NIM : 230403005
PRODI : ADMINKES
1.Dalam lingkup introduction sejarah kesehatan masyarakat merupakan pencarian cara yang efektif untuk
menjamin kesehatan dan mencegah penyakit pada maasyarakat melalui proses trial and error seiring
dengan berkembangnya pengentahuan.
Cara pandang penyakit pada abad ini yaitu dengan menganggap penyakit sebagai dosa, serta penduduk
mengalami kondisi gizi, pendidikan serta pencegahan penyakit yang buruk dan pengobatan muslim
berkembang di persia.serta menstimulasi pemikiran medis eropa dan permulaan kedokteran barat.
Pada abad ini filosofi yahudi mengenai mensistensis pengobatan romawi,yunani,arab. Serta didirikannya
rumah sakit biara, dan literatur medis pengaturan praktik medis. Perang salib serta konsep medis.
6.The renaissance
Masa ini perdagangan serta wabah penyakit terus menebar, serta adanya pemeriksaan dan penutupan
semua falisitas masyarakat yang telah di berikan oleh pemerintah seperti rs.
7.enlightenment , science dan revolution (pencerahan, ilmu pengrtahuan dan revolusi)
Saat ini diadakannya perbaikan bidang pertanian, dan pusat industri di pusat kota berkembang. Adanya
studi tentang kanker skrotum dan baker tentang kolik, pengembangan layanan rumah sakit dan
penyelidikan epidemiologi, cacar dan penyakit pandemi melanda seluruh belahan dunia dan di
lakukannnya vaksinasi yang bersifat wajib.
8.foundation of health sttistics and epidemiology (landasan statistik kesehatan dan epidemi)
9.social reform and sanitary movement (reformasi sosial dan gerakan sanitasi)
Revolusi Prancis
Konstituante membentuk Komisi Kesehatan sanitasi, pengendalian makanan, kes. Kerja, perawatan
medis. Pusat Kesehatan Nasional didirikan Layanan Kesejahteraan Anak dikembangkan Analisis
Epidemiologi dikembangkan
1. Hospital Reform
Abad ke 18 (Eropa) RS dioperasikan oleh ordo biarawati dan organisasi pemerintah kota sebagai tempat
penanganan penyakit menular à kurangnya pengetahuan tentang infeksi sehingga penyebaran penyakit.
Infeksi di rumah sakit masih menjadi masalah serius, perkembangan organisme yang resisten terhadap
obat dan masalah kebersihan tangan dan tindakan antiseptic.
Membuktikan teori kuman melalui eksperimen fermentasi mikrobaa dan menciptakan proses pasteurisasi
untuk mencegah pembusukan. Mengembangkan ilmu imunologi melalui penelitian vaksin. Menciptakan
vaksin untuk penyakit seperti kolera, erisipelas babi, dan rabies.
Vector-Borne Disease
Studi tentang penularan penyakit mengungkapkan pentingnya pembawa penyakit, yaitu individu yang
dapat menyebarkan penyakit tanpa menunjukkan gejala klinis.
Karl Fraenkel (Berlin,1890) dan Emile Behring (Jerman,1890) à kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Behring juga mengembangkan imunisasi aktif dan antitoksin untuk imunisasi pasif terhadap difteri.
kemajuan bidang imunologi berperan penting dalam pengendalian dan pemberantasan penyakit menular à
mengurangi angka kesakitan dan kematian.
Tahun 1990-an à Organisme yang resisten terhadap antibiotic à ancaman serius, bahkan mengancam
kembalinya penyakit yang sebelumnya dianggap terkendali.
Munculnya pandemi AIDS dan penyakit baru seperti SARS à strategi baru dalam pengobatan dan
pencegahan penyakit, termasuk pengembangan vaksin baru, antibiotik, agen kemoterapi, serta pendidikan
masyarakat untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit menular ini.
Upaya preventif à "stasiun susu" (gouttes de lait) yang menyediakan susu bersih bagi anak-anak. Inisiatif
seperti memberikan insentif kepada ibu yang bayinya hidup hingga satu tahun menghasilkan penurunan
kematian bayi yang signifikan.
Christiaan Eijkman à Hubungan antara makan nasi poles dengan beri-beri, menunjukkan adanya kondisi
defisiensi nutrisi sebagai penyebab penyakit.
Departemen Pertanian AS (USDA) à perbaikan pertanian dan nutrisi à penyuluhan à menciptakan gerakan
massal untuk meningkatkan gizi dengan pendidikan dan partisipasi masyarakat.
6. Military Medicine
Pengobatan militer à Pengetahuan dan keterampilan dalam merawat korban luka di medan perang dan
mencegah penyebaran penyakit di antara prajurit.
Kesadaran tentang hak asasi manusia dan etika medis berkembang setelah perang, dengan dokumen
seperti Deklarasi Internasional Hak Asasi Manusia (1948) dan Deklarasi Helsinki (1964) yang
memengaruhi praktik kesehatan masyarakat.
7. Internationalization of Health
Kerja sama bidang kesehatan menjadi bagian integral dari diplomasi internasional sejak konferensi
pertama mengenai kolera (1851) hingga pembentukan organisasi-organisasi untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
Di abad ke-21, perluasan kerjasama antara kesehatan masyarakat dan perawatan medis klinis serta
organisasi layanan menjadi semakin penting dalam mengatasi tantangan kesehatan yang berkembang.
Kesamaan antara kesehatan masyarakat dan perawatan medis klinis dalam pembiayaan layanan kesehatan
untuk menahan kenaikan biaya dan meningkatkan pemanfaatan obat-obatan preventif.
Upaya nasional dan negara untuk meningkatkan kesehatan masyarakat diperluas dengan perluasan
program pendanaan dan kerjasama antara sektor pemerintah dan non-pemerintah.
Sistem kesehatan à pencegahan penyakit, pembiayaan layanan medis, perawatan preventif, lingkungan
yang sehat, dan promosi kesehatan.