Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nabillah Athaviardi

Definisi Six Minute Walk Test (6MWT)


6MWT adalah pengukuran sederhana submaksimal yang berguna menilai kapasitasfungsional
pada penderita gangguan jantung. Tes ini telah dipakai secara luas sebagai ujilatih jantung
yang bertujuan untuk melengkapi uji latih yang maksimal dan bukan sebagaipenganti.
Tujuan Six Minute Walk Test (6MWT)
Adapun tujuan serangkaian kegiatan Six Minute Walk Test (6MWT) diantaranya :
 Untuk mengetahui uji latih sederhana/ sub maksimal six minute walk test.
 Untuk mengukur jarak dimana pasien dapat berjalan secepat mungkin pada
 permukaan datar dan keras dalam waktu 6 menit.
 Untuk mengukur kapasitas fungsional penderita kelainan jantung pelaksanaan secara
 menyeluruh dan manfaatnya.
Indikasi 6MWT
Indikasi utama untuk 6MWT adalah untuk mengukur respon pasien terhadappengobatan pada
penyakit jantung atau paru tingkat sedang maupun berat. Rehabilitasi jantung dapat dilakukan
pada:
 Paska operasi jantung
 Paska pemasangan ring/stent
 Paska pemasangan PPM
 Gagal jantung
 Penyakit jantung koroner
 Penyakit Vaskular Perifer
 1.4. Kontraindikasi 6MWT
 UAP
 Penyakit sistemik atau demam
 Gagal jantung kongestif.
 Tachyaritmia/ Bradiaritmia yang tidak terkontrol.
 EKG resting segmen ST depresi lebih dari 2 mm.
 Luka post operasi jantung yang belum sembuh atau terinfeksi.
 DM yang tidak terkontrol.
 Gangguan ortopedi.
 Emboli baru.
 HR saat istirahat lebih dari 120 x/menit
 TD sistolik lebih dari 200 mmHg.
 TD diastolik lebih dari 110 mmHg.
 Ortostatik tidak lebih dari 20 mmHg.
Faktor yang berhubungan jarak berjalan lebih pendek:
a. TB lebih pendek.
b. Usia Tua.
c. BB lebih berat.
d. Jenis kelamin perempuan.
e. Koridor banyak berkelok.
Faktor yang mempengaruhi jarak lebih panjang:
a. Berbadan tinggi.
b. Jenis kelamin laki-laki.
c. Pasien sebelumnya menjalani tes.
d. Medikasi sebelum tes.
e. Sumplemen oksigen.
Prosedur keamanan 6MWT
Adapun prosedur keamanan kegiatan Six Minute Walk Test (6MWT) diantaranya :
 Tes dilakukan dimana jika terjadi kegawatan dapat diberikan respon yang cepat dan tepat.
 Disediakan oksigen, nitrat sublingual, aspirin dan nebulizer.
 Saluran telfon hendaknya tesedia untuk melakukan panggilan darurat.
 Petugas yang terlatih dalam penanganan gawat darurat jantung.
Alasan dihentikan tes sesegera mungkin yaitu :
a. Nyeri dada
b. Sesak nafas berat
c. Kram otot kaki
d. Sempoyongan
e. Keringat dingin
f. Pucat.
Stratifikasi Resiko
a. Rendah : tidak ada komplikasi selama perawatan, tidak ditemukan tanda-tanda iskemik
miokard, kapasitas fungsional > 6 METS, LV normal ( EF > 50 %), tidak ditemukan aritmia
ventrikel yang bermakna.
b. Sedang: segmen ST > 2mm horisontal atau down sloping, defek thalium yang reversibel,
fungsi LV antara 35-49%, angina pectoris yang baru.
cinta. Tinggi: infark baru dan luas, fungsi LV jelek ( < 35% ), tekanan darah sistolik menurun
atau tidak melampaui 10 mmHg saat uji latih, kapasitas fungsional < 3 mets dengan reaksi
hipotensi atau depresi ST.
Intensitas:
 Rendah : 40-60%
 Sedang : 60-75%
 Tinggi : >75%
Teknik Pelaksanaan
Adapun teknik pelaksanaan kegiatan Six Minute Walk Test (6MWT) yaitu :
i. Pada koridor yang panjang, datar dan lurus dengan permukaan keras yang jarang dilalui
orang.
ii. Dilakukan diruang tertutup, dapat dilakukan diruang terbuka jika cuaca baik.
iii. Rute jalan setidaknya 30 meter.
iv. Diberikan tanda dikoridor untuk menunjukkan jarak.
Persiapan Alat:
1. Stopwatch/timer
2. Lembar catatan
3. Tensimeter
4. Defibrilator
5. Tabung Oksigen
6. Telepon
7. Lintasan/koridor
Persiapan pasien:
1. Pakaian yang nyaman.
2. Sepatu/alas kaki yang sesuai.
3. Obat-obatan tetap dikonsumsi.
4. Pasien tidak melakukan aktifitas 2 jam sebelum latihan.
5. Makanan ringan sebelum tes.
Prosedur Palaksanaan:
1. Menjelaskan tujuan tindakkan
2. Meminta persetujuan dari pasien dan keluarga.
3. Mengukur TD dan nadi pasien pre 6MWT.
4. Pemanasan sebelum tes tidak diperlukan.
5. Atur posisi pasien di garis start.
6. Atur penghitung putaran/ timer diposisi 0.
7. Berikan instruksi pasien bahwa tes ini menilai seberapa jauh pasien dapat berjalan selama
6 menit dan tidak boleh berlari.
8. Pengawas berdiri dekat garis start selama latihan, jangan berjalan bersama pasien. Segera
setelah pasien berjalan hidupkan timer.
9. Jangan berbicara kepada siapapun selama test. Perhatikan pasien dan jangan lupa untuk
menghitung putaran yang dilalui.
10. Pengawas dapat memberi dorongan semangat kepada pasien, beritahu waktu tes setiap
menit ke 2, 4, 6 (berhenti).
11. Catat jumlah dan seberapa jauh jarak yang dicapai.
12. Berikan ucapan selamat pada pasien dan tawarkan minum segelas air putih.
13. Post tes ukur TD dan nadi.
Observasi selama latihan:
 Klien tidak ada nyeri dada, sesak nafas, kram otor, sempoyongan, keringat dingin, dan
pucat

Anda mungkin juga menyukai