Anda di halaman 1dari 20

Anatomi - Fisiologi

Organ Paru
Sugijanto, Dip.PT, M.Fis

Fakultas Fisioterapi UEU


Anatomi Sistem Pernafasan
 Organ pernafasan bagian atas
– Hidung bagian luar
– Rongga hidung
– Pharynx
– Larynx
– Trachea
 Organ pernafasan bagian bawah
– Primary bronchus (kanan & Kiri)
– Bronchiolus
– Paru kanan
 Lobus superior
 Lobus intermediate
 Lobus inferior
– Paru kiri
 Lobus Superior
 Lobus inferior
Organ Paru
 Paru Kanan
– Terdiri dari 3 lobus
 Paru Kiri
– Terdiri dari 2 lubus
 Organ Paru dibungkus oleh lapisan Membrana
serosa (serous membrane) yang dinamakan
Pleura.
– Pleura visceralis
– Membungkus seluruh lapisan permukaan paru
– Pleura parietalis
– Membatasi Mediastinum – Diafragma – Dinding Thorax
– Rongga pleura yang berisi cairan pleura
Gambaran foto Rontgen
Anatomi Paru
 Bagian anterior  1.Lobus Paru
 2.fissura antar lobus
 3.Ventrikel kanan
 4.Basis Jantung
 5.Ventrikel kiri
 6.A.Carotis
 7.Trachea
 8.Arcus aorta
 9.Pleura
Rincian organ Paru
 Organ Paru berisi susunan jaringan bronchial
untuk memungkinkan terjadinya proses pernafasan.
 Susunan bronchus:
– Bronchus primer
– Bronchus sekunder
– Bronchus tertiair
– Bronchiolus
– Bronchiolus terminal
 Jaringan Trachea hingga Bronchial dibungkus oleh
jaringan Cartilage sebagai alat penahan agar saluran
pernafasan tetap terbuka. Dinding Bronchiolus
terdiri dari otot polos untuk keperluan pengaturan
jalannya udara dan kestabilan temperatur udara. Pada
setiap akhir dari percabangan bronchus terminalis
terdapat gelembung2 Alveolus yaitu tempat dimana
pertukaran gas CO2 dan O2 akan terjadi.
Susunan Alveolus

 Struktur Alveolus terdiri atas 3 pembungkus


sel:
 Simple squamous epithelium
 Alveolar macrophage (dust cell type I)
 Surfactant secreting cell (dust cell type II)
 Setiap gelembung alveolus ini akan dibungkus
oleh jaringan pembuluh darah kapiler dimana
darah yang mengandung CO2 akan
dipertukarkan dengan gas O2 dari udara yang
diserap.
Otot - otot bantu pernafasan

 INSPIRASI YANG DALAM


– m. Sternocleidomastoid
– m. Scalenes
– m. Intercostalis interna
– Diafragma
 EXPIRASI YANG DALAM
– m. Obliqus externa
– m. Rectus abdominis
– m. Obliqus interna
– m. Transvesus abdominis
Hukum Boyle
 Hukum yang menerangkan hubungan
antara tekanan dan besarnya volume
ruangan. Bahwa tekanan dari suatu gas /
udara akan berbanding terbalik dengan
volume dari ruangannya.
 Bila volume membesar maka tekanan
akan menurun dan bila volume mengecil
maka tekanan akan bertambah
Proses Pernafasan
 Pernafasan Internal: atau pernafasan
seluler, yaitu proses oksidasi glukosa atau
molekul lainnya untuk memperoleh energy
dimana pada proses ini dibutuhkan
oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
 Pernafasan External: ialah pengambilan
oksigen dari udara dan pengeluaran
karbon dioksida.
Perubahan tekanan intra
pulmonal
 Dalam keadaan bernafas tekanan
intrapulmonal harus sama dengan tekanan
udara luar 760 mmHg.
 Dalam Inspirasi tekanan intra pulmonal
akan berkurang 1 mmHg (759 mmHg)
 Dalam Expirasi tekanan extra pulmonal
akan bertambah 1 mmHg (761 mmHg)
Hukum Dalton dalam gas
campuran

 Jumlah tekanan yang dihasilkan adalah sama


dengan jumlah tekanan parsial dari masing-
masing gas.

 TEKANAN PARSIAL
 Tekanan dari suatu gas yang dihasilkan oleh
prosentase jumlah gas tersebut dari tekanan
atmosfir
 Udara pernafasan berisi:
– Oksigen (O2) – Karbondioksida (CO2) – Nitrogen
(N2) – Air (H2O)
Tekanan intra pleura
 Tekanan intra pleura akan selalu negatif
disebabkan oleh:
– Tekanan permukaan dari cairan alveolus
– Elastisitas organ Paru
– Elastisitas dari dinding Thorax

Perubahan tekanan intra pleura


 Pada saat inspirasi dari 760 – 4 mmHg menjadi
760 – 7 mmHg
 Pada saat expirasi dari 760 – 7 mmHg akan
naik menjadi 760 – 4 mmHg
Proses inspirasi

 Diafragma dan m. Intercostalis externa


berkontraksi
 Volume dan Rongga Thorax bertambah
 Tekanan intra pleura akan berkurang
 Paru akan berkembang
 Tekanan intra pulmonal akan menurun
 Udara akan masuk kedalam organ paru
Proses Expirasi

 Diafragma dan m.Intercostalis externa


melakukan relaxasi
 Volume dan rongga thorax berkurang 
 Tekanan intrapleura bertambah negatif 
 Paru mengkerut (volume mengecil)
 Tekanan intra pulmonal meninggi diatas
tekanan Atmosfir
 Udara akan keluar dari Paru.
Faktor yang pengaruhi
aliran udara pernafasan

 Beberapa faktor akan mempengaruhi diameter


saluran pernafasan:
– Parasymphatis neuron akan melepaskan
neurotransmiter acetylcholine bronchiolus akan
menyempit.
– Histamin menyempitkan bronchiolus
– Epinephrine (Symphatis) akan melebarkan
bronchiolus
 AIRFLOW = PRESSURE / RESISTANCE
FAKTOR YANG PENGARUHI
VENTILASI

 Resistance dalam saluran pernafasan


 Pengaruh syaraf symphatis dan parasymphatis
 Histamin
 Compliance paru, yaitu kemampuan
jaringan paru untuk mengembang:
 Elastisitas jaringan paru
 Tekanan permukaan dari alveolus yang
ditentukan oleh banyaknya Surfactant
Hukum Henry

 Hukum mengenai kelarutan gas


 Bahwa jumlah gas yang larut kedalam
cairan adalah sebanding dengan tekanan
parsial masing-masing gas dengan
kemampuan daya larut dari gas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai