Anda di halaman 1dari 2

SPO

PENANGANAN LIMBAH PRODUK DARAH DAN KOMPONENNYA


No. Dokumen No. Revisi Halaman

/ / 02 1/2
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR
MALANG

Ditetapkan tgl
Prosedur Tetap Tanggal Terbit Direktur

INST. LAB. SENTRAL


(BANK DARAH RS) dr. Restu Kurnia Tjahjani, M.Kes
NIP. 19590829 198703 2 002
Pengertian Tata cara mengelola limbah padat dan cair yang berasal dari produk
darah dan komponennya di Bank Darah RS.
Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan penanganan limbah produk darah dan
komponennya.
2. Supaya tidak membahayakan petugas, pasien dan lingkungan serta
masyarakat di sekitarnya.
Kebijakan 1. Penanganan limbah produk darah dan komponennya harus
mengikuti prosedur yang ada.
2. Limbah ditangani dan diolah oleh tenaga profesional yang
berkompenten.
Prosedur A. Pengelolaan Limbah padat infeksius
1. Sediakan beberapa tempat sampah yang di dalamnya sudah
diberi kantong plastik warna kuning dan ditutup.
2. Tempat sampah dan kantong plastik diberi tulisan “LIMBAH
INFEKSIUS”.
3. Tempat sampah medis disediakan pada setiap ruangan
laboratorium BDRS.
4. Tempat sampah yang sudah terisi minimal separuh dipindahkan
ke pintu keluar BDRS dan plastiknya diikat untuk diambil oleh
petugas pengelolaan limbah Rumah Sakit.
5. Pengambilan limbah dilakukan 2 x sehari pada jam 07.00 dan
jam 14.00 WIB oleh petugas pengelolaan limbah Rumah Sakit
untuk dibawa ke tempat pengelolaan limbah Rumah Sakit.
6. Jarum dan spuit tempat sampel darah pasien dibuang dengan
cara dimasukkan kedalam Safety Box warna kuning yang
tertutup dan dibuang/diambil setiap hari oleh petugas IPL.
B. Pengelolaan limbah cair dan setengah padat infeksius
1. Sisa sampel
a. Sisa sampel yang berisi gumpalan darah dibuang /
dimasukkan ke dalam jurigen, yang setiap hari dibuang /
diambil oleh petugas IPL.
b. Wadah sampel dari gelas (tabung reaksi) didekontaminasi
dengan cara dierendam dengan larutan klorin 0,5 % selama
15 menit lalu dibilas dengan air mengalir kemudian dicuci
dengan deterjen dibilas dengan air yang mengalir dan
distrerilkan pada suhu 120OC selama 2 jam.
c. Wadah sampel (tabung reaksi) yang tidak bisa disterilisasi
dengan panas kering atau basah dimasukkan ke dalam
tempat sampah limbah padat infeksius.
2. Darah rusak, darah kadaluarsa, dan darah skrining reaktif.
a. Kantong darah dan darahnya dimasukkan ke dalam
kantong plastik kuning, ditulis dalam “Berita Acara
Pemusnahan Darah”, kemudian dibuang / dibawa ke
tempat pembuangan / pengolahan limbah untuk dibakar
dalam incenerator RS.

b. Pembuangan darah rusak tersebut minimal dilakukan


SPO
PENANGANAN LIMBAH PRODUK DARAH DAN KOMPONENNYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman

/ / 02 2/2
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR
MALANG

seminggu sekali.
1. Cairan bekas analisis.
a. Buang cairan bekas analisa sampel ke dalam saluran
pembuangan yang menuju ke pengelolaan limbah RS.
b. Tabung-tabung reaksi bekas proses analisis dicuci dengan
deterjen dan dibilas dengan air mengalir kemudian
dikeringkan di inkubator selama 2 jam pada suhu 120OC.
4. Kantong darah (satelit bag) yang berisi plasma sisa
pemisahan dari PRCnya dari kantong ganda, dibuang /
dimasukkan dalam kantong plastik warna kuning pada tempat
sampah limbah padat infeksius dan dibawa / diambil oleh
petugas IPL setiap hari ke tempat pembuangan/pengolahan
limbah untuk dibakar dalam incenerator.
Unit Terkait - Bank Darah RS
- Instalasi Pembuangan Limbah (IPL) RSSA
Referensi - Standard pelayanan Transfusi Darah UPTD – RSUP dr Sardjito
Yogyakarta
- Roback, JD, Grossman, BJ, Harris, T, Hillyer, CD, 2011, Technical
Manual and Standards for Blood Banks and Transfusion Services
17th ed. Maryland, US: AABB.

Anda mungkin juga menyukai