Anda di halaman 1dari 4

RSU

SINAR HUSNI PENGELOLAAN, PEMISAHAN, DAN PEMBUANAGAN


LIMBAH RUMAH SAKIT

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
01 1 dari 5
08/PPI/DIR/RSUSH/I/2021
Jl. Veteran Gang
Utama/Psr.V Helvetia
Ditetapkan :
Direktur RSU SINAR HUSNI
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 23 Januari 2021
(SPO)
dr. H. Hepi Irawan

Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas. Penanganan limbah
sebagai hasil sisa pembuangan perlu dilakukan penanganan yang efektif
dan cermat agar limbah tidak menimbulkan penyebaran infeksi dirumah
sakit yang membahayakan petugas medis maupun non medis, pasien,
PENGERTIAN
lingkungan sekitar Rumah Sakit maupun lingkungan masyarakat
sekitarnya.
Prosedur pembuangan sampah memuat tata cara pembuangan sampah
dari sumber sampai ke tempat pembuangan sementara dan diteruskan ke
pihak ke tiga
1. Untuk mencegah dan melindungi penyebaran infeksi terhadap para
petugas kesehatan serta pasien
2. Melindungi petugas pembuangan limbah dari perlukaan
TUJUAN 3. Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya
4. Membuang bahan-bahan berbahaya (bahan toksik dan radioaktif)
dengan aman

1. Keputusan Direktur Nomor 16/PPI/DIR/RSUSH/I/2021 tentang


Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum
Sinar Husni
2. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
KEBIJAKAN 270/MENKES/SK/III/2007 tentang Pedoman Manajerial Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi Di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya
3. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 07 tahun
2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

A. Penanganan Limbah Infeksius


 Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi dengan
PROSEDUR darah, cairan tubuh pasien, ekskresi, sekresi yang dapat
menularkan kepada orang lain.

 Yang tergolongan limbah infeksius antara lain : sarung tangan,


masker, infuse set, kassa/kapas, kateter, dan sebagainya, atau
segala sesuatu yang telah terkena cairan tubuh pasien.
 Wadah/ container limbah infeksius diberi alas kantong plastik
warna kuning, dan diberi label/simbol infeksius.
 Pengangkutan sampah segera dan tempat sampah harus
dikosongkan sekurang-kurangnya 1x24 jam
 Pembuangan limbah infeksius dilakukan di tempat pembuangan
sementara (TPS), khusus untuk sampah infeksius yang telah
tersedia di RS yang di lakukan oleh petugas limbah RS hingga di
angkut untuk dimusnahkan oleh pihak ketiga, dalam hal ini
Rumah Sakit bekerjasama dengan pihak ketiga.
 Kantong plastik tempat limbah tidak diisi terlalu penuh
 Wadah/container harus tertutup dengan model pijakan kaki, tidak
berkarat, mudah dikosongkan dan terlindung dari binatang atau
serangga
 Petugas untuk menangani pembuangan limbah harus memakai
alat pelindung diri yang sesuai.
 Tempat pembuangan limbah tetap diawasi agar proses
penyaringan berjalan dengan baik
 Pengangkutan limbah harus menggunakan troli yang tertutup
 Kontainer/wadah limbah harus dicuci setiap hari

B. Penanganan Limbah Non Infeksius


 Limbah non infeksius adalah limbah yang dihasilkan dari
kegiatan rumah sakit diluar medis yang berasal dari dapur,
perkantoran, keluarga pasien, taman, dan halaman.
 Wadah/container limbah noninfeksius diberi alas kantong plastik
warna hitam, dan diberi label/simbol limbah noninfeksius
 Limbah tidak boleh dibiarkan atau disimpan lebih dari 24 jam
 Kantong plastik tempat limbah tidak diisi terlalu penuh
 Wadah/container harus tertutup dengan model pijakan kaki, tidak
berkarat, mudah dikosongkan dan terlindung dari binatang atau
serangga.
 Petugas untuk menangani pembuangan limbah harus memakai
sarung tangan dan alat pelindung diri yang sesuai.
 Tempat pembuangan limbah tetap diawasi agar proses
penyaringan berjalan dengan baik.
 Pengangkutan limbah mengggunakan troli yang tertutup
 Pengangkutan sampah segera dan tempat sampah harus
dikosongkan sekurang-kurangnya 1x24 jam
 Pembuangan limbah non-infeksius dilakukan di tempat
pembuangan sementara (TPS) yang telah tersedia di RS yang di
lakukan oleh petugas limbah RS (CS) hingga di angkut untuk
dimusnahkan oleh pihak ketiga, dalam hal ini Rumah Sakit
bekerjasama dengan Dinas Kebersihan Kota.
 Tempatkan setiap kontainer limbah pada jarak 10-20 meter
 Kontainer/wadah limbah harus dicuci setiap hari
C. Penanganan Limbah Benda Tajam
 Limbah benda tajam harus dikumpulkan dalam satu wadah anti
bocor dan tahan tusukan (safety box), tanpa memperhatikan
terkontaminasi atau tidak
 Jarum, syringe, ampul, vial, pecahan kaca, dan atau segala
sesuatu alat/benda yang dapat melukai dan memotong
jaringan tubuh harus dimasukkan ke dalam “safety box” atau
wadah anti bocor dan tahan tusukan.
 Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam
 Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarangan tempat.
Selalu letakkan dekat petugas saat sedang melakukan tindakan
 Selalu buang sendiri limbah benda tajam oleh si pemakai
 Jika limbah benda tajam sudah terisi ¾ penuh, maka petugas
limbah segera packing untuk dipindahkan ke TPS Infeksius
sebelum di angkut untuk dimusnahkan oleh pihak ketiga
 Petugas limbah infeksius segera menggantikan safety box yang
baru diruang nurse station, kemudian diberi tanggal kadaluarsa
safety box. Batas exp safety box adalah 3 hari.
 Jika safety box sudah terisi ¾ penuh sebelum 3 hari (masa exp),
maka segera diangkut, dan digantikan dengan safety box baru
yang diberi tanggal.

RSU PENGELOLAAN, PEMISAHAN, DAN PEMBUANAGAN


SINAR HUSNI LIMBAH RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


08/PPI/DIR/RSUSH/I/2021 01 4 dari 5

 Dan jika safety box belum terisi ¾ penuh hingga 3 hari, maka
petugas limbah tetap wajib mengganti safety box dengan yang
baru dan diberi tanggal baru.
D. Penanganan Limbah Radioaktif
 Limbah radioaktif adalah limbah yang berasal dari penggunaan
medis ataupun riset di laboratorium yang berkaitan dengan zat-zat
radioaktif, atau dari bagian teknisi lainnya yang menggunakan
bahan kimia dan beracun.
 Wadah/container limbah radioaktif diberi alas kantong plastik
warna “Merah”, dan diberi label/simbol radioaktif.
 Jenis limbah radioaktif berupa : baterai, kertas film radiologi yang
rusak/bekas, catridge bekas, toner bekas, lampu TL bekas, wadah-
wadah bahan kimia bekas, sludge IPAL, Oli bekas, dan bahan
kimia kadaluarsa lainnya.
 Wadah/container harus tertutup dengan model pijakan kaki, tidak
berkarat, mudah dikosongkan dan terlindung dari binatang atau
serangga, dan jauh dari jangkauan luar.
 Pengangkutan sampah segera jika ¾ penuh dan tempat sampah
harus dikosongkan sekurang-kurangnya 1x24 jam
 Kontainer/wadah limbah harus dicuci setiap hari
E. Penanganan Limbah Cair
Limbah cair harus dikumpulkan dalam kontainer yang sesuai dengan
karakteristik bahan kimia dan radiologi, volume, dan prosedur
penanganan dan penyimapangannya.
a. Saluran pembuangan limbah harus menggunakan sistem saluran
tertutup, kedap air, dan limbah harus mengalir dengan lancar, serta
terpisah dengan saluran air hujan.
b. Rumah sakit harus memiliki instalasi pengolahan limbah cair
sendiri atau bersama-sama secara kolektif dengan bangunan
disekitarnya yang memenuhi persyaratan teknis, apabila belum
ada atau tidak terjangkau sistem pengolahan air limbah perkotaan.
c. Perlu dipasang alat pengukur debit limbah cair untuk mengetahui
debit harian limbah yang dihasilkan.
RSU PENGELOLAAN, PEMISAHAN, DAN PEMBUANAGAN
SINAR HUSNI LIMBAH RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


08/PPI/DIR/RSUSH/I/2021 01 5 dari 5

d. Air limbah dari dapur harus dilengkapi penangkap lemak dan


saluran air limbah harus dilengkapi/ditutup dengan gril.
e. Air limbah yang berasal dari laboratorium harus diolah di Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL), bila tidak mempunyai IPAL
harus dikelola sesuai kebutuhan yang berlaku melalui kerjasam
dengan pihak lain atau pihak yang berwenang.
f. Frekuensi pemeriksaan kualitas limbah cair terolah (effluent)
dilakukan setiap bulan untuk swapantau dan minimal 3 bulan
sekali uji petik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
g. Rumah sakit yang menghasilkan limbah cair yang mengandung
atau terkena zat radioaktif, pengelolaannya dilakukan sesuai
ketentuan BTKLPP (Badan Tehnik Kesehatan Lingkungan
Pengendalian Penyakit)

1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Kamar Operasi
5. Instalasi Care Unit
6. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT 7. Laboratorium
8. Radiologi
9. Unit Gizi
10. Unit Kesehatan Lingkungan
11. Unit Laundry
12. Ruang Jenazah
13. Unit Cleaning Service

Anda mungkin juga menyukai