Anda di halaman 1dari 26

SURVEILANS PADA

PENYAKIT TIDAK
MENULAR
Afif Ghufroni, SST.FT, MPH
DASAR HUKUM
 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
 PMK No. 71 Tahun 2015 Tentang
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
 PMK No. 5 Tahun 2017 Tentang Rencana Aksi
Nasional Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular Tahun 2015-2019.
 Surveilans PTM adalah kegiatan pengamatan
yang sistematis dan terus menerus terhadap
data dan informasi tentang kejadian faktor
risiko dan PTM serta kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatannya
untuk memperoleh dan memberikan
informasi guna mengarahkan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien.
 Penyakit tidak menular adalah penyakit
kronis dengan durasi yang panjang dan proses
penyembuhan atau pengendalian kondisi
klinisnya yang umumnya lambat.
 PTM adalah penyakit yang tidak bisa
ditularkan dari orang ke orang, yang
perkembangannya berjalan perlahan dalam
jangka waktu yang panjang (kronis) (PMK No.
71 Tahun 2015).
SURVEI
 Survei adalah metode untuk mengumpulkan
informasi dari kelompok yang mewakili
sebuah populasi:
1. Sejumlah besar responden
2. bertanya ke orang
3. Menggunakan kuesioner
4. Tempo yang relatif singkat
5. Sangat kuantitatif
SURVEILANS
 Surveilans kesehatan masyarakat adalah
pengumpulan, analisis, dan analisis data
secara terus-menerus dan sistematis yang
kemudian didiseminasikan (disebarluaskan)
kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab
dalam pencegahan penyakit dan masalah
kesehatan lainnya (DCP2, 2008).
TUJUAN SURVEILANS
(LAST, 2001; GIESECKE, 2002; JHU, 2002).
1. Memonitor kecenderungan (trends) penyakit.
2. Mendeteksi perubahan mendadak insidensi
penyakit, untuk mendeteksi dini outbreak.
3. Memantau kesehatan populasi, menaksir
besarnya beban penyakit (disease burden) pada
populasi.
4. Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas,
membantu perencanaan, implementasi,
monitoring, dan evaluasi program kesehatan.
5. Mengevaluasi cakupan dan efektivitas program
kesehatan.
6. Mengidentifikasi kebutuhan riset.
SURVEILANS PTM BERTUJUAN
 Tujuan PTM dalam PMK No. 71 Tahun 2015
memperoleh informasi tentang situasi,
kecenderungan penyakit, faktor risikonya
sebagai bahan pengambilan keputusan dalam
rangka pelaksanaan program penanggulangan
secara efektif dan efisien.
JENIS SURVEILANS
1.  Surveilans Individu
mendeteksi dan memonitor individu-individu yang mengalami kontak
dengan penyakit serius, misalnya pes, cacar, tuberkulosis, tifus,
demam kuning, sifilis.
2.  Surveilans Penyakit
melakukan pengawasan terus-menerus terhadap distribusi dan
kecenderungan insidensi penyakit, melalui pengumpulan sistematis,
konsolidasi, evaluasi terhadap laporan-laporan penyakit dan kematian,
serta data relevan lainnya. Jadi fokus perhatian  surveilans penyakit
adalah penyakit, bukan individu.
3.  Surveilans  Sindromik
melakukan pengawasan terus-menerus terhadap sindroma (kumpulan
gejala) penyakit, bukan masing-masing penyakit.
4.  Surveilans Berbasis Laboratorium
digunakan untuk mendeteksi dan menonitor penyakit infeksi. 
5.  Surveilans Terpadu
menata dan memadukan semua kegiatan surveilans di suatu
wilayah yurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/ kota) sebagai
sebuah pelayanan publik bersama.
6.  Surveilans Kesehatan Masyarakat Global
Perdagangan dan perjalanan internasional di abad modern,
migrasi manusia dan binatang serta organisme, memudahkan
transmisi penyakit infeksi lintas negara. Konsekunsinya,
masalah-masalah yang dihadapi negara-negara berkembang
dan negara maju di dunia makin serupa dan bergayut.
PENDEKATAN SURVEILANS
 Pendekatan surveilans dapat dibagi menjadi dua jenis:
(1) Surveilans pasif;
Surveilans pasif memantau penyakit secara pasif, dengan
menggunakan data penyakit yang harus dilaporkan
(reportable diseases) yang tersedia di fasilitas pelayanan
kesehatan. 
(2) Surveilans aktif
Surveilans aktif menggunakan petugas khusus surveilans
untuk kunjungan berkala ke lapangan, desa-desa, tempat
praktik pribadi dokter dan tenaga medis lainnya,
puskesmas, klinik, dan rumah sakit, dengan tujuan
mengidentifikasi kasus baru penyakit atau kematian,
disebut penemuan kasus (case finding), dan konfirmasi
laporan kasus indeks. 
UPAYA PENANGGULANGAN PTM
 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
 Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
 Surveilans PTM sebagai dasar penetapan
kegiatan penanggulangan.
PENANGGULANGAN PTM
BERTUJUAN:
a. Melindungi masyarakat dari risiko PTM;
b. Meningkatkan kualitas hidup dan
mengurangi dampak sosial, budaya, serta
ekonomi akibat PTM pada individu,
keluarga, dan masyarakat.
c. Memberikan kepastian hukum dalam
penyelenggaraan penanggulangan PTM
yang komprehensif, efisien, efektif, dan
berkelanjutan.
KELOMPOK PTM
PMK NO. 71 TAHUN 2015
Kelompok PTM berdasarkan sistem dan organ tubuh
meliputi:
1. Penyakit keganasan;
2. Penyakit endokrin, nutrisi, dan metabolik;
3. Penyakit sistem saraf;
4. Penyakit sistem pernapasan;
5. Penyakit sistem sirkulasi;
6. Penyakit mata dan adnexa;
7. Penyakit telinga dan mastoid;
8. Penyakit kulit dan jaringan subkutanius;
9. Penyakit sistem musculoskeletal dan jaringan penyambung;
10. Penyakit sistem genitourinaria;
11. Penyakit gangguan mental dan perilaku; dan
12. Penyakit kelainan darah dan gangguan pembentukan organ
darah.
PRIORITAS PENANGGULANGAN
PTM
a. Tingginya angka kematian atau kecacatan;
b. Tingginya angka kesakitan atau tingginya
beban biaya pengobatan; dan
c. Memiliki faktor risiko yang dapat diubah
PENGENDALIAN FAKTOR RESIKO
YANG DAPAT DI UBAH BERUPA :
a. Merokok.
b. Kurang aktifitas fisik.
c. Diet yang tidak sehat.
d. Konsumsi minuman beralkohol.
e. Lingkungan yang tidak sehat.
PENYAKIT-PENYAKIT PRIORITAS
Menular Tidak Menular

 PD3I (penyakit yang dapat  Hipertensi, stroke &


dicegah dengan imunisasi) CHD
 AFP (Acute Flaccid Paralysis)  Diabetes mellitus
 Zoonosis (e.g., malaria, DF &  Neoplasma
DHF, leptospirosis, filariasis)  CPOD
 Tuberkulosis
 Gangguan Mental
 Diarrhoea, typhoid,
helminthiasis & peny intestinal
 Perlukaan &
Kecelakaan
lain
 Leprosi
 Gangguan Nutrisi
 STD (Seksual Transmitted  BBLR, pendarahan Obst
Deseasses)
 Pneumonia
 Penyakit Geriatrik
 Drug & substance abuse
Emerging Diseases
 New diseases (AIDS, Ebola, SARS, MERS)
 Re-emerging diseases (Frambusia)
 Increased virulence (Infl H5N1, H1N1)
 Drug resistant (Malaria, TB)
SURVEILANS PTM DILAKSANAKAN
MELALUI KEGIATAN:
a. Surveilans faktor risiko : Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM).
b. Registri penyakit : dilakukan dalam
kegiatan pelayanan di fasilitas pelayanan
kesehatan terhadap penyakit tertentu
sesuai dengan jenis, dampak, dan besaran
penyakit.
c. Surveilans kematian : dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan terhadap penyebab
kematian akibat PTM.
KEGIATAN SURVEILANS
 Dilakukan melalui kegiatan pengumpulan
data, pengolahan dan analisis data,
intepretasi data, serta diseminasi informasi
terhadap faktor risiko, penyakit, dan
penyebab kematian.
SKEMA SISTEM SURVEILANS
PENCEGAHAN PTM
1. Kegiatan promosi kesehatan.
2. Deteksi dini faktor risiko.
3. Perlindungan khusus.
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
 Bertujuan untuk mewujudkan PHBS dengan
menciptakan dan mentradisikan perilaku
CERDIK masyarakat, yaitu; Cek kesehatan
secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin
aktivitas fisik, Diet sehat dan gizi seimbang,
Istirahat yang cukup, dan Kelola stress.
DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO.
 Dilakukan pada individu atau kelompok.
 Dilakukan secara rutin.
 Harus ditindak lanjuti dengan mengendalian
faktor resiko.
PERLINDUNGAN KHUSUS
 Pencegahan dengan memberikan
kekebalan/imunisasi sesuai keilmuan yang
dapat dipertanggung jawabkan.

Anda mungkin juga menyukai