Dosen Pembimbing :
Rolly Rondonuwu,M.Kep,Sp.KMB
Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Andrew Regar
2. Tirsa Makalew
3. Jesika Palapa
4. Geby Ladi
5. Stely Mamuding
6. Randy Sanger
7. Grachella Kasenda
1) Pengkajian Airway
Pengkajian airway bertujuan menilai apakah jalan nafas paten (longgar)
atau mengalami obstruksi total atau partial sambil mempetahankan tulang
servikal. Sebaiknya ada teman anda (perawat) membantu untuk
mempertahankan tulang servikal. Pada kasus non trauma dan orban tidak
sadar, buatlah posisi kepala headtilt dan chin lift (hiperektensi) sedangkan
pasa kasus trauma kepala sampai dada harus terkontrol atau memperthanakan
tulang servikal posisi kepala. Pengkajian jalan nafas dengan cara :
Membuka mulut korban dan lihat apakah ada vokalisasi, muncul suara
ngorok,apakkah ada secret,darah,muntahan
Membuka mulut korban dan lihat apakah ada benda asing seperti gigi
yang patah, apakah ada bunyi stridor (obstruksi dari lidah)
Ada tidaknya sumbatan jalan nafas (total/parsial)
Sumbatan Jalan Nafas Total
Pasien sadar : memegang leher, gelisah, sianosis
Pasien tidak sadar : tidak terdengar suara nafas dan sianosis
Diawali Tanda
Tidak dapat berbicara atau batuk
Memegang leher
Ada tanda – tanda kepanikan
Wajah pucat, sianosis
Ada kesulitan bernafas
Tidak ada suara nafas/aliran
Sumbatan Jalan Nafas Parsial
Tampak kesulitan bernafas (frekuensi nafas cepat atau
takhipneu, frekuensi lambat/ bradipneu, tidak teratur /ireguler)
Masih terdengar suara nafas dengan tambahan : gargling,
snoring, stridor
Ada tindakan kemungkinan fraktur servikal
3) Pengkajian Sirkulasi
Bertujuan untuk mengetahui dan menilai kemampuan jantung dan
pembuluh darah dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Pengkajian
sirkulasi meliputi :
Periksa ada tidaknya denyut nadi pada pembuluh nadi besar (nadi karotis,
nadi femoralis)
Tekanan darah,keadaan akral : dingin atau hangat, sianosis
Mengenal ada tidaknya tanda – tanda syok (khusus syok hipovolemik)
disertai ada tidaknya tanda perdarahan eksternal yang aktif
3. PERENCANA KEPERAWATAN
Perencanaan tindakan keperawatan
- Rencana tindakan observasi, pemantauan/ monitor
- Tindakan mandiri keperawatan
- Kolaborasi
Intervensi keperwatan
- Intervensi mandiri : tindakan pemantauan berkelanjutan kondisi klien,
penyelamatan hidup dasar,pendidikan kesehatan, atau pun pelaksanaan
tindakan keperawatan lainnya sesuai dengan kondisi kegawat daruratan
klien.
- Intervensi kolaborasi : tindakan kerja sama dengan kesehatan lainnya
dengan lingkup yang sesuai dengan aturan profesi keperawatan.
6. IMPLEMENTAS
Mandiri
Airway : head tilt, chin lift, jaw trust, Heimlich maneuver, suction, pasang
OPA,NA.
Breathing : posisi semi powler, observasi frekuensi nafas, (Resp rate) irama
latihan nafas dalam, latihan batuk,bagging dll
Circulation : BHD, monitor TTV, monitor intake out put,monitor tetesan
infuse,menghentikan perdarahan denganbalut tekan.
Kolaborasi
Kolaborasi dilakuakn dengan tenaga medis; rekan tim, dokter, ahli gizi dan
tenaga medis lainnya .