Anda di halaman 1dari 11

Nama : Viswageta Rubby Wellyantara

Nim : P07223119048

Matkul : Ilmu Gizi

Judul : Vitamin larut lemak

Definisi

Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin yang diserap ke dalam tubuh
melalui jaringan lemak. Vitamin larut lemak, tidak larut dalam air. Vitamin jenis ini
jika dikonsumsi bersama dengan makanan tinggi kandungan lemak maka
penyerapannya akan lebih maksimal.Tidak seperti vitamin larut air yang tidak
disimpan di tubuh, vitamin yang larut dalam lemak diserap ke dalam tubuh, kemudian
disimpan dalam jaringan lemak dan hati. Tubuh akan menggunakan cadangan vitamin
ini ketika dibutuhkan nantinya.

Jika tubuh mengalami kekurangan atau defisiensi salah satu jenis vitamin
yang larut dalam air, maka kemungkinan akan membutuhkan suplemen pengganti.
Namun konsumsi secara berlebihan juga tidak diperbolehkan. Vitamin yang
dikonsumsi secara berlebihan juga bisa berdampak buruk dan menyebabkan
toksositas atau keracunan.

Klasifikasi vitamin

1. Vitamin A, D, E, K

2. Sebagian besar diabsorbsi bersama lipida. Absorpsi membutuhkan cairan


empedu dan pankreas
3. Akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) di dalam hati. Vitamin ini
kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan keseluruh tubuh saat dibutuhkan dan
biasanya tidak dikeluarkan melalui urin.

Karakteristik vitamin larut lemak.

 Berhubungan dengan absorpsi dan transport dari lipid

 Absorpsi vitamin terlarut dengan misel (untuk pembentukan misel dibutuhkan


garam empedu dan getah dari pankreas)

 Transportasi ke hati oleh kilomikron melalui pembuluh darah limfe

 Penyimpanan vitamin A,D, dan K terutama di hati dan vitamin E pada jaringan
adiposa

 Umumnya tidak diekskresikan ke urin tetapi ke feses

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa terdapat 4 jenis vitamin yang larut
dalam lemak yaitu vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K. Setiap jenis
vitamin ini memiliki fungsi yang berbeda-beda.

1. Vitamin A

Vitamin yang larut dalam lemak pertama adalah vitamin A yang memiliki
peran sangat penting dalam kesehatan mata.

Tipe Vitamin A
Vitamin A bukan merupakan senyawa tunggal. Vitamin ini merupakan
sekelompok senyawa larut air yang dikenal dengan retinoid. Bentuknya yang
paling umum adalah retinol.

Bentuk lainnya adalah asam retinoat dan retinoat yang jarang ditemukan
dalam makanan, namun ditemukan dalam tubuh. Terdapat bentuk alternatif dari
vitamin A yaitu vitamin A2 atau dehydroretinal.

Fungsi Vitamin A

Fungsi vitamin A bagi tubuh meliputi:

Memelihara penglihatan

Kekebalan tubuh

Pertumbuhan tubuh

Pertumbuhan rambut

Menjaga kesuburan dan baik untuk perkembangan janin

Sumber Vitamin A

Sumber vitamin A berasal dari hewani seperti hati, mentega, dan minyak hati
ikan. Sedangkan pada sumber nabati, terkandung provitamin A, yaitu karotenoid
yang banyak terkandung dalam tanaman seperti wortel dan bayam.

2. Vitamin D

Vitamin yang larut dalam lemak kedua adalah vitamin D. vitamin ini
memiliki peran dalam menjaga kesehatan dan perkembangan tulang. Vitamin
larut lemak satu ini diproduksi oleh tubuh ketika tubuh terpapar sinar matahari.

Tipe Vitamin D
Vitamin D juga bukan merupakan senyawa tunggal, melainkan kumpulan
senyawa yang disebut kalsiferol. Terdapat dua jenis vitamin D yang ditemukan
secara alami yaitu vitamin D3 yang berasal daari lemak hewani dan D2 yang
berasal dari tanaman seperti jamur.

Fungsi Vitamin D

Vitamin D yang diserap ke dalam aliran darah, hati, dan ginjal berubah dari
kalsiferol menjadi kalsitriol. Senyawa ini merupakan bentuk aktif dari vitamin D.
Fungsi vitamin D dalam tubuh adalah untuk perawatan tulang dan mendukung
sistem kekebalan tubuh.

Sumber Vitamin D

Sumber terbaik vitamin D adalah berasal dari sinar matahari. Namun banyak
orang yang kurang banyak mengahabiskan waktu di bawah sinar matahari
sehingga kekurangan vitamin D.

Beberapa sumber lain vitamin D bisa berasal dari makanan seperti minyak
ikan, ikan berlemak, jamur yang terpapar sinar UV, dan produk susu yang
diperkaya vitamin D.

3. Vitamin E

Vitamin E termasuk ke dalam vitamin yang dapat berperan sebagai


antioksidan. Vitamin yang larut dalam lemak satu ini bekerja membantu
menangkal radikal bebas sehingga mencegah berkembangnya kanker.

Tipe Vitamin E

Terdapat depalan jenis antioksidan vitamin E yang dibagi menjadi 2


kelompok berdasarkan kemiripan strukturnya, yaitu:
Tokoferol, terdiri dari alfa-tokoferol, beta-tokoferol, gamma-tokoferol dan
delta-tokoferol.

Tokotrienol, terdiri dari alfa-tokotrienol, beta-tokotrienol, gamma-


tokotrienol dan delta-tolotrienol

Fungsi Vitamin E

Fungsi vitamin E adalah sebagai antioksidan yang melindungi jaringan


lemak dari radikal bebas. Kerja vitamin E dibantu oleh vitamin larut air seperti
vitamin C dan B. Vitamin E juga memiliki fungsi sebagai pengencer darah jika
diambil dalam dosis tinggi.

Sumber Vitamin E

Sumber vitamin E terbaik berasal dari makanan adalah seperti minyak biji
gandum, biji bunga matahari, minyak bunga matahari, hazelnut, kacang almond,
alpukat, selai kacang, margatin, dan minyak hati ikan.

Seseorang yang mengalami penyakit yang menghalangi penyerapan vitamin


E di hati adalah yang paling berpotensi mengalami defisiensi vitamin E. Gejala
kekurangan vitamin E adalah seperti:

Lemah otot atau tremor

Gangguan penglihatan

Mati rasa

Kesulitan berjalan

Anemia dan penyakit jantung (efek jangka panjang)

4. Vitamin K
Vitamin K dibutuhkan ketika seseorang terluka, karena vitamin yang larut
dalam lemak satu ini membantu pembentukan gumpalan darah.

Tipe Vitamin K

Terdapat dua jenis vitamin K, yaitu:

Vitamin K1, berasal dari sumber nabati

Vitamin K2, berasal dari sumber hewani dan pada kedelai yang
difermentasi, serta diproduksi oleh bakteri usus di usus besar.

Selain dua jenis vitamin K alami tersebut, terdapat juga vitamin K sintetis
yaitu vitamin K3 atau menadione, vitamin K4 atau menadiol diacetate, dan
vitamin K5.

Fungsi Vitamin K

Vitamin K memiliki fungsi utama yaitu membantu pembekuan darah. Fungsi


lain dari vitamin K adalah seperti kesehatan tulang, mengurangi penumpukan
kalsium dalam darah, dan mengurangi risiko penyakit kantung.

Sumber Vitamin K

Vitamin K1 banyak terkandung dalam sayuran hijau, sedangkan vitamin K1


ditemukan dalam sumber hewani dan kededai fermentasi. Sumber makanan
untuk vitamin K1 dan vitamin K2 adalah seperti kale, hati, kuning telur, bayam,
peterseli, dan mentega.

Memang semua vitamin sangat baik bagi tubuh, namun hanya vitamin yang
larut dalam lemak yang disimpan lama. Jadi, semakin banyak Anda
mengonsumsi vitamin tersebut, maka semakin banyak cadangan vitamin yang
berguna untuk kesehatan tubuh.
Sumber vitamin larut lemak

Cara terbaik untuk mendapatkan vitamin yang larut dalam lemak adalah dengan
mengonsumsi makanan tersebut dengan makanan yang mengandung lemak baik
(lemak tak jenuh) untuk menyerap vitamin tersebut. Segelas susu rendah lemak saja
akan memberikan jumlah yang cukup untuk membantu tubuh Anda menyerap
vitamin.Hipervitaminosis merupakan suatu istilah yang merujuk pada kadar abnormal
vitamin yang tersimpan dalam tubuh hingga dapat menyebabkan keracunan.
Kelompok vitamin juga mempengaruhi terjadinya hipervitaminosis. Adalah vitamin
larut lemak yang lebih sering menimbulkan efek hipervitaminosis, di antaranya
vitamin A, D, E, dan K. Berbeda dengan vitamin larut air (vitamin B dan C) yang
tidak terlalu lama tersimpan dalam tubuh, vitamin larut lemak dapat tersimpan di
dalam lemak hingga dapat terjadi akumulasi. Namun, vitamin larut air yang terlalu
banyak juga dapat memberikan efek buruk bagi tubuh.

Kelebihan dan kekurangan vitamin larut lemak

Vitamin merupakan nutrisi berupa substansi organik yang tersedia di dalam


berbagai bahan makanan dan tersedia secara khusus dalam bentuk suplemen. Vitamin
sangat diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi metabolisme,
namun tubuh hanya membutuhkan dalam jumlah yang cukup saja. Kelebihan kadar
vitamin dalam tubuh akan menimbulkan efek toksik. Meskipun hal ini jarang terjadi,
namun kelebihan kadar vitamin dalam tubuh dapat menimbulkan efek buruk bagi
kesehatan.

Kenapa hipervitaminosis (kelebihan vitamin) bisa terjadi?

Vitamin dapat berasal bahan makanan dan suplemen vitamin, bahkan tubuh kita
dapat membentuk sendiri seperti vitamin D dari sintesis elgocalciferol saat berjemur
di bawah sinar matahari. Kelebihan vitamin (hipervitaminosis) terjadi apabila tubuh
kita mendapatkan vitamin dari beberapa sumber. Jika makanan sudah mengandung
cukup vitamin, maka suplement vitamin sudah tidak diperlukan lagi dan jika tetap
dilakukan akan menimbulkan dampak berbahaya bagi tubuh.

Ciri kondisi hipervitaminosis adalah gangguan kesehatan yang diakibatkan dari


mekanisme fisiologis tubuh dan reaksi biokimia vitamin.

Gejala hipervitaminosis berdasarkan vitaminnya

Kelebihan vitamin A

Biasanya disebabkan konsumsi kadar vitamin A yang terlalu tinggi setiap hari
dalam waktu yang lama. Dampak hipervitaminosis A dapat terjadi secara akut dan
kronis akibat mekanisme fisiologis dan biokimia dalam tubuh yang menyimpan
vitamin A. Efek akut dari hipervitaminosis A akan terjadi apabila kadar vitamin A
yang sudah tersimpan melebihi dari 25000 IU/kg. Sedangkan efek kronis akan
muncul apabila konsumsi vitamin A mencapai atau melebihi 4000 IU/kg setiap hari
dalam waktu 6 hingga 15 bulan.

Gejala kondisi akut kelebihan vitamin A berupa sakit kepala, pusing, mual, rasa
sakit di perut, iritasi dan gangguan penglihatan. Sedangkan gejala kronis antara lain
demam, mulut kering, nyeri pada tulang, anoreksia. Dalam beberapa kasus, efek
kronis hipervitaminosis A termasuk adanya tekanan cairan di dalam tulang sekitar
otak (intrakranial), anemia, dan rendahnya kadar trombosit (trombositopenia). Jika
mengalami kondisi hipervitaminosis A, segera hentikan konsumsi vitamin. Efek
kronis terutama tekanan intrakarnial harus segera ditangani dengan obat diuretic dan
mannitol.

Kelebihan vitamin D
Biasanya disebabkan konsumsi suplemen vitamin D dan kalsium secara
bersamaan. Kondisi hipervitaminosis D biasanya tidak menyebabkan gejala secara
langsung, namun karena efek sekunder dari kelebihan kalsium dalam darah
(hypercalcaemia), karena terlalu banyak kalsium yang diserap dengan adanya vitamin
D dalam tubuh. Batas konsumsi vitamin adalah sekitar 600 IU per hari.

Efek akut dari vitamin D adalah sembelit, dehidrasi, hilangnya nafsu makan,
kelelahan, pusing, tekanan darah tinggi, dan aritmia. Sedangkan efek kronis yang
ditimbulkan adalah kerusakan pada ginjal, pengeroposan tulang, dan kalsifikasi
(pengerasan) arteri dan dan jaringan lunak pada tubuh. Untuk mengatasinya, segera
hentikan asupan vitamin D, dan kurangi konsumsi dalam beberapa saat. Pengobatan
dengan mengurangi kadar kalsium juga diperlukan agar kadar kalsium dalam tubuh
kembali normal.

Kelebihan vitamin E

Vitamin E berasal dari berbagai bahan makanan namun kondisi kelebihan


vitamin E hanya ditemukan pada orang yang mengkonsumsi suplemen vitamin E.
Konsumsi vitamin E yang dianjurkan hanya sebesar 30 mg per hari namun efek
hipervitaminosis E muncul apabila mengonsumsi vitamin E dengan dosis di atas 1gr
per kg berat tubuh dalam satu hari. Hipervitaminosis E menyebabkan perdarahan
karena menghambat kerja vitamin K. Beberapa gejala yang mungkin terjadi adalah
kelelahan, sakit kepala, dan masalah pada sistem pencernaan. Gejala ini dapat diatasi
dengan menghentikan suplemen dan pengobatan sesuai gejala pada individu.

Kelebihan vitamin K
Meskipun vitamin K tersimpan di dalam lemak, gejala Hipervitaminosis K
sangat jarang ditemukan. Batas asupan vitamin K adalah 500 mikrogram per hari.
Melebihi batas dosis tersebut dapat menyebabkan rekasi alergi dan menyebabkan
gangguan pada liver, namun hal ini sangat jarang
Daftar pustaka

https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidup-
sehat/nutrisi/hipervitaminosis-apa-yang-terjadi-jika-tubuh-kelebihan-
vitamin/amp/Kemal Al Fajar diakses 7 Oktober 2019

https://www.medicalnewstoday.com/articles/320310.php diakses 7 Oktober 2019

The Fat-Soluble Vitamins: A, D, E and K –


https://www.healthline.com/nutrition/fat-soluble-vitamins diakses 7 oktober 2019

https://www.google.com/amp/s/doktersehat.com/vitamin-yang-larut-dalam-
lemak/amp/ diakses 7 Oktober 2019

https://www.google.com/amp/s/doktersehat.com/vitamin-yang-larut-dalam-
lemak/amp/l diakses 7 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai