0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan18 halaman
Epidemiologi gizi mempelajari hubungan antara konsumsi zat gizi dan penyakit. Penelitian awal fokus pada defisiensi zat gizi, namun kini juga meneliti hubungan antara kelebihan zat gizi dengan penyakit kronis seperti jantung dan diabetes. Pendekatan epidemiologi dan biokimia diperlukan untuk memahami hubungan tersebut.
Epidemiologi gizi mempelajari hubungan antara konsumsi zat gizi dan penyakit. Penelitian awal fokus pada defisiensi zat gizi, namun kini juga meneliti hubungan antara kelebihan zat gizi dengan penyakit kronis seperti jantung dan diabetes. Pendekatan epidemiologi dan biokimia diperlukan untuk memahami hubungan tersebut.
Epidemiologi gizi mempelajari hubungan antara konsumsi zat gizi dan penyakit. Penelitian awal fokus pada defisiensi zat gizi, namun kini juga meneliti hubungan antara kelebihan zat gizi dengan penyakit kronis seperti jantung dan diabetes. Pendekatan epidemiologi dan biokimia diperlukan untuk memahami hubungan tersebut.
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan dari frekuensi penyakit pada manusia. Epidemiologi mempelajari distribusi penyakit berdasarkan umur, jenis kelamin, geografi, dll. Epidemiologi mempelajari pola distribusi penyakit berdasarkan faktor-faktor penyebab. Pengamatan hubungan antara makanan dengan penyakit telah dilakukan pada abad ke-4 sebelum masehi. Hippocrates adalah seorang filsuf Yunani sebagai tokoh gizi klinis. Mengatakan “ kesehatan dapat dijamin oleh diet yang baik dan higienis. Diet (daita:Bahasa Yunani) hidup yang sehat menurut pemilihan pangan yang baik dan sesuai. Hipocrates mengatakan “semua manusia adalah sama, tidak peduli apa yang mereka makan, mesti diciptakan satu zat gizi yang diperuntukkan untuk segala sesuatu”. Abad ke-18 teori tetap hingga mendekati era modern. Meneliti 12 pelaut inggris yang terkena scurvy dengan tingkat keparahan yang sama. Dari 12 pelaut dibagi menjadi 2 kelompok dan diberi perlakuan 2 minggu. Kelompok pertama diberi jus lemon dan jeruk Kelompok dua diberi asam belerang. hasil : kelompok pertama pulih dalam waktu enam hari, sedangkan kelompok dua tidak mengalami perubahan. Hal penting yang terungkap dari penelitian ini bahwa buah jeruk atau lemon adalah penyembuh atau pencegah scruvy. Pada tahun 1883--. Melakukan penelitian pada subjek militer yang terkena beri-beri diasrama. Penelitian : memberikan nasi dari beras yang tidak ditumbuk halus (kulit arinya tidak hilang) kepada penderita, Hasil : beberapa waktu kemudian, penyakitnya hilang. Dapat terjadi karena di dalam beras yang tidak ditumbuk halus masih mengandung vitamin B1 (Tiamin) Adalah ilmu yang mempelajari determinan dari suatu masalah/kelainan gizi Mempelajari distribusi dan besarnya masalah gizi pada populasi manusia Menguraikan penyebab dari masalah dan menentukan hubungan sebab-akibat Mempelajari informasi yang dibutuhkan untuk merencanakan dan melaksanakan program pencegahan, kontrol dan penanggulangan masalah gizi di masyarakat. 1. Menggambarkan distribusi dan ukuran masalah penyakit 2. Menjelaskan etiologi penyakit terkait 3. Menyediakan informasi penting untuk mengelola dan merencanakan layanan untuk pencegahan. Epid gizi lebih menfokuskan diri pada kaitan antara kekurangan zat gizi dengan timbulnya penyakit. Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan kesejahteraan manusia yang pada akhirnya mengubah gaya hidup. Fokus epid gizi bergeser dari penyakit akibat defisiensi gizi ke penyakit akibat kelebihan gizi yang umumnya muncul secara kronis. Contoh penyakit terkait gizi : 1. Jantung koroner 2. DM 3. Hipertensi 4. Hiperkolesterol Jantung koroner masih sangat jarang terjadi pada awal abad ke-20, namun pertengahan abad ini penyakit jantung koroner menjadi penyebab utama kematian. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit kronis pertama yang diketahui memiliki etiologi diet. Penemuan inilah kemungkinan merupakan contoh paling baik dari penggabungan epidemiologi dengan ilmu gizi eksperimental. Penyakit jantung penelitian kasus-kontrol sulit diterapkan, baik karena kematian yang terjadi mendadak maupun karena insiden penyakit yang menyebabkan perubahan pada faktor risiko fisiologis. Oki, kajian prospektif lebih tepat untuk dipilih. Konsep, hipotesis, dan teknik epidemiologi gizi diturunkan dari berbagai sumber biokimia. Melalui biokimia dapat dibuktikan bahwa zat gizi tertentu berfungsi sebagai antioksidan yang dapat melindungi komponen sel dari kerusakan. Metode kultur jaringan digunakan untuk mengidentifikasi senyawa, mis: vitamin A. Oki, pendekatan epidemiologis dibutuhkan untuk mengetahui hubungan diet dengan penyakit secara langsung pada manusi. Gizi manusia menggambar proses-proses pada sel, jaringan, organ dan tubuh secara keseluruhan. Gizi manusia didasarkan dari efek keseimbangan antara suplai dan kebutuhan sari subtrat dan kofaktor (contohnya zat gizi) yang diperlukan untuk mempertahankan fungsi optimal (termasuk pertumbuhan, kehamilan, laktasi, pencegahan penyakit, dll). Penelitian epid gizi penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi suplay makanan (kualitas, kuantitas, keseimbangan) faktor-faktor yang memperngaruhi apa yang terjadi terhadap makanan ketika makanan tersebut telah dimakan.