Anda di halaman 1dari 39

PEMERIKSAAN FISIOTERAPI

PADA KASUS KARDIOVASKULER


MEDICAL RECORD
REVIEW
1.Primary diagnosis
2.Additional significant medical problems
3.Medical Therapy
4.Clinical subset of the patients  EF
5.Contraindications for proceeding with the
self-care evaluation
6.Priorities for cardiovascular monitoring
with activity
7.Risk factor for coronary disease
SUBJECTIVE ASSESMENT

1.Understanding of the disease


2.Patient symptoms
3.Family
4.Vocation
5.Psychological profile
6.Leisure activities & exc history
7.Patient’s goals
PHYSICAL EXAMINATION
OBSERVASI  Musculoskeletal deficits
•Posture
•Gait
•Skin Color
•Ekspresi wajah

PALPASI
•Chest wall pain
•Sirkulasi ke Ekstremitas
AUSKULTASI SUARA JANTUNG
•Rubs
•Murmur
•Suara jantung III (gallops)
•Suara jantung IV
Lokasi Auskultasi
EVALUASI DINAMIS

Merupakan suatu program evalusi yang


digunakan untuk mengidentifikasi dan
menginterpretasikan respon jantung terhadap
suatu aktivitas yang didesain secara
progressive meningkatmelalui monitoring
•HR (heart rate)
•BP (Blood Pressure)
•Gambaran EKG
•Symptom
•Suara jantung
Evaluasi perawatan diri dan ambulasi
yang termonitor, adalah merupakan
bentuk program yang biasa digunakan
untuk mengevaluasi respon jantung
pada aktivitas rendah yang akan
diikuti dengan LOW LEVEL EXRCISE
TEST.
EVALUASI PERAWATAN DIRI

•Diperlukan 2 org yang sudah terlatih


•Satu org bertugas untuk mengobservasi
gambaran EKG dan membuat rekaman EKG
untuk masing-2 aktivitas
•Sedangkan petugas yang lainnya, memeriksa
BP dan memonitor clinical sign and symptom
selama aktivitas
AMBULASI TERMONITOR

Jarak awal yang dapat ditempuh sangat bervariasi dan


bersifat individual. Pada pasien yg berat biasanya
antara 3-6 meter, tetapi pd pasien tanpa komplikasi
45-91 meter
Sebelum latihan dimulai  dilakukan
pengecekan terhadap HR & BP pada posisi
supine, sitting & standing serta merekam
gambaran resting EKG

Selama ambulasi dilakukan lagi pengecekan


terhadap HR, BP dan gambaran EKG.

Aktivitas ini biasanya dapat meningkatkan


HR 80-125 bpm dan meningkatkan BP 120-
150 mmHg
AMBULASI HARUS DIHENTIKAN BILA:
1. BP > 180/110 mmHg
2. BP > 10-15 mmHg
3. Beda tek systolic & diastolic < 20 mmHg
4. Adanya PVC yg berpasang-pasangan atau 3
atau lebih PVC secara berturutan
5. PVC dengan R pada puncak T selama exc
6. Angina pectoris
7. Fatigue atau dizziness
8. Poin 2 + 4 + sesak saat ambulasi
KONTRA INDIKASI

1. Gagal jantung kongesti


2. MI atau perluasan infark dalam 2 hari
3. Heart Block garde II & III atau ventricular
tachicardia saat istirahat
4. Hypertensi  resting BP > 160/105 mmHg
5. Hypotensi  systolic < 80 mmHg
6. > 10-15 PVCs permenit saat istirahat
7. Aortic stenosis yg berat
8. Unstable AP
9. Uncontrolled metabolic disease
10.Psychosis atau kondisi psikis yg tidak stabil
PROTOKOL UNTUK TES JALAN 6 MENIT
(SIX MINUTES WALK TEST)

Peralatan :
1. Trak sepanjang 25 meter
2. Pulse oximeter
3. Oxygen
4. Tensimeter
5. Blanko untuk dokumentasi
Kriteria ekslusi :
Pasien yang mempunyai gangguan muskuloskeletal
yang dapat menghambat jalan, mis :
1. Paralysis
2. Nyeri dan problem psikiatrik
3. Angina atau hipertensi yang tidak terkontrol
4. Hypoxia
5. Cardiac dysrhythmia atau infark miokard
6. Kondisi medis lain yang akan memburuk akibat
aktivitas fisik.
Prosedur :
1. Sebelum tes, lakukan pengukuran tekanan darah (BP),
denyut jantung (HR), pernapasan (RR), oxygen saturasi
dengan pulse oximeter. Untuk pasien yang menggunakan
obat-obatan beta agonist atau nitroglycerine, sebaiknya
dimunum dulu sebelum tes.
2. Tes dilakukan pada waktu yang sama dan dilakukan 2 jam
setelah makan.
3. Pasien diminta untuk berjalan (tidak boleh berlari) dari
ujung ke ujung trak, selama 6 menit.
4. Area tes harus bebas hambatan dan suhu ruangan harus
dicatat.
5. Tes dilakukan sebanyak tiga kali dengan istirahat diantara
tes selama minimal 15 menit.
6. Berikan instruksi berikut kepada pasien:
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh jarak yang
dapat bapak/ibu tempuh selama 6 menit. Bapak/ibu akan
memulai dari sini, kemudian akan berjalan menuju ke ujung trak
yang disana (berilah tanda pada masing-2 ujung trak) dan
kembali lagi kesini. Begitu seterusnya, bapak/ibu harus bolak
balik sebanyak mungkin selama 6 menit. Jika diperlukan, boleh
berhenti untuk istirahat sejenak sampai siap untuk jalan lagi.
Saya (fisioterapist) akan menghitung waktunya dan akan
memberitahukan bila waktunya habis. Jika saya bilang “berhenti”,
dimohon untuk berhenti ditempat tersebut. Saya tidak akan
berbicara pada bapak/ibu selama tes, demikian pula saya
anjurkan untuk tidak bicara selama tes kecuali diperlukan.
Pasien kemudian disuruh mengulang instruksi yang telah diberikan
untuk mengecek apakah pasien telah betul-2 mengerti.
7. Pulse oximetri dilakukan selama tes, untuk tes yang
pertama. Pasien yang memerlukan oxygen harus tetap
menggunakan oxygen. Untuk pasien yang tidak
menggunakan oxigen, kemudian pada saat tes SaO2
menunjukan 85%, maka harus diminta untuk berhenti
dan tes tidak dilanjutkan.
8. Terapist berjalan dibelakang pasien
9. Pasien diberikan informasi tentang waktu yang telah
dilalui (mis: 2, 4, 6 menit dan stop)
10.Jarak yang terpanjang dari ketiga tes yang akan
digunakan. Lamanya waktu istirahat juga harus dicatat.
11.Segera sesudah tes, pasien diminta untuk menunjuk
derajad sesak dengan Borg Scale dan derajad beratnya
aktivitas dengan skala RPE. HR, BP, RR dan saturasi
oksigen diukur. Pasien juga diminta untuk menjelaskan
keluhan apa yang menghambat jalannya (mis: sesak,
nyeri pada tungkai, dll)
BORG Scale of Shortness of Breath
BORG Scale of Perceived Exertion
Tingkat Keluhan Angina
LOW LEVEL EXERCISE TEST

LLET is a multistage procedures progressing


from a workload equivalent of 2-3 METs up to
workload equivalent of no greater than 6-7
METs.

PURPOSE:
1. To help identify the high risk patient
2. To evaluate the effectiveness of medical therapy
3. To provide the basis from which to make
recommendation for activity and exercise therapy
LLET HARUS DIHENTIKAN BILA:
1. Tercapai target HR
2. Hypotensi
3. Angina Pectoris
4. ST-segmen depresi > 2mm
5. Multivocale PVCs, Paired PVCs, Ventricular tachicardia
6. Fatique
7. Permintaan pasien

Anda mungkin juga menyukai