang yang membentuk gigi menjadi terganggu dan terjadi
pengecilan sel-sel yang membentuk dentin sehingga gigi mudah rusak.

 Faktor Penyebab Kekurangan Vitamin A


Gangguan gizi kurang vitamin A dijumpai pada anak-anak yang terkait dengan :
kemiskinan, pendidikan rendah, kurangnya asupan makanan sumber vitamin A dan
pro vitamin A (karoten), bayi tidak diberi kolostrum dan disapih lebih awal,
pemberian makanan artifisial yang kurang vitamin A. Pada anak yang mengalami
kekurangan energi dan protein, kekurangan vitamin A terjadi selain karena kurangnya
asupan vitamin A itu sendiri juga karena penyimpanan dan transpor vitamin A pada
tubuh yang terganggu.
Kelompok umur yang terutama mudah mengalami kekurangan vitamin A adalah
kelompok bayi usia 6-11 bulan dan kelompok anak balita usia 12-59 bulan (1-5
tahun). Sedangkan yang lebih berisiko menderita kekurangan vitamin A adalah bayi
berat lahir rendah kurang dari 2,5 kg, anak yang tidak mendapat ASI eksklusif dan
tidak diberi ASI sampai usia 2 tahun, anak yang tidak mendapat makanan
pendamping ASI yang cukup, baik mutu maupun jumlahnya, anak kurang gizi atau di
bawah garis merah pada KMS, anak yang menderita penyakit infeksi (campak, diare,
TBC, pneumonia) dan kecacingan, anak dari keluarga miskin, anak yang tinggal di
dareah dengan sumber vitamin A yang kurang, anak yang tidak pernah mendapat
kapsul vitamin A dan imunisasi di posyandu maupun puskesmas, serta anak yang
kurang/jarang makan makanan sumber vitamin A.
Terjadinya kekurangan vitamin A berkaitan dengan berbagai faktor dalam hubungan
yang kompleks seperti halnya dengan masalah kekurangan kalori protein (KKP).
Makanan yang rendah dalam vitamin A biasanya juga rendah dalam protein, lemak
dan hubungannya antara hal-hal ini merupakan faktor penting dalam terjadinya
kekurangan vitamin A.
Kekurangan vitamin A bisa disebabkan seorang anak kesulitan mengonsumsi vitamin
A dalam jumlah yang banyak, kurangnya pengetahuan orang tua tentang peran
vitamin A dan kemiskinan. Sedangkan untuk mendapatkan pangan yang difortifikasi
bukan hal yang mudah bagi penduduk yang miskin. Karena, harga pangan yang
difortifikasi lebih mahal daripada pangan yang tidak difortifikasi. Penyebab lain KVA
pada balita dikarenakan kurang makan sayuran dan buah-buahan berwarna serta
kurang makanan lain sumber vitamin A seperti : daun singkong, bayam, tomat,
kangkung, daun ubi jalar, wortel, daun pepaya, kecipir, daun sawi hijau, buncis, daun
katu, pepaya, mangga, jeruk, jambu biji, telur ikan dan hati. Akibatnya menurun daya
tahan tubuh terhadap serangan penyakit .
 Penanggunglangan Vitamin A
Untuk mencegah kekurangan vitamin A dapat dilakukan dengan cara banyak
mengkonsumsi sayur dan buah-buahan. Vitamin A terdapat pada sayur atau buah
yang berwarna hijau, kuning merah atau gelap seperti contohnya pada kangkung,
bayam, ubi, wortel, daun selada, pepaya, tomat dsb. Juga pada balita dianjurkan untuk
mendapat suplemen kapsul vitamin A (setiap bulan Februari dan Agustus, termasuk
dalam program pemerintah).

Anda mungkin juga menyukai