Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RISET KEPERAWATAN

JENIS-JENIS UJI PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Riset Keperawatan
Dosen pengampu : Rahardjo Apriyatmoko.,SKM.,M.Kes

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Anggita Yuliani
Ani Widiarti
Hasbiani
Hilmiati
Juriatun Sholehah
Laela Rahmawati
Masnim

(010112a010)
(010112a011)
(010112a036)
(010112a039)
(010112a047)
(010112a054)
(010112a057)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2015

A. JENIS-JENIS UJI STATISTIK

Dalam statistik inferensial jenis uji statistik dibagi menjadi 2 yaitu uji statistik
parametrik dan uji statistik non parametrik :
1. Uji Statistik Parametrik
Yaitu jenis sampel yang dipakai adalah sampel yang tidak selektif atau
sampel acak dari populasi yang terdistribusi secara normal, dengan variabel yang

a.
b.
c.
d.

diukur memakai tingkat interval atau rasio (Paul Stevens, 2006).

Syarat-Syarat Uji Statistik Parametrik :


Memerlukan estimasi setidaknya satu variabel
Data dengan skala interval dan rasio
Data menyebar atau berdistribusi normal
Varian data :
1. Kesamaan varian tidak menjadi syarat untuk uji kelompok yang
berpasangan
2. Kesamaan varian adalah syarat tidak mutlak untuk 2 kelompok tidak
berpasangan, artinya varian data boleh sama boleh juga berbeda
3. Kesamaan varian adalah syarat mutlak untuk > 2 kelompok tidak

e.
a.

berpasangan, artinya varian data harus sama


Variabel numerik

Jenis-Jenis Uji Statistik Parametrik :


UJI-T
Uji-t memberikan suatu cara mengenai adanya kemungkinan untuk
membandingkan rata-rata dua populasi, jika nilai varian tidak diketahui.
Tujuannya adalah untuk menetapkan signifikansi pada perbedaan nilai
merata (mean) antara dua kelompok. Varian kedua kelompok dianggap
sama dan nilainya di distribusikan secara normal.

b.

UJI F
Untuk mengetahui perbedaan varian (sama atau tidak) antara kedua
kelompok data. Pada perhitungan uji F varian yang lebih besar dipakai
sebagai pembilang dan varian yang lebih kecil sebagai penyebut.

c.

UJI ANOVA (Analysis Of Variance)


Suatu uji statistik inferensial parametrik yang memungkinkan para
peneliti dapat membandingkan dua atau lebih mean dari kelompok-

d.

kelompok. Laporan hasilnya meliputi df, skor F, dan tingkat probabilitas.


Penggunaan ANOVA :
1. Sample diambil secara random
2. Data berdistribusi normal
3. Varian antar sampel homogen
UJI ANOVA MULTIFAKTOR
Pengaruh dua (atau lebih variabel bebas pada variabel terikat dapat
ditelusuri melalui analisis varian ganda.

e.

UJI MANOVA
Analisis varian multivariat (manova) berkaitan dengan lebih dari satu
variabel terikat (bukan variabel bebas seperti yang diperkirakan semula).
Sampai sejauh mana variabel terikat saling mempengaruhi satu sama lain

f.

dan dipengaruhi oleh variabel bebas.


UJI KORELASI PEARSON
Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan
linier (searah bukan timbal balik) antara dua variabel atau lebih. Kegunaan
korelasi pearson product moment adalah untuk mengetahui derajat
hubungan dan kontribusi varibel bebas (independent) dengan variabel
terikat (dependent). Dan untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel
satu terhadap yang lainnya yang dinyatakan dalam persen.
Syarat dari Uji Korelasi Pearson :
1. Menggunakan data interval dan rasio
2. Data secara acak
3. Data berdistribusi normal
4. Data yang dihubungkan berpola linear
5. Data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan
subjek yang sama

2. UJI STATISTIK NON PARAMETRIK


Statistik nonparametrik adalah yang berhubungan dengan data yang
berbentuk ranking atau data kualitatif (skala nominal atau ordinal) atau data
kuantitatif yang tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu statistik nonparametrik
seringkali disebut dengan statistik bebas distribusi. Pada statistik nonparametrik,
kita akan menguji karakteristik populasi tanpa menggunakan spesifik parameter.
Oleh karena itu statistik uji ini disebut dengan statistik nonparametrik yaitu
akan menguji apakah lokasi populasi berbeda dari pada menguji apakah rata-rata
populasi berbeda.

Syarat-syarat Uji Statistik Non Parametrik :


a. Jika masalah skala pengukuran variabel adalah kategori (ordinal dan
nominal)
b. Jika data dengan masalah skala pengukuran numerik tetapi tidak memenuhi
syarat untuk uji parametrik (misalnya distribusi data tidak normal), maka
dilakukan uji non parametrik yang merupakan alternatif dari uji
parametriknya.


a.

Jenis-Jenis Uji Non Parametrik :


Tes Tanda (Sign Test)
1. Tes Tanda Satu Sampel (One Sample Sign Test)
Tes ini digunakan untuk sampel yang berasal dari suatu populasi
bersifat continue dan simetris, dengan probabilitas dar masing- masing
mean sampel dan mean populasi adalah p= 0.5
Penggunaan jenis test statistik untuk tes tanda satu sampel
bergantung pada besar ukuran sampel (n). Jika ukuran sampel kecil ,
dapat digunakan rumus probablilitas, sedangkan jika ukuran sampel
besar , dapat digunakan rumus statistik distribusi normal.
2. Tes Tanda Dua Sampel (Two Sample Sign Test)
Tes ini merupakan salah satu tes yang penting dalam penelitian jika
kita menggunakan pasangan data dari dua random sampel yang bebas
atau pada data yang bersifat kualitatif dengan cara menentukan atau
memberikan pendapat ya dan tidak atau tanda (+) dan (-) pada suatu
data penelitian.

b.

Tes U (The Mann-Whitney Test )


Tes ini merupakan test statistik signifikan yang sering digunakan
untuk menguji apakah ada perbedaan antara 2 mean sampel yang terpilih

c.

secara bebas berasal dari suatu populasi yang terdistribusi normal.


Tes H (Kruskal-Wallis test )
Metode penguji tes ini merupakan modifikasi dari metode pengujian
Mann Whitney Test (Tes U). Metode ini digunakan untuk menguji beberapa
random sampel yang terpilih secara bebas, dengan mean dan standar deviasi
sampel berasal dari populasi yang tidak sama atau tidak sebanding.
Seperti pada metode Man Whitney Test, seluruh sampel yang
terpilih diberi skor tertentu . Ranking pertama untuk nilai sampel yang
paling rendah, ranking kedua diberikan untuk nilai sampel yang lebih tinggi
dan seterusnya, hingga diperoleh rangking terakhir untuk nilai sampel yang

d.

tertinggi..
Test Wilcoxon
Test ini disebut juga sebagai Wilcoxon Two Sample Test yang
digunakan untuk pengujian

terhadap dua mean random sampel bebas.

Relatif sederhana tanpa membutuhkan atau mengabaikan berbagai macam


asumsi serta parameter populasi distribusi normal yang harus dipenuhi
seperti halnya pada pengujian tes statistik lainnya untuk menyatakan bahwa

secara statistik signifikan tidak ada perbedaan antara kedua mean populasi
dari kedua jenis independen random sampel.
Syarat Uji Test Wilcoxon :
1. Sampel secara acak dari setiap populasi yang akan diteliti
2. Setiap sampel diberikan skor sesuai dengan besar nilai sampel,
kemudian jumlah ranking dari sekelompok sampel pertama disebut
sebagai w1 dan jumlah ranking dari kelompok sampel kedua disebut
sebagai w2.

e.

Uji Test Spearman-Rank Korelasi


Koefisien dan rank korelasi digunakan untuk mengukur tingkat
korelasi antara satu variabel dengan variabel lainnya dengan cara memberi
skor tertentu pada sampel penelitian serta sering juga digunakan untuk
mengukur tingkat konsistensi dari suatu skor yang telah diberikan oleh
beberapa orang pengamat atau penilai.
Untuk pengujian, ada atau tidaknya hubungan antara satu variabel

f.

dengan variabel lainnya secara statistik yang signifikan.


Uji Test Kendall-Rank Korelasi (K Variabel)
Pada tes rank korelasi sebelumnya, telah dilakukan pengukuran
besarnya koefisien korelasi antara dua set ranking dari sejumlah obyek yang
diteliti. Sebaliknya, jika terdapat lebih dari beberapa set ranking (K
Variabel), pengukuran besarnya koefisien korelasi dapat dilakukan dengan
menggunakan tes Kendall-Rank Korelasi atau disebut juga sebagai

g.

Kendall Coefficient Of Concordance


Uji Tes Friedman
Tes ini merupakan metode statistik non parametrik yang sering
digunakan untuk data sampel yang bersifat ordinal atau berurutan
berdasarkan tingkat keberhasilan dari beberapa metode percobaan pada
sekelompok sampel populasi yang akan diteliti.

Tes Friedman dapat juga digunakan untuk pengujian statistik


signifikan yang menyatakan bahwa sampel penelitian yang terpilih berasal
h.

dari suatu populasi yang memiliki variabel dan karakteristik yang sama.
Uji Chi Square (Uji Kai Kuadrat)
Uji Chi Square yaitu uji yang digunakan untuk menguji perbedaan
proporsi atau presentasi antara beberapa kelompok data, menguji
kesesuaian, menguji ketidaktergantungan atau ada tidaknya asosiasi,
menguji homogenitas.
Syarat Uji Test Chi Square :
1. Sampel dipilih secara acak
2. Semua pengamatan dilakukan independen
3. Setiap sel paling sedikit berisi frekuensi harapan (E) sebesar 1
4. Sel dengan frekuensi harapan (E) < 5 tidak melebihi 20%
5. Meskipun dapat diterapkan pada sampel kecil sebanyak >40
Langkah-langkah Uji Chi Squere :
1. Formulasikan hipotesisnya (Ho dan Ha)
2. Membuat tabel silang (kontingensi) baris X kolom (BxK)
3. Masukan frekuensi observasi dalam tabel silang
4. Hitung frekuensi harapan (E) masing-masing sel

DAFTAR PUSTAKA
Dr. Chandra Budiman, 2009. Biostatistik Untuk Kedokteran & Kesehatan. Jakarta : EGC
Stevens Paul, Schade Annette dkk. 2005. Pengantar Riset Pendekatan Ilmiah Untuk Profesi
Kesehatan. Jakarta : EGC
Ns. Wasis. 2008. Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat. Jakarta : EGC
Brockopp Dorothy Young. 1999. Dasar-Dasar Riset Keperawatan. Edisi 2. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai