Anda di halaman 1dari 25

PROSEDUR PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH
HARAPAN INSAN No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
SENDAWAR
Kabupaten Kutai Barat
Kalimantan Timur

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :


OPERASIONAL
PROSEDUR
5 Januari 2015

PENGERTIAN Bahan – bahan bekas kegiatan medis yang sudah tidak dipergunakan lagi
dan bersifat B3 yang bersifat infeksius.
TUJUAN 1. Terlakasananya pemilihan sampah medis sedini mungkin
2. Mencegah dan mengurangi terjadinya Infeksi Nosokomial
3. Mencegah tercemarnya lingkungan dan dampak negative cara
pembuangan sampah medis yang tidak baik
KEBIJAKAN Prosedur pengelolaan sampah mengacu pada Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor : 1204/MENKES/KEP/X/2004
PROSEDUR 1. Dalam bekerja petugas harus memakai pakaian Alat pelindung Diri
(APD) berupa helm, masker, sarung tangan kaet/kulit dan sepatu boot.
2. Sampah medis dari tiap sumbernya baik rawat inap, rawat jalan,
laboratorium dibuang ke bak sampah warna kuning yang dilapisi
katong sampah warna kuning, sesuai ketentuan di RSUD HIS.
3. Khusus untuk ruang untuk pasien KemoterapI menggunakan kantong
plastik warna ungu.
4. Sampah medis pada pagi hari pukul 07.00 Wita harus sudah
dikeluarkan dan harus diangkut ke area incinerator pada pukul 08.00
Wita .
5. Dalam pengumpulannyasampah medis, dari setiap ruangan
dimasukkan ke dalam gerobak sampah.
6. Di TPS khusus untuk limbah B3, dilakukan pencatatan dalam buku
laporan (volume/kg) kemudian dimasukan ke incinerator dengan
menggunakan alat pengangkutan khusus oleh petugas.
7. Sampah medis dibakar/dimusnahkan dengan alat khusus berupa
incinerator yang suhu pembakarannya antara 1000 – 1300 derajat atau
dapat diatur sesuai suhu pembakaran yang diharuskan.

UNIT TERKAIT 1. Petugas di Ruangan Rawat Inap


2. Petugas di Ruangan Rawat Jalan
3. Petugas di Ruangan Administrasi dan Perkantoran.
4. Petugas CS Selasar
5. Petugas CS Taman
PROSEDUR PEMBUANGAN SAMPAH MEDIS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH
HARAPAN INSAN
SENDAWAR
Kabupaten Kutai Barat
Kalimantan Timur
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :
OPERASIONAL
PROSEDUR
5 Januari 2015

PENGERTIAN Upaya dan perlakuan pembuangan sampah medis agar tidak mengganggu
kesehatan dan mencemari lingkungan dengan cara membuangnya pada
bak sampah warna kuning yang dilapisi kantong plastik warna kuning.
TUJUAN 1. Menghindari tercampurnya sampah medis dan sampah non medis.
2. Mencegah agar sampah medis yang sangat berbahaya dan infeksius
tersebut tidak mencemari lingkungan.
3. Mecegah penularan penyakit Infeksi Nosokomial.
4. Menjaga kebersihan secara umum.
KEBIJAKAN Prosedur pengelolaan sampah mengacu pada Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor : 1204/MENKES/KEP/X/2004
PROSEDUR 1. Pagi hari jam 07.00 petugas cleaning service di ruangan mengeluarkan
kantong plastik warna kuning yang berada di bak sampah warna
kuning berisi sampah medis.
2. Petugas pembuangan sampah diharuskan menggunakan sepatu boot,
sarung tangan dan masker.
3. Sampah medis diangkut dengan menngunakan gerobak khusus sampah
medis.
4. Selanjutnya sampah medis diangkut ke area incinerator.
5. Setelah itu plastik kuning berisi sampah medis di masukan ke
incinerator yaitu alat pembakaran sampah medis.
6. Kemudian dilakukan pembakaran dengan suhu 1000-1300 Derajat
celcius.
7. Sisa abu pembakaran sampah medis di masukan ke dalam drum
sebagai limbah B3...
8. Evaluasi dilakukan dengan periksa kembali sampah medis apakah
sudah terbuang dan terbakar dengan baik sehingga tidak terjadi
penularan penyakit/pencemaran lingkungan.
9. Hindari kecelakaan kerja sedini mungkin demi keselamatan dan
kesehatan kita bersama.

UNIT TERKAIT 1. Petugas di Ruangan Rawat Inap


2. Petugas di Ruangan Rawat Jalan
3. Petugas CS Taman
PROSEDUR PENGUMPULAN SAMPAH MEDIS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH
HARAPAN INSAN
SENDAWAR
Kabupaten Kutai Barat
Kalimantan Timur
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :
OPERASIONAL
PROSEDUR
5 Januari 2015

PENGERTIAN Suatu upaya yang dilakukan untuk memelihara kebersihan lingkungan


agar selalu dalam keadaan bersih dari kuman, kotoran dan bau dari
sampah medis.
TUJUAN Agar lingkungan rumah sakit terbebas dari kuman sampah infeksius yang
sangat berbahaya bagi kesehatan pegawai rumah sakit, pasien dan
keluarganya.
KEBIJAKAN Prosedur pengelolaan sampah mengacu pada Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor : 1204/MENKES/KEP/X/2004
PROSEDUR 1. Petugas cleaning service mengambil gerobak, alat pembersih dan alat
pelindng diri di gudang
2. Mengambil sampah pada bak-bak sampah medis yang terletak di
selasar setiap ruang tindakan.
3. Setelah penuh, gerobak sampah ditutup rapat-rapat agar baud an
kuman tidak menyebar, kemudian di bawa ke incinerator.
4. Yakinkan apakah sampah tidak tercampur oleh sampah non medis
(dilakukan pemilahan)
5. Jika sampah medis pada incinerator telah terisi ¾ akan dilakukan
pembakaran oleh petugas di incinerator.
6. Jika pekerjaan utama telah selesai, cleaning service membersihkan
bak-bak yang terdapat di ruang tindakan sesuai instruksi pemeliharaan
bak sampah.
7. Menjaga kebersihan pakaian dan peralatan yang digunakan pada saat
melakukan pekerjaan.

UNIT TERKAIT 4. Petugas di Ruangan Rawat Inap


5. Petugas di Ruangan Rawat Jalan
6. Petugas CS Taman
PROSEDUR PENGELOLAAN SAMPAH NON
MEDIS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH
HARAPAN INSAN
SENDAWAR
Kabupaten Kutai Barat
Kalimantan Timur
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :
OPERASIONAL
PROSEDUR
5 Januari 2015

PENGERTIAN Upaya dan perlakuan pembuangan sampah non medis agar tidak
mengganggu kesehatan dan mencemari lingkungan dengan cara
membuangnya pada bak sampah warna hitam yang dilapisi kantong
plastik warna hitam.
TUJUAN 1. Menghindari tercampurnya sampah medis dan sampah non medis.
2. Mencegah agar sampah non medis tidak mencemari lingkungan.
3. Mecegah penularan penyakit Infeksi Nosokomial.
4. Menjaga kebersihan secara umum.
KEBIJAKAN Prosedur pengelolaan sampah mengacu pada Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor : 1204/MENKES/KEP/X/2004
PROSEDUR 1. Lakukan persiapan pemusnahan sampah medis :
a. Gunakan alat pelindung diri (pakaian kerja, sarung tangan, masker
dan sepatu boot).
b. Siapkan peralatan pembuangan sampah.
2. Sampah non medis dari tiap sumbernya baik rawat inap, rawat jalan,
ruang administrasi di buang ke bak sampah berwarna hitam yang
dilapisi kantong plastik berwarna hitam.
3. Apabila bak sampah telah terisi ¾ maka kantong plastik harus diikat
untuk diangkut ke TPS.
4. Dalam pengumpulannya sampah non medis dimasukkan ke dalam
gerobak sampah khusus untuk sampah non medis sesuai ketentuan
agar aman dan tidak tercecer.
5. Dalam pengangkutan ke TPS menggunakan gerobak sampah khusus
yang kedap air dan memenuhi standar yang ditetapkan.

UNIT TERKAIT 1. Petugas di Ruangan Rawat Inap


2. Petugas di Ruangan Rawat Jalan
3. Petugas di Ruangan Administrasi dan Perkantoran.
4. Petugas CS Selasar
5. Petugas CS Taman
PROSEDUR PEMILAHAN SAMPAH MEDIS
DAN NON MEDIS DI TEMPAT PEMBUANGAN
SEMENTARA (TPS)
RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
HARAPAN INSAN
SENDAWAR
Kabupaten Kutai Barat
Kalimantan Timur
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :
OPERASIONAL
PROSEDUR
5 Januari 2015

PENGERTIAN Suatu supaya yang dilakukan agar tidak tercampur antara sampah medis
dan non medis karena yang diproses di incinerator hanyalah sampah
medis.
TUJUAN Agar lingkungan rumah sakit terbebas dari kuman sampah infeksius yang
sangat berbahaya bagi kesehatan pegawai rumah sakit, pasien dan
keluarganya.
KEBIJAKAN Prosedur pengelolaan sampah mengacu pada Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor : 1204/MENKES/KEP/X/2004
PROSEDUR 1. Petugas cleaning service mengambil alat pelindung diri di gudang
setiap hari.
2. Sampah yang sudah terkumpul di gerobak sampah dipilah antara
sampah medis dan non medis.
3. Untuk sampah medis langsung dimasukkan ke dalam incinerator
4. Sedangkan untuk sampah non medis dimasukkan ke dalam TPS yang
tersedia
5. Yakinkan apakah sampah tidak tercampur
6. Jika sampah medis pada incinerator sudah terisi ¾ akan dilakukan
pembakaran oleh petugas khusus di incinerator
7. Untuk sampah non medis yang di masukkan ke dalam TPS akan
diambil oleh truk dari DKPP.
UNIT TERKAIT 1. Petugas di Ruangan Rawat Inap
2. Petugas di Ruangan Rawat Jalan
3. Petugas di Ruangan Administrasi dan Perkantoran.
4. Petugas CS Selasar
6. Petugas CS Taman
PROSEDUR PENANGANAN JARUM SUNTIK

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH
HARAPAN INSAN
SENDAWAR
Kabupaten Kutai Barat
Kalimantan Timur
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :
OPERASIONAL
PROSEDUR
5 Januari 2015

PENGERTIAN 1. Limbah RS adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah
sakit dalam bentuk padat, cair dan gas.
2. Limbah benda tajam adalah limbah padat yang apabila terkena benda/
tubuh menimbulkan goresan atau luka antara lain jarum suntik, mata
pisau, potongan ampul dll.
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerja
2. Melindungi petugas dari bahaya infeksi nosocomial
3. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan
KEBIJAKAN Prosedur pengelolaan sampah mengacu pada Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor : 1204/MENKES/KEP/X/2004
PROSEDUR 1. Siapkan tempat/wadah limbah benda tajam yang anti bocor dan tahan
tusukan, misalnya safety box.
2. Bila wadah limbah benda tajam berupa botol atau jerigen, maka isi
dengan larutan desinfektan.
3. Masukkan limbah benda tajam (jarum, mata pisau atau potongan
ampul) ke dalam wadah tersebut.
4. Untuk pecahan kaca/ampul jangan diambil dengan tangan dan jangan
disapu, tetapi gunakan pinset atau karton.
5. Jarum harus dipisahkan dari syringe/spuit.
6. Segera tutup rapat wadah limbah benda tajam apabila sudah terisi 2/3.
7. Beri label/tanda bahwa limbah infeksius atau masukkan ke dalam
kantong plastik kuning bersama limbah infeksius lainnya.
8. Jangan biarkan limbah disimpan selama >24 jam
UNIT TERKAIT 5. Petugas di Ruangan Rawat Inap
6. Petugas di Ruangan Rawat Jalan
7. Petugas di Ruangan Tindakan
PROSEDUR PENGELOLAAN LIMBAH BENDA
TAJAM

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH
HARAPAN INSAN
SENDAWAR
Kabupaten Kutai Barat
Kalimantan Timur
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :
OPERASIONAL
PROSEDUR
5 Januari 2015

PENGERTIAN 1. Limbah RS adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah
sakit dalam bentuk padat, cair dan gas.
2. Limbah benda tajam adalah limbah padat yang apabila terkena benda/
tubuh menimbulkan goresan atau luka antara lain jarum suntik, mata
pisau, potongan ampul dll.
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerja
2. Melindungi petugas dari bahaya infeksi nosocomial
3. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan
KEBIJAKAN Prosedur pengelolaan sampah mengacu pada Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor : 1204/MENKES/KEP/X/2004
PROSEDUR 1. Siapkan tempat/wadah limbah benda tajam yang anti bocor dan tahan
tusukan, misalnya safety box.
2. Bila wadah limbah benda tajam berupa botol atau jerigen, maka isi
dengan larutan desinfektan.
3. Masukkan limbah benda tajam (jarum, mata pisau atau potongan
ampul) ke dalam wadah tersebut.
4. Untuk pecahan kaca/ampul jangan diambil dengan tangan dan jangan
disapu, tetapi gunakan pinset atau karton.
5. Jarum harus dipisahkan dari syringe/spuit.
6. Segera tutup rapat wadah limbah benda tajam apabila sudah terisi 2/3.
7. Beri label/tanda bahwa limbah infeksius atau masukkan ke dalam
kantong plastik kuning bersama limbah infeksius lainnya.
8. Jangan biarkan limbah disimpan selama >24 jam
UNIT TERKAIT 1. Petugas di Ruangan Rawat Inap
2. Petugas di Ruangan Rawat Jalan
3. Petugas di Ruangan Tindakan
PROSEDUR PEMBAKARAN SAMPAH MEDIS

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH
HARAPAN INSAN
SENDAWAR
Kabupaten Kutai Barat
Kalimantan Timur
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :
OPERASIONAL
PROSEDUR
5 Januari 2015

PENGERTIAN Upaya dan perlakuan pemusnahan sampah medis agar tidak mengganggu
kesehatan dan mencemari lingkungan dengan cara pembakaran bertekanan
tinggi serta suhunya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan (Min 1000° C)
TUJUAN 1. Memusnahkan sampah medis dengan incinerator
2. Mencegah daur ulang sampah medis yang sangat berbahaya dan
infeksius
3. Mencegah penularan penyakit infeksi nosokomial
4. Menjaga kebersihan secara umum
KEBIJAKAN Prosedur pengelolaan sampah mengacu pada Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor : 1204/MENKES/KEP/X/2004
PROSEDUR 1. Dalam bekerja petugas harus memakai Alat Pelindung Diri (APD)
seperti helm, masker, sarung tangan, sepatu boot.
2. Petugas incinerator menimbang dan memilah sampah medis yang
dikirim oleh petugas dari ruangan
3. Sampah medis dari ruangan ditimbang dan dicatat dalam buku
monitoring disaksikan oleh kedua petugas
4. Dalam pembakaran sampah medis diusahakan burner tidak tertutup
oleh sampah secara langsung untuk mendapatkan hasil yang baik
sesuai dengan kapasitas incinerator
5. Sebelum pintu incinerator ditutup untuk pembakaran periksa sekali
lagi apakah sudah sesuai dengan ketentuan
6. Incineror siap dioperasikan sesuai dengan kebutuhan baik waktu,
maupun suhu pembakaran yang diinginkan agar hasulnya efektif
7. Petugas harus mencatat kegiatan pembakaran dalam buku untuk
melaporkan hasil pembakaran
8. Apabila hasilnya tidak baik segera laporkan ke bagiab terkait
UNIT TERKAIT 1. Petugas di Ruangan Rawat Inap
2. Petugas di Ruangan Rawat Jalan
3. Petugas di Ruangan Administrasi dan Perkantoran
4. Petugas CS Selasar
5. Petugas CS Taman
PROSEDUR PEMELIHARAAN KERETA
SAMPAH

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH
HARAPAN INSAN
SENDAWAR
Kabupaten Kutai Barat
Kalimantan Timur
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :
OPERASIONAL
PROSEDUR
5 Januari 2015

PENGERTIAN Suatu upaya dilakukan untuk memelihara kebersihan kereta sampah agar
selalu dalam keadaan bersih dari kotoran dan sampah.
TUJUAN Agar lingkungan rumah sakit terbebas dari vektor dan bau yang dapat
menganggu baik pasien dan keluarganya maupun pegawai rumah sakit.
KEBIJAKAN Prosedur pengelolaan sampah mengacu pada Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor : 1204/MENKES/KEP/X/2004
PROSEDUR 1. Lakukan persiapan pencucian kereta sampah :
a. Gunakan alat pelindung diri (pakaian kerja, sarung tangan, masker
dan sepatu boot)
b. Siapkan peralatan pencucian kereta sampah (detergen dan sikat)
2. Lakukan pencucian kereta sampah dari sisa kotoran di tempat khusus
pencucian kereta sampah
3. Kereta yang sudah kosong lakukan penyemprotan dengan air bersih
sambil disikat
4. Lakukan penyabunan dengan sabun/detergen dan disikat
5. Lakukan pembilasan dengan bilasan air bersih
6. Lakukan desinfeksi dengan larutan klor 1 ppm atau lysol, kemudian
jemur
7. Setelah kering, kereta sampah disimpan pada tempatnya
8. Setelah selesai pekerjaan, lakukan pencucian peralatan, lingkungan
dan diri petugas

UNIT TERKAIT 1. Petugas di Ruangan Rawat Inap


2. Petugas di Ruangan Rawat Jalan
3. Petugas di Ruangan Administrasi dan Perkantoran
4. Petugas CS Selasar
5. Petugas CS Taman
PROSEDUR PEMELIHARAAN TONG SAMPAH

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH
HARAPAN INSAN
SENDAWAR
Kabupaten Kutai Barat
Kalimantan Timur
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :
OPERASIONAL
PROSEDUR
5 Januari 2015

PENGERTIAN Suatu upaya dilakukan untuk memelihara kebersihan kereta sampah agar
selalu dalam keadaan bersih dari kotoran dan sampah.
TUJUAN Agar lingkungan rumah sakit terbebas dari vektor dan bau yang dapat
menganggu baik pasien dan keluarganya maupun pegawai rumah sakit.
KEBIJAKAN Prosedur pengelolaan sampah mengacu pada Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor : 1204/MENKES/KEP/X/2004
PROSEDUR 1. Lakukan persiapan pencucian tong sampah :
a. Gunakan alat pelindung diri (pakaian kerja, sarung tangan, masker
dan sepatu boot)
b. Siapkan peralatan pencucian tong sampah (detergen dan sikat)
2. Lakukan pencucian tong sampah dari sisa kotoran di tempat khusus
pencucian tong sampah
3. Tong yang sudah kosong lakukan pembersihan awal dengan air bersih
dan digosok dengan sikat
4. Lakukan penyabunan dengan sabun/detergen dan disikat
5. Lakukan pembilasan dengan bilasan air bersih
6. Lakukan desinfeksi dengan larutan klor 1 ppm atau Lysol, kemudian
jemur
7. Setelah kering, tong sampah siap didistribusi
8. Setelah selesai pekerjaan, lakukan pencucian peralatan, lingkungan
dan diri petugas

UNIT TERKAIT 6. Petugas di Ruangan Rawat Inap


7. Petugas di Ruangan Rawat Jalan
8. Petugas di Ruangan Administrasi dan Perkantoran
9. Petugas CS Selasar
10. Petugas CS Taman
PROSEDUR PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH
HARAPAN INSAN
SENDAWAR
Kabupaten Kutai Barat
Kalimantan Timur
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :
OPERASIONAL
PROSEDUR
5 Januari 2015

PENGERTIAN Suatu upaya pengolahan air limbah, limbah cair adalah semua bahan
buangan yang berbentuk cair berasal dari aktifitas Rumah Sakit yang
kemungkinan mengandung mikroorganisme patogen, bahan kimia beracun
dan radioaktif.
TUJUAN Untuk meminimalkan kadar buangan limbah cair ke lingkungan sehingga
tidak melebihi nilai ambang batas yang telah ditetapkan sehingga aman
bagi lingkungan sekitarnya.
KEBIJAKAN Prosedur pengelolaan sampah mengacu pada Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor : 1204/MENKES/KEP/X/2004
PROSEDUR 1. Jaringan air limbah dipisahkan dengan saluran air hujan dan
menggunakan saluran tertutup
2. Pengumpulan limbahcair dilakukan pada tempat berikut :
a. Spoelhook untuk limbah cair berupa muntahan, darah, urin pasien,
hasil cucian dan alat kebersihan.
b. Kamar mandi sebagai kegiatan mandi menghasilkan limbah cair
yang berupa urin dan kloset sebagai tempat pembuangan tinja
c. Bak cuci ruang tindakan untuk limbah cair hasil pencucian
instrument dan cuci tangan petugas
3. Air limbah yang terbuang akan berkumpul pada bak penampungan
sementara yang dilengkapi pompa sampit untuk mendorong lebih jauh
ke IPAL
4. Olah air limbah yang terkumpul di Instalasi Pengolahan Air Limbah
5. Lakukan kontrol kerja IPAL setiap hari
6. Buang air limbah yang telah diolah ke saluran pembuangan
7. Pantau kualitas air limbah setiap 6 bulan sekali ke laboratorium
lingkungan yang ditunjuk.
UNIT TERKAIT 1. Petugas di Ruangan Rawat Inap
2. Petugas di Ruangan Rawat Jalan
3. Petugas di Ruangan Administrasi dan Perkantoran
4. Petugas CS Selasar
5. Petugas CS Taman
PROSEDUR PENGOPERASIAN INCINERATOR
TIPE TSN 96XX IC SERIES

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH
HARAPAN INSAN
SENDAWAR
Kabupaten Kutai Barat
Kalimantan Timur
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur :
OPERASIONAL
PROSEDUR
5 Januari 2015

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN Prosedur pengelolaan sampah mengacu pada Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor : 1204/MENKES/KEP/X/2004
PROSEDUR 1. Pasang kabel steker arde ke stop kontak
2. Pastikan MCB pada posisi ‘1’
3. Atur pewaktu lama pembakaran, normalnya, 1 jam
4. Nyalakan incinerator dengan menekan Power Switch
5. Pastikan Burner II / Burner Atas (Burner After) menyala diikuti
dengan indikator burner
6. Setelah kira-kira 15 menit, burner 1 mulai menyala bersamaan itu pula
blower angina menyala. Kini indikator burner I, burner II dan kedua
blower menyala. Selama pembakaran berlangsung, operator boleh
menambah sampah namun harus berhati-hati.
7. Setelah menambah sampah, operator hanya diber waktu 10 detik untuk
menutup kembali pintu ruang bakar rapat-rapat
8. Setelah waktu pembakaran berakhir, pematik api dan solenoid valve
burner I dimatikan. Blower Burner I melakukan pendinginan selama
60 menit, kemudian api dan solenoid valve burner II dimatikan.
Blower burner masih menyala hingga 15 menit. Setelah semua
komponen incinerator (burner dan blower) dimatikan, ditandai dengan
indikator Operation Donemenyala.
9. Matikan Power Switch dan cabut steker dari stop kontaknya
10. Buka pintu ruang bakar atas dan tunggu hingga panas di dalam ruang
bakar keluar semua.
11. Setelah cukup dingin lakukan pembersihan / penggosongan debu sisa
pembakaran.
UNIT TERKAIT 1. Petugas di Ruangan Rawat Inap
2. Petugas di Ruangan Rawat Jalan
3. Petugas di Ruangan Administrasi dan Perkantoran
4. Petugas CS Selasar
5. Petugas CS Taman

Anda mungkin juga menyukai