Asma biasanya terjadi akibat trakea dan bronkus yang hiperresponsif terhadap iritans. Alergi
memengaruhi keberadaan maupun tingkat keparahan asma, dan atopi atau predisposisi genetic untuk
perkembangan respons IgE-mediated terhadap alergen udara yang umum merupakan faktor predisposisi
terkuat untuk berkembangnya asma.
Iritans umum antara lain :
1) Pajanan allergen . Alergen yang umum antara lain :
- Debu
- Jamur
- Bulu binatang
2) Infeksi virus
3) Cuaca
4) Iritans, antara lain :
a. Polusi udara
b. Asap
c. Parfum
d. Sabun detergen
5) Jenis makanan tertentu (terutama zat yang ditambahkan dalam makanan)
6) Perubahan cepat suhu ruangan
7) Olahraga
8) Stres psikologis
MANIFESTASI KLINIS
Intervensi :
Ukur vital sign setiap 6 jam
Rasional : Takipnea, pernafasan dangkal dan gerakan dada tidak simetris, sering terjadi karena
ketidaknyamanan gerakan dada dan/atau cairan paru.
Ajarkan pasien latihan nafas dalam dan batuk efektif
Rasional : Nafas dalam memudahkan ekspansi maksimum paru-paru atau jalan nafas lebih kecil. Batuk
adalah mekanisme pembersihan jalan nafas alami, membantu silia untuk mempertahankan jalan nafas
pasien.
DX : PERUBAHAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH BERHUBUNGAN DENGAN
PENINGKATAN PRODUKSI SPUTUM
Intervensi :
Observasi keadaan umum dan vital sign setiap 6 jam
Observasi warna kulit, membran mukosa dan kuku
Pertahankan istirahat tidur
Tinggikan kepala dan sering mengubah posisi
Berikan terapi oksigen sesuai indikasi
DX : INTOLERANSI AKTIVITAS BERHUBUNGAN DENGAN KELEMAHAN UMUM,
KETIDAKSEIMBANGAN SUPLAY DAN KEBUTUHAN O2
Tujuan: Kecemasan orang tua berkurang/hilang, pengetahuan orang tua bertambah, orang tua memahami
kondisi pasien.
Intervensi :
Kaji tingkat pengetahuan orang tua dan kecemasan orang tua
Beri penjelasan pada orang tua tentang keadaan, pengertian, penyebab, tanda gejala, pencegahan dan
perawatan pasien.
Jelaskan setiap tindakan keperawatan yang dilakukan
Libatkan orang tua dalam perawatan pasien
Beri kesempatan pada orang tua untuk bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui
Anjurkan orang tua untuk selalu berdoa
Lakukan evaluasi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
A. Pemeriksaan Radiologi
1. Foto Thorak
Pada foto thorak akan tampak corakan paru yang meningkat, hiperinflasi terdapat pada serangan akut dan pada asma kronik,
atelektasis juga ditemukan pada anak-anak ≥ 6 tahun.
2. Foto Sinus Paranasalis
Diperlukan jika asma sulit terkontrol untuk melihat adanya sinusitis.
B. Pemeriksaan darah
Hasilnya akan terdapat eosinofilia pada darah tepi dan sekret hidung, bila tidak eosinofilia kemungkinan bukan asma .
C. Uji faal paru
Dilakukan untuk menentukan derajat obstruksi, menilai hasil provokasi bronkus, menilai hasil pengobatan dan mengikuti
perjalanan penyakit. Alat yang digunakan untuk uji faal paru adalah peak flow meter, caranya anak disuruh meniup flow meter
beberapa kali (sebelumnya menarik nafas dalam melalui mulut kemudian menghebuskan dengan kuat).
D. Uji kulit alergi dan imunologi
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara goresan atau tusuk. Alergen yang digunakan adalah alergen yang banyak didapat di
daerahnya.
Temuan pemeriksaan diagnostik dan laboratorium. Spirometri akan mendeteksi :
a. Penurunan forced expiratory volume (FEV)
b. Penurunan peak expiratory flow rate (PEFR)
c. Kehilangan forced vital capacity (FVC)
d. Kehilangan inspiratory capacity (IC)
PERTOLONGAN PERTAMA
Tenangkan anak
Berikan ruang cukup lapang
Berikan posisi yang nyaman (tinggikan bagian kepala dengan menggunakan 2-3 bantal)
Beri dan bantu anak menggunakan obat semprot inhaler.
Cobalah untuk mengajak anak bernapas perlahan-lahan dan dalam.
Usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang baik.
Jika setelah 3 menit tidak ada perubahan, cobalah untuk memberikan obat inhaler kembali.
Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau bertambah parah setelah 5 menit, cobalah untuk memberikan
obat semprot setiap 5-10 kali sambil membawa anak ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis.
PENCEGAHAN ASMA PADA ANAK
Hindari makan makanan yg mengandung pengawet / bahan kimia, kola, bersoda, kacang-kacangan, minuman
dingin/es, goreng-gorengan.
Hindari tungau debu yang sering terdapat pada debu kasur dan bantal kapuk, selimut, lantai, karpet gordin ,
perabot rumah, kipas angin.
Hindarkan zat-zat yang mengiritasi ; obat semprot rambut, minyak wangi, asap rokok, asap obat nyamuk , bau cat
yang tajam, bau bahan kimia, udara yang tercemar,udara dan air dingin.
Jangan melakukan aktifitas fisik yang terlalu berat.
Anjurkan orangtua untuk selalu membawa inhaler kemanapun
Ajarkan anak untuk memakai inhaler
REFERENSI
YEREMIA 33: 6
SESUNGGUHNYA, AKU AKAN
MENDATANGKAN KEPADA
MEREKA KESEHATAN DAN
KESEMBUHAN, DAN AKU AKAN
MENYEMBUHKAN MEREKA DAN
AKAN MENYINGKAPKAN KEPADA
MEREKA KESEJAHTERAAN DAN
KEAMANAN YANG BERLIMPAH-
LIMPAH.