Osteomalacia
Patofisiologi
Ada berbagai macam penyebab dari osteomalasia yang umumnya
menyebabkan gangguan metabolisme mineral. Faktor yang berbahaya untuk
perkembangan osteomalasia diantaranya kesalahan diet, malabsorbsi,
gastrectomy, gagal ginjal kronik, terapi anticonvulsan jangka lama (phenyton,
phenobarbital) dan insufisiensi vitamin D (diet, sinar matahari).
Tipe malnutrisi (defisiensi vitamin D sering digolongkan dalam hal
kekurangan calsium) terutama gangguan fungsi menuju kerusakan, tetapi faktor
makanan dan kurangnya pengetahuan tentang nutrisi yang juga dapat menjadi
faktor pencetus hal itu terjadi dengan frekuensi tersering dimana kandungan
vitamin D dalam makanan kurang dan adanya kesalahan diet serta kurangnya
sinar matahari.
Osteomalasia kemungkinan terjadi sebagai akibat dari kegagalan dari
absorbsi calsium atau kekurangan calsium dari tubuh. Gangguan
gastrointestinal dimana kurangnya absorbsi lemak menyebabkan osteomalasia.
Kekurangan lain selain vitamin D (semua vitamin yang larut dalam lemak) dan
kalsium. Ekskresi yang paling terakhir terdapat dalam faeces bercampur dengan
asam lemak (fatty acid).
Sebagai contoh dapat terjadi gangguan diantaranya celiac disease, obstruksi
sistem pencernaan kronik, pankreatitis kronis dan reseksi perut yang kecil.
Lagi pula penyakit hati dan ginjal dapat menyebabkan kekurangan vitamin
D, karenanya organ-organ tersebut mengubah vitamin D ke dalam untuk aktif.
Terakhir, hyperparatiroid menunjang terjadinya kekurangan pembentukan
calsium, dengan demikian osteomalasia menyebabkan kenaikan ekskresi fosfat
dalam urine.
Klasifikasi
Metabolic Bone Disease :
1. Hypercalcaemia
2. Hyperparathyroid bone disease
3. Hypocalcaemia
4. Osteomalacia
5. Pagets Disease
Sumber :
http://adelinecalonperawat.blogspot.co.id/2009/03/askep-osteomalasia.html
https://febrianfn.wordpress.com/2008/11/12/osteomalasia-dan-ricketsia/
http://www.dokterdigital.com/id/penyakit/320_osteomalasia.html
Soal :