Anda di halaman 1dari 27

PEMERIKSAAN FISIOTERAPI PD KASUS

RESPIRASI

Oleh : Nur Basuki, Dip.Physio, MSc. (PT)


PROSES PEMERIKSAAN FISIOTERAPI

Initial data from notes

Data Base
Subj. Assessment

Obj. Assessment

Analysis
Problem List
Problem
list

Goals :
-Long
-Short Initial Plans

Treatment Plan

Rx
Assess outcome of Rx

Progress Notes
Is current goal meet?
No
Yes

Any further goals to


address?
Yes
No

Discharge
DISCHARGE Summary
INITIAL DATA FROM NOTES

Goal : to learn to scan a patient history quickly.


•Referrals
•Diagnosis
•Doctor’s notes
•Daily ward reports from nurse
•History of presenting conditions
•Previous medical history
•Drug history
•Family history
•Social history
•Test results (ABG, spirometry, Chest X-ray, sputum
analysis)
•Temperature chart, blood pressure, & HR
SUBJECTIVE ASSESSMENT

Kedalaman pertanyaan yg diajukan oleh fisioterapist sangat bervariasi, yg


tergantung pd :
1. Apakah pasiennya rawat inap atau rawat jalan
2. Tingkat kesadaran, tingkat kekritisan, kemampuan untuk
memberikan informasi yg akurat
Pasien harus diberi kesempatan untuk menceritakan problemnya tetapi
jangan sampai terapis terbawa pd “personal feeling” pasien (Birdwell,
1993).
Kepuasan pasien akan meningkat dg melibatkan dia pada penentuan
problemnya, termasuk penentuan tujuan terapi jangka pendek dan
panjang.
• Keluhan Utama (Sesak napas, Batuk, Wheezing, Chest pain)
• Riwayat Penyakit Sekarang (Duration, Severity, Pattern,
Associated factors)
OBJECTIVE ASSESSMENT
1. Observasi
• Peralatan
• Tingkat kesadaran
• Wajah & anggota gerak (Nicotine stain, clubbing
fingers, edema, pallor, cyanosis, tremor)
• Bentuk tubuh & posture (Barrel chest, kypho-
scoliosis, pectus carinatum / pigeon/chicken breast,
pectus axcavatum,obesities, cachectic)
• Pola pernapasan (Normal, prolonged expiration,
Pursed-lip breathing, Apnoe, Hypopnoea,
Kussmaul’s breathing, Cheyne-stokes)
• Gerakan torak
2. Palpasi
• Posisi trachea
• Gerakan pernapasan/chest expansion
• Otot-2 pernapasan
• Fremitus
3. Perkusi
• Sonor (jar paru yg normal )
• Hypersonor (banyak udara didalamnya, mis: hyperinflasi,
pneumothorax)
• Redup (Consolidasi, atelectasis)
• Pekak (Pleural effusion)

4. Auskultasi
“Chest auscultation” mrpk suatu proses untuk mendengarkan &
menginterpretasikan suara yg ditimbulkan dalam thorax dg
menggunakan alat bantu “Stethoscope”.
Dipergunakan untuk mengiden-
tifikasi gangguan ventilasi atau
gangguan pembersihan jalan
napas dan menilai efektivitas
terapi.
•Lokasi mukus
•Distribusi ventilasi
Kebanyakan ahli sependapat bahwa permukaan
diafragma lebih akurat dalam mentransmisikan suara
paru.
Dilaksanakan di ruang yang tenang, pasien
bernapas lebih dalam dan cepat dengan mulut
terbuka.

Pemakaian istilah (nomenclature) ttg


suara pernapasan masih ditemukan
keragaman.
TH 1974 JCPN dr Am. College of
Cardiologists dan Am. Thoracic
Society merekomendasikan : hilang,
menurun, normal/vesikuler atau
bronchial. Sedangkan untuk suara
tambahannya: krepitasi/rales dan
wheezing/rhonchi
Tabel 1 Beberapa Kesalahan Auskultasi yang harus dihindari
(Disadur Wilkins, 1989)

   

KESALAHAN TEHNIK YANG BENAR


   

Mendengarkan bunyi napas Menempatkan stethoscope


melalui pakaian penderita langsung pada dinding dada
 

Membiarkan pipa Menjaga pipa bebas dari


bergesekan dengan tempat kontak dengan tiap benda
tidur selama auskultasi
 Melakukan auskultasi di Melakukan di tempat yang
tempat yang gaduh tenang
 

Menyimpulkan bunyi bulu Beri penekanan yang kuat


rambut/bulu dada sebagai bunyi
paru yang kebetulan terdengar.
TES-2 KHUSUS / TAMBAHAN

1. Mobilitas sangkar torak


2. Tes panjang otot
3. Tes Kekuatan otot-2 pernapasan
4. Exercise capacity:
• Six minutes walking test
• Shuttle walking test
Spirometer

Spirometry adalah merupakan salah satu tes yang paling umum


dilakukan untuk mengetahui fungsi paru dan sering dilakukan
oleh fisioterapis
VOLUME STATIK
 Tidal Volume (VT)
 Inspiratory reserve volume (IRV)
 Expiratory reserve volume (ERV)
 Residual Volume (RV)
 Vital Capacity (VC)
 Force Vital Capacity (FVC)
 Functional Residual Capacity (FRC)
 Total Lung Capacity (TLC)
VOLUME DINAMIK

 Forced Expiratory Volume in one Second (FEV1)


 Maximum mid-expiratory flow rate (MMEFR)
 Peak expiratory flow rate PEFR)
TUJUAN PEMERIKSAAN SPIROMETRI
 Menilai status faal paru (normal, restriksi, obstruksi,
campuran)
 Menilai manfaat pengobatan
 Memantau perjalanan penyakit
 Menentukan prognosis
 Menentukan toleransi tindakan bedah

PERSIAPAN SUBJEK
 Mengerti tujuan pemeriksaan
 Bebas rokok minimal 2 jam
 Tidak boleh makan terlalu kenyang
 Berpakaian tidak ketat
INDIKASI PEMERIKSAAN

 Setiap keluhan sesak


 Penderita asma stabil
 Penderita PPOK stabil
 Evaluasi penderita asma tiap tahun dan penderita PPOK
tiap 6 bulan
 Penderita yang akan dianestesi umum
 Pemeriksaan berkala pekerja yang terpajan zat
 Pemeriksaan berkala pada perokok
CARA PEMERIKSAAN
 Subjek berdiri / duduk
 Melakukan manuver setelah keadaan steady state
 Pemeriksaan dilakukan sampai didapat minimal 3 hasil yang
dapat diterima dan dua diantaranya reproduksibel

HASIL YANG DAPAT DITERIMA


 Permulaan uji harus baik
 Pemeriksaan selesai
 Waktu ekspirasi minimal 3 detik
 Grafik flow – volume mempunyai puncak
PEMERIKSAAN YANG TIDAK BAIK

 Permulaan ekspirasi ragu-ragu/ lambat

 Batuk selama ekspirasi

 Manuver valsava

 Ekspirasi tidak selesai


 Terdapat kebocoran
 Mouth piece tersumbat
 Meniup lebih dari 1 kali
REPRODUKSIBILITI

Ditentukan setelah didapat 3 manuver yang dapat diterima


reproduksibiliti bila nilai terbesar perbedaannya kurang dari
5% atau kurang dari 100 ml untuk nilai KVP dan VEP1
RESTIKSI
 KV < 80% nilai prediksi
 KVP < 80% nilai prediksi
 Restriksi ringan 80% > KV < 60%
 Restriksi sedang 60% > KV > 30%
 Restriksi berat KV < 30%

OBSTRUKSI
 VEP1 < 80% nilai prediksi
 VEP1 / KVP < 75%
 Obstruksi ringan 75% > VEP1/KVP < 60%
 Obstruksi sedang 60% > VEP1 / KVP > 30%
 Obstruksi berat VEP1 / KVP < 30%
Pulse oximetry

Digunakan untuk memonitor saturasi oksigen (SaO2).

Saturasi oksigen adalah ratio dari jumlah haemoglobin yang


teroksigenasi dengan total haemoglobin dalam 100 ml darah, yang
dinyatakan dalam prosentase.
Normalnya 95-100%
Hand-held manometer

Digunakan untuk mengukur kekuatan otot-2 pernapasan scr


tidak langsung, yaitu dengan mengukur tekanan yang terdapat
didalam mulut selama inspirasi maksimum (PImax) dan
ekspirasi maksimum (PEmax)
Analisa gas darah

pH 7.35 (normal 7.35 – 7.45), PaCO2 = 64 mmHg (normal 35 – 45), dan


HCO-3 = 33 mEq/l (normal 22 – 26).

4 langkah untuk menginterpretasikan AGD dg mudah


 Tentukan apakah pH nya normal, acidosis atau alkalosis
 Tentukan penyebab ketidakseimbangan pH
 Tentukan apakah masalahnya pada respirasi atau metabolik
 Tentukan kompensasi yang telah terjadi

Anda mungkin juga menyukai