Vitamin D
Benarkah sinar matahari mengandung Vitamin D?
Kalian pasti pernah melihat ibu-ibu yang “menjemur” bayi mereka dipagi hari saat matahari mulai muncul.
Banyak masyarakat kita beranggapan bahwa sinar matahari pagi baik untuk kesehatan tulang karena
“mengandung” vitamin D. Lantas benarkah sinar matahari pagi “mengandung” vitamin D?
Vitamin D merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin ini mempunyai karakteristik
yang berbeda dengan vitamin lainnya karena dapat disintetis dari dalam tubuh. Winarno (2004)
menjelaskan dari berbagai jenis vitamin D, namun yang paling penting adalah vitamin D2 (ergo kalsiferol)
dan vitamin D3 (7-dehidrokolesterol kolikolaferol.
Vitamin D yang terdapat dalam tubuh memerlukan sinar matahari agar menjadi vitamin yang aktif.
Fesseden and Joan (1986) lalu menjelaskan mekanisme pengaktifan vitamin D dari dalam tubuh dengan
bantuan sinar matahari. Vitamin D tersimpan dalam kulit manusia atau hewan dalam bentuk 7-
dehidrokolesterol. Struktur 7-dehidrokolesterol mengalami pembukaan cincin elektrosiklik karena adanya
pengaruh sinar matahari, sehingga menghasilkan triena. Dari triena atau yang disebut juga pravitamin D,
strukturnya mengalami pergeseran sigmatropik yang kemudian menghasilkan vitamin D3.
Vitamin D yang telah aktif ini kemudian disebarkan ke organ tubuh untuk dimanfaatkan atau disimpan
dalam hati.
2. Selain dalam kulit manusia, sumber vitamin seperti ergosterol yang umumnya ditambahkan dalam
susu juga dapat berubah menjadi vitamin D2 (ergo kalsiferol) berkat adanya sinar.
Vitamin D yang dikonsumsi dari makanan diserap bersama lemak dan masuk ke dalam saluran darah
melalui dinding usus kecil jejenum dan ileum dan diangkut ke dalam chyclomicron melalui sirkulasi limpa.
3. Pentingnya vitamin D
Vitamin D berperan penting dalam metabolisme kalsium dan fosfor. Berkat vitamin D, absorpsi
(penyerapan) kalsium oleh organ pencernaan akan diperbaiki dan kalsium dan fosfor dari tulang disebar.
Tidak hanya itu, vitamin D juga berperan dalam mengendalikan keseimbangan dan pengeluaran mineral
dalam darah.
Sehingga kekurangan vitamin ini akan mengakibatkan gangguan penyerapan kalsium dan fosfor pada
saluran pencernaan dan gangguan mineralisasi sruktur tulang dan gigi.
5. Kesimpulannya....
Jadi salah jika sinar matahari mengandung vitamin D ya guys yang benar sinar matahari mengaktifkan
vitamin D.
Vitamin D
Vitamin D adalah nutrisi yang bermanfaat untuk pembentukan tulang. Vitamin D
juga diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan jantung, otak, dan otot.
Vitamin D terbentuk secara alami ketika kulit terkena sinar matahari langsung. Bahkan,
sebagian besar kebutuhan vitamin D terpenuhi lewat paparan sinar matahari. Selain itu,
vitamin D juga terkandung dalam beberapa jenis makanan, seperti jamur, kuning telur,
serta ikan.
Meski demikian, tidak sedikit orang yang mengalami kekurangan vitamin D. Hal ini
biasanya terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup, atau tidak
efektif dalam menyerap vitamin D. Pada kondisi tersebut, dibutuhkan suplemen untuk
mencegah kekurangan vitamin D.
Jenis utama vitamin D adalah vitamin D2 dan vitamin D3. Vitamin D2 berasal dari
tumbuhan dan makanan yang diperkaya vitamin D2 itu sendiri, sedangkan vitamin D3
berasal dari hewan. Kedua jenis vitamin ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan
sirup.
Merek dagang vitamin D: Biovitan, Calnic Plus, Cerebrofort Gold Rasa Strawberry,
Hufalysin New, Calcifos, Nutrahealth Vitamin D3 400 IU, Obipluz, Nutrimax Nutri Kidz,
Healthy Choice Junior Rasa Strawberry, Osfit.
Apa Itu Vitamin D?
Golongan Suplemen
• Kondisi: hipoparatiroid
50.000-200.000 IU, 1 kali sehari.
• Kondisi: rakitis
12.000-500.000 IU, 1 kali sehari.
Dosis anak-anak
• Kondisi: hipofosfatemia
40.000-80.000 IU, 1 kali sehari.
• Kondisi: rakitis
12.000-500.000 IU, 1 kali sehari.
Kebutuhan harian
Usia Kebutuhan (IU/hari)
• Mulut kering
• Sensasi logam di mulut
• Tidak nafsu makan
• Berat badan menurun
• Tubuh mudah lelah
• Sakit kepala
• Sembelit
• Mual dan muntah
• Hiperkalsemia atau kelebihan kalsium dalam darah
• Kerusakan ginjal
• Gangguan irama jantung
Waspadai Kekurangan Vitamin D dari Sekarang
Kekurangan vitamin D sering kali sulit terdeteksi karena gejalanya yang tidak
spesifik. Padahal, kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko terjadinya
masalah pada tulang, seperti penyakit rakitis dan osteoporosis, serta
melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Berdasarkan rekomendasi angka kebutuhan gizi dari Kementrian Kesehatan, vitamin D
perlu dikonsumsi sebanyak 15 mikrogram (mcg) per hari oleh anak-anak, remaja, dan
orang dewasa hingga usia 65 tahun. Sedangkan untuk lansia di atas usia 65 tahun,
dosis vitamin D yang dianjurkan adalah 20 mcg per hari.
• Sesak napas.
• Kram dan kejang otot.
• Pertumbuhan lebih lambat.
• Terlambat tumbuh gigi dan berjalan.
• Nyeri tulang.
Selain gejala-gejala di atas, bentuk kaki yang bengkok dapat menjadi tanda anak
kekurangan vitamin D. Mudah terserang penyakit juga bisa menandakan anak
mengalami defisiensi vitamin D, karena kekurangan vitamin ini dapat melemahkan daya
tahan tubuh.
Beberapa gejala kekurangan vitamin D di atas bisa menyerupai tanda dan gejala
penyakit lain. Untuk memastikannya, diperlukan pemeriksaan ke dokter. Dokter dapat
melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar vitamin D di dalam tubuh.
Bahaya Kekurangan Vitamin D
Kekurangan vitamin D tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, kondisi ini bisa
meningkatkan risiko seseorang mengalami sejumlah gangguan kesehatan.
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kekuatan
tulang. Biasanya ditandai dengan tulang kaki yang bengkok. Pada anak-anak, kondisi
ini disebut penyakit rakitis, sedangkan pada orang dewasa, disebut osteomalacia.
Selain gangguan tulang, defisiensi vitamin D juga diketahui dapat meningkatkan risiko
terjadinya beberapa penyakit, seperti:
• Osteoporosis.
• Radang sendi.
• Penyakit infeksi, seperti pneumonia, sepsis, dan TBC.
• Depresi
• Sakit kepala dan migrain.
• Demensia.
• Diabetes.
• Obesitas
• Penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi, gagal jantung, dan penyakit jantung.
• Multiple sclerosis.
• Rambut rontok.
• Kanker, seperti kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker prostat.
Ibu hamil yang kurang asupan vitamin D berisiko mengalami sejumlah komplikasi
kehamilan, seperti diabetes gestasional, preeklampsia, dan kelahiran prematur, serta
berisiko tinggi melahirkan secara caesar.
• Mengonsumi makanan yang kaya akan vitamin D, seperti susu sapi, susu kedelai,
yogurt, telur, dan minyak ikan. Makanan laut, seperti ikan sarden dan tuna, juga
merupakan sumber vitamin D yang baik untuk dikonsumsi.
• Berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 20-30 menit, setidaknya 2 kali seminggu.
• Mengonsumsi suplemen vitamin D, jika diperlukan.