Anda di halaman 1dari 18

By

Oktovina Rizky I., S.KM., M.Kes


 Epidemiologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari distribusi dan determinan dari
frekuensi penyakit pada manusia.
 Epidemiologi mempelajari distribusi penyakit
berdasarkan umur, jenis kelamin, geografi,
dll.
 Epidemiologi mempelajari pola distribusi
penyakit berdasarkan faktor-faktor
penyebab.
 Pengamatan hubungan antara makanan
dengan penyakit telah dilakukan pada abad
ke-4 sebelum masehi.
 Hippocrates adalah seorang filsuf Yunani
sebagai tokoh gizi klinis. Mengatakan “
kesehatan dapat dijamin oleh diet yang baik
dan higienis.
 Diet (daita:Bahasa Yunani) hidup yang
sehat menurut pemilihan pangan yang baik
dan sesuai.
 Hipocrates mengatakan “semua manusia
adalah sama, tidak peduli apa yang mereka
makan, mesti diciptakan satu zat gizi yang
diperuntukkan untuk segala sesuatu”.
 Abad ke-18  teori tetap hingga mendekati
era modern.
 Meneliti 12 pelaut inggris yang terkena scurvy
dengan tingkat keparahan yang sama.
 Dari 12 pelaut dibagi menjadi 2 kelompok dan
diberi perlakuan 2 minggu.
 Kelompok pertama diberi jus lemon dan jeruk
 Kelompok dua diberi asam belerang.
 hasil : kelompok pertama pulih dalam waktu enam
hari, sedangkan kelompok dua tidak mengalami
perubahan.
 Hal penting yang terungkap dari penelitian ini
bahwa buah jeruk atau lemon adalah penyembuh
atau pencegah scruvy.
 Pada tahun 1883--. Melakukan penelitian
pada subjek militer yang terkena beri-beri
diasrama.
 Penelitian : memberikan nasi dari beras yang
tidak ditumbuk halus (kulit arinya tidak
hilang) kepada penderita,
 Hasil : beberapa waktu kemudian,
penyakitnya hilang.
 Dapat terjadi karena di dalam beras yang
tidak ditumbuk halus masih mengandung
vitamin B1 (Tiamin)
 Adalah ilmu yang mempelajari determinan dari
suatu masalah/kelainan gizi
 Mempelajari distribusi dan besarnya masalah gizi
pada populasi manusia
 Menguraikan penyebab dari masalah dan
menentukan hubungan sebab-akibat
 Mempelajari informasi yang dibutuhkan untuk
merencanakan dan melaksanakan program
pencegahan, kontrol dan penanggulangan masalah
gizi di masyarakat.
1. Menggambarkan distribusi dan ukuran masalah
penyakit
2. Menjelaskan etiologi penyakit terkait
3. Menyediakan informasi penting untuk mengelola
dan merencanakan layanan untuk pencegahan.
 Epid gizi lebih menfokuskan diri pada kaitan
antara kekurangan zat gizi dengan timbulnya
penyakit.
 Seiring dengan perkembangan teknologi dan
peningkatan kesejahteraan manusia yang
pada akhirnya mengubah gaya hidup.
 Fokus epid gizi bergeser dari penyakit akibat
defisiensi gizi ke penyakit akibat kelebihan
gizi yang umumnya muncul secara kronis.
 Contoh penyakit terkait gizi :
1. Jantung koroner
2. DM
3. Hipertensi
4. Hiperkolesterol
 Jantung koroner masih sangat jarang terjadi
pada awal abad ke-20, namun pertengahan
abad ini penyakit jantung koroner menjadi
penyebab utama kematian.
 Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit
kronis pertama yang diketahui memiliki
etiologi diet. Penemuan inilah kemungkinan
merupakan contoh paling baik dari
penggabungan epidemiologi dengan ilmu gizi
eksperimental.
 Penyakit jantung  penelitian kasus-kontrol
sulit diterapkan, baik karena kematian yang
terjadi mendadak maupun karena insiden
penyakit yang menyebabkan perubahan pada
faktor risiko fisiologis.
 Oki, kajian prospektif lebih tepat untuk
dipilih.
 Konsep, hipotesis, dan teknik epidemiologi
gizi diturunkan dari berbagai sumber
biokimia.
 Melalui biokimia dapat dibuktikan bahwa zat
gizi tertentu berfungsi sebagai antioksidan
yang dapat melindungi komponen sel dari
kerusakan.
 Metode kultur jaringan digunakan untuk
mengidentifikasi senyawa, mis: vitamin A.
 Oki, pendekatan epidemiologis dibutuhkan
untuk mengetahui hubungan diet dengan
penyakit secara langsung pada manusi.
 Gizi manusia menggambar proses-proses
pada sel, jaringan, organ dan tubuh secara
keseluruhan.
 Gizi manusia didasarkan dari efek
keseimbangan antara suplai dan kebutuhan
sari subtrat dan kofaktor (contohnya zat gizi)
yang diperlukan untuk mempertahankan
fungsi optimal (termasuk pertumbuhan,
kehamilan, laktasi, pencegahan penyakit,
dll).
 Penelitian epid gizi  penting untuk
mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi suplay makanan (kualitas,
kuantitas, keseimbangan)  faktor-faktor
yang memperngaruhi apa yang terjadi
terhadap makanan ketika makanan tersebut
telah dimakan.

Anda mungkin juga menyukai