Anda di halaman 1dari 15

DATA STATISTIK CR001

“UJI ASUMSI”

Annisa Nurhidayati (20210701184)


Ine Dwi Isdianto (20210701017)
Lutfiah Ainun Na’im (20210701082)

www.esaunggul.ac.id
Uji Normalitas

Dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi


sebuah data yang didapatkan mengikuti atau
mendekati hukum sebaran data normal baku dari
Gauss.

www.esaunggul.ac.id
Uji Normalitas
Distribusi data dari uji normalitas tidak :
1. positively skewed (melenceng ke kiri): memiliki
frekuensi yang relatif lebih banyak di sebelah kiri dan
ujung kurva cenderung meruncing ke kanan.
2. Negatively skewed (melenceng ke kanan): memiliki
frekuensi yang relatif lebih banyak di sebelah kanan dan
ujung kurva cenderung meruncing ke kiri.

Contoh sebaran data normal, yaitu skor IQ, tinggi badan,


dan berat badan.

www.esaunggul.ac.id
Uji Normalitas
Menggunakan Menu 1-Samples K-S
1. Klik Analyze.
2. Klik nonparametic test.
3. Klik legacy dialogs.
4. Klik 1-Sample K-S
5. Klik dan pindahkan nilai_tugas ke kotak Test Variabel
List dengan mengklik tanda.
6. Klik OK.

Distribusi data normal bila nilai signifikansi atau p>0,05


dan distribusi data tidak normal bila nilai signifikansi
atau p<0,05.
www.esaunggul.ac.id
Menggunakan Menu Explore
o Hasil uji normalitas dapat dilihat dari:
1. Perbandingan nilai rasio skewness dan rasio kurtosis.
Sebaran data normal bila: nilai berada antara -2
sampai dengan +2.
2. Nilai sig (p) dari Kolmogorov–Smirnov dan Shapiro-
Wilk. Sebaran data normal bila: p>0,05 dan sebaran
data tidak normal bila: p<0,05.
3. Gambar normal QQ Plot
Sebaran data normal bila: data tersebar di sekitar garis
lurus dari kiri bawah ke kanan atas.

www.esaunggul.ac.id
Uji Homogenitas

Dilakukan untuk mengetahui apakah variansi antara


kelompok yang diuji berbeda atau tidak, variansinya,
homogen, atau heterogen.
Data yang diharapkan adalah homogen.
Uji homogenitas menggunakan menu anova.
Hasil uji homogenitas dapat dilihat dari nilai sig (p)
Levene dengan ketentuan: data homogen bila: p>0,05
dan tidak homogen bila: p<0,05.

www.esaunggul.ac.id
Langkah-langkah

1. Klik Analyze.
2. Klik compare means.
3. Klik One-way Anova.
4. Klik dan pindahkan nilai_UTS ke kotak Dependent
list dengan mengklik tanda.
5. Klik dan pindahkan jenis kelamin ke kotak Factor
dengan mengklik tanda.
6. Klik options, lalu pilih Homogeneity of Variance
Test.
7. Klik continue dan klik OK.

www.esaunggul.ac.id
Uji Normalitas dan Homogenitas
Hasil uji normalitas dapat dilihat dari :
1 Nilai sig (p) dari Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-wilk.
Sebaran data normal bila : p>0,05 dan sebaran data tidak
normal bila : p<0,05.
2 Gambar normal QQ plot
Sebaran data normal bila : data tersebar disekitar garis
lurus dari kiri bawah ke kanan atas.
Hasil uji homogenitas dapat dilihat dari :
1. Nilai sig (p) dari Levene.
Data homogen bila : p>0,05 dan data tidak homogen bila
p<0,05.

www.esaunggul.ac.id
Langkah-Langkah
1. Klik Analyze, klik Descriptive Statistics dan klik
Explore.
2. Klik dan pindahkan nilai_UTS ke kotak Dependent list
dengan mengklik tanda.
3. Klik dan pindahkan jenis kelamin ke kotak Factor list
dengan mengklik tanda.
4. Klik Plots.
Descriptive : pilih Histogram.
Klik Normality plots with tests dan klik power
estimation.
5. Klik continue dan klik OK.

www.esaunggul.ac.id
Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah
hubungan antara variabel independent dengan variabel
dependen (DV) bersifat linier (garis lurus). Jika hubungan
tidak linier dan tetap dianalisis dengan teknik statistik
parametrik, maka korelasi yang didapatkan bisa sangat
rendah, meskipun sebenarnya korelasinya bisa tinggi
kalau teknik statistik parametriknya diganti
denganstatistik non parametrik.

Hasil uji linieritas dapat dilihat dari nilai sig (p)


deviation from Linearity dengan ketentuanData Data:
contoh1.savlinier bila p>0.05 dan data tidak linier bila:
p<0,05.
www.esaunggul.ac.id
Langkah-langkah
1. Klik Analyze.
2. Klik compare means.
3. Klik means.
4. Klik dan pindahkan nilai_Uas ke kotak Dependent
list dengan mengklik tanda.
5. Klik dan pindahkan nilai_uts ke kotak independent
list dengan mengklik tanda.
6. Klik options, lalu pilih Test for linearity.
7. Klik continue dan klik OK.
Data linier bila: p>0,05 dan data tidak linier bila:
p<0,05.

www.esaunggul.ac.id
Uji Multikolinieritas
o Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui
apakah ada korelasi antar variabel independen (IV)
pada model regresi. Korelasi antar variabel
independen (IV) sebaiknya kecil. Korelasi antar IV (r<
0,8), lebih baik lagi kalau (r< 0,5). Makin kecil korelasi
antar IV makin baik untuk model regresi yang
dipergunakan. Deteksi adanya multikolinieritas:Nilai R
sangat tinggi, tetapi secara sendiri-sendiri regresi
antara variabel-variabel independen dengan dependen
tidak signifikan.Korelasi antara variabel-variabel
independen sangat tinggi (di atas 0,80)

www.esaunggul.ac.id
Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada


korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t sebelumnya pada
model regresi linier yang dipergunakan. Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Dalam model regresi yang baik adalah tidak terjadi
autokorelasi.

www.esaunggul.ac.id
Uji Homoskedastisitas

o Uji Homoskedastisitas (homosedastisitas) VS Uji


Heteroskedastisitas (heterosedastisitas) Uji
homoskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah
sebuah data (group) mempunyai variansi yang sama di
antara data (group) tersebut. Data yang diharapkan
adalah yang memiliki variansi sama, dan disebut
homoskedastisitas. Sedangkan jika variansi tidak
sama, disebut heteroskedastisitas. Deteksi
Homoskedastisitas dan heteroskedastisitas:

www.esaunggul.ac.id
Uji Levene Test

Melihat grafik Plots antara nilai prediksi variabel terikat


(dependen) yaitu ZPRED (sumbu X) dengan residualnya
SRESID (sumbu Y). Jika ada pola tertentu, seperti titik-
titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika
tidak ada pola yang jelas atau teratur, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

www.esaunggul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai