Anda di halaman 1dari 17

KEBERSIHAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PPI/2018 00 1/1

STANDAR Tgl. Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR (SOP)

dr. Lolin Rara Masela


Kebersihan lingkungan rumah sakit adalah upaya yang menyeluruh
PENGERTIAN dan terpadu dalam bentuk kegiatan kebersihan, pada sarana fisik
rumah sakit agar nampak bersih dan sehat sebagai salah satu sistem
yang tidak dapat dipisahkan dalam pelayanan kesehatan di rumah
sakit.

Agar rumah sakit nampak bersih, sehat dan asri sebagai syarat dalam
TUJUAN sistem pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Rumah Sakit Medika
Insani.
1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medika Insani.
KEBIJAKAN Nomor :
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
Rumah sakit mempekerjakan beberapa tenaga cleaning service dan
PROSEDUR membagi tugas, jenis serta wilayah kerja untuk melakukan kegiatan
kebersihan lingkungan rumah sakit dan petugas memperhatikan
kebersihan tangan.

Cleaning service, semua instalasi dan ruangan


UNIT TERKAIT
TUGAS KERJA (SHIFT) PETUGAS SANITASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PPI/2018 00 1/1

STANDAR Tgl. Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR (SOP)

dr. Lolin Rara Masela

Tugas kerja adalah kegiatan kerja yang dilaksanakan oleh seorang


PENGERTIAN
petugas sesuai uraian kerja yang berlaku di instalasi sanitasi
lingkungan rumah sakit. Tugas kerja yang dimaksud adalah shift atau
jadwal tugas sesuai waktu pelaksanaannya.

Terlaksananya pekerjaan lingkup sanitasi lingkungan sesuai dengan


TUJUAN uraian tugasnya.

1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medika Insani.


KEBIJAKAN Nomor : tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi.
Tugas kerja (Shift) petugas sanitasi lingkungan Rumah Sakit Medika
PROSEDUR Insani, meliputi :
1. Petugas memperhatian kebersihan tangan
2. Menjalankan operasional sistem penyediaan dan pengaliran air
bersih RS
3. Mengontrol air limbah RS
4. Membuat laporan tertulis untuk tindak lanjut.

Bagian perlengkapan dan cleaning service


UNIT TERKAIT
MEMBERSIHKAN KAMAR MANDI / WC
No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PPI/2018 00 1/2

STANDAR Tgl. Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR (SOP)

dr. Lolin Rara Masela

Kamar mandi / WC adalah tempat untuk buang air besar, buang air
PENGERTIAN
kecil dan mandi.

Agar petugas cleaning service mengetahui cara membersihkan kamar


TUJUAN
mandi / wc.

1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medika Insani


KEBIJAKAN Nomor :
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
1. Petugas memperhatikan kebersihan tangan
PROSEDUR 2. Pembersihan dilaksanakan oleh tenaga cleaning service setiap hari
dan setiap kali kamar mandi / wc kotor
3. Petugas menggunakan pakaian kerja
4. Petugas membawa perlengkapan kerja :
a. Kain lap
b. Sikat lantai
c. Sikat bundar
d. Sabun
e. Lisol dan portex
f. Sabun
g. Lisol dan portex
5. Dinding dan langit-langit dibersihkan dari sarang laba-laba
6. Untuk bak kamar mandi airnya dikuras/diganti 2 kali seminggu
dan bagian dalam bak disikat dengan menggunakan sabun dan
portex
7. Dinding keramik dan kloset disikat dan disiramLantai disikat
dengan menggunakan sabun kemudian disiram
8. Lantai disemprot lisol dan pintu dilap hingga bersih
9. Setelah pekerjaan selesai kain lap dicuci dan dikeringkan Alat-
alat kerja disimpan kembali
10. Petugas melakukan cuci tangan
UNIT TERKAIT Instalasi sanitasi lingkungan dan cleaning service
PEMBUANGAN SAMPAH KE TEMPAT PEMBUANGAN
AKHIR
No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PPI/2018 00 1/2

STANDAR Tgl. Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR (SOP)

dr. Lolin Rara Masela

Tempat penanganan akhir adalah tempat pembuangan sampah yang


PENGERTIAN
terakhir untuk diproses selanjutnya.

1. Pengendalian infeksi
TUJUAN
2. Mencegah pencemaran
3. Mencegah timbulnya penyakit akibat pemaparan
4. Menjaga nilai estetika dan kenyamanan

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medika Insani


Nomor :
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

1. Petugas memperhatikan kebersihan tangan


PROSEDUR
2. Sampah dari TPS diangkut dengan kereta khusus
3. Untuk sampah medis dikumpulkan dalam TPS, selanjutnya
dibakar dengan Incenerator dan abunya dibuang bersama sampah
umum
4. Sampah non medis dapat langsung dibuang bersama dengan
sampah Umum
5. Petugas melakukan cuci tangan

UNIT TERKAIT Instalasi rawat jalan dan inap, instalasi farmasi, HCU, Instalasi Gawat
Darurat, kamar operasi dan kantor.
PENANGANAN SAMPAH DOMESTIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PPI/2018 00 1/1

STANDAR Tgl. Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR (SOP)

dr. Lolin Rara Masela

Sampah non medis adalah sampah produk kegiatan non medis seperti
PENGERTIAN
perkantoran dan sampah rumah tangga (domestik).

1. Pengendalian infeksi
TUJUAN
2. Menjaga nilai estetika dan kenyamanan

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medika Insani


Nomor :
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
1. Petugas memperhatikan kebersihan tangan
PROSEDUR 2. Sampah dibuang dalam tempat penampungan sampah ruangan
3. Bila sudah terisi ¾ bagian atau setelah penuh dalam waktu 24
jam, segera diangkut ke TPS
4. Petugas membuang sampah ke TPA
5. Petugas melakukan cuci tangan

Instalasi rawat jalan dan inap, instalasi farmasi, HCU, Kamar operasi,
UNIT TERKAIT Dapur dan Loundry.
PENANGANAN SAMPAH DOMESTIK
RS. MEDIKA INSANI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PPI/2018 00 1/2

STANDAR Tgl. Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR (SOP)

dr. Lolin Rara Masela


PENGERTIAN Sampah RS adalah sampah sisa-sisa dari hasil kegiatan RS tidak
digunakan ataupun terbuang dan dibedakan menjadi sampah medis
dan non medis hasil kegiatan RS.
Sampah non medis adalah bahan hasil kegiatan RS bukan medis dan
dikategorikan sampah umum atau domestik.

TUJUAN Penanganan sampah domestik RS adalah melakukan upaya


penanganan sampah yang ada di RS agar tidak menimbulkan
pencemaran lingkungan serta mencegah penularan penyakit.
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medika Insani
Nomor :
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
PROSEDUR 1. Petugas memperhatikan kebersiham tangan dan menggunakan
APD lengkap seperti masker, sarung tangan, sepatu boots.
2. Bila sudah terisi ¾ bagian atau setelah penuh dalam waktu 24
jam, segera diangkut ke TPS
3. Sampah domestik dipisahkan pewadahannya dan diletakkan
pada kantok plastik berwarna hitam.
4. sumber penghasilan sampah domestik kemudian dibawa ke
TPS RS. Medika Insani.
5. Sampah non medis yang berasal dari kegiatan non medis
dikumpulkan dengan menggunakan pewadahan selanjutnya
dibuang ke Container sampah untuk dibawa ke TPS RS.
Medika Insani.
6. Selanjutnya sampah domestik akan diangkut oleh pihak
UBERLI untuk selanjutnya dibawa ke TPA.
7. Petugas melakukan cuci tangan
UNIT TERKAIT Cleaning service, Semua Bagian Instalasi dan ruangan
PEMBUANGAN LB3 RS. MEDIKA INSANI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PPI/2018 00 1/2

STANDAR Tgl. Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR (SOP)

dr. Lolin Rara Masela


PENGERTIAN Sampah medis adalah bahan hasil kegiatan RS dan dikategorikan
sampah infeksius, sampah citotoksis, dan sampah radio aktif.

TUJUAN Penanganan sampah medis RS dilakukan agar tidak menimbulkan


dampak terhadap lingkungan dan penularan penyakit bagi
masyarakat.

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medika Insani


Nomor :
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

PROSEDUR 1. Petugas memperhatikan kebersihan tangan


2. Sumber dari masing-masing ruangan yang diangkut dengan
gerobak khusus sampah medis
3. Pemilahannya dilakukan di masing-masing ruangan dengan
menggunakan kantong plastik
4. Tempat khusus sampah medis yang aman dari lingkungan dan
tertutup
5. Pengelolaan sampah medis bekerja sama dengan pihak ketiga
yaitu PT Wastec dan Biuteknika
6. Diangkut dengan waktu 1 – 3 bulan
UNIT TERKAIT Instalasi rawat jalan dan inap, IGD, HCU, Kamar Operasi, Instalasi
kebidanan, Instalasi Farmasi
MEMBERSIHKAN LANTAI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PPI/2018 00 1/2

STANDAR Tgl. Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR (SOP)

dr. Lolin Rara Masela

Membersihkan lantai adalah suatu proses untuk menghilangkan


PENGERTIAN
sebagian mikro-organisme pada lantai

Membunuh/mengurangi kuman dan sebagian bentuk vegetatif bakteri


TUJUAN
untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial di lingkungan rumah
sakit

1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Mesika Insani


KEBIJAKAN Nomor :
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

1. Petugas memperhatian kebersihan tangan


PROSEDUR
2. Petugas memakai perlengkapan kerja
3. Lantai dibersihkan dari debu setiap hari (disapu) dan diusahakan
debu tidak beterbangan sebelum dipel
4. Lantai dipel dengan kain pel lembab bercampur desinfektan, pagi
dan sore bila lantai terkontaminasi lakukan lebih dulu
dekontaminasi dengan klorin 0,5% biarkan selama 10-15 menit,
kemudian kotoran dibersihkan selanjutnya disapu dan bahan yang
digunakan membersihkan kotoran dibuang ditempat sampah
medis
5. Pasang tanda larangan melintas selama lantai dipel
6. Setelah pekerjaan selesai kain lap dicuci dan dikeringkan
7. Alat-alat kerja disimpan kembali

UNIT TERKAIT Cleaning Service dan Instalasi Kesling Rumah Sakit.

PEMBERSIHAN KERETA DORONG UNTUK


BARANG-BARANG YANG KOTOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PPI/2018 00 1/2

STANDAR Tgl. Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR (SOP)

dr. Lolin Rara Masela


PENGERTIAN Pembersihan adalah proses yang secara fisik membuang semua debu
yang tampak, kotoran, darah atau cairan tubuh lainnya dari benda
mati ataupun membuang semua mikroorganisme untuk mengurangi
risiko bagian mereka yang menyentuh kulit atau menangani objek
tersebut.

TUJUAN 1. Mencegah infeksi nosokomial


2. Untuk menghilangkan debu dan kotoran
3. Agar trolly tetap bersih dan siap pakai

KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medika Insani


Nomor :
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

PROSEDUR 1. Petugas memperhatikan kebersihan tangan


2. Petugas memakai sarung tangan rumah tangga
3. Pembersihan dilakukan pada pagi hari dan setelah digunakan
4. Pembersihan langsung dilakukan bila terjadi tumpahan darah atau
cairan lainnya
5. Membersihkan kereta dorong dengan cairan desinfektan klorin
1% dan lap
6. dorong ditempatkan di ruang dekontaminasi
UNIT TERKAIT Kamar operasi
Loundry

PEMBERSIHAN KERETA DORONG UNTUK


BARANG-BARANG YANG STERIL
No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PPI/2018 00 1/1

STANDAR Tgl. Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR (SOP)

dr. Lolin Rara Masela

Pembersihan adalah proses yang secara fisik membuang semua debu


PENGERTIAN
yang tampak, kotoran, darah atau cairan tubuh lainnya dari benda
mati ataupun membuang semua mikroorganisme untuk mengurangi
risiko bagian mereka yang menyentuh kulit atau menangani objek
tersebut.

Mencegah infeksi nosokomial


TUJUAN
1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medika Insani
KEBIJAKAN Nomor :
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
1 Petugas memperhatikan kebersihan tangan
PROSEDUR 2 Pembersihan dilakukan pada pagi hari dan setelah digunakan
3 Pembersihan langsung dilakukan bila terjadi tumpahan darah atau
cairan lainnya
4 Membersihkan kereta dorong dengan cairan desinfektan (Klorin
1%)
5 Disimpan di ruang steril
UNIT TERKAIT Unit Kamar Operasi

MEMBERSIHKAN DINDING RUANGAN


No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PPI/2018 00 1/2

STANDAR Tgl. Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR (SOP)

dr. Lolin Rara Masela

Pembersihan dilakukan untuk menghilangkan noda, debu dan


PENGERTIAN
mencegah infeksi nosokomial agar dinding tetap bersih

Agar petugas cleaning service mengetahui dana melaksanakan


TUJUAN
pembersihan dinding dengan benar

1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medika Insani


KEBIJAKAN Nomor :
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

1. Pembersihan dilaksanakan oleh cleaning service


PROSEDUR
2. Siapkan larutan air, sabun dan ember
3. Siapkan peralatan kerja : sikat, kain lap dan ember
4. Basahi permukaan dinding dengan air sabun
5. Sikat dan lap noda yang ada di dinding
6. Bilas dengan air bersih
7. Lap kering permukaan dinding
8. Bersihkan dan keringkan dinding dan lantai
9. Setelah pekerjaan selesai kain lap dicuci dan dikeringkan Alat-
alat kerja disimpan kembali
UNIT TERKAIT Instalasi sanitasi lingkungan dan Cleaning service

PEMBERSIHAN RUANGAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PPI/2018 00 1/2

STANDAR Tgl. Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR (SOP)

dr. Lolin Rara Masela


Suatu proses untuk menghilangkan sebagian atau lebih atau semua
PENGERTIAN mikroorganisme kecuali endospora di ruangan Rumah Sakit Medika
Insani.
Sebagai acuan untuk melaksanakan kebersihan Ruang Rawat
TUJUAN Nonsteril
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medika Insani
KEBIJAKAN Nomor :
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
1. Bersihkan langit dan dinding dengan sapu panjang yang
PROSEDUR dibungkus dengan metela dengan cara memutar sapu.
2. Siapkan air larutan densol 1-9 dalam ember sesuai kebutuhan.
3. Percikan air larutan disenfektan pada lantai yang akan disapu.
4. Kemudian sapu ruangan dengan memulai dari arah sudut ruangan
kearah luar.
5. Sampah diambil dan dimasukkan dalam tempat sampah
6. Kemudian lantai dipercik dengan larutan densol lebih basah
dengan cairan 1:9.
7. Kain pel dibasahkan dengan larutan clorin 1:9 kemudian diperas
dan dimasukkan kedalam tangkai pel dan lalu dipelkan kelantai
dari sudut ketengah dengan cara searah.
8. Setiap 5-6 meter, kain pel dibilaskan kembali dengan air mengalir
lalu celupkan dalam larutan densol baru dipelkan kembali diulang
sampai 2x pel.
UNIT TERKAIT Seluruh instalasi dan ruangan.

PEMERIKSAAN MUTU AIR


No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PPI/2018 00 1/2

STANDAR Tgl. Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR (SOP)

dr. Lolin Rara Masela


Suatu kegiatan pengawasan kualitas/mutu air di rumah sakit secara
PENGERTIAN berkala terhadap penyedian air bersih agar tetap aman.
Sebagai acaun apabila terjadi penurunan kualitas air atau panggunaan
TUJUAN air yang dapat membahayakan kesehatan serta untuk menigkatkan
kualitas air.
1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medika Insani
KEBIJAKAN Nomor :
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
1. Rumah sakit mengujukan pemeriksaan mutuair kepada labda,
PROSEDUR berdasarkan permintan petugas sanitasi rumah sakit setiap 6 Bulan
sekali.
2. Sampel diambil sesuai dengan titik yang ditentukan oleh petugas
sanitasi.
3. Sampel dibawa ke labkesda untuk diperiksa.
Hasil pemeriksaan dapat diambil1 minggu kemudian.
UNIT TERKAIT Seluruh instalasi, seluruh ruangan, rawat inap dan rawat jalan,
serta kesling.
PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PPI/2018 00 1/2

STANDAR Tgl. Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR (SOP)

dr. Lolin Rara Masela


Suatu kegiatan penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya dan
PENGERTIAN beracun yang dilakukan agar liimbah bahan berbahaya dan beracun
yang dihasilkan dari aktifitas pelayanan di rumah sakit tidak
membahayakan terhadap pasien, pengunjung, petugas dan tidak
mencemari lingkungan.
Sebagai acuan dalam penerapan langkah- langkah untukproses
TUJUAN pengelolalaan limbah bahan berbahaya dan beracun agar tidak
berbahaya bagi pasien, petugas, masyarakat dan lingkungan.
1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medika Insani
KEBIJAKAN Nomor :
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
1. Seluruh limbah berbahaya dan beracun yang dihasilkan dari
PROSEDUR kegiatan pelayanan di rumah sakit disimpan di TPS Limbah bahan
berbahaya dan beracun.
2. Seluruh limbah bahan berbahaya dan beracun dilakukan
pengemasan ke dalam plastik berwarna kuning diberi simbol dan
pelabelan sesuai dengan karekteristik dan jenis limbah bahan
berbahaya dan beracun.
3. Limbah bahan berbahaya dan beracun disimpan di TPS diletakkan
di blok-blok/ skad sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
4. Dalam jangka waktu tertentu limbah bahan berbahaya dan beracun
yang disimpan di TPS akan dikelola lanjutan oleh pihak
pengangkut dari PT. Manuppak Abadi dan PT. JAT Medika dengan
Rumah Sakit Medika Insani.

UNIT TERKAIT Unit sanitasi, IGD, instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi
kebidanan, instalasi kamar operasi dan instalasi kamar bayi.

PENGANGKUTAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN


BERACUN DARI RUANGAN KE TPS
No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PPI/2018 00 1/2

STANDAR Tgl. Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR (SOP)

dr. Lolin Rara Masela


Suatu proses kegitan pengambilan dan pengangkutan limbah bahan
PENGERTIAN berbahaya dan beracun dari ruangan penghasil limbah bahan
berbahaya dan beracun untuk diangkut ke TPS LB3.
Sebagai acuan dalam pengelolaan LB3 secara benar sesuai dengan
TUJUAN persaratan, sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia
maupun pencemaran lingkungan baik di lingkungan RS maupun di
luar lingkungan RS.
1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medika Insani
KEBIJAKAN Nomor :
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
1. LB3 dari ruangan di lakukan penandaan berupa label untuk
PROSEDUR memberikan identitas LB3 sehingga dapat di kenali tentang jenis
dan karakteristik LB3 itu sendiri.
2. LB3 di angkut oleh petugas pengangkut dengan menggunakan
troly beroda yang kuat, tertutup, dan kedap air.
3. Petugas pengangkut limbah bahan berbahaya dan beracun
msenggunakan alat safety berupa APD lengkap.
4. Limbah bahan berbahaya dan beracun diangkut ke TPS LB3
dengan jadwal 3 kali sehari yaitu : pagi, siang dan sore.

UNIT TERKAIT Unit sanitasi, IGD, instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi
kebidanan, instalasi kamar operasi dan instalasi kamar bayi.

PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN


BERACUN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

/PPI/2018 00 ½

STANDAR Tgl. Terbit Ditetapkan oleh


OPERASIONAL Direktur
PROSEDUR (SOP)

dr. Lolin Rara Masela


Suatu rangkaian kegiatan yang mencakup penyimpanan,
PENGERTIAN pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan sehingga LB3 tidak
menimbulkan gangguan kesehatan manusia maupun pencemaran
lingkungan baik di dalam RS maupun di luar lingkungan RS .
Sebagai acuan dalam pengelolaan LB3 secara benar sesuai dengan
TUJUAN persaratan, sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia
maupun pencemaran lingkungan baik di lingkungan RS maupun di
luar lingkungan RS.
1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medika Insani
KEBIJAKAN Nomor :
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
1. Seluruh limbah bahan berbahaya dan beracun yang dihasilkan dari
PROSEDUR kegiatan pelayanan di rumah sakit dilakukan pengemasan dan
diberi label sesuai dengan sesuai dengan karekteristik dan jenis
LB3.
2. Ruangan penghasil limbah bahan berbahaya dan beracun
melakukan pemilahan LB3 dengan membuang limbahnya pada
tempat sampah yang dilapisi kantong plastik sesuai dengan jenis
limbahnya.
3. Seluruh limbah bahan berbahaya dan beracun diangkut oleh
Petugas pengangkut dengan troli roda yang kuat, tertutup rapat,
kedap air.
4. Petugas pengangkut limbah B3 menggunakan peralatan standar
dengan memakai APD yang lengkap.
5. Seluruh limbah bahan berbahaya dan beracun yang dihasil dari
kegiatan pelayanan rumah sakit disimpan sementara di TPS LB3
dan diletakkan di container yang kuat ( Drum) pada blok-blok
atau skad dan diberi pelabelan sesuai dengan jenis dan
karekteristik LB3
6. Dalam jangka waktu tertentu limbah B3 yang disimpan di TPS
akan dikelola oleh pihak III
7. Dilakukan penimbangan, pencatatan dan pelaporan.
UNIT TERKAIT Unit sanitasi, IGD, Poli, VK, OK, Neonatus, lt.2, lt 3

Anda mungkin juga menyukai