NIM : P27820122074
Kelas_Absen : D3 Reguler B_24
Tanggal pengerjaan : 17 Januari 2023
Sesuai dengan jenisnya, jumlah vitamin B yang tubuh butuhkan setiap hari
berbeda-beda yakni sebagai berikut :
Vitamin B1: 1,1-1,5 mg
Vitamin B2: 1,0-1,6 mg
Vitamin B3: 10-15 mg
Vitamin B5: 5-6 mg
Vitamin B6: 1,2-1,7 mg
Vitamin B7: 0,02-0,03 mg
Vitamin B9: 0,4-0,6 mg
Vitamin B12: 1,8-2,4 mg
Beragam makanan yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan
vitamin B kompleks antara lain yaitu biji-bijian, seperti kacang, gandum, sereal,
nasi merah, susu, yogurt, okra merah, asparagus, brokoli, daging, hati, telur,
ikan, kerang, buah kurma, alpukat, dan pisang. Kita bisa memperoleh hampir
semua jenis vitamin B dari sumber hewani dan nabati.
Namun, orang yang menjalani diet vegan mungkin lebih sulit memenuhi
kebutuhan vitamin B12 karena zat gizi ini umumnya hanya terdapat pada
sumber hewani. Sebagai solusinya, mungkin diperlukan mengonsumsi suplemen
vitamin B12. Pastikan untuk telah berkonsultasi kepada dokter sebelum
meminum suplemen secara rutin. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan
terganggunya berbagai proses metabolisme. Selain itu, penyakit yang dapat
timbul akibat kekurangan vitamin ini adalah beriberi, dermatitis, diare, dan
anemia.
2. Vitamin C
Vitamin C atau asam askorbat adalah salah satu jenis vitamin yang berperan
dalam pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tulang, gigi, serta kulit. Selain itu,
vitamin C juga berfungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai infeksi,
membantu penyerapan zat besi, mempercepat penyembuhan luka, serta sebagai
antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas, menjaga
kesehatan pembuluh darah, meningkatkan produksi kolagen. Kolagen sendiri
merupakan salah satu serat protein yang berperan dalam menjaga kekenyalan
kulit, membantu penyembuhan luka, serta memperkuat pembuluh darah.
Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam produksi norepinefrin dan
serotonin, yaitu zat kimia otak (neurotransmitter) yang berfungsi untuk
mengirim sinyal antar saraf. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan anemia,
gusi berdarah, gangguan sistem saraf, penurunan massa otot, serta membuat luka
sulit sembuh dan rentan terinfeksi.
Kebutuhan vitamin C setiap harinya adalah 50-90 mg. Untuk memenuhinya,
Anda dapat memakan berbagai buah dan sayur sumber vitamin C. Sumber
terbaik vitamin C yaitu buah-buahan sitrus, tomat, stroberi, kiwi, serta jambu
biji. Ada pula beberapa jenis sayuran yang kaya vitamin C, seperti paprika,
brokoli, bayam, kubis, dan brussels sprouts.
C. MINERAL
Mineral adalah nutrisi mikro yang memiliki peran dalam membantu fungsi
tubuh agar berjalan dengan optimal. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil,
mineral ini penting untuk fungsi metabolisme tubuh. Mineral terbagi menjadi dua
jenis yaitu mineral makro dan mikro. Mineral makro adalah mineral yang diperlukan
tubuh dalam jumlah besar, diantaranya adalah kalsium, magnesium, fosfor, kalium,
sodium, klorida, serta sulfur. Sedangkan mineral mikro yang dibutuhkan dalam
jumlah kecil meliputi besi, zinc, iodium, tembaga, florida, selenium, kromium, dan
mangan.
Makro Mineral
Mineral makro adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar,
diantaranya yaitu :
1) Kalsium
Kalsium menjadi mineral yang paling banyak terdapat di tubuh. Mineral
makro ini berperan dalam pembentukan tulang, gigi, serta dalam pengaturan
komunikasi kimiawi di otak. Beberapa makanan yang kaya dengan kalsium
yakni susu, yogurt, keju, sayur bayam, sayur brokoli, ikan sarden, buah ara,
kacang almond, dan biji bunga matahari. Rekomendasi harian konsumsi
kalsium adalah sebanyak 2,5 gram untuk orang dewasa berusia 19-50 tahun.
2) Natrium (sodium)
Mineral ini sering digunakan sebagai penyedap rasa masakan dalam
bentuk garam. Natrium, dalam porsi yang cukup, berperan untuk menjaga
volume serta tekanan darah. Selain itu, mineral ini juga menjaga fungsi saraf
dan otot, serta membantu keseimbangan cairan di dalam tubuh.
Rekomendasi asupan natrium harian adalah sebanyak 2,3 gram per hari.
Jumlah tersebut setara dengan 1 sendok teh garam dapur.
3) Fosfor
Tak hanya kalsium yang membentuk tulang, fosfor juga menjadi mineral
yang membentuk sebagian dari alat gerak tersebut. Selain itu, fosfor juga
menjadi bagian dari molekul energi dan digunakan dalam membran sel.
Beberapa makanan yang menjadi sumber fosfor yakni salmon, daging sapi,
tiram, kuning telur, biji labu, parmesan, roti gandum putih, serta kalkun.
4) Magnesium
Jenis mineral ini terkandung dalam makanan kesukaan semua orang,
seperti cokelat hitam dan selai kacang. Selain itu, magnesium juga
ditemukan pada sayur bayam, kacang kedelai, ikan kembung, biji bunga
matahari, dan biji labu. Magnesium memiliki sejumlah peran untuk tubuh.
Beberapa di antaranya adalah mendukung produksi energi, sintesis
biomolekul, serta bertindak sebagai komponen struktural membran sel dan
kromosom.
Magnesium juga berperan untuk penyaluran ion, penyampaian pesan sel,
serta perpindahan sel. Rekomendasi asupan harian magnesium yakni 400-
420 miligram untuk pria, dan 310-320 miligram untuk wanita.
5) Kalium (potassium)
Mineral ini identik sebagai salah satu kandungan pisang. Namun, Anda
juga bisa mendapatkannya pada salmon, sayur bayam, jamur, sayur brokoli,
yogurt, kentang, dan alpukat. Kalium membantu tubuh dalam menjalankan
beragam fungsi, misalnya menjaga tekanan darah, keseimbangan cairan,
keseimbangan asam dan basa, dan kontraksi otot.
Selain itu, kalium juga terlibat dalam sistem pencernaan, detak jantung,
dan impuls saraf. Seperti mineral lainnya, kadar kalium yang terlalu rendah
atau malah berlebihan di tubuh juga berefek negatif. Para ahli
merekomendasikan asupan kalium untuk orang dewasa sebanyak 3.500-
4.700 miligram, dalam satu hari.
6) Klorida
Klorida, bersama natrium (natrium klorida), sering digunakan dalam
bentuk garam dapur. Jenis mineral ini berperan sebagai elektrolit untuk
menjaga keseimbangan cairan tubuh. Orang yang berusia 9-50 tahun
disarankan untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi klorida. Asupan
maksimal harian mineral ini adalah sebanyak 3,6 gram untuk orang dewasa.
Mengonsumsi klorida secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan
tekanan darah.
7) Sulfur
Sulfur juga merupakan mineral penting, karena menjadi komponen dari
asam amino sisteina dan metionina. Jenis mineral ini sudah banyak Anda
dapatkan dari berbagai makanan.
Mikro Mineral
Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, bukan berarti jenis mineral
ini tidak penting. Mikro mineral juga memiliki macam-macam peranan dalam
fungsi tubuh. Berikut adalah beberapa jenis mikro mineral dan fungsinya :
a) Zat besi
Zat besi mungkin mineral mikro yang paling sering didengar. Zat besi
berperan penting, karena diperlukan dalam produksi hemoglobin yang
merupakan bagian dalam sel darah. Selain itu, zat besi juga menjadi komponen
penting pada otot, serta berkontribusi dalam pembentukan hormon di tubuh.
Walau dibutuhkan dalam jumlah sedikit, banyak orang yang mengalami
kekurangan atau defisiensi zat besi dari makanan yang dikonsumsi. Kondisi ini,
menjadi salah satu pemicu anemia defisiensi zat besi.
b) Zinc atau zat seng
Ada banyak sekali fungsi mineral mikro zinc, dalam keberlangsungan
kesehatan. Beberapa fungsi zinc tersebut, yakni berperan dalam proses ekspresi
gen, reaksi enzimatik, serta pemulihan luka. Selain itu, mineral mikro ini juga
berperan dalam sintesis DNA, pertumbuhan dan perkembangan sel, serta
meningkatkan sistem pertahanan tubuh.
c) Yodium
Yodium merupakan mineral mikro, yang umum ditemukan di garam dapur.
Mineral trace ini, dibutuhkan oleh kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon
tiroid. Hormon tiroid berperan dalam beragam fungsi tubuh, seperti sistem
imun, kesehatan tulang, dan perkembangan sistem saraf pusat.
d) Mangan
Mangan dibutuhkan dalam beberapa sistem tubuh, seperti fungsi otak,
sistem saraf, dan banyak sistem enzim. Sebanyak 20% mineral mikro ini sudah
tersimpan di ginjal, hati, pankreas, dan tulang. Sementara itu, sebagian lagi bisa
didapatkan dari makanan sehat.
e) Fluor
Kita mungkin sudah sering mendengar pasta gigi berfluor. Memang tak salah,
salah manfaat mineral ini yakni mencegah kerusakan gigi, serta sering
diresepkan untuk penanganan karies gigi atau gigi berlubang.
f) Tembaga
Mineral mikro ini dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, agar fungsi tubuh
tetap bekerja. Beberapa fungsi tembaga yakni berperan dalam produksi sel
darah merah, memelihara sel saraf, serta menjaga sistem imun. Selain itu,
mineral mikro ini juga berperan dalam pembentukan kolagen, penyerapan zat
besi, serta produksi energi.
g) Kromium
Kromium betrfungsi untuk menaikkan sensitivitas insulin, serta
meningkatkan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.
h) Molibdenum
Molibdenum tetap diperlukan tubuh dalam jumlah kecil. Molibdenum
berfungsi dalam aktivasi beberapa enzim. Salah satunya enzim oksidase
aldehyde, membantu dalam pemecahan oksidase, yang dapat menjadi racun
bagi tubuh.
i) Selenium
Selenium adalah mineral mikro, yang memainkan perannya pada fungsi
kognitif, sistem imun, serta menjaga kesuburan pada pria dan wanita. Tak hanya
itu, mineral ini juga diperlukan dalam metabolisme hormon tiroid, sintesis
DNA, serta melawan kerusakan oksidatif yang memicu penyakit.
Sebagian mineral mikro tidak dihasilkan oleh tubuh. Sebagai zat gizi mikro
bersama vitamin, mineral mikro juga perlu Anda dapatkan, dari sejumlah
makanan sehat.
Zat besi, ditemukan di sayur bayam, sayur kale, sayur brokoli, tuna, telur,
daging tanpa lemak, serta salmon.
Zinc atau zat seng, bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi jamur, sayur
kale, produk susu, daging (sapi, babi, dan domba), kacang merah, lobster,
hingga tiram.
Yodium, bisa Anda temukan di garam beryodium, telur, rumput laut, dan
keju cheddar.
Mangan, yang terkandung di kacang almond, oatmeal, beras coklat, sayur
bayam, buah nanas, roti gandum utuh, serta coklat hitam.
Fluor, cenderung terkonsentrasi pada anggur, teh, kopi, tiram, kentang, dan
ditambahkan ke air minum dalam kemasan.
Tembaga, terkandung di dalam tiram, kentang, hati, kacang almond, dan
kacang polong.
Kromium, bisa Anda dapatkan saat mengonsumsi kentang, sayur brokoli,
anggur merah, dada kalkun, dan jus anggur.
Molibdenium, terkandung di hati, gandum, dan kacang-kacangan legum,
seperti kacang tanah, kacang kedelai, kacang merah, dan kacang hijau.
Selenium, bisa Anda temukan di ikan sarden, salmon, kepiting, pasta,
daging babi, daging sapi, daging ayam, dan telur.
Mineral mikro terkandung dalam banyak makanan. Walau sebagian besar
defisiensi mineral mikro jarang terjadi, penting bagi Anda untuk mengonsumsi
makanan sehat yang bervariasi, agar asupan mineral mikro tetap tercukupi. Mineral
memiliki banyak peranan dalam fungsi tubuh. Namun, perlu diingat, terlalu banyak
mineral juga tidak baik untuk tubuh, terutama bila memang sudah ada gangguan
kesehatan, seperti gagal ginjal, sebelumnya.
Pada umumnya, kebutuhan mineral dapat terpenuhi dengan mengonsumi
makanan-makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Selain itu, Anda juga bisa
mendapatkan tambahan asupan mineral dengan mengonsumsi air mineral. Pilihlah
air mineral yang berasal dari sumber terlindungi dan prosesnya terjaga, sehingga
kualitas mineralnya juga tetap terjaga.