VITAMIN D
(Kalsiferol)
DISUSUN
O
L
E
H
Vitamin D adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk bisa berfungsi
dengan baik. Peran utama vitamin D adalah menguatkan tulang dan gigi serta meningkatkan
kekebalan tubuh. Vitamin D diperlukan untuk membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor.
Vitamin D juga memainkan peran penting dalam menjaga struktur tulang yang kuat. Hal ini
ditegaskan National Institutes of Health's Office of Dietary Supplements yang mengemukakan
tugas utama vitamin D antara lain untuk meningkatkan penyerapan kalsium, sehingga
kekurangan vitamin D akan menyebabkan pengeroposan hingga cacat tulang.
Vitamin D sendiri dapat larut dalam lemak. Terdapat dua bentuk utama vitamin D yang
ditemukan pada makanan dan suplemen. Pertama adalah vitamin D2 (ergocalciferol) yang
ditemukan pada beberapa jamur, dan kedua vitamin D3 (cholecalciferol) yang ditemukan pada
ikan, minyak ikan, kuning telur, dan sinar matahari. Tubuh menciptakan vitamin D ketika kulit
terkena paparan sinar matahari saat berada di luar ruangan. Saat sinar ultraviolet B (UVB)
matahari mengenai kolesterol dalam sel-sel kulit, terjadilah sintesis vitamin D3. Kualitas vitamin
D3 yang berasal dari sinar matahari disebut jauh lebih tinggi daripada vitamin D dari makanan.
Pasalnya, vitamin D3 lebih mudah diproses tubuh dan bertahan lebih lama dalam darah.
Ada dua jenis utama vitamin D, yaitu vitamin D2 dan vitamin D3. Vitamin D2
(ergocalciferol) berasal dari tumbuhan, bisa ditemukan pada beberapa jenis jamur. Sementara,
vitamin D3 (cholecalciferol) ditemukan pada ikan, minyak ikan, kuning telur, dan sinar matahari.
Vitamin D dapat terbentuk secara alami ketika kulit terpapar sinar matahari secara langsung .
5. Mengatasi Depresi
Penelitian menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu mengatasi depresi. Khasiatnya
bagi kesehatan mental sudah banyak dibuktikan. Penderita depresi yang mengonsumsi suplemen
vitamin D mengalami perbaikan pada gejalanya. Adapun pada studi di Cambridge University
menunjukkan seseorang dengan defisiensi vitamin D memiliki tingkat kecemasan dan depresi
yang lebih tinggi.
D. SUMBER
Vitamin D dapat diperoleh bukan hanya dari makanan, tetapi juga dari sinar matahari. Sinar
matahari yang dibutuhkan oleh tubuh adalah ultraviolet B atau UVB dengan panjang
gelombang 290-315 nm. Radiasi UVB tidak dapat menembus kaca sehingga tidak bisa
menghasilkan vitamin bagi mereka yang ada di dalam ruangan. Kemampuan UVB menghasilkan
vitamin juga dipengaruhi oleh musim, lamanya waktu siang dalam sehari, waktu paparan,
keberadaan kabut, asap, kadar melanin kulit, dan penggunaan tabir surya. Meski begitu, juga bisa
memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin D melalui beberapa makanan seperti:
1. Ikan Salmon
Salah satu jenis makanan yang mengandung vitamin D adalah ikan salmon. Dalam 100
gram ikan salmon diketahui mengandung 526 IU vitamin D, sehingga sangat baik apabila
dikonsumsi satu porsi setiap minggunya. Ikan salmon ini dapat diolah dengan mudah. Anda bisa
memasaknya dengan cara dipanggang tanpa minyak atau mengukusnya setelah diberi bumbu
tambahan.
3. Telur
Selain kaya akan protein, telur juga merupakan salah satu makanan yang mengandung
vitamin D tinggi, terutama di bagian kuningnya. Dalam 100 gram telur diketahui mengandung
kurang lebih 85 IU vitamin D. Untuk memperoleh manfaatnya secara optimal, Anda bisa
mengolah telur dengan cara dikukus atau digoreng menggunakan sedikit minyak zaitun.
Namun, konsumsi kuning telur perlu dibatasi karena kandungan lemaknya berisiko
meningkatkan kolesterol jahat (LDL).
4. Daging Merah
Contoh makanan yang mengandung vitamin D berikutnya adalah daging merah, seperti
daging sapi, kambing, dan domba. Namun, daging merah juga mengandung lemak yang berisiko
menimbulkan kolesterol jika dikonsumsi secara berlebihan. Untuk meminimalisasi hal tersebut,
Anda dianjurkan untuk membatasi konsumsi daging merah sebanyak 50–70 gram per hari dan
mengolahnya tanpa menggunakan tambahan minyak.
Apabila mengalami intoleransi laktosa, Anda dapat memilih susu kacang kedelai untuk
membantu memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin D.
E. PROSES PENYERAPAN
Vitamin D yang diperoleh dari makanan akan masuk ke dalam mulut, melewati esophagus
dan masuk ke dalam lambung untuk dipisahkan dari zat gizi yang lain dengan bantuan HCL.
Vitamin D diserap dari saluran usus yang berikatan dengan lemak, itu membutuhkan garam
empedu untuk penyerapan, kemudian membentuk Misel.
Misel yang terbentuk memisahkan diri dalam acidic microclimate dari unstirred layer dan
vitamin D yang dibebaskan akan diserap di jejunum melalui difusi sederhana, bersama dengan
lipid lainnya. Duodenum merupakan tempat penyerapan paling cepat, distal adalah yang terbesar.
Vitamin D dimasukkan ke dalam kilomikron dalam enterosit dan, ketika dilepaskan, kilomikron
membawa vitamin dalam mesenteric lymph ke sirkulasi sistemik. Selama perjalanan di lymph,
sejumlah besar vitamin D dalam kilomikron ditransfer ke DBP (Vitamin D Binding Protein).
Hanya 50% dari dosis vitamin D yang diserap.
Di dalam tubuh, vitamin D diserap di usus dengan bantuan senyawa garam empedu. Setelah
diserap, vitamin ini kemudian akan disimpan di jaringan lemak (adiposa) dalam bentuk yang
tidak aktif.
Vitamin D3 di dalam hati diubah menjadi bentuk yang lebih aktif 25-hidroksi kolekalsiferol
[25(OH)D3] yang lima kali lebih aktif daripada vitamin D3. Bentuk [25(OH)D3] adalah bentuk
vitamin D yang paling banyak di dalam darah dan banyaknya bergantung pada konsumsi dan
penyingkapan tubuh terhadap matahari. Kemudian, [25(OH)D3] dibentuk lagi menjadi paling
aktif adalah kasitriol atau 1,25-dihidroksi kolekalsiferol [1.25 (OH)2D3] yang 10 kali lebih aktif
dari vitamin D3. Bentuk aktif ini dibuat oleh ginjal. Kalsitriol pada usus halus meningkatkan
absorpsi kalsium dan fosfor dan pada tulang meningkatkan mobilisasinya.
Sintesis kalsitriol diatur oleh taraf kalsium dan fosfor dalam serum. Hormon paratiroid (PTH)
yang dikeluarkan bila kalsium dalam serum rendah, tampaknya merupakan perantara yang
merangsang produksi [1.25 (OH)2D3] oleh ginjal. Jadi taraf konsumsi kalsium yang rendah
tercermin pada taraf kalsium serum yang rendah. Hal ini akan mempengaruhi sekresi PTH dan
peningkatan sintesis kalsitriol oleh ginjal. Taraf fosfat dari makanan mempunyai pengaruh yang
sama, tetapi tidak membutuhkan PTH.
Vitamin D diabsorpsi dalam usus halus bersama lipida dengan bantuan cairan empedu.
Vitamin D dari bagian atas usus halus diangkut oleh D-plasma dinding protein (DBP) ke tempat-
tempat penyimpanan di hati, kulit, otak, tulang, dan jaringan lain. Absorpsi vitamin D pada orang
tua kurang efisien bila kandungan kalsium makanan rendah. Kemungkinan hal ini disebabkan
oleh gangguan ginjal dalam memetabolisme vitamin D.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210716123216-260-668581/mengenal-
vitamin-d-manfaat-sumber-dan-dosis-harian
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/ketahui-berbagai-
manfaat-vitamin-d-dan-pentingnya-untuk-kesehatan-tubuh#:~:text=Vitamin
%20D2%20(ergocalciferol)%20berasal%20dari,terpapar%20sinar%20matahari
%20secara%20langsung.
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/perbedaan-vitamin-d2-dan-vitamin-d3/
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/makanan-yang-
mengandung-vitamin-d
https://www.kajianpustaka.com/2021/07/vitamin-d-definisi-metabolisme.html
WWW.JURNALADMIN.COM
Bahan ajar BIOKIMIA