KARDIOVASKULER
COLD-PRESSOR TEST DAN TES KESANGGUPAN
KELOMPOK 1
DR. dr. Busjra M. Nur, M.Sc
1
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, tiada kata yang pantas kami ungkapkan syukur kepada Allah SWT
atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kami.
Segala puji hanya milik Allah tuhan semesta alam, shalawat dan salam hanya untuk
paling mulianya para nabi dan para rasul; Muhammad SAW, para keluarganya, para sahabat,
dan umatNya semua.
Pada semester 3 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan
kesehatan Universitas Muhammadiyah, kami mendapatkan mata kuliah Sistem Kardiologi.
Dalam Praktikum Fisiologi dalam percobaan Cold-Pressor Test dan Test Kesanggupan
Kardiovaskuler ini kelompok kami diharapkan untuk dapat memahami masala-masalah yang
timbul dari kedua percobaan ini yang berhubungan dengan system Kardiovaskuler.
Semoga Laporan yang kami buat dapat memenuhi tugas Praktikum Sistem Kardiologi
bagi kami mahasiswa/i Program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah.
Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan pemberian
materi kepada : DR.dr. Busjra M. Nur. Kami mohon maaf kiranya apabila dalam Laporan ini
masih banyak kesalahan serta kekurangan dapat kiranya bapak dan ibu memberi kami
masukan dan arahan.
Akhirnya shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW berserta keluarga dan
para sahabatnya
2
PRAKTIKUM FISIOLOGI
COLD-PRESSOR TEST DAN TES KESANGGUPAN
ALAT:
Sfigmomanometer
Stetoskop
stopwatch
Wadah berisi air dan es
Bangku setinggi 19 inchi dan 17 inchi
Metronom (frekuensi 120/menit)
KERANGKA TEORI
3
Tekanan darah pada pembuluh darah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor dasar
yang mempengaruhinya adalah cardiac output, total tahanan perifer pembuluh darah di
arteriola, volume darah, dan viskositas darah. Dengan faktor tersebut, tubuh kita
melakukan kontol agar tekanan darah menjadi normal dan stabil. Pengaturan pembuluh
darah yang bekerja dalam mengontrol tekanan darah yaitu pengaturan lokal, saraf dan
hormonal. Kontol lokal (intrinsik) adalah perubahan-perubahan di dalam suatu jaringan
yang mengubah jari-jari pembuluh, sehingga alirah darah ke jaringan tersebut berubah
melalui efek terhadap otot polos arteriol jaringan. Kontrol lokal sangat penting bagi otot
rangka dan jantung, yaitu jaringan-jaringan yang aktivitas metabolik dan kebutuhan akan
pasokan darahnya sangat bervariasi, dan bagi otak, yang aktivitas metabolic
keseluruhannya dan kebutuhan akan pasokan darah tetap konstan. Pengaruh-pengaruh
lokal dapat bersifat kimiawi atau fisik.
4
d. Peningkatan K+ -- potensial aksi yang terjadi berulang-ulang dan mengalahkan
kemampuan pompa Na+ untuk mengembalikan gradient konsentrasi istirahat,
menyebabkan peningkatan K+ di cairan jaringan.
e. Peningkatan osmolaritas ketika metabolism sel meningkat karena meningkatnya
pembentukan partikel-partikel yang secara osmotis aktif.
f. Pengeluaran adenosin sebagai respon terhadap peningkatan aktivitas metabolism
atau kekurangan O2, terutama di otot jantung.
g. Pengeluaran prostaglandin
Tekanan sistolik dan diastolik dalam keadaan istirahat dan dalam keadaan
setelah beraktivitas (misalnya : olahraga) akan berbeda karena saat olahraga terjadi
peningkatan aliran balik vena.
Efek aktivitas otot rangka selama berolahraga adalah salah satu cara untuk
mengalirkan simpanan darah di vena ke jantung. Penekanan vena eksternal ini
menurunkan kapasitas vena dan meningkatkan tekanan vena. Peningkatan aktivitas
otot mendorong lebih banyak darah keluar dari vena dan masuk ke jantung.
Pada Harvard Step Test menggunakan parameter waktu lama kerja dan
frekuensi denyut nadi, Denyut nadi dapat diketahui dengan menghitung denyut arteri
radialis, suara detak jantung, atau dengan bantuan eleftrokardiogram. Dengan
memakai kedua factor tersebut dapat dihitung indeks kesanggupan badan, yang
dibedakan antara kesanggupan kurang sampai kesanggupan amat baik.
CARA KERJA
1. Tes peninggian tekanan darah dengan pendinginan (Cold-presor test)
1. Suruh orang percobaan (OP) berbaring terlentang dengan tenang selama 10 - 20
menit
2. Selama menunggu, pasangkan manset Sfigmomanometer pada lengan kanan atas
OP
3. Setelah OP berbaring 10-20 menit, tetapkanlah tekanan darahnya setiap 5 menit
sampai mendapatkan hasil yang sama (tekanan basal) 3 kali berturut-turut (selisih
hasil 3 kali pengukuran 5mmHg
4. Tanpa membuka manset suruhlah OP memasukan tangan kirinya kedalam air es
(4C) sampai batas pergelangan tangan
5. Pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, tetapkanlah tekanan sistolik dan
diastolik
5
6. Catatlah hasil pengukuran tekanan darah OP selama pendinginan
Bila pada pendinginan tekanan sistolik naik lebih besar dari 20mmHg dan tekanan
diastolik lebih dari 15mmHg dari tekanan basal, maka OP termasuk golongan
Hiperreaktor
Bila kenaikan tekanan darah OP masih dibawah angka-angka tersebut diatas,
maka OP termasuk golongan Hiporeaktor
7. Suruh OP segera mengeluarkan tangan kirinya dari air es dan tetapkan tekanan
sistolik dan diastoliknya setiap 2 menit sampai kembali ke tekanan basal
8. Bila terdapat kesukaran pada waktu mengukur tekanan sistolik dan diastolik pada
detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, percobaan dapat dilakukan dua kali.
Pada percobaan pertama hanya dilakukan penetapan tekanan sistolik pada detik ke
30 dan detik ke 60 pendinginan
Suruh OP segera mengeluarkan tangan kirinya dari air es dan tetapkan tekanan
sistolik dan diastoliknya setiap 2 menit sampai kembali ke tekanan basal
Setelah tekanan darah kembali ke tekanan basal, lakukanlah percobaan kedua
untuk menetapkan tekanan diastolik pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan
6
HASIL PERCOBAAN
Tabel Pengamatan
TEKANAN Tekanan darah sewaktu tangan Tekan darah
DARAH (mmHg) kiri masuk ke dalam air es setelah tangan kiri
NAMA
SETELAH 3 KALI dikeluarkan dari
DETIK KE-30 DETIK KE-60
PENGUKURAN air es:
I. : 100/70 mm/Hg
Kamardi II. : 100/70 mm/Hg 100/8o mm/Hg 110/85 mm/Hg 100/70 mm/Hg
III. : 100/70 mm/Hg
Cara cepat :
Dngan Rumus
Indeks Kesanggupan Badan = lama naik turun dalam detik x 100
5.5 x harga denyut nadi per 30pertama
Penilaiannya :
< 50 = kurang
50-80 = sedang
>80 = baik
7
Dengan Daftar
Tabel Pengamatan
Frekuensi denyut nadi selama Indeks Keterangan IKB
Waktu
30 detik pada menit ke kesanggupan
per
Nama badan
cobaan
Cara Cara Cara Cara
(detik) 1-130 2230 3-330
Lambat Cepat Lambat Cepat
Alif 257 63 56 53 75 75 cukup sedang
Ghisqy 175 66 62 60 46 60 kurang sedang
PEMBAHASAN
8
temperatur yang relatif lebih rendah, pembuluh-pembuluh darah akan menyempit
(vasokonstriksi), terutama pembuluh darah perifer. Tujuan vasokonstriksi tersebut adalah
untuk menjaga panas tubuh agar tidak keluar. Vasokonstriksi tersebut berdampak pada
naiknya tekanan darah sistol dan diastol.
Kemungkinan lain yang menyebabkan tekanan darah o.p naik adalah sebelum o.p
memasukkan tangan kirinya ke dalam air es atau sebelum menjalani percobaan, o.p
merasa takut atau grogi akan dinginnya es yang akan melingkupi tangannya sehingga
tekanan darah o.p meningkat.
Di samping itu, adanya respon stress yang ditimbulkan tubuh saat tangan o.p
dimasukkan dalam es juga mungkin menjadi alasan naiknya tekanan darah o.p. Suhu yang
sangat dingin ini akan menyebabkan tubuh tidak mampu mempertahankan kondisi
homeostasis, sehingga menimbulkan respon stress. Respon stress ini akan memacu
disekresikannya hormon adrenalin yang memacu peningkatan aktivitas kardiovaskuler
termasuk peningkatan tekanan darah.
Bila pada pendinginan tekanan sistolik naik lebih besar dari 20 mmHg dan tekanan
distolik lebih dari 15 mmHg dari tekanan basal, maka o.p. termasuk golongan hiperreaktor
yang dapat diprediksi memiliki potensi hipertensi. Bila kenaikan tekanan darah o.p. masih
dibawah angka-angka tersebut diatas, maka o.p. termasuk golongan hiporeaktor.
9
Kesanggupan badan seseorang dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan
(IKB) yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus di atas. Semakin besar nilai dari
IKB seseorang maka kesanggupan badannya semakin baik.
3. Bagaimana caranya supaya saudara dapat mengukur tekanan darah orang percobaan
dengan cepat
Siapkan alat dan bahan sebelum percobaan dilakukan. tentukan tekanan darah sistolik
OP dengan cara palpasi. Pompa manset hingga tekanan +30 mmHg di atas tekanan
sistolik tersebut pada saat waktu yang telah ditentukan (30 detik setelah perendaman).
Dengarkan bunyi yang dihasilkan dan catat hasil yang diperoleh. Tanpa melepas
manset, lanjutkan mengukur tekanan darah kembali pada waktu yang telah ditentukan
(60). Dengarkan bunyi yang dihasilkan dan catat hasil yang diperoleh. Pemeriksaan
harus dilakukan dengan cepat dan membutuhkan banyak latihan.
4. Apa yang diharapkan terjadi pada tekanan darah orang percobaan selama pendinginan,
terangkan mekanismenya
Pembuluh darah
Suhu dingin Kapasitas pembuluh
mengalami
darah menurun
vasokonstriksi
2. Hitung indeks kesanggupan badan seseorang dengan cara lambat dan cepat dengan data
berikut
- Lama naik turun bangku : 4
- Denyut nadi pada
1-130 = 75
2230 = 60
3-330 = 40
Cara lambat :
Indeks Kesanggupan Badan = lama naik turun dalam detik x 100
2 x jumlah ketiga denyut nadi per 30
= 240 x 100
2 x (75 + 60 + 40)
= 68
= kesanggupan cukup
11
5,5 x 75
= 58
= kesanggupan sedang
Kesimpulan:
1. Efek pendinginan menyebabkan tekanan darah seseorang meningkat disebabkan karena
terjadinya vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah.
3. Kesanggupan badan seseorang dapat dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan
(IKB). Semakin besar nilai IKB, semakin baik kesanggupan
12