a. Uji normalitas
Uji normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai
sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut
berdistribusi normal atau tidak dan digunakan untuk menentukan jenis uji hipotesis apa
yang akan digunakan. Apabila jumlah subjek <30 maka akan digunakan uji Shapiro-Wilk,
sedangkan apabila jumlah subjek >30 maka akan digunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
Dasar keputusan nilai signifikansi p>0,05, maka data berdistribusi normal. Sedangkan
jika nilai signifikansi p<0,05, maka data berdistribusi tidak normal. Data yang
berdistribusi normal akan menggunakan uji parametrik dalam uji hipotesis. Sedangkan
jika data tidak berdistribusi normal, maka menggunakan uji non parametrik dalam uji
hipotesis.
b. Uji homogenitas
dalam penelitian ini berangkat dari keadaan yang sama. Uji homogenitas menggunakan
Levene’s test. Dasar penilaiannya apabila nilai p>0,05, maka data homogen. Sedangkan
jika nilai p<0,05, maka data tidak homogen. Jika data homogen, maka perbedaan uji
statistik pada penelitian, memang benar terjadi akibat perbedaan antar kelompok data.
2. Uji hipotesis
Uji hipotesis yang akan digunakan adalah uji beda pre dan post-test. Uji ini
digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian berupa ada pengaruh dari pemberian
latihan jalan tandem terhadap keseimbangan dinamis pada lansia. Apabila data
berdistribusi normal maka digunakan uji t berpasangan. Apabila data berdistribusi tidak
normal maka digunakan uji Wilcoxon. Dasar keputusan nilai signifikansi p< 0,05, maka
ada perbedaan bermakna dan hipotesis diterima. Sedangkan jika nilai signifikansi p>0,05,