Anda di halaman 1dari 51

ORGANISASI KESEHATAN

AFIF GHUFRONI, SST.FT, MPH


Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah
suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk
tujuan bersama.
Kajian mengenai organisasi sering disebut studi
organisasi (organizational studies), perilaku organisasi
(organizational behaviour), atau analisis organisasi
(organization analysis).
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat
atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul,
bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan
sumber daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif
untuk mencapai tujuan organisasi
Organisasi Menurut para ahli
Toner organisasi adalah suatu pola hubungan-
hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah
pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
James D. Mooney organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
Chester I. Bernard organisasi adalah merupakan
suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih.
Stephen P. Robbins organisasi adalah kesatuan
(entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan yang dapat diidentifikasi,
serta bekerja terus menerus untuk mencapai suatu
tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Organisasi terbentuk dari beberapa aspek : Visi, Misi
dan Tujuan.
Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang
dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di
sekitarnya
Unsur dalam Organisasi
Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan
sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental
dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya
keterlibatan secara jasmaniah.
Unsur kedua adalah kesediaan memberi
sumbangan kepada usaha mencapai tujuan
kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang,
kesukarelaan untuk membantu kelompok.
Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur
tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa
menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota
artinya ada rasa “sense of belongingness”.
Jenis Partisipasi (Keith Davis)
1. Pikiran (psychological participation)
2. Tenaga (physical partisipation)
3. Pikiran dan tenaga
4. Keahlian
5. Barang
6. Uang
World Health Organization (WHO)
WHO adalah salah satu badan PBB yang
bertindak sebagai koordinator kesehatan umum
internasional dan bermarkas di Jenewa, Swiss.
Direktur Jendral WHO yang menjabat selama 10
tahun adalah Margaret Chan (menjabat mulai 8
November 2006 s/d 10 Juni 2017).
Pemilihan pengganti akan dilaksanakan 22-23 Mei
2017 (republika : 26 Januari 2017).
Calon Pemimpin WHO
Tahun 2017-2021
Menteri Luar Negeri Ethiopia Tedros Adhanom
Ghebreyesus.
dokter medis David Nabarro yang menjabat
sebagai utusan PBB dalam penanganan Ebola.
Sania Nishtar, seorang ahli jantung Pakistan,
penulis dan aktivis yang bertugas di kabinet
federal sementara pada tahun 2013 yang
mengawasi kesehatan masyarakat, pendidikan dan
sains.
Dari ketiga calon terpilih Direktur Jendral yang baru
yaitu Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Tedros Adhanom Ghebreyesus mulai menjabat tanggal 1
Juli 2017.
Tujuan didirikannya WHO "adalah agar semua orang
mencapai tingkat kesehatan tertinggi yang paling
memungkinkan".
Tugas utama WHO yaitu membasmi penyakit,
khususnya penyakit menular yang sudah
menyebar luas.
Contoh : Flu burung, ebola, Human
immunodeficiency virus infection and acquired
immune deficiency syndrome (HIV-AIDS), Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS), Malaria
Sejarah
WHO adalah salah satu badan-badan asli
milik PBB, konstitusinya pertama kali
muncul pada Hari Kesehatan Dunia yang
pertama (7 April 1948) ketika diratifikasi
(Ratifikasi) oleh anggota ke-26 PBB.
Jawarharlal Nehru, seorang pejuang
kebebasan utama dari India, telah
menyuarakan pendapatnya untuk memulai
WHO.
Aktivitas WHO, juga sisa kegiatan
Organisasi Kesehatan LBB (Liga Bangsa-
bangsa), diatur oleh sebuah Komisi Interim
seperti ditentukan dalam sebuah Konferensi
Kesehatan Internasional pada musim panas
1946. Pergantian dilakukan melalui suatu
Resolusi Majelis Umum PBB.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Sekretariat Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia
Jl. Dr. G.S.S.Y. Ratulangi No. 29, Menteng
Jakarta Pusat 10350
Phone : (021)3150679, (021)3900277
Fax : (021)3900473
Pengurus IDI 2015-2018
KETUA UMUM : Prof. Dr Ilham Oetama Marsis,
SpOG
KETUA TERPILIH : Dr. Daeng M Faqih, SH, MH
KETUA PURNA : Dr. Zaenal Abidin, SH, MH
Sekretaris Jenderal : Dr. Moh Adib Khumaidi,
Sp.OT
Wakil Sekretaris 1 : Dr. Prasetyo Widi
Buwono,Sp.PD,KHOM
Wakil Sekretaris 2 : Dr. Rosita Rivai
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran
a. MKEK adalah badan otonom IDI yang bertanggung jawab mengkoordinasi
kegiatan internal organisasi dalam pengembangan kebijakan, pembinaan
pelaksanaan dan pengawasan penerapan etika kedokteran
b. Dalam hal pengembangan dan pelaksaaan kebijakan yang bersifat nasional dan
strategis, MKEK wajib mendapat persetujuan dalam forum Musyawarah
Pimpinan Pusat.
c. MKEK dibentuk pada tingkat pusat, wilayah, dan cabang.
d. MKEK di tingkat cabang dibentuk apabila dianggap perlu atas pertimbangan dan
persetujuan dari MKEK wilayah.
e. MKEK bertanggung jawab kepada muktamar musyawarah wilayah dan
musyawarah cabang sesuai dengan tingkat kepengurusan
f. Masa jabatan MKEK sama dengan PB IDI
g. Kepengurusan MKEK sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan
anggota
h. MKEK wilayah dan cabang mengadakan koordinasi dengan pengurus wilayah
dan pengurus cabang, sesuai dengan tingkat kepengurusan.
Tugas dan Wewenang
a. Melaksanakan isi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta
semua keputusan yang ditetapkan muktamar.
b. Melakukan tugas bimbingan, pengawasan dan penilaian dalam
pelaksanaan etik kedokteran, termasuk perbuatan anggota yang
melanggar kehormatan dan tradisiluhur kedokteran.
c. Memperjuangkan agar etik kedokteran dapat ditegakkan di Indonesia.
d. Memberikan usul dan saran diminta atau tidak diminta kepada
pengurus besar, pengurus wilayah dan pengurus cabang, serta kepada
Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia.
e. Membina hubungan baik dengan majelis atau instansi yang
berhubungan dengan etik profesi, baik pemerintah maupun organisasi
profesi lain.
f. Bertanggung jawab kepada muktamar, musyawarah wilayah dan
musyawarah cabang.
World Confederation for Physical
Therapy (WCPT)
Satu-satunya organisasi internasional yang bergerak pada
bidang terapi fisik (physical therapy).
mewakili lebih dari 625.000 ahli fisioterapi di seluruh
dunia melalui 121 organisasi anggotanya.
Meningkatkan kesehatan global melalui :
1. Standar tinggi dalam pendidikan, penelitian dan
pelayanan fisioterpi.
2. Mendukung pertukaran informasi antar daerah WCPT
dan anggota.
3. Berkolaborasi dengan organisasi nasional dan
Internasional.
WCPT didirikan pada tahun 1951 oleh 11 negara
anggota : Australia, Kanada, Denmark, Finlandia,
Inggris, Selandia Baru, Norwegia, Afrika Selatan, Jerman
Barat, Swedia dan Amerika Serikat.
Dipimpin oleh Emma Stokes (Presiden), Margot Skinner
(Wakil Presiden).
Didalam perkembangannya membantuk 5 anggota
regional :
1. Afrika : Esther Munalula Nkandu
2. Asia Pasifik Barat : Marco YC Pang
3. Eropa : John Xerri de Caro
4. Amerika Utara Karibia : Stacy de Gale
5. Amerika Selatan : Gabriela Mallma
Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI)
Visi : Merupakan wadah pengembangan profesi dan
komunikasi dengan pemerintah dan pihak lain yang
terkait, mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
pengembangan keilmuan, pendidikan profesi,
pelayanan fisioterapi, peraturan fisioterapi dan
pengabdian kepada masyarakat
Misi
Bertujuan untuk mewujudkan kesehatan nasional
dengan pelayanan fisioterapi profesional, mandiri dan
bermartabat
Berperan sebagai mitra strategis pemerintah dan
swasta yang secara aktif mengupayakan usaha-usaha
bagi pembangunan Indonesia, menuju derajat
kesehatan masyarakat yang bermartabat khususnya
dibidang fisioterapi
Berfungsi sebagai pemersatu, pembina dan
pemberdaya fisioterapi Indonesia
Terdapat 12 cabang Peminatan:
1. PFAI (Perhimpunan Fisioterapi Anak Indonesia)
2. Perhimpunan FT Orthopaedi dan Musculoskeletal
3. PFOI (Perhimpunan Fisioterapi Olahraga Indonesia)
4. PFNI (Perhimpunan Fisioterapi Neurologi Indonesia)
5. Perhimpunan Fisioterapi Kardiopulmunal Indonesia
6. Perhimpunan Fisioterapi Integument Indonesia
7. Komunitas Fisioterapi BTCLS
8. Komunitas Fisioterapi Electrophysical Agent
9. Komunitas Fisioterapi Bobath Concepts
10. Komunitas Fisioterapi NMT (Neuro Muscular Tapping)
11. Komunitas Fisioterapi PNF
12. Komunitas Fisioterapi MLDV
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat
Indonesia (IAKMI)
IAKMI adalah singkatan dari Ikatan Ahli Kesehatan
Masyarakat Indonesia (The Indonesian Public Health
Association), suatu organisasi profesi yang bersifat
independen dan multidisipliner untuk kepentingan
kesehatan masyarakat, berasaskan Pancasila dan
berdasarkan UUD 1945.
IAKMI memiliki visi untuk menjadi organisasi profesi
bertaraf dunia dalam mencapai derajat kesehatan
bangsa setinggi-tingginya.
Misi
1. Menjaga nilai nilai budi luhur dalam mengamalkan etika
profesi;
2. Meningkatkan kapasitas dan kepentingan anggota;
3. Menata pengelolaan organisasi di pusat dan daerah;
4. Melaksanakan kemitraan yang luas dan berdaya guna;
5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidang kesehatan
masyarakat;
6. Berupaya meningkatan derajat kesehatan tanpa memandang
perbedaan sosial, agama, suku bangsa dan batas wilayah;
7. Mengembangkan kemitraan strategis dengan pemerintah dalam
upaya mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Kekuasaan tertinggi organisasi tingkat nasional adalah Kongres
setiap tiga tahun sekali. Kongres Nasional ke-12 berlangsung 5-7
September 2013 di Kupang, sedangkan Kongres Nasional ke-13
pada tahun 2016 di Makasar.

Pengurus Pusat IAKMI berkedudukan di ibu kota Republik


Indonesia, Pengurus Daerah di ibukota provinsi dan Pengurus
Cabang di kabupaten/kota. Jumlah anggota IAKMI yang terdaftar
hingga awal tahun 2015 sekitar 15.000 orang dari seluruh
Indonesia.

Pada tahun 1981 IAKMI menjadi anggota World Federation of


Public Health Associations (WFPHA) yang beranggotakan 80
organisasi profesi kesmas di seluruh dunia dengan kantor pusat di
Genewa.
Tugas
Tugas kelompok
Maksimal 4 mahasiswa.
Setiap kelompok membuat 1 makalah bertemakan “organisasi
fisioterapi” maksimal 15-20 lembar.
Fotmat makalah :
1. Cover (judul, logo, nama, nim, kelas, jurusan, tahun)
2. Bab I Pendahuluan (latarbelakang, rumusan masalah, tujuan)
3. Bab II Pembahasan
4. Bab III Penutup (kesimpulan dan saran)
5. Daftar pustaka (minimal 10 sumber).
Di jilid mika warna putih.
Waktu pengerjaan 1 minggu.
Daftar pustaka
 Keith Davis, Human Relations at Work, (New York, San Francisco,
Toronto, London: 1962).Hlm.15-19
Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. 1976. Understanding Practice
and Analysis. New York: Random House.Hlm. 132
D, Ratna Wilis. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit
Erlangga.Hlm. 56
Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1984. Sociology. Edisi keenam.
International Student Edition. Tokyo: Mc.Graw-Hill Book Company
Inc.Hlm. 89
Stephen P.Robbins. Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi,
(Jakarta: Arcan: 1994), hlm.4
WS, Winkel. 1997. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta :
Gramedia.Hlm.75
http://www.who.int/en/
http://www.idionline.org/about/about-idi/
http://www.iakmi.or.id/web/index.php/profil/tentang
-iakmi
http://www.wcpt.org/
http://ifi.or.id/
http://www.idionline.org/
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai