Spirometri: suatu tindakan untuk mengetahui kapasitas paru dan saluran napas.
Akan didapatkan nilai restriktif (faal paru) dan obstruktif (saluran napas).
Mesin spirometri sekarang sudah berkembang, dulu pada alat dikenal ada:
Saat ini: pada alat tertulis VC/FVC (force volume capacity)/volume paksa, MVP, FEV1 (force expiration
volume), SVC (slow vital capacity) dengan pola napas biasa, panjang (tidak ditekan)
Kenapa untuk menilai kapasitas paru harus metode dipaksa/force? Karna pada saat bernapas pada
tekanan dalam keseharian, saluran napas akan menyempit tidak terbuka pada orang menangis
(terasa sesak)
Pada asma (ketika kambuh), ketika bernapas stress saluran menyempit diminta untuk rileks
Pada Ca tiroid juga akan menganggu pernapasan krn ada penekanan pada saluran napas
MVP: menunjukkan kondisi/nilai elastisitas otot paru pada pernapasan kondisi tertentu
FEV1: pada saat ekspirasi volume 1 detik (ada pergerakan pada saluran napas apakah
melebar/menyempit)
Tidal volume: volume maksimal pada saat bernapas biasa dan stabil
Indikasi: 1. Pasien dengan gangguan pernapasan (PPOK, asma, gangguan jantung, pasien mudah cepat
capek)
Kenapa pasien gangguan pernapasan harus dilakukan spirometri? Harus ada dasar anamnesis awal,
ketika pasien didiagnosis asma berobat tidak hilang
Spirometri harus ada di rumah sakit tetapi tidak semua org bisa dan paham melakukannya
Ketika terjadi sumbatan, kita akan membaca angka dari sumbernya/paru paru. Di paru2 4 liter, mengalir
2 liter (obstruktif) kalau nilai persentasenya di bawah 70%
Jika dianggap saluran napas kapasitasnya 2 L maka dianggap lebih dari itu tidak bisa
Jika dianggap saluran napas kapasitasnya 3.5 yg lewat 2L maka 2/3.5 = dianggap obstruktif
Bukan sumbatan tp udara yang bisa mengalir ragu tidak tepat dikatakan obstruktif
FEV1/FVC
FEV1/FVC prediksi