Anda di halaman 1dari 39

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Oleh
Afif Ghufroni, SST.FT,. MPH
NIDN. 4030058901
Quiz
Apa yang dimaksud dengan Ilmu kesehatan
Masyarakat?
Apakah ada perbedaan antara ilmu kesehatan
masyarakat dengan ilmu kedokteran ? Jelaskan alasan
saudara !
Menurut saudara ilmu apa saja yang menjadi dasar dari
ilmu kesehatan masyarakat ! Sebutkan dan berikan
alasannya!
Apa saja faktor yang mempengaruhi kesehatan di
dalam masyarakat ! Sebutkan dan berikan alasannya!
Definisi kesehatan masyarakat

1. Batasan paling tua kesmas adalah upaya untuk mengatasi


masalah yang mengganggu kesehatan (Kesmas = sanitasi)
2. Akhir abad ke 18 kesmas adalah pencegahan penyakit yang
terjadi dalam masyarakat melalui perbaikan sanitasi
lingkungan dan pencegahan penyakit melalui imunisasi
3. Awal abad ke 19, kesmas diartikan sebagai aplikasi
keterpaduan antara ilmu kedokteran, sanitasi dan ilmu sosial
dalam mencegah penyakit yang terjadi di masyarakat
Definisi kesehatan masyarakat

4. Awal abad 20 oleh Winslow mendefinisikan kesmas adalah


ilmu dan seni untuk mencegah, memperpanjang hidup dan
meningkatkan kesmas melalui usaha pengorganisasian
untuk :
a. Perbaikan sanitasi lingkungan
b. Pemberantasan penyakit menular
c. Pendidikan kebersihan perorangan
d. Pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk
diagnosa dini dan perawatan
 Definisi Winslow ini meskipun bersifat komprehensif dan tepat
pada zamannya, dan sebagian masih layak digunakan sampai
saat ini, namun memiliki kelemahan.
 Definisi ini memungkinkan masuknya hampir semua lingkup
pelayanan sosial yang berhubungan dengan kesehatan dan
kesejahteraan, padahal harapan masyarakat pada kesehatan terus
berubah.
 Penekanan pada memperlama hidup telah mulai berubah menjadi
umur panjang dengan batas yang mungkin dicapai, ditambah
dengan hal yang penting yaitu kualitas hidup yang baik.
 Winslow juga tidak memasukkan upaya perawatan medis
(medical care) dan kesehatan mental dalam definisinya.
Definisi kesehatan masyarakat
 Ilmu tentang pengaturan dan penerapan sumber daya
masyarakat untuk mencegah ketergantungan, yang
dapat menyebabkan penyakit atau jejas.
 Istilah ketergantungan (dependency), bukan kerusakan
(impairment) atau kecacatan (disability).
 Ketergantungan merupakan sesuatu yang menjadi
perhatian masyarakat.
 Pencegahan terhadap munculnya ketergantungan akan
dapat mencegah penyakit secara lebih luas, seperti
kanker paru atau AIDS
DISEASE or
INJURY

IMPAIRMENT

DISABILITY

DEPENDENCY

Menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu kedokteran, serta


perubahan sosial dan kebijakan politik, ilmu kesehatan masyarakat memperluas
ruang lingkupnya, selain kesehatan lingkungan, juga teknik lingkungan, ilmu
kedokteran pencegahan penyakit fisik dan mental, dukungan sosial, aspek
perilaku, promosi kesehatan, jaminan kesehatan, dan kedokteran komunitas.
Ruang lingkup ilmu kesmas

Dasar Ilmu atau Pilar Utama Ilmu Kesmas :


1. Epidemiologi
2. Biostatistik / statistik kesehatan
3. Kesehatan lingkungan
4. Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
5. Administrasi kesehatan masyarakat
6. Gizi masyarakat
7. Kesehatan kerja
Ruang lingkup ilmu kesmas
Penerapan ilmu kesmas antara lain :
1. Pemberantasan penyakit baik menular maupun tidak menular
2. Perbaikan sanitasi lingkungan
3. Perbaikan lingkungan pemukiman
4. Pemberantasan vektor
5. Pendidikan (penyuluhan) kesmas
6. Pelayanan kesehatan ibu dan anak
7. Pembinaan gizi masyarakat
8. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
9. Pengawasan obat dan minuman
10. Pembinaan peran serta masyarakat
Faktor-faktor yang mempengaruhi
derajat kesehatan

 Hendrick L. Blumm, terdapat empat faktor yang


mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat :
1. Perilaku
2. Lingkungan
3. Keturunan
4. Pelayanan kesehatan

Dari ke empat faktor tsb, faktor perilaku paling besar


pengaruhnya diikuti lingkungan, pelayanan kesehatan
dan keturunan
1. perilaku

Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat


kesehatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penyakit
berbasis perilaku dan gaya hidup.
Kebiasaan pola makan yang sehat dapat menghindarkan diri
dari banyak penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah
tinggi, stroke, kegemukan, diabetes melitus, dll.
Perilaku atau juga kebiasaan mencuci tangan sebelum makan
juga dapat menghindarkan dari penyakit
2. lingkungan

Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga


berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Daerah kumuh dan tidak terawat biasanya penduduknya
banyak mengidap penyakit, seperti gatal-gatal, infeksi saluran
pernafasan dan saluran pencernaan. Demam berdarah, dll.
Lingkungan tidak bersih dapat menyebabkan amannya hidup
dan berkembang biak nyamuk aedes aegypti
3. Keturunan

Banyak penyakit dapat dicegah, namun sebagian


penyakit tidak dapat dihindari, seperti penyakit akibat
dari bawaan atau keturunan. Semakin besar penduduk
memiliki risiko penyakit bawaan akan semakin sulit
upaya meningkatkan derajat kesehatan.
4. Pelayanan kesehatan

Ketersediaan fasilitas dengan mutu pelayanan yang baik akan


mempercepat perwujudan kesmas.
Dengan menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
bermutu secara merata dan terjangkau akan meningkatkan
akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Ketersediaan fasilitas tentunya harus ditopang dengan
tersedianya tenaga kesehatan yang merata dan cukup
jumlahnya serta memiliki kompetensi di bidangnya
Sasaran kesehatan masyarakat

1. Kerjasama lintas sektoral


2. Kemandirian masyarakat dan kemitraan swasta
3. Perilaku hidup sehat
4. Lingkungan sehat
5. Upaya kesehatan
6. Menajemen pembangunan kesehatan
7. Derajat kesehatan
Sejarah kesehatan masyarakat
1. Di Dunia
Kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua
tokoh Yunani Kuno yaitu Asclepius dan Higeia.
Asclepius adalah seorang dokter yang pintar
mengobati penyakit dan melakukan bedah
berdasarkan prosedur yang baik.
Higeia adalah asisten Asclepius yang
mengajarkan kepada pengikutnya untuk hidup
seimbang.
Sejarah kesehatan masyarakat
Hidup seimbang adalah memakan makanan
yang tidak beracun, makan makanan yang
bergizi, cukup istirahat dan rutin berolahraga.

Ia menjelaskan bahwa apabila terjadinya


penyakit lebih baik untuk melakukan
memperkuat tubuh dengan makanan yang
baik daripada melakukan pengobatan.
Perbedaan Asclepius dan Higeia
Higeia
Asclepius
Perbedaan (bidang Kesehatan
(Bidang Kedokteran)
Masyarakat)
Klien Pasien (orang sakit) Masyarakat (orang sehat)
Pendekatan Individual Multidisiplin
Tujuan Penyembuhan/pemulihan Masyarakat terhindar dari
penyakit, dan meningkat
kesehatannya
Tenaga Dokter dan perawat (medis dan Kesmas, sanitarian, perawat
paramedis) kesmas, Bidan di Desa,Kader
Kesehatan
Masalah Penyakit Faktor risiko penyakit
Keahlian Penyembuhan (Kuratif) Pencegahan (Preventif)
Pemulihan (Rehabilitatif) Peningkatan (Promotif)
Sejarah kesehatan masyarakat

1. Abad I sampai abad VII Akhirnya menyebar dari


Banyak terjadi penyakit Mesir ke Asia Kecil dan
endemik atau wabah Eropa melalui emigran.
penyakit bahkan Upaya yang dilakukan
menular. Penyakit adalah perbaikan
kolera menjalar dari lingkungan yaitu higiene
Inggris ke Afrika dan sanitasi, pengusahaan
kemudian ke Asia. air minum yang bersih,
Abad ke 7 India pembuangan sampah,
menjadi pusat endemik ventilasi rumah.
kolera dan lepra.
Sejarah kesehatan masyarakat
2. Abad ke 13-abad 17 3. Abad 18 awal abad 19
Endemik penyakit Pes yang penyakit yang muncul bukan
paling dahsyat di China dan saja menjadi fenomena biologis
India, ada 13 juta orang yang sempit tetapi menjadi
meninggal. Mesir dan Gaza kompleks. Saat ini ditemukan
13 ribu orang meninggal vaksin untuk cacar. Tahun
setiap harinya (60juta 1832 di Inggris epidemik
orang). Dikenal dengan kolera sehingga parlemen
“The Black Death”. mengeluarkan UU untuk
Menyebar di tempat lain memberantas penyakit dan
meningkatkan kesehatan
Sejarah kesehatan masyarakat

4. Akhir abad 19  Tahun 1908 sekolah


Mulai dikembangkan Kedokteran mulai menyebar
pendidikan tenaga di Eropa, Kanada, dsb.
kesehatan. Tahun 1883  Tahun 1972 dibentuk
Sekolah Tinggi Kedokteran asosiasi kesehatan
didirikan oleh John masyarakat Amerika
Hopkins di Baltimore AS, (American Public Health
dengan salah satu Association)
departemennya adalah
Departemen Kesehatan
Masyarakat.
Sejarah kesehatan masyarakat
2. Di Indonesia
Ilmu kesehatan masyarakat di Indonesia
mengalami perkembangan dari masa ke masa,
baik sebelum masa kemerdekaan, masa baru
sesudah kemerdekaan dan masa orde baru.
Sejarah kesehatan masyarakat

1. Abad ke 16 2. Tahun 1807


Pemerintahan Belanda Pemerintahan Jendral
mengadakan upaya Daendels, telah dilakukan
pemberantasan cacar dan dukun bayi dalam praktek
kolera yang sangat persalinan. Upaya ini
ditakuti. Pada waktu itu dilakukan dalam rangka
pemerintah Belanda upaya penurunan angka
melakukan upaya-upaya kematian bayi pada waktu
kesehatan masyarakat. itu, tetapi tidak berlangsung
lama karena langka pelatih.
Sejarah kesehatan masyarakat

3. Tahun 1888 4. Tahun 1925


Berdiri pusat laboratorium Hydrich, seorang petugas
kedokteran di Bandung, kesehatan pemerintah
yang kemudian berkembang Belanda mengembangkan
pada tahun2 berikutnya di daerah percontohan dengan
Medan, Semarang, melakukan propaganda
Surabaya dan Yogyakarta. (pendidikan) penyuluhan di
Lab ini menunjang Purwokerto, Banyumas,
pemberantasan penyakit karena tingginya angka
kematian dan kesakitan
Sejarah kesehatan masyarakat

5. Tahun 1927 6. Tahun 1930


STOVIA (Sekolah untuk Pendaftaran dukun bayi
Pendidikan Dokter sebagai penolong dan
Pribumi) berubah menjadi perawatan persalinan
sekolah Kedokteran dan 7. Tahun 1935
akhirnya berdirinya UI Dilakukan program
tahun 1947 berubah pemberantasan Pes, karena
menjadi FKUI, banyak terjadi epidemi dengan
menghasilkan dokter yg penyemperotan DDT dan
mengembangkan kesehatan vaksinasi massal
Sejarah kesehatan masyarakat

8. Tahun 1951  Konsep tsb kemudian


Diperkenalkannya konsep diadopsi oleh WHO.
Bandung (Bandung Plan) Diyakini bhw gagasan inilah
oleh dr.Y.Leimena dan yang kemudian dirumuskan
dr.Patah (yang kemudian sbg konsep pengembangan
sistem pelayanan kesehatan
dikenal dengan Patah-
tingkat primer dengan
Leimena), yg intinya
membentuk unit2 organisasi
bahwa dalam pelayanan fungsional dari Dinkes
kesmas, aspek kuratif kabupaten di tiap kecamatan
&preventif tdk dapat sejak tahun 1969/1970--
dipisahkan . Puskesmas
Sejarah kesehatan masyarakat

9. Tahun 1952 11. Tahun 1967


Pelatihan intensif dukun Seminar membahas dan
bayi dilaksanakan merumuskan program
10. Tahun 1956 kesmas terpadu sesuai
dr. Y.Sulianti mendirikan dengan masyarakat
“Proyek Bekasi” sbg Indonesia. Kesimpulan
proyek percontohan seminar ini adalah
pelayanan bagi disepakatinya sistem
pengembangan kesmas dan Puskesmas yang terdiri dari
pusat pelatihan. Puskesmas tipe A, tipe B
dan C.
Sejarah kesehatan masyarakat

12. Rapat Kerja Kesehatan 13. Tahun 1969


Nasional, dicetuskan bahwa Sistem Puskesmas
Puskesmas adalah disepakati 2 saja yaitu tipe A
merupakan sistem (dikepalai Dokter) dan tipe
pelayanan kesehatan B (dikelola petugas
terpadu, yang kemudian kesehatan)
dikembangkan oleh 14. Tahun 1979
pemerintah (Depkes) Tidak dibedakan Puskesmas
menjadi Pusat Pelayanan A atau B. Hanya ada satu
Kesmas (Puskesmas) tipe Pusk yang dikepalai
dokter
15. Tahun 1984 16. Awal Tahun 1990-an

Dikembangkan Puskesmas menjelma

program paket terpadu menjadi kesatuan


organisasi kesehatan
kesehatan dan keluarga
fungsional yang
berencana di merupakan pusat
Puskesmas (KIA, KB, pengembangan kesehatan
Gizi, Penanggulangan masyarakat yang juga
Diare, Immunisasi) memberdayakan peran
serta masyarakat

Sumber : Notoatmodjo, 2003


Perkembangan IKM Setelah
Kemerdekaan Abad-20
Pada tanggal 6-12 September 1978 di Alma Ata (dulu
USSR) diadakan konferensi “joint” konferensi antara
WHO dan UNICEF yang dihadiri oleh 140 negara.
Konferensi itu mengahasilkan kesepakatan bersama
yang dituangkan dalam deklarasi Alma Ata tentang
“Primary Health Care” dalam pencapaian “Health for
all by the year 2000.”
Semua negara, termasuk Indonesia menyepakati dalam
rangka mencapai kesehatan untuk semua (kesemua
tahun 2000) harus melaksanakan pelayanan kesehatan
pimer (primary helth care).
Primary Health Care
Elemen : Tujuan dan sifat pelayanan:
 Pemeliharaan kesehatan  Acceptable (diteriama
 Pencegahan penyakit oleh masyarakat)
 Diagnosis dan pengobatan  Accessible (terjangkau
 Rehabilitasi (pemulihan) oleh masyarakat)
 Demanded (dibutuhkan
 Pelayanan tindak lanjut
masyarakat)
 Pemberian sertifikasi
 Efektif dan efisien
1. Konsep Bekasi
Tahun 1951 oleh dr. Leimena dan sdr.Patah
diperkenalkan Konsep Bandung, intinya pelayanan kuratif
(pengobatan) tak ada artinya tanpa preventif
(pencegahan). Pengobtan dan pencegahan harus
dilakukan bersama-sama.
Tahun 1956 Dr. Sulianti Saroso merintis “Proyek Bekasi”
sebagai proyek percontohan sekali gus tempat pelatihan
pelayanan kesehatan terpadu (kesehatan masyarakat) di
Indonesia.
Tahun 1957 dikembangkan 8 wilayah pengembangan
kesehatan masyarakat, sebagai penerapan Konsep Bekasi.
2. Dana Sehat Dan Pos Obat: Akar
Kesehatan Masyarakat
Tahun 1960 an di Jawa Tengah, khususnya di Solo
dan Banjarnegara telah tumbuh kegiatan-kegiatan
kesehatan berbasis masyarakat : Dana Sehat, Pos
Obat Desa, Arisan rumah sehat, jamban keluarga, dsb.
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh tokoh-
tokoh masyarakat setempat dibawah bimbingan
petugas kesehatan.
Dari kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat tersebut
muncullah istilah “Kader Kesehatan” sebaga tenaga
inti dari pelayanan kesehatan yang bermotto “dari,
oleh, dan untuk masyarakat”
3. PUSKESMAS
Tahun 1968 Ditetapkan Puskesmas sebagai sistem
pelayanan kesehatan terpadu (preventif dan kuratif),
mengacu pada Konsep Bandung dan Bekasi.
4. PUSLING DAN PUSTU
Untuk meluaskan jangkauan Puskesmas dibentuklah:
Pusling (Puskesmas Keliling) dan Pustu (Puskesmas
Pembantu)
Balkesmas (Balai Kesehatan Masyarakat) adalah
Puskesmas yang diselenggarakan oleh Swasta.
5. PKMD (Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa)
Sebagai komitmen Indonesia terhadap deklarasi
Alma Ata, maka PKMD dinyatakan sebagi bentuk
operasional PHC di Indonesia dalam rangka
mencapai “helth for all by the year 2000”
Tahun 1976 PKMD ditetapkan sebagai pendekatan
yang strategis untuk meningkatkan cakupan
pelayanan kesehatan.
Tahun 1977 ditingkatkan, bukan hanya
dikembangkan dipedesaan, tetapi juga di perktaan,
maka muncul istilah PKMD perkotaan.
6. POSYANDU
Tahun 1984 Dibentuk Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) sebagai perpanjangan tangan Puskesmas.
Posyandu adalah perpaduan pelayanan kesehatan yang
diselenggrakan oleh petugas kesehatan dan masyarakat
(kader).
7. Desa Siaga (2007/2008)
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki
kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan
untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawat daruratan kesehatan
secara mandiri.

Anda mungkin juga menyukai