Kriteria Hasil :
Klien menunjukan rasa cemas berkurang dalam waktu 30 menit sebelum operasi dengan kriteria :
( Tekana Darah 120/80 mmHg., Nadi 60-100X/menit, RR: 12-20X/menit, wajah rileks.
Mandiri :
1. Beri penjelasan dengan singkat dan jelas tentang ruang premedikasi dan OK.
a. Berikan ketenangan
5.Ajak klien untuk mengadakan pendekatan spritual sesuai dengan kemampuan dan situasi
Kolaborasi, pemberian premedikasi: Morfin 5 mg. Dormicum 2,5 mg. SA. 0,25 mg. IM
Dengan penjelasan diharapkan klien dapat mengerti
Tingkat kecemasan sebagai dasar perencanaan perawatan
Mengurangi rasa takut
Eksplorasi perasaan dapat mengurangi ketegangan
Suport untuk koping yang positip
Mengurangi ketegangan
Menenangkan jiwa
Mengurangi kebingungan
Mengurangi kebingungan
Penyelesaian terfokus diharapkan mengurangi kecemasan
Pre Medikasi : Sudah diberikan: Morfin5 mg, Dormicum 2,5 mg, SA. 0,25 mgIM.
Persiapan Operasi
Alat-alat
2. Handshoen Steril
3. Doek Steril
4. Doek Klem
5. Krom Klem
6. Gunting Metzenbaum
7. Drip Kasar
8. Naald Voeder
10. Kocher
16. Urobag
Perjalanan Operasi:
1. Klien dalam posisi supinasi, diberi induksi dengan pentotal 200mg dan norcuron 4 mg,, dilanjutkan
halothan, N2O .
2. Dilakukan intubasi
4. Posisi klien tidur miring sesuai dengan letak batu pyelum dan ginjal(klien tidur miring kiri,bagian
kanan disebelah atas)
7. Dilakukan insisi kulit dari tepi bawah, arkus kosta ke XI, sampaibawah umbilikus kurang lebih 15
Cm., insisi diperdalam lapis demi lapis dengan memotong fasciaeksterna,muskulus intercostalis,
muskulus obligus abdominis di depan sampai didapatkan fascia abdominis interna.
9. Dicari fascia gerota, dibuka, dilakukan kauterisasi, terlebih dahulu, sepanjang tepi ginjal.
10. Dicari terlebih dahulu ureter, pada kutub bawah ginjal, diteugel dengan kateter nelaton.
11. Lemak dibebaskan dengan pincet anatomis,& digunting dengan gunting Metzenbaum.
12. Fiksasi ginjal dengan kasa, diidentifikasi pyelum dengan mencari hubungan pada ureter.
14. Pyelum dibuka, insisi berbentukhuruf V, batu diluksir keluar dengan stein tang.
15. Dilakukan sondage ureter kebawah, kateter ureter dipompa dengan larutan campuran PZ& povidon
iodin secukupnya.
17. Pyelum dijahit dengan benang Dexon No. 4,0, jahitan simpul terputus semua lapisan disekelilingnya
22. Sekitar luka operasi dibersihkan, luka diberi betadin, ditutup kasa steril, diplester, alat dibereskan,
narkose diakhiri, klien dilakukan ekstubasi, sekret banyak, Ronchi-/-.
23. klien diberi injeksi: Lasix dan transamin 1 ampul, Toradol 15 mg drip, 15 mg IV, Cendantron 9 mg.
1. Resiko terjadi cedera (corpus alienum ) b/d penggunaan instrumen dan pelengkapan lain selama
operasi pyeloneprotomi.
2. Resiko terjadi kekurangan cairan b/d pasien puasa kurang lebih 9 jam, perdarahan selama operasi
kurang lebih 200CC.produksi urine 1300CC(selama operasi)
3. Resiko terjadi cedera luka bakarb/d penggunaan alat diatermi selama operasi pyelone
protomi.
Resiko terjadi perubahan fungsi pernafasan dan sirkulasi b/d efek narkose(GA)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan resiko perubahan fungsi kardiopulmonal tidak terjadi.
Kriteria :
b.Tanda-tanda vital stabil( Tekanan darah; 110-120/80-90 mmHg., Nadi 60-100X/menit. RR16-
20X/menit, c.Nafas spontan
d.Akral hangat
1. Atur posisi dan berikan posisi ekstensi pada kepala, sampai pasien sadar.
5.Kaji patency jalan nafas dengan meletakan tangan diatas mulut atau hidung.
6.Kaji keadekuatan ekspansi paru., pergerakan dinding dada, penggunaan otot bantu pernafsan
Membantu oksigenasi
Penurunan tekanan darah, nadi dan kelainan suara jantung sebagai tanda depresi miokard.