Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA- FAKULTAS KEDOKTERAN


DEPARTEMEN BEDAH PLASTIK REKONSTRUKSI DAN ESTETIK
Jl. Mayjen Prof.Dr.Moestopo 6 – 8 Surabaya
Telepon .031-5020091, Fax : 031 5046391
Website : http://www.fk.unair.ac.id – Email : bedahplastiksurabaya@yahoo.com

SOAL DM :

1. a. Sebutkan perbedaan parut hipertropik dan keloid!

b. Sebutkan bagaimana ciri parut baik dan parut tidak baik!

2. a. Sebutkan perubahan metabolisme yang terjadi pada luka


bakar!

b. Sebutkan komplikasi yang bisa terjadi pada luka bakar


lebih dari 20 % !

3. Gambar anatomi tulang muka dan tulang tangan serta


sebutkan nama bagian-bagiannya! (Gambar harus sesuai
Textbook)

4. Sebutkan vaskularisasi yang penting pada muka dan


tangan!

5. a. Sebutkan Pembagian Fraktur Tulang Mandibula!

b. Sebutkan cara-cara pemetriksaan Fraktur Maxilla!

NAMA DM : YAHYA TAQIUDDIN ROBBANI

NIM : 011923143045

PERIODE STASE : 21-22 APRIL 2021


1. a. Sebutkan perbedaan parut hipertropik dan keloid!

Karakteristik Parut Hipertrofik Keloid

Onset Muncul dini, dalam 4 minggu Muncul lambat, beberapa


pasca trauma bulan/tahun pasca trauma
Riwayat Mengecil/tetap seiring waktu, Membesar seiring waktu
mengalami maturasi

Batas Tetap di batas luka Melewati batas luka

Di area pergerakan Ya Tidak


/melibatkan sendi
Predileksi Permukaan fleksor dan Sternum, lobulus telinga, deltoid,
persendian punggung
Faktor risiko Ras tertentu Wanita muda dan rasa Afro-
Amerika. Risiko terjadi pada kulit
berwarna 15x daripada kulit putih

Respon terhadap Membaik dengan terapi Terkadang memburuk setelah terapi


pembedahan pembedahan pembedahan
Warna Lebih pucat Seperti otot kemerahan

Gejala Tidak seberat keloid Gatal/nyeri

Mikroskopik Struktur nodular, sel fibroblast, Serat kolagen tebal, besar, terdiri dari
pembuluh darah kecil dan halus, banyak serat fibrin yang tersusun
serat kolagen meningkat rapat dan tidak teratur

b. Sebutkan bagaimana ciri parut baik dan parut tidak baik!

Karakteristik Parut Baik Parut Tidak Baik


Lokasi Diantara 2 estetik unit Di dalam estetik unit
Regio Rata dan tidak mobile Pada area lekukan fleksor (
siku/lutut)
Susunan Sejajar RsTL’s Tegak lurus dengan RsTL’s
Kedalaman Dangkal Dalam
Warna Sesuai warna kulit HIper/hipopigmentasi
Patologi Tidak ada Hipertropik / keloid
Elevasi Rata Elevasi/cekung
2. a. Sebutkan perubahan metabolisme yang terjadi pada luka bakar!

Jantung : akan terjadi cardiac stress karena pengeluaran katekolamin sebagai respon cepat
terhadap trauma/luka bakar

Vaskular : terjadi perubahan permeabilitas kapiler akibat inflamasi Terjadi pula penguapan
(Insensible Water Loss). Pada luka bakar 25% akan terjadi IWL 2.5-4L/ hari dan akan
meningkatkan risiko dehidrasi atau kekurangan air

Eritrosit : eritrosit akan mudah pecah dan dapat menyebabkan anemia.

Ginjal : pada pasien luka bakar cenderung terjadi shock. Bila shock tidak ditangani dengan
tepat, makan akan terjadi kerusakan ginjal akut. BUN/SK akan meningkat akibat gangguan
filtrasi

Kortisol : dikeluarkan sebagai respon terhadap stress

Paru-Paru : pasien dengan luka bakar memungkinkan terjadi smoke inhalation injury. Inhalasi
asap bakaran ini menyebabkan bengkaknya traktus respirasi bagian atas yang mengganggu
keluar-masuknya oksigen dan karbondioksida. Menyebabkan ARDS, Pneumonia, dan lain-
lain.

b. Sebutkan komplikasi yang bisa terjadi pada luka bakar lebih dari 20%!
- Dehidrasi
- Infeksi Sekunder
- Gangguan ginjal akut
- Gangguan irama jantung
- Pneumonia dan Trauma inhalasi akibat luka bakar termal pada ruang tertutup
- Syok hipovolemik, syok septik
- Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
- Gagal jantung
- Ileus paralitik
- Tukak Curling yang dapat menyebabkan hematemesis dan melena
- Gagal ginjal kronis
- Jaringan parut (hipertrofik/keloid), gangguan skin barrier
- Kematian
3. Gambar anatomi tulang muka dan tulang tangan serta sebutkan nama bagian-
bagiannya! (Gambar harus sesuai Textbook)
4. Sebutkan vaskularisasi yang penting pada muka dan tangan!
Vaskularisasi wajah
- A. facialis
- A. temporalis superficialis
- A. supraorbitalis
- A. supratrochlearis
- A. nasalis lateralis
- A. labialis superior dan inferior
- A. maxillaris
- A. mandibularis
- A. lingualis
- A. submentalis
Vaskularisasi tangan
- A. aksilaris
- A. brachialis
- A. radialis
- A. Ulnaris

- A. Posterior interossei
- A. Anterior interossei
- A. Arcus palmaris

5. a. Sebutkan perbedaan parut hipertropik dan keloid!


Klasifikasi Kelly dan Harrigan:
- Fraktur simfisis mandibula
- Fraktur korpus mandibula
- Fraktur angulus mandibula
- Fraktur ramus mandibula
- Fraktur procesus koronoideus
- Fraktur procesus kondilaris
Klasifikasi Kruger dan Schili
Berdasarkan hubungannya dengan lingkungan eksternal : simple/closed fracture dan
compound/open fracture
Berdasarkan tipe : incomplete, complete, greenstick, comminuted
Klasifikasi Lindahl
Berdasarkan anatomis
- condylar head atau fraktur intrakapsul
- condylar neck
- region subkondilar atau fraktur ekstrakapsul
Berdasarkan fragmen fraktur dan displacement
- Non displacement
- Deviasi
- Displacement
- Deviasi –dislokasi
- Displacement –dislokasi
- Lateral override
- Medial override
Berdasakan kondisi condylar hear dan fossa
- Nondisplaced
- Discplacement
- Dislocation

b. Sebutkan cara-cara pemeriksaan fraktur mandibular


Anamnesis
• Identitas pasien
• MOI, lokasi, arah gaya, berat ringan cedera
• Keluhan yang dirasakan pada daerah luka ataupun gangguan atau rasa nyeri atau tidak
enak pada anggota tubuh lainnya
• Riwayat status mental dan kesadaran (curiga cedera intracranial)
• Ada tidaknya gangguan jalan napas, gangguan penglihatan, gangguan gerak bola mata
(menggunakan lokasi fraktur)
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi : Bentuk simetris/asimetris, adanya luka terbuka/tertutup/jejas, adanya
deformitas, adamya trismus, edema lokal, hematom lokal, edema periorbita
• Palpasi : iregulitas tulang, step off, krepitasi, gangguan sensorik,mobilisasi midface.
Pada palpasi spesifik:
Mulai dari os frontalis -> margo supraorbital -> nasal -> arkus zogima -> korpus zygoma ->
margo infraorbital -> maksila -> mandibula -> palatum
Evaluasi adanya nyeri tekan, regulasi tulang, deformitas, krepitas, falsemovement, gangguan
motorikdan sensorik
Evaluasi maksilla : floating axilla, mobilitas Evaluasi mandibula : adanya false movement
Pemeriksaan Penunjang

- Foto polos : posisi waters, posisi lateral, posisi servikal

- CT scan

Anda mungkin juga menyukai