Anda di halaman 1dari 67

RUMKIT TK II MOH RENOVASI BANGUNAN RUMAH SAKIT

RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL Kepala Rumah Sakit

dr.Dian Andriani,Sp.KK,M.Biomed,MARS
Kolonel Ckm (K) NRP 32550

PENGERTIAN Renovasi adalah pembangunan ulang atau pembetulan .


Bangunan adalah sarana, prasarana atau infrastruktur
dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam
membangun peradabannya seperti halnya jembatan dan
kontruksinya serta rancangannya.
Renovasi Bangunan Rumah sakit adalah pembangunan
ulang atau pembetulan sarana, prasarana atau infrastruktur
yang dilakukan di rumah sakit.

TUJUAN 1.Melindungi pasien, keluarga dan petugas dari debu


2.Melindungi pasien, keluarga dan petugas dari kebisingan
3.Melindungi pasien, keluarga dan petugas dari pencemaran
air, dan udara

KEBIJAKAN Keputusan Kepala RS TK II MOH RIDWAN MEURAKSA


Nomor Kep/ / / 2017
RUMKIT TK II MOH RENOVASI BANGUNAN RUMAH SAKIT
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2 dari 3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

PROSEDUR 1.Panitia Pengendali Infeksi Rumah Sakit harus dilibatkan


dalam tim perencanaan untuk rekontruksi / renovasi
bangunan Rumah sakit
2.Renovasi yang dilakukan menimbulkan getaran/ suara/
kebisingan maka renovasi harus dilakukan pada siang hari.
3.Renovasi yang dilakukan menimbulkan debu/ asap maka
area tersebut tidak boleh dilewati untuk transportasi
pasien,petugas dan pengunjung rumah sakit, kemudian area
tersebut harus ditutup agar penyebaran debu tidak meluas
kesegala arah.
4.Renovasi yang dilakukan di ruang operasi maka ruang
operasi tidak boleh digunakan.
5.Bila renovasi dilakukan di ruang perawatan maka ruang
perawatan harus dikosongkan / pasien harus dipindahkan ke
ruang perawatan lain.
6.PPIRS memberikan masukan desain yang berhubungan
dengan infeksi mulai awal pembangunan proses dan sampai
selesai.
7.Sebelum pelaksanaan pembangunan dan renovasi
bangunan. Panitia PPIRS, K3RS dan Unit Sanitasi
Lingkungan memberikan edukasi kepada pihak
perencanaan dan pelaksana proyek.
8.Sebelum pelaksanaan pembangunan/ renovasi dan
pembongkaran bangunan, pihak pelaksana proyek harus
menutup area kerja dan memasang informasi bahwa area
RUMKIT TK II MOH RENOVASI BANGUNAN RUMAH SAKIT
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 3 dari 3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

tersebut sedang ada pembangunan/ renovasi dan


pembongkaran sesuai standar K3RS dan PPI.
9.Selama proses pembangunan pelaksana proyek wajib
mengenakan APD
10.Selama dalam proses pembangunan , Tim pengawas
proyek ( Bagian Teknik, Panitia PPIRS, K3RS dan Unit
Sanitasi Lingkungan) melakukan monitoring terhadap
pelaksanaan pekerjaan sesuai surat kesepakatan bersama.

UNIT TERKAIT 1.Instalasi Rawat Inap


2.Instalasi Rawat Jalan
3.IGD
4.OK
5.Haemodialisa
RUMKIT TK II MOH PENGELOLAAN LIMBAH
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL Kepala Rumah Sakit

dr.Dian Andriani,Sp.KK,M.Biomed,MARS
Kolonel Ckm (K) NRP 32550

PENGERTIAN Pengelolaan limbah adalah upaya kegiatan pengelolaan


sumber infeksi berupa limbah padat,cair,dan gas yang telah
terkontaminasi (secara potensi sangat berbahaya) atau tidak
terkontaminasi yang harus dikelola dengan baik dan
benar,mulai pemisahan sampah,pengemasan sampai
pembuangan akhir:
a.Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi
dengan darah, cairan tubuh pasien, ekskresi,sekresi yang
dapat menularkan orng lain.
b.Limbah non infeksius adalah limbah yang dihasilkan dari
kegiatan rumah sakit diluar medis yang berasal dari dapur,
perkantoran, taman dan halaman yang dapat dimanfaatkan
kembali ( apabila ada teknologi)
c.Limbah benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki
sudut tajam atau runcing yang dapat memotong atau
menusuk kulit.
RUMKIT TK II MOH
RIDWAN MEURAKSA PENGELOLAAN LIMBAH

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

TUJUAN 1.Mencegah penularan yang disebabkan oleh limbah baik


bagi pasien, pengunjung, tenaga kesehatan serta
melindungi masyarakat sekitarnya dari bahaya pencemaran
limbah yang berasal dari rumah sakit.
2.Semua limbah yang terdapat di lingkungan rumah sakit (
baik didalam atau diluar ) dapat ditangani dengan baik.
3.Menjaga citra rumah sakit dan keindahan.

KEBIJAKAN Keputusan Kepala RS TK II MOH RIDWAN MEURAKSA


Nomor Kep / / / 2017

PROSEDUR A.Limbah Infeksius


1.Gunakan tempat sampah tertutup yang
menggunakan plastic warna kuning
2.Gunakan wadah tahan tembus untuk pembuangan
semua benda tajam.
3.Letakkan tempat sampah dilokasi yang mudah
terjangkau.
4.Peralatan yang dipakai untuk mengumpulkan dan
mengangkat limbah tidak boleh dipakai untuk
keperluan lain.
5.Apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh
limbah,maka harus diangkat.
6.ikat rapat kantong plastis apabila limbah tersebut
akan dibuang ke TPS.
RUMKIT TK II MOH PENGELOLAAN LIMBAH
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 3 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

7.Cuci semua wadah limbah dengan larutan


pembersih desinfektan.(Larutan klorin 0,5% + sabun
anti septik) dan bilas teratur dengan air,dan keringkan
8.Gunakan APD ketika menangani limbah ( sarung
tangan rumah tangga sampai menutup siku dan
sepatu pelindung tertutup).
9.Limbah diangkut menggunakan troli khusus
langsung dan dikumpulkan di TPS untuk segera
diangkut ke RSPAD untuk dimusnahkan di inserator
sebagai pembuangan akhir.
10.Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
antiseptic.
B.Limbah Non Infeksius
1.Gunakan tempat sampah tertutup yang dilapisi
plastic warna hitam
2.Gunakan wadah tahan tembus untuk pembuangan
semua benda-benda tajam.
3.Letakkan tempat sampah di lokasi yang mudah
dijangkau.
4.Peralatan yang dipakai untuk mengumpulkan dan
mengangkat limbah tidak boleh dipakai untuk
keperluan lain ( sebaiknya menandai tempat sampah
yang infeksius).
RUMKIT TK II MOH PENGELOLAAN LIMBAH
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 4 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

5.apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh limbah


maka harus diangkut.
6.Ikat rapat kantong plastic apabila limbah tersebut
akan dibuang ke TPS.

7.Cuci semua wadah limbah dengan larutan


pembersih desinfektan ( larutan klorin 0,5%+ sabun
antiseptic ) dan bilas teratur dengan air.
8.Gunakan APD ketika menangani limbah ( sarung
tangan rumah tangga sampai menutupi siku dan
sepatu pelindung tertutup)
9.Limbah diangkut menggunakan troli khusus
langsung buang di Tempat Pembuangan Sampah
Sementara (TPS)
10.Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
antiseptic.

C.Limbah Benda Tajam


1.Jangan mematahkan atau menekuk benda tajam
RUMKIT TK II MOH PENGELOLAAN LIMBAH
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 5 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

2.Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis


pakai ( recapping).
3.Segera buang limbah tajam pada tempat khusus (
safety box) yang tertutup, tahan busuk dan aman.
4.Wadah benda tajam diletakkan dekat lokasi
tindakan
5.Apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh
limbah, maka harus diangkut.
6.Gunakan APD ketika menangani limbah,( sarung
tangan rumah tangga sampai menutup siku dan
sepatu pelindung tertutup).
RUMKIT TK II MOH PENGELOLAAN LIMBAH
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 6 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

7.Limbah diangkut menggunakan troli khusus


langsung dan dikumpulkan di TPS untuk segera
diangkut ke RSPAD untuk dimusnahkan di
insenerator sebagai pembuangan akhir.

UNIT TERKAIT 1. IGD


2.Instalasi Rawat Inap
3.Instalasi Rawat Jalan
4.OK
5. Instalasi Jangwat
6.ICU
7.Haemodialisa
8.Unit Kesling
9. Cleaning Service
RUMKIT TK II MOH PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM / BENDA
RIDWAN MEURAKSA TAJAM

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL Kepala Rumah Sakit

dr.Dian Andriani,Sp.KK,M.Biomed,MARS
Kolonel Ckm (K) NRP 32550

PENGERTIAN Penatalaksanaan tertusuk jarum dan benda tajam adalah


salah satu upaya pencegahan dan pengnendalian infeksi
terhadap petugas yang tertusuk benda yang memiliki sudut
tajam atau runcing yang menusuk, memotong, melukai kulit
seperti jarum suntik, jarum jahit bedah, pisau skapel, gunting
atau benang kawat.

TUJUAN Melindungi petugas kesehatan, siswa, petugas kebersihan,


pengunjung dari perlukaan dan tertular penyakit seperti
hepatitis B, Hepatitis C dan HIV

KEBIJAKAN Keputusan Kepala RS TK II Moh Ridwan Meuraksa


Nomor Kep / / / 2017
RUMKIT TK II MOH PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM / BENDA
RIDWAN MEURAKSA TAJAM

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2 dari 3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

PROSEDUR 1.Jangan panic


2.Segera desinfektan dengan alcohol dan cuci dengan air
mengalir menggunakan sabun atau cairan antiseptic
3.Lapor ke panitia PPIRS dan K3RS, kemudian akan
melakukan tindak lanjut
4.Menentukan status pasien sebagai sumber jarum dan
benda tajam bekas pakai terhadap status HIV, HBV, HCV
5.Petugas yang terpapar diperiksa status HIV,HBV,HCV,jika
tidak diketahui sumber paparannya.
6.Bila status pasien bebas HIV, HBV,HCV dan bukan dalam
masa inkubasi tidak perlu tindakan khusus untuk petugas,
tetapi bila diragukan dapat dilakukan konseling
7.Bila status pasien HIV, HBV,HCV, positif maka tentukan
status HIV, HBV, HCV petugas kesehatan tersebut.
8.a Apabila status pasien HIV harus diberikan profilaksis
pajanan berupa obat ARV dalam waktu kurang dari 4 jam,
diberikan selama 24 hari, tes HIV diulang setelah 6 minggu,
3 bulan, dan 6 bulan.
b Apabila status pasien Hepatitis B dilakukan pemeriksaan
HBsAg dan anti HBS ( belum vaksinasi)
c Hasil HBsAg positif rujuk ke dokter poliklinik penyakit
dalam untuk mendapatkan terapi
RUMKIT TK II MOH PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM / BENDA
RIDWAN MEURAKSA TAJAM

No. Dokumen No.Revisi Halaman 3 dari3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

d Hasil HBsAg negative diberikan seri vaksinasi Hepatitis:


Imunisasi Hepatitis bulan I, III. dan V selanjutnya ke
Poliklinik Penyakit Dalam.

UNIT TERKAIT 1. IGD


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. OK
5. Instalasi Anestesi
6. ICU
7. Haemodialisa
8.Unit Jangmed
9. Cleaning Service
RUMKIT TK II MOH
RIDWAN MEURAKSA PENGADAAN BAHAN DAN ALAT YANG MELIBATKAN
PANITIA PPI

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL Kepala Rumah Sakit

dr.Dian Andriani,Sp.KK,M.Biomed,MARS
Kolonel Ckm (K) NRP 32550

PENGERTIAN Perencanaan pengadaan kebutuhan bahan dan alat


kesehatan yang melibatkan Tim PPI RS adalah
kegiatan menyusun rencana anggaran biaya dan
persyaratan teknis pengadaan kebutuhan barang (
cuci tangan, APD, Tisue, tempat sampah ,cairan
antiseptic, pencucian alat, dan fasilitas penunjang
lain) untuk operasional kegiatan di seluruh unit
pelayanan.

TUJUAN Terpenuhinya kebutuhan operasional di unit


pelayanan sesuai standar yang berlaku dalam upaya
mencegah dan mengendalikan infeksi di Rumah
Sakit.

KEBIJAKAN Keputusan Kepala RS TK II Moh Ridwan Meuraksa


Nomor Kep / / / 2017
RUMKIT TK II MOH PENGADAAN BAHAN DAN ALAT YANG MELIBATKAN
RIDWAN MEURAKSA PANITIA PPI

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2 dari3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

PROSEDUR 1. Setiap Instalasi / ruangan bersama Panitia PPIRS


merencanakan kebutuhan rutin sarana dan alat
kesehatan selama 1 tahun anggaran.
2. Pihak rekana yang ditunjuk oleh bagian pengadaan
melakukan uji kelayakan/ uji klinis dengan Tim PPIRS
mendapatkan rekomendasi.
3. Tim PPIRS memberikan rekomendasi hasil uji
kelayakan yang telah dilakukan / uji coba kepada
bagian pengadaan apakah layak atau tidak layak
untuk digunakan di instalasi pelayanan.
4. Rencana kebutuhan dari institusi pelayanan
diajukan ke bagian pengadaan untuk diteruskan oleh
pimpinan.
5. Setelah disetujiu oleh pimpinan, bagian pengadaan
melakukan pembelanjaan kebutuhan.
6. Alat kesehatan yang sudah ada dilakukan
penyimpanan di gudang material
7. Panitia PPIRS kemudian melakukan pengecekan di
gudang material.
8. Setelah PPM dikeluarkan, maka bagian gudang
akan mendistribusikan ke instalasi / ruangan yang
akan membutuhkan
RUMKIT TK II MOH PENGADAAN BAHAN DAN ALAT YANG MELIBATKAN
RIDWAN MEURAKSA PANITIA PPI

No. Dokumen No.Revisi Halaman 3 dari3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

.
9. Dalam kurun waktu 6 bulan sampai 1 tahun panitia
PPIRS melakukan evaluasi untuk melihat apakah
kualitas bahan dan barang tersebut masih baik.
10. Apabila masih memenuhi persyaratan,
pengadaan akan dilanjutkan penggunaannya.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawai Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. ICU
4. IGD
5. Unit Haemodialisa
6. Unit Laboratorium
7. Unit Radiologi
8. Manajemen RS
RUMKIT TK II MOH PENCATATAN DAN PELAPORAN SURVEILENS INFEKSI
RIDWAN MEURAKSA RUMAH SAKIT

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL Kepala Rumah Sakit

dr.Dian Andriani,Sp.KK,M.Biomed,MARS
Kolonel Ckm (K) NRP 32550

PENGERTIAN 1.Pencatatan dan pelaporan adalah suatu kegiatan


mencatat semua data yang berkaitan dengan infeksi
rumah sakit pada saat surveilens pasien di ruangan,
untuk selanjutnya dibuat laporan, evaluasi dan tindak
lanut.
2.Pencatatan dan pelaporan hasil surveilens adalah
catatan hasil surveilens ha\rian pada pasien yang
dirawat disuatu ruangan dan mendapat tindakan
medis.

TUJUAN 1.Sebagai dasar analisa, alat informasi dan


komunikasi
2. Sebagai dokumentasi dan evaluasi
3. Sebagai sumber data untuk penelitian lebih lanjut
RUMKIT TK II MOH PENCATATAN DAN PELAPORAN SURVEILENS INFEKSI
RIDWAN MEURAKSA RUMAH SAKIT

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2 dari 3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

KEBIJAKAN Keputusan Kepala RS TK II Moh Ridwan Meuraksa


Nomor Kep / / / 2017

PROSEDUR 1.Pencatatan data infeksi rumah sakit dilakukan oleh IPCLN


di ruang perawatan, meliputi nama pasien, mumur, jenis
kelamin, nomor dokumen medic, nama ruangan, lokasi
infeksi, tanggal infeksi, hasil biakan dan pola kerentanan
antimicrobial.Data tambahan yang diperlukan adalah nama
dokter dan perawat yang menangani, jenis tindakan infasif
yang dilakukan sebelum terjadi infeksi dan antibiotic yang
diberikan.
2.Data hasil surveilens dikumpulkan ke Tim PPIRS setiap
bulan lambat pada tanggal 5, dan IPCN mengevaluasi
kelengkapan pengisian data yang dituangkan dalam
surveilens.
3. Tim PPIRS merekapitulasi kasus infeksi rumah sakit yang
terjadi disemua ruangan kemudian mengolah data yang
dikumpulkan untuk menjadi bahan laporan. Selanjutnya
didiskusikan laporan kasus infeksi yang telah ditemukan
secara internal untuk dianalisa dan evaluasi.
4. Ketua Tim PPIRS mengirimkan hasil laporan kasus infeksi
tersebut ke komite PPIRS membuat saran, dan rekomendasi
ke pimpinan dan komite medic dalam bentuk laporan, table
dan narasi setiap bulan.
RUMKIT TK II MOH
RIDWAN MEURAKSA PENCATATAN DAN PELAPORAN SURVEILENS INFEKSI
RUMAH SAKIT

No. Dokumen No.Revisi Halaman 3 dari 3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

5. Tim PPIRS mensosialisasikan dan mendistribusikan


laporan bulanan ke seluruh unit perawatan.
6. Setiap tiga bulan sekali laporan infeksi rumah sakit dikirim
ke Dinas Kesehatan DKI.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. IGD
4. OK
5. Unit Haemodialisa
RUMKIT TK II MOH SOSIALISASI PPI
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL Kepala Rumah Sakit

dr.Dian Andriani,Sp.KK,M.Biomed,MARS
Kolonel Ckm (K) NRP 32550

PENGERTIAN Sosialisasi PPI adalah sebuah proses penanaman atau


transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi
ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau
masyarakat tentang pencegahan dan pengendalian infeksi.
Sosialisasi PPI ditujukan kepada pengawai ( baru dan lama )
, siswa , Cleaning service, pasien, penujung dan petugas
kantin.

TUJUAN 1. Mengupayakan agar pegawai baru ( baru dan lama)


siswa, cleaning service, pasien, pengunjung dan petugas
kantin mampu mengetahui dan memahami serta
melaksanakan upaya pengendalian infeksi di RS
2. Agar dapat menjadi bagian dari kegiatan-kegiatan
pengendalian infeksi
RUMKIT TK II MOH SOSIALISASI PPI
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2 dari 3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

KEBIJAKAN Keputusan Kepala RS TK II Moh Ridwan Meuraksa


Nomor Kep/ / / 2017

PROSEDUR 1.Menyiapkan materi up date yang akan disosialisasikan


tentang PPI
2.Koordinasi dengan bagian terkait tentang rencana
kegiatan sosialisasi
3.Koordinasi dengan bagian terkait tentang pembuatan
jadwal pelaksanaan sosialisasi
4.Pelaksanaan sosialisasi dilakukan oleh panitia PPIRS
yang telah mengikuti pelatihan dasar dan lanjuta PPI
5. Setalah sosialisasi dilaksanakan, panitia PPI membuat
laporan untuk disampaikan kepada pimpinan/ Karumkit
6.Karumkit akan memberikan saran dan rekomendasi
terhadap laporan yang dibuat.
7.Laporan digunakan kelengkapan standarisasi penilaian
akreditasi.
RUMKIT TK II MOH SOSIALISASI PPI
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 3 dari 3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

UNIT TERKAIT 1. Komite PPIRS


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. IGD
5. OK
6. Unit Haemodialisa
7. Cleaning Service
RUMKIT TK II MOH PENGENDALIAN KLB INFEKSI RUMAH SAKIT
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL Kepala Rumah Sakit

dr.Dian Andriani,Sp.KK,M.Biomed,MARS
Kolonel Ckm (K) NRP 32550

PENGERTIAN 1.Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah terjadinya peningkatan


jum;ah penderita tertentu atau kematian yang disebabkan
oleh penyakit tertentu disuatu tempat tertentu sebesar dua
kali atau lebih dibandingkan dengan kurun waktu
sebelumnya atau sebelumnya tidak ada kasus – kasus
tersebut berhubungan secara epidemiologis.
2.Surveilnes infeksi rumah sakit adalah suatu kegiatan
pengamatan yang sistematis, aktif dan terus menerus
terhadap kejadian dan penyebaran penyakit kepada suatu
populasi serta kejadian / peristiwa yang mempengaruhi
resiko terjadinya penyakit tersebut.
3.Tim PPIRS terdiri dari anggota multidisiplin di rumah sakit
yang bertanggung jawab penuh terhadap pencegahan dan
pengendalian infeksi rumah sakit.
RUMKIT TK II MOH PENGENDALIAN KLB INFEKSI RUMAH SAKIT
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

TUJUAN 1. Mengurangi resiko terjadinya KLB infeksi rumah sakit


pada pasien yang dirawat, petugas dan pengunjung RS Moh
Ridwan Meuraksa.
2. Mengidentifikasi secara dini terjadinya KLB infeksi Rumah
sakit.
3. Tata laksana apabila terjadi KLB infeksi Rumah sakit
4. Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut Pola Kuman
yang ada di Rs Moh Ridwan Meuraksa
5. Menjamin mutu pelayanan rumah sakit.

KEBIJAKAN Keputusan Kepala RS TK II Moh Ridwan Meuraksa


Nomor Kep/ / / 2017

PROSEDUR A.Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah


Sakit (PPIRS)
1.Menerima laporan dari IPCN/ Ruangan / bahwa telah
terjadi dugaan KLB di ruangan
2.Menginvestigasikan lapangan untuk memastikan KLB
3.Melaporkan kejadian tersebut kepada Ka Panitia PPIRS ,
tembusan Yanmed dan ruangan yang bersangkutan
4.Mengadakan rapat khusus untuk mengevaluasi KLB dan
berkoordinasi dengan instalasi / unit / bagian terkait
RUMKIT TK II MOH PENGENDALIAN KLB INFEKSI RUMAH SAKIT
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 3 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

5.Apabila diperlukan mengusulkan kepada Ka Panitia PPIRS


untuk mengisolasi ruangan atau mengisolasi pasien yang
bersangkutan yang dianggap tercemar infeksi

B.Infection Prevention Control Nurse (IPCN )


1. Mengidentifikasi secara dini adanya KLB di ruangan
2. Melaporkan ke PPIRS
3. Berkoordinasi dengan Panitia Infeksi Rumah Sakit dan
instalasi/ ruangan yang bersangkutan dalam hal tata laksana
KLB
4. Melakukan pemantauan secara khusus dan berkala agar
tidak terjadi KLB berulang.

C.Perawatan Ruangan
Melaksanakan tindakan untuk mencegah infeksi rumah sakit
dengan cara melakukan isolasi terhadap pasien:
- Bila pasien dirawat bersama penderita lain, maka
dipindahkan ke kamar isolasi
- Bila pasien dalam kamar 2 orang, maka yang
sehat dipindahkan dan kamar tersebut menjadi
kamar isolasi
RUMKIT TK II MOH PENGENDALIAN KLB INFEKSI RUMAH SAKIT
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 4 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

- Bila pasien sendiri, kamar berubah menjadi


isolasi.
1. Mengambil bahan dari berbagai lokasi tersangka sumber
infeksi untuk dibiakkan dan antibiogram sampai
ditemukan sumber infeksi dan mengirim ke instalasi
Patologi Klinik.
2. Memasang kabel biru di tempat penampungan bahan
pemeriksaan laboratorium pasien penyakit menular
disertai tulisan : AWAS BAHAN MENULAR.
3. Memisahkan linen yang dipakai pasien dalam kantong
plastic dengan tanda / label tertentu (Merah) , dean
mengirim ke Laundry RS Moh Ridwan Meuraksa
menggunakan troly linen kotor.
4. Mengumpulkan semua kotoran dari pasien, tinja / urine
dan membuang sesuai prosedur biasa.
5. Memisahkan semua alat berkas pakai yang habis pakai
seperti kassa dll ke dalam wadah sampah medis yang
berlapiskan kantong kuning dan mengirim ke Incenerator
RS Moh Ridwan Meuraksa untuk segera dimusnahkan.
6. Semua alat bekas pakai yang tidak habis pakai
dimasukkan ke dalam kantong terpisah untuk dibawa
dengan troly tersendiri untuk dicuci, di desinfeksi dan
disterilkan di TSSU (Sterilisasi )
RUMKIT TK II MOH PENGENDALIAN KLB INFEKSI RUMAH SAKIT
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 5 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

7. Selama pelaksanaan prosedur tetap berprinsip pada


kaidah- kaidah kewaspadaan standar.
D. Infection Prevention Control Link Nurses (IPCLN ) / Tim
Pelaksana Ruangan
1.Mencatat setiap kejadian infeksi nosocomial di
ruangan sesuai prosedur Pelaksana Surveilens
Infeksi Nosokomial
2.Mencatat data tambahan yang dibutuhkan untuk
Investigasi KLB antara lain:
- Sumber penularan
- Cara penularan
-Aspek lain yang diperlukan untuk
penanggulangan atau memutuskan rantai
penularan.
3.Melaksanakan ronde bersama IPCN untuk mencari
adanya indikasi sumber infeksi.
4.Berkoordinasi dengan seluruh personil di unit
kerjanya untuk memberikan klarifikasi – klarifikasi
perihal yang terkait dengan KLB pelaksanaan SPO
secara benar.
5.Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi,
mengadakan upaya peningkatan pengendalian
infeksi.
RUMKIT TK II MOH PENGENDALIAN KLB INFEKSI RUMAH SAKIT
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 6 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

6. Tetap berkordinasi secara intensif kepada Panitia


PPIRS.

UNIT TERKAIT 1.Kepala RS Moh Ridwan Meuraksa beserta staf


2.Komite Medik
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Rawat Inap
5. IGD
6. OK
7.Anestesi
8. Instalasi Farmasi
9. Instalasi Patologi Klinik
10.Unit Gizi
11. Unit Kesling
12. Unit Jangdiagnostik
13. Unit Teknik
RUMKIT TK II MOH PENGAMBILAN SPECIMEN PADA DUGAAN INFEKSI
RIDWAN MEURAKSA AKIBAT PEMASANGAN INFUS PADA CVL

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 5

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL Kepala Rumah Sakit

dr.Dian Andriani,Sp.KK,M.Biomed,MARS
Kolonel Ckm (K) NRP 32550

PENGERTIAN Infeksi luka pada pasien terpasang CVL ( Catheter


Venous Line ) adalah infeksi yang terjadi pada tempet
pemasangan infuse dan timbul tanda- tanda radang
seperti bengkak ( tumor ), Kemerahan ( rubor ), panas
setempat ( calor ), dan rasa nyeri ( dolor ).
Pengambila specimen pada dugaan pasien infeksi
akibat pemasangan infuse pada CVL adalah
pengambilan specimen yang dilakukan pada pasien
yang terpasang infuse via CVL dengan mengambil
sampel darah dan ujung cathteter infuse CVL untuk
diperiksa kultur kuman di laboratorium mikrobiologi.

TUJUAN Untuk mendapatkan bahan speciemen darah dan


potongan ujung kateter pada pasien dengan infeksi
aliran darah yang diduga berasal dari infeksi luka
infuse pasien terpasang CVL.
RUMKIT TK II MOH PENGAMBILAN SPECIMEN PADA DUGAAN INFEKSI
RIDWAN MEURAKSA AKIBAT PEMASANGAN INFUS PADA CVL

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2 dari 5

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

KEBIJAKAN Keputusan Kepala RS TK II Moh Ridwan Meuraksa


Nomor Kep / / / 2017

PROSEDUR Persiapan Alat:


1. Alkohol 70%
2. Kapas
3. Sarung tangan steril
4. Spuit 5 cc
5. Media biakan darah
6. Untuk sample ujung kateter infuse digunakan
media
7. Transport ( stuart )
8. Plester
9. Bengkok

A. Prosedur Pengambilan Speciemen darah


1.Isi formulir permintaan permintaan pemeriksaan
2.Cuci tangan sesuai prosedur
3.Beritahu pasien informasi dan prosedur tindakan
4.Pilih dan kaji kondisi vena, pastikan vena yang
dipilih tidak rusak.
5.Pasang pengalas dibawah area vena yang
dipilih
RUMKIT TK II MOH PENGAMBILAN SPECIMEN PADA DUGAAN INFEKSI
RIDWAN MEURAKSA AKIBAT PEMASANGAN INFUS PADA CVL

No. Dokumen No.Revisi Halaman 3 dari 5

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

6.Pakai sarung tangan


7. Bersihkan area penusukan dengan alcohol
70%, dengan area melingkar dari dalam keluar
8.Desinfeksi dengan menggunakan larutan
providione iodine 10% atau chlorhexidine.
9.Diamkan selama 2 menit
10. Bersihkan daerah tersebut dengan alcohol
70% , biarkan sampai kering (tidak boleh
ditiup)
11.Lakukan pengambilan darah dengan
mempertahankan kesterilan area penusukan.
12.Buka penutup botol media dan lakukan
desinfeksi pada bagian karet yang akan
ditusuk.
13.Masukan darah ke botol media biarkan
dengan mempertahankan teknik aseptic.
14.Segera campur darah yang ada didalam
botol media tersebut dengan cara membolak-
balikkan
15.Tulis nama, ruangan, tanggal dan jam
pengambilan pada botol media
16. Lepaskan sarung tangan
RUMKIT TK II MOH PENGAMBILAN SPECIMEN PADA DUGAAN INFEKSI
RIDWAN MEURAKSA AKIBAT PEMASANGAN INFUS PADA CVL

No. Dokumen No.Revisi Halaman 4 dari 5

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

17. Lakukan cuci tangan sesuai dengan SPO


18.Segera kirim ke laboratorium.

B.Prosedur Pengambilan Speciemen ujung kateter


infuse ( dilakukan oleh 2 orang )
1.Isi formulir permintaan pemeriksaan
2.Cuci tangan sesuai prosedur
3.Beritahukan pasien
4.Pakai sarung tangan
5.Hentikan aliran infus
6.Bersihkan area penusukan infuse dengan
alcohol 70% dengan arah melingkar dari dalam
keluar
7.Diamkan sampai kering
8.Lakukan penarikan keteter infuse, petugas
kedua melakukan penekanan daerah
penusukan infuse dengan menggunakan
kapas alcohol, kemudian ditekan dengan
plester.
9.Dengan menggunakan gunting steril,
petugas pertama melakukan pengguntingan
ujung kateter infus. Sedangkan petugas kedua
RUMKIT TK II MOH PENGAMBILAN SPECIMEN PADA DUGAAN INFEKSI
RIDWAN MEURAKSA AKIBAT PEMASANGAN INFUS PADA CVL

No. Dokumen No.Revisi Halaman 5 dari56

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

membuka media transport, menerima


potongan ujung kateter tersebut dan menutup
kembali.
10.Tuliskan nama, ruangan, tanggal dan jam
pengambilan pada botol media
11.Lepaskan sarung tangan
12.Cuci tangan sesuai SPO
13.Segera kirim ke laboratorium

UNIT TERKAIT 1.IGD


2.Instalasi Rawat Inap
3.Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Patologi Klinik
RUMKIT TK II MOH ETIKA BATUK
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 2

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL Kepala Rumah Sakit

dr.Dian Andriani,Sp.KK,M.Biomed,MARS
Kolonel Ckm (K) NRP 32550

PENGERTIAN :Batuk adalah pertahanan tubuh disaluran pernafasan


dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi
tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya
lender, makanan, debu, asap, dan sebagainya.
Etika adalah suatu norma atau aturan yang berlaku
pada masyarakat.
Etika batuk adalah cara penting untuk mengendaliakn
penyebaran infeksi disumbernya.

TUJUAN 1.Agar tidak menularkan batuk terhadap orng lain


2.Mencegah terjadinya penyebaran virus di udara dan
lingkungan disekitarnya.

KEBIJAKAN Keputusan Kepala RS TK II Moh Ridwan Meuraksa


Nomor Kep / / /2017
RUMKIT TK II MOH ETIKA BATUK
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2 dari 2

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

PROSEDUR Semua pasien pengunjung dan petugas kesehatan


harus dianjurkan untuk selalu mematuhi etika batuk
dan kebersihan pernafasan untuk mencegah sekresi
pernafasan, yaitu dengan cara:
1. Tutup hidung dan mulut anda dengan
menggunakan tisuue / saputangan atau lengan
dalam baju
2. Segera buang tissue yang sudah dipakai kedalam
tempat sampah
3. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan
sabun atau pencuci tanagn dengan berbasis
alcohol sesuai prosedur
4. Gunakan selalu masker bedah bila anda sedang
batuk
5. Tindakan penting ini harus selalu dilakukan untuk
mengendalikan sumber infeksi potensial

UNIT TERKAIT 1.Instalasi Rawat Inap


2.Instalasi Rawat Jalan
3.IGD
4.OK
5.Unit Haemodialisa
6. Unit Gizi
RUMKIT TK II MOH PENANGANAN OBAT KADALUWARSA( EXPIRED DATE)
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari4

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL Kepala Rumah Sakit

dr.Dian Andriani,Sp.KK,M.Biomed,MARS
Kolonel Ckm (K) NRP 32550

PENGERTIAN 1.Obat adalah suatu bahan atau paduan bahn-bahan


yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
menetapkan diagnosis mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah
pada manusia atau hewan dan untuk memperelok
atau memperindah badan atau bagian badan
manusia termasuk obat tradisional
2. Obat Expired ( ED) adalah obat yang telah
melampaui masa kadaluwarsa seperti yang tercantum
dalam wadah, kemasan, etiket atau pada sediaan

TUJUAN 1.Sebagai pedoman penanganan pemakaian obat


yang diketahui ED
2.Terlindunginya pasien dari bahaya obat yang tidak
memenuhi syarat
RUMKIT TK II MOH PENANGANAN OBAT KADALUWARSA( EXPIRED DATE)
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2 dari 4

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

KEBIJAKAN Keputusan Kepala RS TK II Moh Ridwan Meuraksa


Nomor Kep / / / 2017

PROSEDUR 1.Obat diserahkan kepada pasien


a. Petugas farmasi kesempatan pertama melaporkan
kepada kainstalfarmasi / apoteker senior yang ada
serta segera menghubungi pasien via telepon
atau mendatangi tempat tinggal untuk menarik
obat yang telah diberikan dan menggantinya
dengan obat baru.
b. Apabila pasien tidak bisa menerima keadaan dan
berniat melakukan penuntutan, maka petugas /
apoteker melakukan penjelasan dan pendekatan
secara bijaksana dan secara persuasive dan
kekeluargaan dan memohon maaf baik atas nama
pribadi atau institusi.
2.Persediaan obat di unit / ruang perawatan
Apabila diketahui obat ada yang ED di ruang
perawatan atau poliklinik, maka petugas instalasi
farmasi mengambil obat tersebut, dicatat nama
obatnya, tanggal kadaluwarsa, jumlah obat, tempat
penyimpanan terakhir disertai bukti serah terima dari
petugas ruangan dan instalasi farmasi. Kemudian
obat tersebut dikembalikan ke gudang farmasi
RUMKIT TK II MOH PENANGANAN OBAT KADALUWARSA( EXPIRED DATE)
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 3 dari 4

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

Persediaan obat di gudang Farmasi


a.Obat kadaluwarsa berasal dari pasien, depo
farmasi,ruang perawatan,gudang farmasi semua
dikompilasi menjadi satu data yaitu nomor,nama obat,
jumlah obat,tanggal kadaluwarsa, seluruhnya dibuat
data oleh kasub install jang info dan meso untuk
dilaporkan ke intal farmasi.
b.Kainstalfarmasi membuat laporan ke RS Moh
Ridwan Meuraksa dengan tembusan kasijangmmed
dan Ka unit gudmat kemudian ditindaklanjuti dengan
pemusnahan obat dengan mekanisme tertentu dan
dibuat berita acara dan surat perintah pelaksanaan
pemusnahan obat.
c.Pemusnahan dapat dilakukan dengan cara di
enkapsulasi ( obat ED) ditempatkan ke dalam wadah
anti bocor , ¾ penuh, bahan seperti semen, pasir atau
bubuk plastic di masukkan dalam wadah sampai
penuh.sesudah bahan-bahan menjadi kering wadah
ditutup, disebarkan pada tanah rendah, ditimbun dan
dapat dikuburkan / landfill) .Atau dikembalikan ke
distributor.
RUMKIT TK II MOH PENANGANAN OBAT KADALUWARSA( EXPIRED DATE)
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 4 dari 4

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

UNIT TERKAIT 1.Instalasi Rawat Jalan


2.Instalasi Rawat Inap
3.Jangmed
4.Gudang Material
5.Instalasi Farmasi
RUMKIT TK II MOH PEMISAHAN DAN PEMBUANGAN SAMPAH
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari4

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL Kepala Rumah Sakit

dr.Dian Andriani,Sp.KK,M.Biomed,MARS
Kolonel Ckm (K) NRP 32550

PENGERTIAN Sampah Rumah Sakit adalah bahan yang tidak


berguna atau tidak digunakan ataupun yang
terbuang,yang dipisahkan menjadi sampah medis dan
non medis, serta dikategorikan; sampah radioaktif,
sampah medis/ infeksius, sampah sitostatika, sampah
farmasi dan sampah umum ( domestic).
Prosedur pembuangan sampah memuat tatacara
pembuangan sampah dari sumber sampai ke tempat
pembuangan sememtara dan diteruskan ke
incinerator.

TUJUAN 1.Melindungi petugas pembuangan sampah dari


perukan
2.Melindungi penyebaran infeksi terhadap para
petugas kesehatan
3.Mencegah penularan infeksi pada masyarakat
sekitarnya
RUMKIT TK II MOH PEMISAHAN DAN PEMBUANGAN SAMPAH
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2 dari4

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

KEBIJAKAN Keputusan Kepala RS TK II Moh Ridwan Meuraksa


Nomor Kep / / / 2017

PROSEDUR a.Pengelolaan Sampah


1) Pada tempat pengumpulan sampah, harus
disediakan tempat pembungkusa samaph (
plastic),bak sampah serta lokasi tempat
pengumpulan sampah sementara yang
memenuhi syarat.
2) Sampah harus dipisahkan sesuai dengan
warna dan kategori
3) Tempat / bak sampah harus dilapisi kantong
plastic dengan warna yang sesuai kategori
sampah.
4) Kantong plastic tersebut diangkut apabila 2/3
bagian telah terisi sampah
5) Tempat sampah harus disediakan minimal 1
buah untuk setiap ruangan / kamar atau
minimal 1 buah untuk radius 10 meter dan
setiap jarak 20 meter pada ruang tunggu dan
ruang terbuka
6) Khusus tempat sampah yang dilapisi kantong
plastic kuning dan ungu, tempat penampungan
RUMKIT TK II MOH PEMISAHAN DAN PEMBUANGAN SAMPAH
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 3 dari4

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

sampah sementara harus desinfeksi segera


setelah dikosongkan.
7) Pengangkutan sampah segera dan tempat
sampah harus dikosongkan sekurang-
kurangnya 1x 24 jam, paling lambat pukul
10.00.wib
8) Sampah Infeksius,patologis,sitostatika harus
musnahkan dengan incinerator dalam suhu
diatas 1000 derajat celcius.
9) Sampah radioaktif dimusnahkan dengan
incinerator

b.Pembuangan Sampah
1) Setelah masuk dalam gerobak sampah maka
sampah siap dibuang atau dimusnahkan
2) Pembuangan sampah dari ruangan/ unit kerja
dan halaman ( sampah medis dan non medis )
melalui samping gedung menuju tempat
pembuangan sementara (TPS) container Dinas
Kebersihan DKI Jakarta atau incinerator RS TK
II Moh Ridwan Meuraksa
RUMKIT TK II MOH PEMISAHAN DAN PEMBUANGAN SAMPAH
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 4 dari4

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

3) Waktu pelaksanaan pembuangan sampah


adalah:
a.Jika pembuangan sampah dilakukan
diluar jam tersebut maka oetugas dari unit
kerja yang bersangkutan akan
menghubungi bagian sanitasi / storing
b.Sampah umum ( non medis) dibuang ke
container Dinas Kebersihan DKI Jakarta,
sedangkan sampah medis diangkut ke
incinerator untuk dimusnahkan
4) Setelah selesai pembuangan, gerobak sampah
dan tempat sampah dibersihkan dan atau di
desinfeksi
Akses dari pembuangan sampah akan terus
dijaga agar tidak terhalang

UNIT TERKAIT 1.Instalasi Rawat Jalan


2.Instalasi Rawat Inap
3.IGD
4.Unit Haemodialisa
5.ICU
6.Petugas Cleaning Service
7.OK
RUMKIT TK II MOH PEMANTAUAN KONTAK TENAGA KESEHATAN UNTUK
RIDWAN MEURAKSA PANDEMI INFLUENZA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL Kepala Rumah Sakit

dr.Dian Andriani,Sp.KK,M.Biomed,MARS
Kolonel Ckm (K) NRP 32550

PENGERTIAN Pemantauan kontak tenaga kesehatan untuk


pandemic influenza adalah kegiatan surveilens yang
dilakukan selama masa penanggulangan dengan
sasaran populasi yang beresiko,yaitu masyarakat dan
petugas di rumah sakit yang merawat.

TUJUAN 1.Memastikan diagnosis virus influenza pandemic


2.Mengidentifikasi kasus dan kontak
3.Mengidentifikasi kelompok beresiko berdasarkan
umur dan tempat
4.Mengetahui proporsi efek samping obat
pencegahan ( profilaksis )

KEBIJAKAN Keputusan Kepala RS TK II Moh Ridwan Meuraksa


Nomor Kep / / /2017
RUMKIT TK II MOH PEMANTAUAN KONTAK TENAGA KESEHATAN UNTUK
RIDWAN MEURAKSA PANDEMI INFLUENZA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2 dari 3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

PROSEDUR 1.Dokumentasika data: laboratorium rutin darah dan


rongnet toraks ( hasil dokumentasikan dengan
kamera )
2.Wawacara dengan penderita dan keluarganya
untu7k mengetahui perjalanan penyakit. Sumber
penularan dan kontak kasus ( jika belum diperoleh di
lapangan )
3.Identifikasi dan dicatat dalam formulir pemantauan
kontak tenaga kesehatan, nama- nama petugas
kesehatan yang kontak dengan penderita baik di IGD
maupun ruang perawatan.
4.Catat nama dan nomor telepon dokter yang
merawat penderita, Kepala Ruangan, ( kontak person
yang ditunjuk untuk memantau kontak- kontak
dengan penderita )
5.Mengisi formulir pengamatan kasus di Rumah Sakit

6.Pemantauan ketat setiap hari terhadap petugas


kesehatan dan keluarga yang kontak dengan kasus
Influenza di RS sampai 20 hari sejak kontak terakhir (
sesuai dengan lamanya pemberian
profilaksis).Lakukan pemeriksaan suhu setiap hari
terhadap tenaga langsung yang bertugas, bila suhu >
38 derajat celcius langsung dilakukan investigasi dan
di rawat di ruang isolasi.
RUMKIT TK II MOH PEMANTAUAN KONTAK TENAGA KESEHATAN UNTUK
RIDWAN MEURAKSA PANDEMI INFLUENZA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 3 dari 3

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

7.Jika ada kontak yang menunjukan gejala ILI


diperlukan sebagai kasus suspek influenza dan
segera lapor
8.Pemantauan efek samping profilaksis antivirus
menggunakan formulir
9.Berkoordinasi dengan dokter yang merawat dalam
melakukan pemantauan kasus harian ( dokumentasi
klinis, radiologi dan lap kasus)
10.Formulir hasil pemantauan tersebut dikirim setiap
hari pada pukul 15.00 Wib
11.Jika pasien meninggal, maka nsegera laporkan
12.Surveilens ILI,Pneumonia,kematian akibat
Pneumonia di IGD, rawat jalan dan rawat inap dicatat
setiap hari dan dilaporkan .

UNIT TERKAIT 1.IGD


2.ICU
3.Unit Poli Paru
4 Sub Instalasi Rawat Inap
RUMKIT TK II MOH KUALITAS MUTU AIR
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 5

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL Kepala Rumah Sakit

dr.Dian Andriani,Sp.KK,M.Biomed,MARS
Kolonel Ckm (K) NRP 32550

PENGERTIAN Mutu / kualitas adalah tingkat baik buruknya atau taraf


atau derajat sesuatu.
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari- hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila dimasak.
Kualitas/ mutu air adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan karakteristik fisik, kimiawi, dan
bakteriologi yang dihubungkan dengan fungsinya
untuk keperluan tertentu ( untuk minum, mandi,
pertanian, perikanan dan lain-lain)

TUJUAN 1.Untuk mencegah panyakit yang dibawa oleh air


2.Agar air yang digunakan bebas dari kuman penyakit
dan tidak mengandung bahan beracun
3.Untuk mencegah penularan penyakit

KEBIJAKAN Keputusan Kepala RS TK II Moh Ridwan Meuraksa


Nomor Kep / / /2017
RUMKIT TK II MOH KUALITAS MUTU AIR
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2 dari 5

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

PROSEDUR Langkah-langkah:
1.Kagiatan pengawasan kualitas air dengan
pendekatan surveilens kualitas air yaitu:
a. Inspeksi sanitasi terhadap sarana air minum
dan air bersih
b. Pangambilan, pengiriman, dan pemeriksaan
sampel air
c. Melakukan analisis hasil inspeksi sanitasi
pemeriksaan laboratorium
d. Tindak lanjut berupa perbaikan sarana dan
kualitas air
2.Melakukan inspeksi sanitasi sarana air minum dan
bersih rumah sakit dilaksanakan minimal 1 tahun
sekali.
3.Syarat fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
berwarna pengambilan sampel air pada sarana
penyediaan air minum dan atau air bersih rumah
sakit yaitu: jumlah tempat tidur 401-1000 jumlah
minimum sampel air perbulan untuk pemeriksaan
mikrobiologik adalah 8 untuk air minum, 8 untuk air
bersih.
4. Pemeriksaan kimia air minum dan atau air bersih
dilakukan minimal 2 kali setahun ( sekali pada musim
RUMKIT TK II MOH KUALITAS MUTU AIR
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 3 dari 5

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

hujan dan 1 kali pada musim kemarau ) dan titik


pengambilan sampe3l masing-masing pada tempat
penampungan ( reservoir) dan keran terjauh dari
reservoir.
Syarat kimia : kadar besi maksimum yang
diperbolehkan 0,3 mgl, kesadahan maks 500/I
5.Titik pengambilan air untuk pemeriksaan
mikrobiologi terutama pada air kran dari ruang dapur,
ruang operasi, kamar bersalin, kamar bayi,dan ruang
makan, tempat penampungan ( reservoir ) secara
acak pada kran-kran sepanjang system distribusi,
pada sumber air, dan titik-titik lain yang rawan
pencemaran.
Syarat Mikrobiologi: kaliform tinja / total kaliform maks
0 per 100 ml air standar bakteriologi air bersih:
a. Jumlah total koliform ( MPN ) dalam 100 ml air
periksa
Maksimal adalah 50 untuk air yang berasal
dari bukan pipaan
b. Jumlah total koliform (MPN) dalam air 100 ml
air yang diperiksa
Maksimal adalah 10 untuk air yang berasal
dari pipaan
RUMKIT TK II MOH KUALITAS MUTU AIR
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 4 dari 5

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

6.Sampel air pada butur 3 dan 4 tersebut diatas


dikirim dan diperiksakan pada laboratorium yang
berwenang atau ditetapkan oleh menteri kesehatan.
7.Pengambilan dan pengiriman sampel air dapat
dilaksanakan sendiri oleh pihak rumah sakit atau
pihak ketiga yang direkomendasikan oleh dinas
kesehatan
8.Setiap 24 jam sekali rumah sakit harus melakukan
pemeriksaan kualitas air untuk pengukuran sisa khlor
bila menggunakan desinfekstan kaporit, PH dan
kekeruhan air minumatau air bersih yang berasal dari
system perpipaan dan atau pengolahan air pada titik/
tempat yang dicurigai rawan pencemaran
9.Petugas sanitasi atau penanggung jawab
pengelolahan kesehatan lingkungan melakukan
analisis hasil inspeksi sanitasi dan pemeriksaan
laboratorium
10.Apabila dalam hasil
Pemeriksaan kualitas air terdapat parameter yang
menyimpang dari standar maka harus dilakukan
pengolahan sesuai parameter yang menyimpang
11.Apabila ada hasil inspeksi sanitasi yang
menunjukan tingkat resiko pencemaran amat tinngi
dan harus dilakukan perbaikan sarana.
RUMKIT TK II MOH KUALITAS MUTU AIR
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 5 dari 5

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

UNIT TERKAIT 1.Instalasi Rawat Inap


2.Instalasi Rawat Jalan
3.IGD
4.OK
5.Unit Haemodialisa
6.Unit Gizi
7.Unit Kesling
RUMKIT TK II MOH PERAWATAN PASIEN DENGAN IMMUNOCOMPROMISE
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 2

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL Kepala Rumah Sakit

dr.Dian Andriani,Sp.KK,M.Biomed,MARS
Kolonel Ckm (K) NRP 32550

PENGERTIAN Perawatan pasien dengan immunocompromise


adalah perlaukan perawatan terhadap pasien- pasien
dengan penurunan daya tahan tubuh.

TUJUAN Menurunkan resiko kontaminasi atau pencemaran


pada pasien baik dari tenaga kesehatan maupun
pengunjung lainnya.

KEBIJAKAN Keputusan Kepala RS TK II Moh Ridwan Meuraksa


Nomor Kep / / / 2017
RUMKIT TK II MOH PERAWATAN PASIEN DENGAN IMMUNOCOMPROMISE
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2 dari 2

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

PROSEDUR 1.Pasien harus di rawat terpisah dari pasien lainnya


2.Pengunjung atau petugas kesehatan yang kontak
harus dibatasi
3.Gunakan APD sesuai transmisi
4.Minimalisir potensi penularan dari lingkungan ke
pasien pada saat pembersihan ruangan
5.Minimalisir mobilisasi pasien keluar ruangan,
apabila diperlukan pasien keluar ruangan
menggunakan masker
6.Himbauan batasan kunjungan pasien

UNIT TERKAIT 1.IGD


2.Instalasi Rawat Inap
3.Instalasi Rawat Jalan
RUMKIT TK II MOH PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK RASIONAL
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 5

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL Kepala Rumah Sakit

dr.Dian Andriani,Sp.KK,M.Biomed,MARS
Kolonel Ckm (K) NRP 32550

PENGERTIAN Penggunaan obat antibiotic rasional adalah suatu


upaya otorisasi rumah sakit dalam membuat nsuatu
system terukur dan standarisasi dalam penggunaan
antibiotic rasional di RS
Kebijakan tersebut mencakup :
1.Kebijakan manajemen RS dalam standarisasi
Penggunaan Antibiotik yang rasional
2.Upaya untuk menggunakan keterpaduan dalam
penggunaan Antibiotik Rasional berdasarkan
keilmuan berbasis bukti
3.Standarisasi penggunaan antibiotic untuk
pelayanan pasien yang optimal berkolerasi dengan
program pengendalian infeksi RS terutama dalam
menghadapi kasus MDR
RUMKIT TK II MOH PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK RASIONAL
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2 dari 5

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

TUJUAN Kebijakan penggunaan antibiotic di RS dilaksanakan


untuk optimalisasi pelayanan kesehatan di RS
terutama dalam manajemen penyakit infeksi dari
berbagai multi disiplin sehingga menjadi acuan dalam
pengendalian infeksi dan keselamatan pasien.

KEBIJAKAN Keputusan Kepala RS TK II Moh Ridwan Meuraksa


Nomor Kep / / /2017

PROSEDUR 1.Pemeriksaan pola kuman secara periodic


2.Melaksanakan kewaspadaan universal
3.Pencegahan MDR antibiotic dengan pemantauan
pasien berat yang dirujuk dengan menggunakan
antibiotic sebelumnya
4.Pemeriksaan kultur kuman dengan metode yang
terukur
5.Tersedianya pemeriksaan untuk MDR
Pseudomonas dan MDR Kllebsiella Karbapenemase
6.Isolasi pasien pada tempat khusus MDR untuk
MRSA
7.Melaksanakan prinsip pencegahan MDR antibiotic
dengan
RUMKIT TK II MOH PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK RASIONAL
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 3 dari 5

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

a) Pemeriksaan speciemen mikrobiologi


speciemen diambil dari darah, urine,sputum,
pus, atau cairanserebrospinalis tergantung
diagnosis yang dicurigai
b) Jika dicurigai bakteri diberikan antibiotic
empiric berdasarkan pertimbangan klinis, pola
kultur, dan resistensi local
c) Setelah ada hasil pemeriksaan mikrobiologi
diberikan antibiotic definitive sesuai kultur dan
resistensi
8.Melaksanakan strategi kebijakan MDR antibiotic
dengan:
a) Menangani pathogen sebagai infeksi bukan
kolonisasi
b) Memberikan terapi berdasarkan data local
mengenai kepekaan kuman
c) Menggunakan antimikroba sebagai monoterapi
/ kombinasi
d) Mengoptimalkan terapi berdasarkan
farmakokinetik dan farmakodinamik
e) Mempertimbangkan komodibitas dan fungsi
organ
f) Mencegah transmisi
RUMKIT TK II MOH PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK RASIONAL
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 4 dari 5

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

g) Mempersingkat durasi terapi


h) Memperkuat system pengawasan RS
mengenai penggunaan antibiotic
i) Paradigma pemberian antibiotic secara empiric
pasien rawat inap dengan deskalasi antibiotic.

No Lini Jenis antibiotik Penanggung Jawab


1 Lini 1 Amoksisilin Dokter Umum
Eritromisin
Trimetropin
Sulfametoxazol
Cefadroxil
Doxicylin
Ampicillin injeksi
Amoxoclav Dokter Umum

2 Lini 2 Ceftriaxon Dokter Spesialis


Cefixime
Ampicillin Sulbactam
Ciprofloxasin
RUMKIT TK II MOH PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK RASIONAL
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 5 dari 5

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

UNIT TERKAIT 1.Divisi Penyakit tropic dan Dep Penyakit Dalam


PPIRS
2.Unit Pelayanan HIV/ AIDS
3.Departemen Bedah
4.Departeman Obsgyn dan Ginekologi
5.Unit kesling
6.Departemen Anak
7.departemen atau unit lain yang terkai dengan
pelayanan beresiko untuk terjadinya infeksi
RUMKIT TK II MOH PENGAMBILAN SPECIMEN PADA DUGAAN INFEKSI
RIDWAN MEURAKSA SALURAN KEMIH

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL Kepala Rumah Sakit

dr.Dian Andriani,Sp.KK,M.Biomed,MARS
Kolonel Ckm (K) NRP 32550

PENGERTIAN Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi pada


saluran kemih dari kandung kemih hingga ginjal
dengan gejala: demam, anyang-anyangan, pollaksuri,
disuri, nyeri supra pubic.
Pengambilan speciemen pada dugaan infeksi saluran
kemih adalah pengambilan sampel pada pasien yang
terpasang kateter urine yang diduga infeksi saluran
kemih dengan tanda klinis yang muncul.

TUJUAN Untuk mendapatkan bahan speciemen urine pada


pasien dengan infeksi saluran kemih.

KEBIJAKAN Keputusan Kepala RS TK II Moh Ridwan Meuraksa


Nomor Kep / / /2017
RUMKIT TK II MOH PENGAMBILAN SPECIMEN PADA DUGAAN INFEKSI
RIDWAN MEURAKSA SALURAN KEMIH

No. Dokumen No.Revisi Halaman 2 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

PROSEDUR Persiapan Alat:


1. Lidocain 1% ( untuk aspirasi supra pubic)
2. Sarung tangan steril dan bersih
3. Spuit 5cc / 10 cc
4. Media transport
5. Plester
6. Bengkok
7. Set perawat kateter steril
8. Pengalas
9. Alkohol 70 %
10. Urine kolector
11. Cairan pembersih
12. Sampiran

Prosedurnya:
1. Isi formulir permintaan pemeriksaan
2. Cuci tangan pada air yang mengalir dengan
menggunakan cairan antiseptic jika secara
kasat mata tangan kita kotor, apabiola
tampang tangan bersih cukup menggunakan
handscrub.
3. Beritahukan pasien tentang prosedur dan
informasi tindakan.
RUMKIT TK II MOH PENGAMBILAN SPECIMEN PADA DUGAAN INFEKSI
RIDWAN MEURAKSA SALURAN KEMIH

No. Dokumen No.Revisi Halaman 3 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

4. Atur posisi litotomi dengan menjaga privacy


pasien
5. Pasang pengalas
6. Pakai sarung tangan bersih
7. Lakukan perawatan perineum dengan prinsip
bersih dimulai dari labia mayora ke labio
minora
Cara pengambilan: pada wanita
1.Lepaskan celana dalam
2.duduk diatas kloset dengan kedua kaki
terbuka lebar
3.Labia mayora diregangkan dengan kedua jari
dan dicuci dengan sabun dan air mengalir
4.Sambil tetap meregangkan labia mayora
pasien berkemih dan kurang lebih 20 ml urine
berikutnya dalam wadah yang steril bersih,
kering dan tertutup ulir
5. Segera kirim ke laboratorium
Cara pengambilan : pada pria
1.Cucilah glans penis dengan sabun dan bilas
dengan air mengalir
RUMKIT TK II MOH PENGAMBILAN SPECIMEN PADA DUGAAN INFEKSI
RIDWAN MEURAKSA SALURAN KEMIH

No. Dokumen No.Revisi Halaman 4 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

2.Kurang lebih 20 ml urine pertama tidak


ditampung
3.Selanjutnya tampung kurang lebih 20 ml
urine berikutnya dalam wadah steril ,
bersih,kering dan tertutup ulir
Cara pengambilan speciemen aspirasi pubic
1.Dilakukan pada saat kandung kemih dalam
keadaan penuh
2.Pasang sarung tangan steril
3.Kulit diatas kandung kemih di desinfektan
4.Lakukan penyuntikan anestesi sebanyak 1
ml larutan lidoain 1%
5.Gunakan jarum no 18G untuk mengambil 10
ml urine
6.Segera kirim ke laboratorium
Pada pasien yang terpasang kateter
1.Pakai sarung tangan steril
2.Lakukan desinfeksi pada bagian karet
sambungan antara kateter dengan saluran
penampung dengan alcohol 70%
3.Lakukan pengambilan urine dipungsi jika
sambungan / diaspirasi sedikit mungkin ke
uretra
RUMKIT TK II MOH PENGAMBILAN SPECIMEN PADA DUGAAN INFEKSI
RIDWAN MEURAKSA SALURAN KEMIH

No. Dokumen No.Revisi Halaman 5 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

4.Gunakan jarum no 28g untuk menusuk pada


bagian karet sambungan tersebut dan lakukan
aspirasi
Kantng Urine
1.Hanya digunakan untuk bayi
2.dengan menggunakan sarung tangan bersih
cuci dengan sabun dan bilas dengan air
mengalir sekeliling alat kelamin bayi.
3.Keringkan
4.Pakai sarung tangan steril
5.tempelkan kantong urine/ urine kolektor
menutupi bagian luar alat kelamin bayi,
pertahankan tidak ada kebocoran
6.Ketika bayi berkemih maka kantong urine
akan terisi urine bayi
7.Tuliskan nama, tanggal dan nama ruangan
pasien di media transport
8.Lepaskan sarung tangan
9.lakukan cuci tangan sesuai dengan SPO
10. Isi formulir permintaan pemeriksaan
RUMKIT TK II MOH PENGAMBILAN SPECIMEN PADA DUGAAN INFEKSI
RIDWAN MEURAKSA SALURAN KEMIH

No. Dokumen No.Revisi Halaman 6 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

UNIT TERKAIT 1.Instalasi Anestesi


2.IGD
3.Instalasi Rawat Inap
4.Instalasi Rawat Jalan
5.Laboratorium
RUMKIT TK II MOH PELAKSANAAN SURVEILENS INFEKSI RUMAH SAKIT
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan


OPERASIONAL Kepala Rumah Sakit

dr.Dian Andriani,Sp.KK,M.Biomed,MARS
Kolonel Ckm (K) NRP 32550

PENGERTIAN 1.Surveilens Infeksi Rumah Sakit adalah kegiatan


pengamatan yang sistematis, aktif, berkelanjutan.
Dan terus menerus terhadap suatu kejadian
penyebaran penyakit pada suatu populasi tertentu,
serta hal- halyang mempengaruhi terjadinya infeksi
tersebut.
2.Surveilens Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)
adalah pengumpulan data kejadian infeksi aliran
darah akibat penggunaan alat intra vascular secara
sistematik,analisis dan interprestasi yang terus
menerus untuk digunakan dalam perencanaan
penerapan dan evaluasi suatu tindakan yang
berhubungan dengan kesehatan yang
didesiminasikan secara berkala kepada pihak- pihak
yang memerlukan.
RUMKIT TK II MOH PELAKSANAAN SURVEILENS INFEKSI RUMAH SAKIT
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

3.Surveilens Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah


pengumpulan data kejadian infeksi saluran kemih
akibat penggunaan douwer catheter atau tindakan
aseptic lain melalui saluran kemih secara sistemik,
analisis dan interprsetasi yang terus menerus untuk
digunakan dalam perencanaan, penerapan dan
evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan
kesehatan yang didesminasikan secara berkala
kepada pihak- pihak yang memerlukan.
4.Surveilens Ventilator Aquired Pneumonia (VAP)
adalah pengumpulan data kejadian infeksi pneumonia
yang didapat lebih dari 48 jam setelah
menggu7nakan ventilasi mekanik secara sistemik,
analisis dan interprestasi yang terus menerus untuk
digunakan dalam perencanaan, penerapan, dan
evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan
kesehatan yang didesminasikan secara berkala
kepada pihak- pihak yang memerlukan.
5.Surveilens Hospital Aquired Pneumonia (HAP)
adalah pengumpulan data kejadian infeksi saluran
nafas bawah, mengenai parenkim paru tidak
diintubasi yang terjadi lebi9h dari 48 jam hari rawat
dan tidak dalam masa inkubasi secara sistemik,
RUMKIT TK II MOH PELAKSANAAN SURVEILENS INFEKSI RUMAH SAKIT
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

analisis dan interprestasi yang terus menerus untuk


digunakan dalam perencanaan penerapan dan
evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan
kesehatan yang didesiminasikan secara berkala
kepada pihak –pihak yang memerlukan.
6.Surveilens Infeksi lika Operasi (ILO) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi akibat tindakan
pembedahan yang dapat mengenai :
a.Superfial ( Superfisial Incicional Site ): ILO yang
terjadi 30 hari setelah pembedahan dan hanya
mengenai kulit dan jaringan sub kutan
b.Profunda ( Deep Incicional ): ILO yang terjadi 30
hari setelah tindakan pembedahan bila tidak ada
implant atau infeksi terjadi dalam satu tahun bila ada
pemasangan implant, mengenai jaringan lunak dalam
dari tempat insisi ( Fasia dan otot ).
c.Organ/ rongga: ILO yang terjadi pasca bedah tanpa
implant,mengenai atau 1 tahun pasca bedah apabila
terdapat implant, mengenai semua organ yang
dimanipulasi selama operasi kecuali jaringan lunak
suoerficial dan dalam
RUMKIT TK II MOH PELAKSANAAN SURVEILENS INFEKSI RUMAH SAKIT
RIDWAN MEURAKSA

No. Dokumen No.Revisi Halaman 1 dari 6

Jl. Raya Taman Mini I


RT 004/01 Kel. Pinang
Ranti Kec. Makassar
Jakarta Timur
Telp. 021-22819623
Fax. 021-29635188

TUJUAN :1.Mengetahui data dasar infeksi rumah sakit


2.Pemantauan masalah dan pola infeksi
3.Kewaspadaan dini dalam mengidentifikasi kejadian luar
bias (Outbreak)

Anda mungkin juga menyukai