Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH DAN MASA DEPAN ILMU GIZI

DISUSUN
O
L
E
H

Nama : SALWA HAZANI


NIM : P07131222032

Dosen pembimbing :
Dr. Aripin Ahmad, S.Si , T.M.Kes

POLTEKKES KEMENKES ACEH


PRODI D-IV JURUSAN GIZI DAN DIETETIKA
TAHUN AJARAN 2022
SEJARAH DAN MASA DEPAN ILMU GIZI

A. SEJARAH
Sejarah adalah informasi dan kesaksian tentang kejadian atau realitas
masa lalu dan perkembangan nya, yang bermanfaat sebagai ingatan, petunjuk,
dan pengalaman berharga bagi kehidupan masa kini dan masa datang yang
lebih baik memahami sejarah berrti memahami peta perjalanan masa lalu
ilmu tersebut,tonggak atau miestone.
Ilmu atau sains adalah serangkaian pengetahuan dan aktivitas
intelektuaL serta praktik manuasia yang teratur dan taat azas tentang
materi,sruktur,eksperimen.
Ilmu membantu manusia mendapatkan pengetahuan dan cari
kebenaran duniawi,melalui sistem yang terorganisasi dari okservasi dan
eksperimen,melalui berbagai fenomena alam termasuk tubuh manusia semua
proses pengambilan keputussan ,baik di bidang pemerintahan maupun di
dunia usaha.
Sejak kelahiran perkembangan suatu ilmu terkait dengan dimensi
waktu atau bahkan perkembangan ilmu-ilmu yang mendasari,seperti ilmu-
ilmu dasar biologi,fisika.kimia,matematika.dan sedangkan ilmu biomedik dan
ilmu perilaku juga sangat di tentukan oleh peran banyak pihak seperti
kepedulian pemimpin ,penguasa,dan pembuat kebijakan sumber
daya.lahirnya inovasi pengawetan makanan dalam kaleng pertama kali oleh
Nicolas Appert lahirnya faktor yaitu angka 4,9,4,yang merupakan faktor
konversi energi kalori dari satu gram karbohidrat ,lemak,dan protein berasal
dari alat calorimeter yang di buat langsung oleh Wilbur Atwater.
Sejarah perkembangan suatu ilmu perlu di ketahui terutama memahami
sejarah perkembangan suatu ilmu,seseorang dapat mengetahui kekuatan ada
kelemahan penelitian serta teknologi .memahami sejarah suatu ilmu juga
memberi inspirasi ,dorongan,dan pertimbangan kea rah mana ilmu yang
dinyatakan oleh Robert Cohen.

B. GIZI DAN ILMU GIZI


Gizi merupakan bagian dari substansi pangan dan bagian dari substansi
tubuh manusia .istilah gizi atau nutrition berasal dari bahasa latin ‘’nutr’’ yang
berari ‘’to nurture’’, yaitu memberi makanan dengan baik.Di Indonesia, istilah
gizi abdopsi dari bahasa arab yaitu ‘’ghaiza’’ yang dalam dialek messir dibaca
ghizi, artinya makanan yang menyehatkan. Dalam bahasa awam, istilah gizi
(nutrition) mengandung dua makna, yaitu: zat gizi dan status gizi. Secara
umum, zat gizi adalah segala sesuatu dalam pangan yang bermsnfaat bagi
kesehatan (McCollom, 1957).

Istilah gizi,menggunakan istilah nutrisi dalam berbagai iklan makanan


dan minuman bagi manusia.selain itu,masih di jumpai tulisan di majalah dan
Koran yang menggunakan istilah nutrisi kata zat gizi sebagai terjemahan dari
nutrient dan istilah gizi sebagai terjemahan nutrition.
Gizi dapat bermakna zat gizi(nutrient) pengaturan gizi makanan dan
minuman (diet) dan status gizi(nutriti-onal status).Zat gizi menurut Mc
Collum (1957)Adalah segala sesuatu dalam pangan (makanan dan minuman)
yang bermanfaat bagi kesehatan .Definisi gizi oleh McCollum merupakan
definisi yang visioner karena beberapa vitamin dan mineral yang kita kenal
sekarang esensial bagi tubuh belum diketahui saat itu. Lahirnya definisi
komponen fingsionel pangan tidak sesuai dengan definisi zat gizi bahkan bagi
kesehatan dianggap jinalisasi makna gizi yang sesungguhnya. Zat gizi hanya
didefinisikan sebatas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Sementara itu, komponen kimia lainnya yang juga bermanfaat bagi kesehatan
dianggap bukan zat gizi.
Secara sederhana, ilmu gizi (nutrition scince) adalah ilmu yang mempelajari
tentangpangan dan hubungannya dengan kesehatan manusia, ilmu gizi
didefinisikan sebagai ilmu mengenai pangan, aktivitas, interaksi, dan
keseimbangannya sehubungan dengan kesehatan, penyakit, dan proses
pencernaan, metabolism, transport, ultilisasi, dan pengeluaran komponen
pangan tersebut.
Tim pakar pendidikan tinggi ilmu gizi Indonesia mendefinisikan ilmu
gizi sebagai ilmu yang mempelajari zaat dari pangan yang bermanfaat bagi
kesehatan; proses yang terjadi pada pangan sejak dikonsumsi, dicerna,
diserap, sampai digunakan oleh tubuh; dan dampaknya terhadap
pertumbuhan, perkembangan, produksi kerja, dan kelangsungan kerja, dan
kelangsungan hidup.

C. PERKEMBANGAN ILMU GIZI


Perkembangan ilmu gizi terkait dengan pengalaman panjang kehidupan
orang-orang bijak dan jenius di masa lalu dalam mencermati dan meneliti
masalahyang di hadapi manusia, dan hubungan timbal baliknya dengan
lingkungan. Ilmu gizi kemudian lahir dari proses berpikir dan menggunakan
segenap panca indra, serta kecerdasan ilmu-ilmu dasar yang telah
berkembang sebelumnya.
Perjalanan sejarah atau perkembangan ilmu gizi dapat di kelompokkan
pada 5 erra utama (milestones), yaitu era gizi panga; era gizi makro; era gizi
mikro; era gizi seluler dan satu dengan era lainnya bukanlah suatu yang
terpisah, melainkan sesuatu yang kontinubdan berkaitan.

a. Era gizi Pangan


Meskipun ilmu gizi modern lahir pada abad-18, jauh sebelumnya telah
diyakini bahwa dalam makanan dan minuman terkandung zat yang mencegah
rasa lapar dan haus serta bermanfaat bagi tubuh.mengonsumsi hati di
anjurkan untuk mengatasi rabun senja pada anak –anak. Orang kurus
dianjurkan untuk lebih banyak serealia, pangan hewani, dan makanan yang
berlemak. Orang yang makan berlebihan dan tidak aktif bergerak dan menjadi
gemuk dan meningkatkan resiko kemantian. Mengatur wakktu makan
(puasa), mangatur jenis dan jumblah makanan(diet), serta istirahat, di
terapkan oleh hipocrates kepada pasienya untuk mempercepat penyembukan
meskipun saat itu zat gizi belum dikenal. Pada awal abad ke-7, Nabi
Muhammad SAW telah mengajarkan pola makan yang sehat, seperti tidak
makan sebelum merasa lapar dan tidak pernah kekenyangan saat makan,
serta makanlah yang baik (bergizi dan aman) serta halal.
Dokter kerajaanRomania yang hidup di abad-1, berjasa dalam
mempelajari dan mendokumentasikan manfaat berbagai komponen pangan
bagi kesehatan manusia dari pengalamannya.
Bangsa indian memiliki kearifan local dalam mengobati scurvy, difiensi
vitamin c yang di cirikan bibir, lidah, dan gusi berdarah otot kaki bengkak
serta cepat lelah.

b. Era Gizi Makro


Prode kedua sejarah perkembangan ilmu gizi ditandai dengan lahirnya
ilmu gizi modern yang ditandai dengan penelitian mendalam secara kimia dan
biokimia tentang konsumsi pangan yang menghasilkan energi, karbohidran,
protein, dan lemak.
Meski vitamin belum dikenal saat itu, atwate, yang kemudian
dinobatkan sebagai bapak ilmu gizi Amerika serikat oleh asosiasi gizi amerika
serikat, telah menyusun kebutuhan garian zat gizi makro (karbohidrat,
protein, dan lemak). Atwater menyusun panduan ajuran konsumsi pangan
(food guide) disertai anjuran makan beragam makanan bagi penduduk
Amerika Serikat menjelang lahir abad ke-19

c. Era Gizi Mikro


Priode ketiga sejarah perkembangan ilmu gizi diawali dengan terbitnya
handbook of historical and geographical pathology oleh Hirsch tahun 1885.
Dalam buku ini diungkap tetang patologi dan gejala klinis serta sebaran
giografis penyakit yang diduga karena faktor makanan (epidemiologi gizi) dan
ekologi.
Kajian-kajian gizi sebelimnya berhasil menginspirasi para penelitian guna
mengungkap rahasia kandungan pangan selain zat gizi makro.

d. Era Gizi Seluler dan Molekuler


Butuh waktu dua abad sejak pertama kali pengamatn kehidupan di
bawah mikroskop sampai lahirnya teori sel (mazzarello P., 1999). Sel
tumbuhan dikenal pertama kali oleh Robrt Hooke tahun 1665, teori sel
tentang struktur dan fungus sel baru lahir pada tahun 1839 oleh Jacob
schleiden dan Theodor schwann.
Perkembangan ilmu gizi yang disertai dengan perkembangan ilmu
kimia dan ilmu biologi tetang seluler dan molekuler tahun 1950-an membawa
era baru bagi perkembangan ilmu gizi. Era gizi seluler dan molekuler dalam
perkembangan ilmu gizi di tandai dengan temuan eafle tahun 1955, yaitu
untuk perama kali diketahui bahwa sel membutuhkan beragam zat gizi (Eagle,
1955).
Miliaran sel tubuh membutuhkan beragam zat gizi agar berfungsi
normal dalam melaksanakan ribuan reaksi biokimia. Kekurangan zat gizi
secara kronis akan mengganggu kerja molekuler dan seluler dan sel, yang
dapat berlanjut menjadi disfungsi sel dan gangguan kesehatan. Kesehatan
seluler ditentukan oleh jumlah, keseimbangan, dan senergi beragam zat gizi
untuk menjagafungsi dan kesehatan sel.

e. Era Nutrigenetik dan Nutrigenomik


Penelitian lebih mendalam tentanf inti sel yang memiliki DNA dan
rangkaian informasi kehidupan tubuh manusia mambawa kemajuan pesan
dalam perkembangan ilmuan genetika pada lever DNA.
Nutrigenetik mempelajari hubungan atau efek ekspresi gen dengan
respons diet, zat gizi, komponen bioaktif pangan, dan kondisi kesehatan
tubuh. Sebaliknya, nutrigenomik mempelajari hubungan atau evek variasi
diet, zat gizi, atau komponen bioaktif pangan dengan eksperimen gen.
Berbeda dengan ganom manusia yang relatif stabil, aspek nutrigenomik
pada manusia bersifat permanen atau dapat berubah (revesible)
plastisitasnya dan interaksi antara gizi dan DNA untuk memodifikasikan
ekspresi gen.
Peran gizi dan diet diperlukan dalam manajemen pencegahan dan terapi
penyakit yang disebabkan oleh variasi genetic tentu yang memengaruhi
gangguan metabolism zat gizi tertentu.

f. Era Gizi Hilostik


Hasil-hasil penelitian dengan desain yang kokoh di bidang gizi semakin
menyakinkan banyak pihak bawah masalah gizi kurang atau gizi lebih tidak
hanya di sebabkan oleh faktor makanan, melainkan beragam faktor yang lain,
baik langsung maupun tidak langsung, era gizi holisrtik ini ditandai dengan:
1. Serangkain publikasi ilmiah tentang pentingnya pendekatan mukti-
disiplin, multi-sektor, dan multi-stakeholder dalam kecepatan
perbaikan gizi di jurnal bereputasi global seperti lancet 2008-2013.
2. Publikasi world health organization (WHO, 2008) tentang pentingnya
praktik kolaborasi dan pendidikan disiplin
3. Pelucuran scale Up Nutrition (SUN) movement oleh perserikatan
bangsa-bangsa tahun 2010.
4. Publikasi bank dunia tahun 2013
5. 2014 di roma yang merekomendasikan pentingnya perbaikan gizi
melalui pembangunan pertanian yang sensitive gizi.
Gizi holiastik adalah pendekatan alami modern untuk mewujudkan gizi
yang baik dan sehat dengan memperhatikan tubuh manusia dan
lingkungannya secara keseluruhan.

D. MASA DEPAN ILMU GIZI


Berbagai penelitian terkini tetang diet dan mikrobiota menunjukkan
bahwa komposisi diet dan lingkungan . dominasi jenis mikrobiota tertentu
memengaruhi enzim, reseptor, hormon, dan metabolism gizi dalam tubuh
manusia, yang diduga kuat berdampak pada status inflamasi, penimbunan
lemak, elergi. Dan intoleransi yang pada gilirannya akan menimbulkan atau
mencegah berbagai penyakit.
Ilmu gizi akan berkembang terus secara vertical dan horizontal ke masa
depan. Secara vertikal, perkembangan ilmu gizi akan mangarah kepada
pendalaman tetang fungsi dan manfaat fungsional berbagai komponen zat
gizi (berbagai jenis karbohidrat termasuk serat, asam lemak, asam amino,
berbagai senyawa mineral, dan vitamin), serta interaksinya sesame zat gizi
dan substansi lainnya. Secara horizontal, perkembangan ilmu gizi
diperkirakan akan mengarah kepada pendalaman gizi molekuler, gizi
genetika, gizi mikrobiota dan perilaku makan untuk pencegahan, serta
penyakit tidak menular secara holistrik pada semua tahap kehidupan
manusia.

RINGKASAN
 Zat gizi merupakan komponen kimia dalam pangan yang dibutuhkan
untuk kehormatin fungsi tubuh, hidup sehat, cerdas, dan produksi. Ilmu
gizi yang kita pahami sekarang merupakan akumulasi dan
perkembangan kemajuan uptek gizi sebelumnya. Pengetahuntentang
manfaat pangan bagi kesehatan manusia telah mengalami sejarah
panjang meskipun ilmu gizi modern relative baru berlangsung pada
dua setengah abad terakhir. Definisi ilmu gizi terkini adalah ilmu yang
mempelajari zat dri pangan yang bermanfaat bagi kesehatan dan
prestasi manusia, proses yang terjadi pada pangan sejak dikonsumsi,
dicerna, di serap, sampai digukan oleh tubuh, dan dampaknya terhadap
pertumbuhan, perkembangan, produktivitas kerja dan kelangsungan
hidup manusia, serta faktor yang mempengaruhinya.
 Sejarah ilmu gizi dapat dikelompokkan pada enam era, yaitu era gizi
pangan ; era makro ; era gizi mikro ; era gizi seluler dan molekuler ; era
gizi genetic dan genomik ; dan era gizi holistrik. Ilmu gizi akan
berkembang terus selagi manusia masih masih menepati bumi ini. Ilmu
gizi berkebang sejalan karena adanya peneliti gizi yang menekuni dan
pengembangan iptek gizi, serta perhatian dan dukungan dari pihak yang
berwenang dan pengguna iptek gizi. Setiap ahli gizi dan calon ahli gizi
sebaiknya memahami sejarah ilmu gizi dan peran ilmu gizi bagi
kehidupan dab kesejahteraan manusia agar lebih bermotivasi dalam
pengembangan Dn menerapkan iptek gizi, serta menyadari pentingnya
kerja sama lintas disiplin dan lintas bidang kerja terkait.

Anda mungkin juga menyukai