Anda di halaman 1dari 7

PENANGANAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH KHUSUS PADAT DI

RS SYIFA MEDINA RADIOLOGI


RsR No. Dokumen No. Revisi Halaman
07.G.04 - 1

Ditetapkan
STANDAR Direktur RSU Syifa Medina
Tanggal Terbit
PROSEDUR
10 Januari 2018
OPERASIONAL
Dr. Teguh Agus Santoso, MKKK
Limbah Khusus padat adalah limbah yang berasal dari peralatan habis
PENGERTIAN
pakai seperti alat suntik, sarung tangan , kapas ,film bekas rontgen.
1. Untuk mencegah terjadi nya infeksi nosokomial.
TUJUAN 2. Untuk menjaga kebersian dan keselamatan kerja.
3. Untuk memudahkan pengangkutan dan pengolahan limbah.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Syifa Medina No.
KEBIJAKAN 004/SK/D-RSSM/I/2018 Tentang Pedoman Pengelolaan Limbah
Rumah Sakit Umum Syifa Medina.
1. Petugas menggunakan sarung tangan dan masker menampung
limbah padat pada tempat sampah khusus yang di lapisi oleh
plastik merah.
2. Khusus jarum suntik dibuang pada tempat khusus yang disediakan
PROSEDUR 3. Petugas dengan memakai sarung tangan membawa limbah padat
tersebut ketempat pembuanagan akhir limbah rumah sakit
4. Kemudian sampah dimusnahkan dengan cara dibakar di
insenerator yang ada di instalasi pengolahan limbah akhir rumah
sakit.
UNIT TERKAIT Petugas radiologi & petugas cleaning service
PENANGANAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH UMUM
RS SYIFA MEDINA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
07.G.02 - 1

Ditetapkan
STANDAR Direktur RS Syifa Medina
Tanggal Terbit
PROSEDUR
10 Januari 2018
OPERASIONAL
Dr. Teguh Agus Santoso, MKKK
Limbah umum adalah limbah yang berasal dari sampah umum
PENGERTIAN
misalnya plastik, kertas, tissue, dan lain-lain.
1. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
TUJUAN 2. Untuk menjaga kebersihan dan keselamatan kerja.
3. Untuk memudahkan pengangkutan dan pengolahan limbah.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Syifa Medina No.
KEBIJAKAN 004/SK/D-RSSM/I/2018 Tentang Perdoman Pengelolaan Limbah
Rumah Sakit Umum Syifa Medina.
1. Petugas menampung limbah pada tempat sampah khusus yang
dilapisi oleh plastik berwarna hitam.
2. Kantung plastik yang berisi limbah umum diangkut 2 kali sehari.
PROSEDUR
3. Petugas memakai sarung tangan dan masker membawa limbah
umum tersebut ketempat pembuangan akhir limbah rumah sakit
setiap pagi dan siang.
UNIT TERKAIT Petugas cleaning service.
PENANGANAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH KHUSUS CAIR DI
RS SYIFA MEDINA
RADIOLOGI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
07.G.03 - 1

Ditetapkan
STANDAR Direktur RS Syifa Medina
Tanggal Terbit
PROSEDUR
10 Januari 2018
OPERASIONAL
Dr. Teguh Agus Santoso, MKKK
Limbah khusus cair adalah limbah yang berasal dari bahan kimia sisa
PENGERTIAN pemeriksaan, air bekas pencucian alat yang ada diradiologi
(depelover dan fixer).
1. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
TUJUAN 2. Untuk menjaga kebersihan dan keselamatan kerja.
3. Untuk memudahkan pengangkutan dan pengolahan limbah.
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Syifa Medina No.
KEBIJAKAN 004/SK/D-RSSM/I/2018 Tentang Pedoman Pengelolaan Limbah
Rumah Sakit Umum Syifa Medina.
Sisa bahan kimia bekas pencucian film
1. Sisa bahan kimia hasil pencucian film dikumpulkan kedalam
wadah penampungan limbah.
PROSEDUR
2. Setelah penuh cairan yang berisi limbah cair di buang kedalam
saluran pipa pembuamgan yang bermuara ketempat IPAL.
3. Wadah penampungan limbah dicuci sebelum digunakan kembali.
UNIT TERKAIT Petugas radiologi & petugas cleaning service.
RS SYIFA MEDINA PENANGANAN LIMBAH PADAT INFEKSIUS DAN NON INFEKSIUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


07.G.03 - 1

Ditetapkan
STANDAR Direktur RS Syifa Medina
Tanggal Terbit
PROSEDUR
10 Januari 2018
OPERASIONAL
Dr. Teguh Agus Santoso, MKKK
Bahan infeksisus adalah bahan-bahan kimia yang mengandung
mikrorganisma hidup seperti virus, bakteri, jamur atau sesuatu
PENGERTIAN rekombinan habitat atau mutan yang dapat menimbulkan penykit
pada manusia dan trevran. Toksin yang tidak mengandung bahan
infeksi tidak termasuk batasan.
1. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
TUJUAN
2. Untuk memudahkan pengangkutan dan pengolahan limbah.
1. Undang-udang No. 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3. Permenkes No. 66 Tahun 2016 tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit.
4. Permenlh No P.56/MENLHK-SETJEN/2015 tentang Tata Cara Dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
KEBIJAKAN
5. Keputusan Menteri Kesehatan
No.1204/MENKES/SK/X/2004TentangPersyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.
6. Permenkes Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman PPI
7. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Syifa Medina No.
004/SK/D-RSSM/I/2018 Tentang Kebijakan Pengelolaan Limbah
Rumah Sakit Umum Syifa Medina.
1. Pewadahan
a. Pewadahan limbah padat infeksius dikelompokkan menjadi :
1) Limbah medis infeksius
Pewadahan limbah padat infekius diruangan perawatan
dan instalasi, dimasukan ketempat sampah infeksius yang
PROSEDUR tertutup dilapisi kantong plastik kuning.
2) Limbah medis benda tajam
Perwadahan limbah pada infeksius benda tajam diruangan
perawatan dan instalasi dimasukan kedalam kardus persegi
panjang (safety box) dengan ukuran yang telah ditentukan,
dan ketebalan tertentu diberi label infeksius berwarna
kuning.
b. Pewadahan limbah padat non infeksius :
1) Pewadahan limbah Padat non infeksius diruangan
perawatan dan instalasi di masukkan ketempat sampah
tertutup dilapisi kantong plastik hitam.
2) Limbah padat non medis dipisahkan kedalam 2 (dua)
kelompok yaitu :
a) Limbah padat non medis kering : Sampah perkantoran,
sampah tanaman, dan sampah plastik.
b) Limbah padat non medis basah : Sampah sisa makanan
baik dari dapur, ruang rawat inap bekas makan.
2. Pengumpulan
a. Limbah padat infeksius dan limbah benda tajam.
Limbah padat infeksius dan limbah padat benda tajam dari
ruang perawatan dan instalasi setelah penuh atau apabila 2/3
bagian kantong sudah terisi oleh limbah segera diangkat
supaya tidak menjadi perindukan vektor penyakit atau
binatang pengganggu,sebelumnya kantong plastik kuning
diikat kuat terlebih deahulu,tidak boleh dibuka ikatannya
sampai ketempat pemusnahan. Alat pengangkut medis benda
tajam dan non benda tajam menggunakan kereta dorong
khusus tertutup, anti bocor, anti tusuk bertuliskan INFEKSIUS
dan tidak mudah dibuka sehingga orang yang tidak
berkepentingan tidak dapat membuka.
b. Limbah padat non infeksius
Limbah padat non infeksius indoor dan outdoor setelah penuh
atau 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh limbah segera
diangkut supaya tidak menjadi perindukan vektor penyakit
atau binatang pengganggu, sebelumnya kantong plastik hitam
diikat.
3. Pemusnahan
a. Limbah padat infeksius dan limbah padat benda tajam
infeksius
Limbah padat benda tajam dan limbah padat infeksius non
benda tajam dibawa kelokasi pemusnahan sampah infeksius,
disimpan di TPS B3 terlebih dahulu sebelum diangkut oleh
perusahaan pemusnah B3, diangkut dalam kurun waktu 2 kali
dalam sebulan.
b. Limbah padat non infeksius
Limbah padat non infeksius dibawa kelokasi tempat
pembuangan sementara diangkut oleh troli khusus sampah
non infeksius dibawa ke TPS selanjutnya dibuang ke TPA
(Tempat Pembuangan Akhir) bekerja sama dengan Dinas
Kebersihan Kota Tasikmalaya, diangkut 2 kali sehari apabila
volume sampah lebih banyak
1. Bidang Pelayanan
2. Bagian Umum dan Keuangan
UNIT TERKAIT 3. Tim K3RS
4. Tim PPIN
5. Petugas Cleaning Services

Anda mungkin juga menyukai