,Kes
PROSES PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
Pemeriksaan objektif
ANALISIS
Daftar problematic (3) Daftar problematik
Catatan
kemajuan
Apakah tujuan tercapai TIDAK
YA
TIDAK
2. Palpasi
Posisi trachea
Gerak pernapasan /chest expansion
Otot-otot pernapasan
Fremitus
3. Perkusi
Alat tes yang paling umum dilakukan untuk mengetahui fungsi paru:
- menilai status faal paru (normal, restriksi, obstruksi, campuran)
dan manfaat pengobatan
- memantau perjalanan penyakit
- menentukan prognosis dan toleransi tindakan bedah
Indikasi pemeriksaan:
- setiap keluhan sesak napas
- penderita asma / PPOK stabil, evaluasi setiap tahun / 6 bulan
- penderita pra anestesi umum
- pemeriksaan berkala perokok / pekerja yang terpajan zat
Cara pemeriksaan:
- subjek berdiri / duduk, pakaian longgar, tidak terlalu kenyang,
bebas rokok minimal 2 jam.
- dilakukan minimal 3 hasil yang dapat diterima, 2 = reproduksibel
(beda nilai terbesar < 5% atau < 100 ml untuk nilai KVP dan VEP1)
Peak Expiratory Flow Rate
OBSTRUKSI
FEV1 < 80% nilai prediksi
FEV1 / FVC < 75%
Kategori:
- Obstruksi ringan 75% > FEV1 / FVC < 60%
- Obstruksi sedang 60% > FEV1 / FVC > 30%
- Obstruksi berat FEV1 / FVC < 30%
Six Minutes Walk Test
Jalur 25 meter, bebas hambatan, suhu ruangan tercatat.
Pulse oximeter untuk saturasi O2 (Ƹ O2 diikat Hb, normal 95 –
100%, bila 90% = warning, < 90% stop excercise agar tak terjadi
respiratory failure), O2, tensimeter, blanko dokumentasi (Skala
Borg SOB untuk sesak napas, PE untuk berat aktifitas)
Pasien diminta berjalan secepat mungkin, bukan berlari, dari ujung
trak yang satu ke ujung trak lain, bolak balik selama 6 menit.
Dilakukan 3 kali, di antaranya diseling istirahat minimal 15 menit.
Jarak terpanjang dari ketiga pemeriksaan ini yang digunakan.
Segera sesudah pemeriksaan, pasien diminta menunjukkan derajat
sesak napas dan derajat berat aktifitas dengan Skala Borg.
BORG SCALE OF S.O.B BORG SCALE OF P.E