PANDUAN
MANAJEMEN RISIKO FASILITAS
2016
PERATURAN DIREKTUR RSUD AJI MUHAMMAD PARIKESIT
NOMOR 178 TAHUN 2016
TENTANG
PANDUAN MANAJEMEN RISIKO FASILITAS
Disusun Oleh:
Sekretaris Komite K3,
Disetujui:
Ketua Komite K3,
Ditetapkan Oleh:
Direktur,
KONTRIBUTOR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Buku Panduan
Keselamatan dan Keselamatan Kerja ini dapat terselesaikan dengan baik.
Buku panduan ini merupakan tuntunan bagi seluruh staf RSUD Aji Muhammad
Parikesit dalam melakukan implementasi prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan
kerja. Dengan buku panduan ini, diharapkan semua staf RSUD Aji Muhammad
Parikesit mendapat kemudahan dalam menjalankan aktifitas yang selalu berorientasi
pada keselamatan pasien.
Namun demikian, demi perubahan ke arah yang lebih baik, kami menyadari masih
terdapat kekurangan dalam penyusunan panduan ini. Oleh karena itu, kami
mengharap saran dan kritik perbaikan atas panduan yang telah tersusun ini.
Semoga Buku Panduan Manajemen Risiko Fasilitas ini bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan, serta tidak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan buku panduan ini.
Tim Penyusun
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya kita dapat menyelesaikan penyusunan salah satu dokumen regulasi
RSUD Aji Muhammad Parikesit yaitu Panduan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
RSUD Aji Muhammad Parikesit
Memahami dan mengimplementasikan isi yang ada pada dokumen regulasi yang
telah disusun dan ditetapkan berdasarkan aturan serta standar akreditasi rumah
sakit, merupakan langkah awal bagi setiap unit kerja di RSUD Aji Muhammad
Parikesit dalam membentuk sistem dan budaya kerja yang terstandar, efektif dan
dapat dipertanggungjawabkan. Semoga dokumen regulasi ini bermanfaat dan
menjadi tuntunan bagi pihak-pihak yang membutuhkan di RSUD Aji Muhammad
Parikesit.
Akhirnya, berbekal motto “Kini Lebih Baik” kami mengajak semua pihak di RSUD Aji
Muhammad Parikesit untuk dapat membawa nilai-nilai yang menjadi dasar RSUD Aji
Muhammad Parikesit dalam memberikan pelayanan yakni Ramah, Peduli,
Profesional, Rendah Hati, dan Integritas dalam implementasi standar-standar
akreditasi di RSUD Aji Muhammad Parikesit.
Lampiran ........................................................................................................ 20
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan risiko dapat terjadi sewaktu-waktu. Risiko merupakan
kemungkinan-kemungkinan apa yang terjadi pada waktu mendatang. Risiko dapat
juga terjadi pada lingkungan rumah sakit, pasien dan keluarga serta pegawai rumah
sakit. Mengingat risiko dapat timbul secara tiba-tiba,maka kita senantiasa belajar
bagaimana menghadapi apa yang akan terjadi pada masa mendatang.
Sesungguhnya risiko hampir tidak dapat dicegah atau disingkirkan, sehingga
diperlukan pengelolaan (manajemen) risiko agar tidak menimbulkan kerugian lebih
banyak dan dipergunakan untuk perbaikan mutu dan keselamatan pasien dan
pegawai rumah sakit. Sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen risiko merupakan
suatu kegiatan untuk mengantisipasi, mengurangi dan atau mencegah terulangnya
kejadian pada pelanggan internal dan eksternal rumah sakit.
Manajemen risiko melekat pada masing-masing unit kerja yang ada di rumah
sakit, dikarenakan pada setiap unit disadari atau tidak terdapat risiko-risiko yang dapat
berpengaruh pada keselamatan pasien maupun petugas. Diperlukan ketajaman untuk
dapat mengenali risiko di masing-masing unit dan inovasi untuk dapat memitigasi hal-
hal tersebut sehingga tidak berakibat buruk bagi kelangsungan pelayanan.
Proses manajemen risiko merupakan proses dengan sistematika yang
terstruktur dan berkeseinambungan yang dapat diolah melalui elemen-elemen
manajemen risiko (pengelolaan risiko) seperti :
a. Identifikasi risiko (inventarisasi risiko-risiko)
b. Analisa risiko
c. Evaluasi risiko
d. Penanganan risiko
e. Monitoring dan review
Melakukan monitoring dampak risiko, melakukan review efektifitas kegiatan dan
melakukan perubahan prioritas risiko
f. Komunikasi dan konsultasi
Apabila terjadi risiko atau dampak dari risiko, maka kita harus melakukan
komunikasi pada yang terkait dan berkonsultasi dengan yang berwenang
B. Pengertian
1. Risiko adalah potensi terjadinya kerugian yang dapat timbul dari proses kegiatan
saat sekarang atau kejadian di masa mendatang
2. Risiko klinis adalah semua isu yang dapat berdampak terhadap pencapaian
pelayanan pasien yang bermutu tinggi, aman dan efektif
3. Risiko non klinis adalah semua isu yang dapat berdampak terhadap tercapainya
tugas pokok dan kewajiban hukum dari rumah sakit sebagai korporasi
4. Manajemen risiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai dan
menyusun prioritas risiko, dengan tujuan untuk menghilangkan atau
meminimalkan dampaknya
5. Pengkajian risiko adalah proses untuk membantu organisasi menilai tentang luas
dan besarnya risiko yang dihadapi, kemampuan untuk mengontrol frekuensi dan
dampak risiko
C. Tujuan
1. Mengembangkan pelaksanaan manajemen risiko untuk menunjang terwujudnya
tata kelola yang baik
2. Terciptanya budaya keselamatan kerja di RSUD Aji Muhammad Parikesit
3. Mengawasi dan memonitor risiko terkait fasilitas / aset dan lingkungan di RSUD Aji
Muhammad Parikesit Tenggarong.
4. Meningkatkan keamanan dan keselamatan fungsi fasilitas / aset yang ada di
RSUD Aji Muhammad Parikesit Tenggarong bagi karyawan, pasien dan
pengunjung.
5. Meningkatakan kepercayaan mitra atau stakeholder akan kapasitas manajemen
RSUD Aji Muhammad Parikesit Tenggarong
Manajemen risiko dibagi dalam 2 bagian, yaitu manajemen risiko klinis dan
manajemen risiko non klinis.
Dalam proses pengobatan terhadap pasien itu sendiri, risiko akan selalu melekat.
Secara umum, risiko-risiko yang ada di lingkungan rumah sakit dapat dikelompokkan
menjadi 6 (enam) kategori, antara lain:
A. Risiko yang terkait dengan perawatan pasien (patient care-related risks)
1. Terkait langsung dengan asuhan pasien
2. Kerahasiaan (confidentiality)
3. Informasi kepada pasien tentang risiko
4. Nondiskriminasi
5. Pasien terkait dengan penelitian
6. Kepulangan pasien
B. Risiko yang terkait dengan tenaga medis (medical staff-related risks)
1. Kredensial
2. Kompetensi dan prosedur baku
3. Tenaga kesehatan yang terlatih
C. Risiko yang terkait dengan karyawan (employee-related risks)
1. Risiko keselamatan dan kecelakaan kerja
2. Lingkungan yang aman:
Mengurangi risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat pekerjaan
Kompensasi untuk kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
D. Risiko yang berhubungan dengan properti (property-related risks)
1. Kebakaran, gempa, bajir
3. Berkas-berkas (catatan medik, arsip administrasi lainnya)
4. Penanganan barang-barang berharga
5. Asuransi
E. Risiko keuangan (financial risks)
1. Bad Debt
2. Meningkatnya suku bunga
3. Krisis keuangan global
F. Risiko lain (other risks)
1. Manajemen bahan berbahaya: limbah kimia, radioaktif, infeksius
2. Peraturan dan perundangan (legal & regulatory risks)
3. Risiko reputasi
IDENTIFIKASI RISIKO :
- Apa yang bisa terjadi
- Bagaimana kejadiannya
- Mengapa hal itu bisa terjadi
- Kapan hal itu bisa terjadi
- Dimana hal itu bisa terjadi
- Siapa yang bisa tertimpa
kejadian tersebut
ANALISA RISIKO
- Dampak & probabilitas
- Siapa yang terlibat
- Tingkat risiko
- Kendali yang sudah ada
dan
yang diperlukan
KOMUNIKASI MONITOR
EVALUASI RISIKO
- Bandingkan tingkat risiko
dengan kriteria
DAN - Analisa untung rugi AUDIT
- Risiko diterima atau tidak
KONSULTASI REVIEW
Resiko
tidak Risiko diterima
diterima
PENGELOLAAN RISIKO
- Tetapkan alternatif / pilihan
- analisa untung rugi
- pilih tindakan yeng paling
sesuai
- perencanaan tindakan &
implementasi
No Simbol Maksud
1 Lingkaran atau oval untuk menggambarkan
informasi atau kegiatan (input) untuk
memulai atau proses (start) atau
mengakhiri proses (finish), suatu terminal
2 Kotak atau segiempat untuk indikasi proses
kerja, laporan untuk dipersiapkan atau riset
yang dikerjakan
3 Simbol belah ketupat, indikasi keputusan.
Biasanya isinya sebuah pertanyaan yang
perlu dijawab Ya / Tidak
4 Gambar segitiga terbalik, untuk meyimpan
suatu obyek yang dijaga atau dilindungi
terhadap penghapusan, pemindahan atau
pemusnahan oleh yang tidak berwenang
Probabilitas / kemungkinan:
LEVEL FREKUENSI KEJADIAN AKTUAL
DAMPAK
FREKUENSI /
PROBABILITAS Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
1 2 3 4 5
Sangat Sering Terjadi
(Tiap minggu /bulan) Moderate Moderate High Extreme Extreme
5
Sering terjadi
(Beberapa kali /tahun) low Moderate Moderate High Extreme
4
Mungkin terjadi
(1-2 tahun/kali) Low Moderate Moderate Moderate High
3
Jarang terjadi
(2-5 tahun/kali) Low Low Moderate Moderate Moderate
2
d. Pembiayaan risiko
Pembiayaan risiko di RSUD Aji Muhammad Parikesit dibebankan kepada rumah
sakit melalui Wakil Direktur Umum dan Keuangan
A. Pelaporan Risiko
Mengkomunikasikan risiko dan hasil pengelolaannya, RSUD Aji Muhammad
Parikesit telah mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal.
Laporan menggunakan formulir laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan
memperhatikan SPO Pelaporan Insiden (terlampir).
Sistem informasi pencatatan dan pelaporan mencakup unit-unit sebagai
berikut : Bagian Pengadaan, Bagian SDM, Bagian Hukmas, Bagian Keuangan,
Instalasi Rekam Medis, Instalasi Farmasi, Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi,
Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Gizi, Unit Transfusi Darah, IPSRS, Instalasi
Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Rawat Darurat,
Instalasi Rawat Intensif, Komite PPI, Tim Ponek, Komite PMKP dan Komite K3.
Direktur
Analisa dan tindak lanjut
rekomendasi
Tim terkait
1. Analisa laporan bulanan
2. Susun rencana tindak lanjut dan rekomendasi
3. Serahkan laporan ke Direktur melalui Komite
K3RS
“LAPORAN BULANAN “
INSTALASI
1. Rekap laporan bulanan dan analisa
2. Serahkan laporan ke Tim terkait
Unit
Lakukan sensus harian terkait
risiko dan pengelolaannya
17
mpiran 2
GISTER
18