Vitamin D merupakan salah satu vitamin larut lemak prohormon atau biasa disebut
kalsiferol. Vitamin D ini terdiri dari 2 jenis yaitu ada vitamin D 2 dan D3. Vitamin D2
atau biasa disebut dengan ergocalciferol didapat dari makanan sumber nabati dan
suplemen oral. Sedangkan untuk D3 atau biasa disebut cholecalciferol didapat dari
paparan sinar ultraviolet B yang berasal dari radiasi sinar matahari dan makanan yang
telah difortifikasi.
a. Fungsi Vitamin D
Selain itu, vitamin D dapat berfungsi sebagai melindungi diri dari saluran
pernapasan yang dapat pemicu kerusakan asma.
Vitamin D dapat mempengaruhi mekanisme pathogenesis asma sebagai
immunomodulator yang berperan menghambat fungsi limfosit T.
Vitamin D memiliki begitu banyak manfaat kesehatan karena semua jaringan
memiliki reseptor vitamin D. Vitamin D mengontrol (secara langsung atau
tidak langsung) lebih dari 200 gen yang mengatur kalsium dan metabolisme
tulang, memodulasi imunitas bawaan, mengontrol pertumbuhan dan
pematangan sel, mengatur produksi insulin dan renin, menginduksi apoptosis
dan menghambat angiogenesis. Kulit, otak, usus besar, jaringan payudara, dan
makrofag dapat menghasilkan 1,25-dihidroksi vitamin D. Setelah diproduksi,
1,25-dihidroksi vitamin D menjalankan fungsi biologisnya di dalam sel dan
kemudian menginduksi kerusakannya sendiri. Konsentrasi vitamin D 25-
hidroksi (ukuran status vitamin D) sangat bervariasi dengan musim.
Memang dari dahulu sampai sekarang vitamin D dikenal sebagai proses
pembentukan tulang dan gigi seperti mencegah pengeroposan tulang seperti
yang dijelaskan sebelumnya. Namun, para peneliti kini telah menemukan
fungsi lain dari vitamin D , yaitu sebagai pencegahan penyakit degenerative
seperti kanker, hipertensi, dan diabetes tipe-1
b. Sumber Vitamin D
Vitamin D ini terdiri dari 2 jenis yaitu ada vitamin D2 dan D3. Vitamin D2
didapat dari makanan sumber nabati dan suplemen oral. Sedangkan untuk D3
didapat dari paparan sinar ultraviolet B yang berasal dari radiasi sinar
matahari dan makanan yang telah difortifikasi. Namun, sumber utama vitamin
D adalah radiasi sinar matahari dan makanan utama yang mengandung
vitamin D sendiri seperti ikan, kuning telur, dan hati sapi. Tidak hanya itu,
sumber vitamin D yang berasal dari makanan sangat banyak dan berbeda tiap
daerahnya. Di daerah Eropa dan Amerika Serikat, mereka mendapatkan
vitamin D pada makanan seperti susu sapi karena melihat sumber daya yang
ada pada setiap negara masing-masing.
c. Defisien Vitamin D
Defisiensi vitamin D dikarenakan kekurangan vitamin D atau kekurangan
sumber vitamin D. Sumber utama vitamin D adalah dari paparan radiasi sinar
matahari ultraviolet B yang mengkonversi 7-dehydrocholesterol di kulit
menjadi previtamin D3 dan kemudian menjadi vitamin D3 serta sumber
lainnya terdapat pada beberapa makanan yang mengandungnya. Orang yang
tinggal di dataran tinggi, kekurangan vitamin D, atau kurang paparan sinar
matahari memiliki peningkatan risiko banyak kanker
a. Rakhitis
Suatu kelainan dari tulang yang disebabkan karena kurangnya kalsium atau
fosfor. Biasanya terjadi pada bayi atau hewan muda. Namun pada hewan
hanya mamalia dan burung saja yang dapat terkena rakhitis.
b. Osteomalasia
Merupakan keadaan karena dekalsifikasi tulang sehingga menyebabkan
tulang menjadi lunak dan rapuh. Biasanya meyerang orang dewasa atau
hewan tua karena pertumbuhan tulang mereka sudah maksimal/matang.
c. Konsentrasi Fosfor Serum yang Rendah
d. Penebalan dan Pembengkakan Persendian
e. Excess Vitamin D
Apabila vitamin D pada tubuh berlebihan, maka memicu tumbuhnya toksisitas
melalui hiperkalsemia. Toksisitas karena kelbihan vitamin D ini menimbulkan
beberapa gejala, yaitu kelainan gastrointestinal seperti konstipasi, diare, mual,
muntah, atau anoreksia. Tidak hanya kelainan gastrointestinal, tetapi juga
penyakit seperti sakit pada tulang, denyut jantung yang tidak teratur, pusing
karena sakit kepala yang berkelanjutan, hilang nafsu makan. Sakit otot dan
persendian adalah gejala lainnya yang muncul dalam beberapa hari atau
minggu seperti buang air kecil terutama di malam hari, lemas, haus
berlebihan, batu ginjal, dan gatal.
f. Alur Metabolisme Vitamin D
Gambar 3. Alur Metabolisme Vitamin D
www.slideshare.com
Awal mula alur metabolism vitamin D dimulai ketika sumber vitamin D dari
makanan diserap pada proksimal usus halus. Pada tanaman terdapat Ergostreol dan 7-
dehidrokolesterol pada tubuh hewan. Anak-anak maupun orang dewasa dapat
menyerap sampai 80% dari jumlah vitamin D yang dikonsumsi, tergantung faktor-
faktor yang membantu atau menghambat penyerapan. Setelah diserap oleh proksimal
usus halus, vitamin D digabungkan dengan kilomikron dan diangkut dalam sistem
limfatik. Di sistem limfatik, vitamin D dilepaskan dari kilomikron dan masuk ke
saluran darah.
Pada dalam plasma darah vitamin D diikat oleh suatu protein pentransport, yaitu
vitamin D-binding protein (DBP) atau globulin. Melalui saluran darah tersebut,
vitamin D ditransportasikan ke hati dan oleh mikrosom atau mitokondria hati, vitamin
D3 dihidrolasikan pada posisi ke-25 menjadi kalsidiol dengan bantuan enzim 25-D 3-
Hidrokilase. Pada tahap selanjutnya, enzim 25-Hidroksi vitamin D3 memasuki
sirkulasi menuju ginjal.
Namun, apabila kadar kalsium darah tinggi, kelenjar gondok atau tiroid
mengeluarkan hormone kalsitonin yang akan mengubah kalsidiol menjadi 24,25-
dihidroksi vitamin D3 dengan adanya peran enzim 24-hidroksilase yang
menghidrolisis 25-hidroksi vitamin D3 pada posisi 24. Metabolit 24,25-dihidroksi
vitamin D3 ini adalah bentuk vitamin D inaktif dan berkepentingan dalam peningkatan
absorbs kalsium dari usus tetapi menurunkan kalsium dan fosfor serum untuk
meningkatkan mineralisasi tulang.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/agustinsoetopo/ppt-biokimia-nutrisi-metabolisme-vitamin-
d