ISMU NUGROHO
INTRODUKSI
• Appendisitis, radang pada appendik,
merupakan salah satu penyebab
tersering akut abdomen dan salah
INTRODUKSI
satu indikasi paling sering untuk
prosedur pembedahan darurat di
seluruh dunia.
1. Andersson RE. Metaanalysis of the clinical and laboratory diagnosis of appendicitis. Br J Surg 2004; 91:28.
INTRODUKSI
• Dengan risiko (seumur hidup) 8,6 % pada pria dan 6,9 % pada
wanita
• Keterlambatan dalam diagnosis / manajemen menyebabkan
peningkatan morbiditas yang signifikan
Bhangu A, Søreide K, Di Saverio S, Assarsson JH, Drake FT: Acute appendicitis: modern understanding of
pathogenesis, diagnosis, and management. Lancet 2015; 386: 1278–1287.
ANATOMI
Apendik merupakan organ berbentuk tabung, panjang
kira-kira10 cm dan berpangkal di sekum. Dengan
lapisan mukosa, submucosa, muskuler dan serosa
APPENDIK
Lumennya sempit di proksimal dan melebar di bagian
distal.
Malaise/vomiting/anorexia/low grade
“TYPICAL” fevers
PRESENTATION
Pain worsens & localises to RIF with
cough/movement tenderness
Systemic symptoms
EARLY APPENDICITIS
Pain:
• Location: Periumbilical (T10)
• Character: Dull
• Over time: Colicky
• Associated symptoms:
Vomiting
Anorexia
LATER
APPENDICITIS
Pain: Exam findings:
• Location: R Iliac • “peritonism”
Fossa
• Guarding
• Character: Localised
• rebound tenderness
• Over time: Constant
• percussion
• Aggravating: going tenderness
over bumps,
• Rovsing, psoas, other
coughing, walking
signs
• Relieving: hip flexion,
staying still
LATE APPENDICITIS
Ultrasound
• Good at visualising tubular
structures & cysts
• Not as accurate as CT (sens
70%, spec 90%), sometimes
difficult to see appendix
• Good if you need to rule out
things like ectopic or ovarian
pathology
• Hipertrofi dinding appendix , gangguan struktur lapisan
normal, kerusakan dinding, dan cairan purulent atau
USG fekalit dalam lumen appendix dapat dievaluasi dengan
USG
CT Scan • Classical findings:
Choi D, Park H, Lee YR, Kook SH, Kim SK, Kwag HJ, Chung EC. The most useful findings for diagnosing acute
appendicitis on contrast-enhanced helical CT. Acta Radiologica 44 (2003) 574-582.
• Safe
• Useful for when diagnosis is unclear
DIAGNOSTIC
• Esp in females w/ suspected gynae pathology (eg
LAPAROSCOPY PCOS/ endometriosis/ menstruating/ ovulating)
1. Supportive and
symptomatic management
MANAJEMEN • Antibiotics/fluids/etc
2. Treatment of underlying
cause
• Appendicectomy
APPENDISEKTOMI
• Caecum diidentifikasi
• Basis mesoappendiks dijepit dengan forsep arteri, dipotong, dan diikat
• Apendiks yang dibebaskan dihancurkan di dekat persimpangan sekum dengan forsep
arteri
• Ligasi dengan benang yang tidak diserap di sekitar bagian yang dihancurkan dekat dengan
sekum
• Apendiks dipotong antara forsep arteri dan ligasi
APPENDEKTOMI
LAPAROSKOPI
• Dibuat1sampai 3 sayatan kecil di perut. Sebuah port dimasukkan
kesalah satu celah, dan gas karbondioksida untuk mengembangkan
perut.
• Sebuah laparoskopi dimasukkan melalui port lain, teleskop dengan
cahaya dan kamera diujungnya sehingga ahli bedah dapat melihat
didalam perut. Instrumen bedah ditempatkan port lainnya dan
digunakan untuk memotong appendix.
• Daerah ini dicuci dengan cairan steril untuk mengurangi risiko infeksi
lebih lanjut—> karbondioksida dikeluarkan —> ditutup dengan
jahitan atau staples
Wound infection
Intra-abdominal abscess
POSTOPERATIVE
Adhesive intestinal obstruction
COMPLICATIONS
Rare
• Ileus
• Respiratory – pneumonitis or collapse
• Venous thrombosis and embolism
• Faecal fistula
TERIMA KASIH