Anda di halaman 1dari 6

SOP PENANGAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH KHUSUS

PADAT DI RADIOLOGI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

TanggalTerbit Ditetapkan
Direktur RS Syifa Medina
PROSEDUR TETAP

Dr. Deri Indirawati, Sp.OG

Limbah Khusus padat adalah limbah yang berasal dari


Pengertian peralatan habis pakai seperti alat suntik, sarung tangan ,
kapas ,film bekas rontgen.
1. Untuk mencegah terjadi nya infeksi nosokomial
2. Untuk menjaga kebersian dan keselamatan kerja
Tujuan
3. Untuk memudahkan pengangkutan dan pengolahan
limbah
1. Undang-udang No. 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja.
3. Permenkes No. 66 Tahun 2016 tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit.
4. Permenlh No P.56/MENLHK-SETJEN/2015 tentang Tata
Cara Dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun Dari Fasilitas Pelayanan
Kebijakan
Kesehatan.
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204 / MENKES/ SK/ X/
2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.
6. Permenkes Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman PPI
7. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Syfia
Medina No. 004/SK/D-RSSM/I/2018 Tentang Kebijakan
Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Syifa Medina.
1. Petugas menggunakan sarung tangan dan masker
menampung limbah padat pada tempat sampah khusus
yang di lapisi oleh plastik merah.
2. Khusus jarum suntik dibuang pada tempat khusus yang
disediakan
Prosedur Kerja 3. Petugas dengan memakai sarung tangan membawa
limbah padat tersebut ketempat pembuanagan akhir
limbah rumah sakit
4. Kemudian sampah dimusnakan dengan cara dibakar di
insenerator yang ada di instalasi pengolahan limbah akhir
rumah sakit.
Unit Terkait Petugas radiologi & petugas cleaning service
SOP PENANGAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH UMUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS Syifa Medina

PROSEDUR TETAP

_________________________
Limbah umum adalah limbah yang berasal dari sampah
Pengertian
umum misalnya plastik, kertas, tissue, dan lain-lain.
1. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
2. Untuk menjaga kebersihan dan keselamatan kerja.
Tujuan
3. Untuk memudahkan pengangkutan dan pengolahan
limbah.
1. Undang-udang No. 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja
3. Permenkes No. 66 Tahun 2016 tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit
4. Permenlh No P.56/MENLHK-SETJEN/2015 tentang Tata
Cara Dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun Dari Fasilitas Pelayanan
Kebijakan
Kesehatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan
No.1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
6. Permenkes Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman PPI
7. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Syfia
Medina No. 004/SK/D-RSSM/I/2018 Tentang Kebijakan
Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Syifa Medina.
1. Petugas menampung limbah pada tempat sampah khusus
yang dilapisi oleh plastic berwarna hitam
2. Kantung plastik yang berisi limbah umum diikat 2 kali
Prosedur Kerja sehari
3. Petugas memakai sarung tangan dan masker membawa
limbah umum tersebut ketempat pembuangan akhir
limbah rumah sakit setiap pagi.
Unit Terkait Petugas cleaning service
SOP PENANGAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH KHUSUS
CAIR DI RADIOLOGI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan


RS Syifa Medina
PROSEDUR TETAP

__________________________

Limbah khusus cair adalah limbah yang berasal dari bahan


Pengertian kimia sisa pemeriksaan, air bekas pencucian alat yang ada
diradiologi (depelover dan fixer).
1. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
2. Untuk menjaga kebersihan dan keselamatan kerja.
Tujuan
3. Untuk memudahkan pengangkutan dan pengolahan
limbah.
1. Undang-udang No. 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja
3. Permenkes No. 66 Tahun 2016 tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit
4. Permenlh No P.56/MENLHK-SETJEN/2015 tentang Tata
Cara Dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun Dari Fasilitas Pelayanan
Kebijakan
Kesehatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan
No.1204/MENKES/SK/X/2004TentangPersyaratan Kesehat
an Lingkungan Rumah Sakit.
6. Permenkes Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman PPI
7. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Syfia
Medina No. 004/SK/D-RSSM/I/2018 Tentang Kebijakan
Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Syifa Medina.
Sisa bahan kimia bekas pencucian film
1. Sisa bahan kimia hasil pencucian film dikumpulkan
kedalam wadah penampungan limbah.
2. Setelah penuh cairan yang berisi limbah cair di buang
Prosedur Kerja
kedalam saluran pipa pembuamgan yang bermuara
ketempat IPAL.
3. Wadah penampungan limbah dicuci sebelum digunakan
kembali.
Unit Terkait Petugas radiologi & petugas cleaning service
PENANGANAN LIMBAH PADAT INFEKSIUS DAN NON
INFEKSIUS
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS Syifa Medina
PROSEDUR TETAP

Bahan infeksisus adalah bahan-bahan kimia yang


mengandung mikrorganisma hidup seperti virus, bakteri,
jamur atau sesuatu rekombinan habitat atau mutan yang
Pengertian
dapat menimbulkan penykit pada manusia dan trevran.
Toksin yang tidak mengandung bahan infeksi tidak termasuk
batasan.
1. Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
Tujuan 2. Untuk memudahkan pengangkutan dan pengolahan
limbah.
1. Undang-udang No. 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja
3. Permenkes No. 66 Tahun 2016 tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit
4. Permenlh No P.56/MENLHK-SETJEN/2015 tentang Tata
Cara Dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun Dari Fasilitas Pelayanan
Kebijakan
Kesehatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan
No.1204/MENKES/SK/X/2004TentangPersyaratan Kesehat
an Lingkungan Rumah Sakit.
6. Permenkes Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman PPI
7. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Syfia
Medina No. 004/SK/D-RSSM/I/2018 Tentang Kebijakan
Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Syifa Medina.
1. Pewadahan
a. Pewadahan limbah padat infeksius dikelompokkan
menjadi :
1) Limbah medis infeksius
Pewadahan limbah padat infekius diruangan
Prosedur Kerja perawatan dan instalasi, dimasukan ketempat
sampah infeksius yang tertutup dilapisi kantong
plastik kuning.
2) Limbah medis benda tajam
Perwadahan limbah pada infeksius benda tajam
diruangan perwatan danm instalasi dimasukan
kedalam kardus persegi panjang (safety box)
dengan ukuran yang telah ditentukan, dan ketebalan
tertentu diberi label infeksius berwarna kuning.
b. Pewadahan limbah padat non infeksius :
1) Pewadahan limbah Padat non infeksius diruangan
perawatan dan instalasi di masukkan ketempat
sampah tertutup dilapisi kantong plastik hitam.
2) Limbah padat non medis dipisahkan kedalam 2 (dua)
kelompok yaitu :
a) Limbah padat non medis kering : Sampah
perkantoran, sampah tanaman, dan sampah
plastik.
b) Limbah padat non medis basah : Sampah sisa
makanan baik dari dapur, ruang rawat inap bekas
makan.
2. Pengumpulan
a. Limbah padat infeksius dan limbah benda tajam.
Limbah padat infeksius dan limbah padat benda tajam
dari ruang perawatan dan instalasi setelah penuh atau
apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh limbah
segera diangkat supaya tidak menjadi perindukan
vektor penyakit atau binatang pengganggu,sebelumnya
kantong plastik kuning diikat kuat terlebih
deahulu,tidak boleh dibuka ikatannya sampai ketempat
pemusnahan. Alat pengangkut m,edis benda tajam dan
non benda tajam menggunakan kereta dorong khusus
tertutup, anti bocor, anti tusuk bertuliskan INFEKSIUS
dan tidak mudah dibuka sehingga orang yang tidak
berkepentingan tidak dapat membuka.
b. Limbah padat non infeksius
Limbah padat non infeksius indoor dan outdoor setelah
penuh atau 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh limbah
segera diangkut supaya tidak menjadi perindukan
vektor penyakit atau binatang pengganggu,
sebelumnya kantong plastik hitam diikat.
3. Pemusnahan
a. Limbah padat infeksius dan limbah padat benda tajam
infeksius
Limbah padat benda tajam dan limbah padat infeksius
non benda tajam dibawa kelokasi pemusnahan sampah
infeksius, disimpan di TPS B3 terlebih dahulu sebelum
diangkut oleh perusahaan pemusnah B3, diangkur
dalam kurun waktu 2 kali dalam sebulan.
b. Limbah padat non infeksius
Limbah padat non infeksius dibawah kelokasi tempat
pembuangan sementara diangkut oleh troli khusus
sampah non infeksius dibawa ke TPS selanjutnya
dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) bekerja
sama dengan Dinas Kebersihan Kota Tasikmalaya,
diangkut 2 kali sehari apabila volume sampah lebih
banyak
1. Bidang Pelayanan
2. Bagian Umum dan Keuangan
Unit Terkait 3. Tim K3RS
4. Tim PPIN
5. Petugas Cleaning Services

Anda mungkin juga menyukai